Nirm : 1020186333
Kelas : D/PAK
Ulangan 6:1-25
Soal :
Jawaban:
1. Analisis historis, analisis latar belakang dan analisis sastra.
a. Analisis historis / latar belakang kitab Ulangan
Kitab ini adalah kitab yang berisi tentang amanat perpisahan Musa di mana
didalamnya mengulas dan memperbaharui perjanjian Allah dengan bangsa Israel.
Kitab Ulangan ini membahas sekitar masa yang pendek, sekitar 1 bulan pada satu
tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan sungai Yordan. Tema dari
kitab ini adalah “dengarlah hai Israel, Yahwe itu Allah kita, Yahwe itu satu” (6:4)
atau dalam bahasa Ibrani “Syema Yisrael Yahwe Elohenu Yahwe Ehad”. Kata-kata
ini merupakan pengakuan bangsa israel yang masih dipegang sampai saat ini.
Dalam kitab Ulangan, kita membaca pengulangan dan penekanan kembali dari
perjanjian yang di buat Allah dengan bangsa Israel di gunung Sinai. Tema pokok
dari kitab ini adalah perjanjian. Dalam pasal yang pertama bisa dilihat tentang
perkataan-perkataan yang diucapkan bangsa Israel ketika berada di seberang
sungai Yordan. Perkataan-perkataan Musa pada kitab ini adalah diucapkan
menjelang bangsa Israel akan masuk ke dalam tangh perjanjian. Musa
mengingatkan kembali bangsa Israel tentang perbuatan-perbuatan Allah yang
Maha Kuasa.
Kitab Ulangan bisa di artikan sebagai sesuatu yang diulangi, secara harafiah
kitab Ulangan diartikan sebagai kitab pengulangan atau kitab yang mengulangi.
Kitab ini sering diistilahkan sebagai naskah perjanjian atau juga disebut sebagai
kitab dokumen perjanjian, artinya bagaimana bangsa Israel mewujudkan ketaatan
dan kewajiban-kewajibannya kepada Allah. Ciri khas dari kitab Ulangan terletak
pada pola penulisannya dimana kitab ini mencirikan kesamaan seperti dokumen
perjanjian yang dibuat oleh raja-raja terhadap daerah taklukannya. Dalam kitab
Ulangan 6:1-25 merupakan ringkasan pengakuan iman Israel yang disebut Syema
oleh orang Yahudi. Pengakuan iman itu adalah pengakuan yang menyatakan
keesaan dan keunikan Tuhan Allah Israel, secara khusus dalam hubungan Allah
dengan umat-Nya, serta bagaimana seharusnya umat Allah merespon Allah.
b. Analisis sastra
Bentuk sastra (genre) dari kitab Ulangan adalah kitab-kitab hukum, karena kitab
ini berisikan campuran antara hukum agama dan hukum sipil, juga beberapa kisah
yang lebih tepat disebut sastra cerita sejarah. Ulangan merupakan pangkal pokok
dalam kehidupan bangsa Israel kuno.
Ulangan adalah campuran dari beberapa genre:
1) Sejarah Narasi
a) Pasal 1-4
b) Pasal 34
2) Nasehat-Nasehat (Pasal 6-11)
3) Pedoman (Pasal 12-28)
4) Mazmur/pujian/lagu (Pasal 32)
5) Berkat-berkat (Pasal 33)
Kata “ Takut” disini dalam bahasa Ibrani adalah ]3372[ ( י ר אyārē’) yang
menurut strong diotionary berarti to fear (takut), to revere, (memuja-muja) to
frighten, (menjadi takut) to reverence (memberi penghormatan, menghormati). Jadi
takut akan Tuhan bisa berarti memandang Dia dengan kekaguman dan
penghormatan sebagai Allah karena kebesaran keagungan, kekudusan dan kuasa-
Nya yang besar. Dengan kata lain takut akan Tuhan adalah menyadari bahwa Allah
adalah yang maha kuasa sedangkan kita hanyalah ciptaan yang terbatas.
b. Dengarlah hai orang Israel (6:4-9)
Bagian ini sering di sebut sebagai ”Shema” uang berasal dari bahasa Ibrani ש
Pakiding, Rika. Kajian Hermeneutika Ulangan 6: 1-25 Dan Tawaran Teologis Untuk
Konteks Masa Kini. Mengkendek: IAKN Toraja, 2019
Utley, Bob. Ulangan. Texas: Bible Lesson International, 2008
Glory, of Wings. KASIHILAH TUHAN ALLAHMU (tafsiran Ulangan 6:1-25), diunggah pada
tanggal 11 November 2010