Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

“Hubungan Sekolah Dan Masyarakat”

Oleh Kelompok IV
1. Deniati Natalia
2. Fin Orpa
3. Hersyn
4. Heslianti Marten
5. Inggrid Banna
6. Yeheskel Ramban

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI


(IAKN) TORAJA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha Esa atas segala kebaikan-Nya yang
telah memberikan berkat dan tuntutan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Hubungan Sekolah dengan Masyarakat”
Tentu saja makalah ini jauh dari sempurna, segala kesalahan dan kekeliruan adalah
tanggung jawab penulis, sedangkan kebenaran semata diajarkan dan diturunkan oleh Dosen,
diskusi dan sumber referensi.Karenanya para pembaca dimohon memberikan kritik dan saran
agar diwaktu mendatang penulis lebih mampu membuat karya ilmiah dengan lebih baik.Dalam
kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para pengarang yang
bukunya penulis jadikan sumber referensi.Karenanya penulis sangat menyarankan kepada para
pembaca agar buku-buku tersebut turut dipelajari.
Akhir kata, semoga Makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan serta cukup
memberikan gambaran tentang Hubungan Sekolah dengan Masyrakat.
.

Mengkendek Rabu 21 Oktober 2020

Kelompok V

i
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sekolah Dan Masyarakat............................................................. 3
B. Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dan Masyarakat..................................... 4
1. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat....................................... 5
2. Peranan sekolah Dalam Administrasi hubungan Masyarakat................. 6
3. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat .......................................... 8
4. Prinsip Hubungan Sekolah Dan Masyarakat............................................ 9
5. Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.....................................11
6. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.....................11
7. Impelementasi Hubungan Sekolah dan Masyrakat (Lapangan ).............. 11
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.................................................................................................... 13
2. Saran ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang
dengan berbagai ragam kualitas dari yang tidak berpendidikan sampai kepada
yang berpendidikan tinggi. Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan,
masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan
secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya. Lembaga
pendidikan khususnya sekolah, tidak bisa terlepas dari manajemen, karena
manajemen merupakan hal utama yang tidak bisa dipisahkan dari proses
pendidikan secara keseluruhan. Tanpa adanya manajemen, tidak mungkin
tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal, efektif dan efisien.Untuk
itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar proses pendidikan di
sekolah dapat terlaksana hingga menghasilkan lulusan yang produktif dan
berkualitas. Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di
sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya
sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di
sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan.
Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya
di temukan dalam masyarakat maju. Sekolah berfungsi sebagai lembaga sosial
yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang berbagai bidang
pendidikan. Dalam memajukan suatu pendidikan tentunya tidak terlepas dari
dukungan masyarakat setempat. Dengan adanya dukungan yang penuh dari
masyarakat maka pendidikan akan berjalalan dengan baik.

Dalam bahasa yang lebih dinamis dikatakan bahwa lembaga pendidik


dan masyarakat bukan hanya sekedar menjalin hubungan, tetapi lebih kepada
komunikasi dan keluasan makna ini akan berdampak terhadap harmonisasi
hubungan sekolah dan masyarakat sehingga pada gilirannya dapat tercipta jika
2

masing-masing elemen yang menjadi pelengkap hubungan tersebut dapat


terpelihara serta masing-masing memberikan dukungan satu dengan lainnya.
Dengan kata lain hubungan sekolah dengan masyrakat akan membuahkan
hasil beruapa kerja sama, dan kerja sama tersebut dapat terlaksana dengan
baik jika terjadi komunikasi yang kondusif yang mengarah kepada pemenuhan
kebutuhan keduanya. 1
B. Berangkat dari Masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah yaitu
1. Bagaimana Hubungan Sekolah dengan Masyrakat?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dengan Masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
2. Untuk mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat

1
Tim Dosen administrasi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2014). Hal 277
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sekolah dan masyarakat
Secara sederhana “hubungan” atau “communication” dapat diartikan sebagai
“process by wich a person transmits a message to another” yang berarti proses
penyampaian berita dari seseorang kepada orang lain.2 Hubungan Sekolah dengan
masyarakat merupakaan salah satu bidang garapan adminstrasi pendidikan. Sekolah
adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima
dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya). Istilah “sekolah” merupakan konsep
yang luas, yang mencakup lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan
non formal sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu kepada
semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada diluar sekolah
sebagai lembaga pendidikan. Masyarakat yang bersifat kompleks, terdiri dari
berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi (over lapping) dan
bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang beraneka ragam
hasil penelitian menujukkan, betapa penting dan perlunya program sekolah selalu
mengahayati adanya hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
Sekolah sebagai patner masyarakat didalam melaksanakan fungsi pendidikan dalam
konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-
pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional. Sekolah
merupakan tempat untuk menimba ilmu dan mendapatkan pendidikan formal.
Menurut Purwanto (1990) Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk
melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Jadi, seorang
anggota masyarakat berhak mendapatkan pelayanan dalam bidang pendidikan dari
sekolah. Seorang anggota masyarakat yang menginjakkan kaki di sekolah pasti
berharap untuk mendapatkan pelayanan dalam bidang pendidikan.).
Hubungan sekolah dan masyrakat memiliki pengertian yang sangat luas
sehingga masing-masing ahli memiliki persepsi yang berbeda-beda hal ini ditentukan
2
Drs. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005). Hal 69
4

disebabkan oleh sudut pandang berbeda-beda seperti diungkapkan bahwa “hubungan


masyrakata dengan sekolah merupaka komunikasi dua arah antara organisasi dan
public secara timbal balik, baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan
kepentingan bersama”. Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan sekolah dan
masyrakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan
pengertian warga masyrakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya
dalam memperbaiki sekolah (Setopo dan Soemanto 1992:236). 3
Di dalam pendidikan yang berlangsung di sekolah akan terjadi proses belajar
dan pembelajaran. Menurut Dimyati (1994) Belajar adalah kegiatan individu
memeperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan dengan cara mengolah bahan
ajar. Sedangkan pembelajaran adalah subjek (guru) yang mengajar atau
membelajarkan siswa. Sebagai Masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari
ikatan sosial. Sistem sosial yang berbentuk mengikat prilaku anak didik untuk taat
pada norma– norma sosial, susila dan hukum yang berlaku didalam masyarakat.
Demikian halnya di sekolahan. (Syaiful Bahri Djamara1994:179)
B. Ruang Lingkup Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu proses komunikasi
antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat
tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan dengan mendorong minat dan kerjasama
untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah Menurut Arikunto
(1988), apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi sosial maka organisasi
tersebut mempunyai lingkungan di mana ia memperoleh pengaruh dan membutuhkan
hubungan.

1. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat

3
Tim Dosen administrasi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. Hlm 277
5

a) Hubungan edukatif, maksudnya adalah hubungan kerjasama dalam hal


mendidik murid antara guru sekolah dan orang tua dalam keluarga.
Hubungan kerjasama yang lainnya adalah dengan berusaha memenuhi
fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran baik di
sekolah maupun di rumah. Cara kerjasama itu dapat direalisasikan
dengan pertemuan rutin orangtua murid ke sekolah demi membahas
masalah murid yang ada. Dengan adanya hubungan ini, diharapkan
pihak sekolah dan orangtua murid dapat menyelesaikan masalah-
masalah yang ada di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan bagi murid sehingga muridmurid dapat belajar
dengan baik.
b) Hubungan kultural, maksudnya usaha kerjasama antar sekolah dan
masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang seharusnya dapat dijadikan
barometer bagi majumundurnya kehidupan, cara berpikir,
kepercayaan, kesenian, dan adat-istiadat. Dan kemudian sekolah juga
seharusnya dapat dijadikan titik pusat dan sumber tempat terpancarnya
norma-norma kehidupan yang baik bagi kemajuan masyarakat yang
selalu berubah dan berkembang maju. Jadi, bukanlah sebaliknya
sekolah hanya mengintroduksikan apa yang hidup dan berkembang di
masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya hubungan yang fungsional
antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat.
Kebutuhankebutuhan kurikulum sekolah disesuaikan dengan
kebutuhan dan tuntutan dari perkembangan masyarakat. Untuk
menjalankan hubungan kerja sama ini, sekolah harus mengerahkan
muridmuridnya untuk membantu kegiatankegiatan sosial yang
diperlukan oleh masyarakat. Kegiatankegiatan sosial ini berarti
6

mendidik anak-anak berpartisipasi dan turut bertanggung jawab


terhadap masyarakat dan lingkungan.
c) Hubungan institusional, maksudnya hubungan kerjasama antara
sekolah dengan lembagalembaga resmi baik swasta maupun
pemerintah seperti hubungan kerjasama antara sekolah dengan
sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintahan setempat, jawatan
pertanian, jawatan penerangan, perikanan dan peternakan, dengan
perusahaanperusahaan negara atau swasta.

2. Peran Sekolah Dalam Administrasi Hubungan masyarakat


Berikut ini beberapa peranan hubungan sekolah dan masyarakat :
 Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi
pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan
masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan
mempunyai hubungan yang fungsional.
 Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari
masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara
masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional
berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
 Masyarakat  berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
 Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap
membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
 Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-
gedung museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan
sebagainya.
 Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
 Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar
seperti aspek alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan,
pertambangan dan sebagainya.
7

Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan humas di sekolah. Ada


beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan hubungan sekolah
dan masyarakat, yaitu: 1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-
teknik hubungan sekolah dan masyarakat. Meskipun kepala sekolah
merupakan orang kunci dalam pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat,
akan tetapi kepala sekolah tidak mungkin melaksanakan program hubungan
sekolah dan masyarakat tanpa bantuan guru-guru. Guru-guru dapat ditugasi
kepala sekolah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
sekolah dan masyarat, disesuaikan dengan jenis dan bentuk kegiatan yang ada.
Sebagai contoh, apabila kepala sekolah ingin melaksanakan kunjungan ke
rumah siswa, maka kepala sekolah dapat mendelegasikan tugas itu kepada
guru. Guru-guru juga dapat ditugasi kepala sekolah untuk membuat program
kerja yang mempunyai dampak terhadap popularitas sekolah. 2) Membuat
dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. Guru adalah tokoh milik
masyarakat. Tindakan yang dilakukan guru disekolah dan di masyarakat
menjadi sesuatu yang sangat penting. Apa yang dilakukan atau yang tidak
dilakukan guru menjadi panutan di masyarakat. Dalam posisi yang demikian
inilah guru harus memperlihatkan perilaku yang prima. Apabila masyarakat
telah mengetahui bahwa guru-guru sekolah tertentu dapat dijadikan suri
teladan di masyarakat, kepercayaan masyarakat kepada sekolah akan menjadi
besar yang pada akhirnya bantuan atau dukungan positif masyarakat terhadap
sekolah pun akan menjadi lebih besar. 3) Dalam melaksanakan semua itu guru
harus melakukan kode etiknya. Kode etik guru merupakan aturan atau rambu-
rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru. Kode etik
mengatur guru menjadi manusia terpuji di mata masyarakat. Karena kode etik
juga merupakan cerminan kehendak masyarakat terhadap guru, maka menjadi
kewajiban guru untuk melaksanakan atau mengikutinya.
8

Peran dan fungsi sekolah dalam mengembangkan hubunganya dengan


masyarakat antara lain bertujuan dalam merumuskan saluran-saluran
komunikasi yang dapat dipergunakan oleh sekolah maupun masyarakat.
Sekolah Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang sosial dan hal ini harus
mampu berperan sebagai agen of Change, selecting agency, class leveling
agency, assimilating agency, dan agne of preservation. sebagai agen of
Change tentu lembaga pendidikan hendaknya lebih mengedepankan peran dan
fungsinya sebagai pembaharu bagi masyrakat peserta didik dan masyrakat
umum terutama dalam menggali potensi yang mengarah pada paradigma dan
perubahan berfikir dan berperilaku yang sesuai dengan strandar norma yang
berlaku.
Sedangkan selecting agency lembaga hendaknya mau dan mampu
memilih dan memilah potensi masyrakat yang beragam, tentu hal ini
membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus, terutama dari pengelolah
pendidikan sehingga giliranya potensi masyrakat dalam hal ini peserta didik
dapat berkembang secara optimal.
Class leveling agency, assimilating agency, Hendaknya mampu
menjadi perantara sebagai peningkatan taraf sosial bagi masyrakat peserta
didik itu sendiri, sehingga kecenderungan peserta didik untuk berperilaku
yang menyimpang terhadapperan dan fungsi lembaga sebagai assimilating
agency dapat terhindar sedini mungkin.
Agen of preservation akan terlaksana dengan baik jika hal ini terjadi,
maka pemeliharaan serta penerusan sifat-sifat budaya bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang luhur akan terpelihara dan dapat diteruskan.4

3. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat


a) Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta
didik.
4
Ibid. Hal 280
9

b) Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang


sekaligus menjadi desakan yang dirasakan saat ini.
c) Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah ke arah
yang lebih maju dan lebih membumi agar dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.
Untuk membantu pemahaman tentang makna dari hubungan
sekolah dan masyarakat, maka administrasi dan supervisi pendidikan
mengungkapkan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat memiliki
tujuan dalam:
 Mengembangkan pemahaman tentang maksud dan saran-saran
dari sekolah
 Menilai program sekolah dengan kata-kata kebutuhan-
kebutuhan terpenuhi
 Mempersatukan orang tua, murid serta guru-guru dalam
memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik
 Mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan
sekolah dalam era pembangunan
 Membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah
 Memberitahukan masyarakat tentang pekerjaan sekolah
 Menggerakkan bantuan dan dukungan bagi pemelihara dan
peningkatan program sekolah. 5
Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan
masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.6

5
Ibid.280
6
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007). Hal 50
10

4. Prinsip hubungan sekolah dan masyarakat


Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
hubungan sekolah dan masyarakat,antara lain:
a. Integrity, Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan
hubungan sekolah dan masyarakat harus terpadu. Artinya informasi
yang disampaikan antar keduanya harus informasi yang terpadu baik
mengenai masalah akademik maupun non akademik. Hal ini sangat
penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayan antar keduanya.
b. Continuity, Prinsip ini menjelaskan bahwa hubungan ini harus
dilakukan secara terus menerus, hal ini dilakukan agar masyarakat
mengetahui perkembangan sekolah.
c. Simplicity, Prinsip menghendaki agar dalam proses hubungan
sekolah dan masayarakat ini dapat menyederhanakan berbagai
informasi yang disajikan kepada masyarakat sesuai dengan kondisi
dan karakteristik masyarakat.
d. Coverage, Kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh dan
mencakup semua asfek, faktor atau subtansi yang perlu disampaikan
dan perlu diketahui masyarakat.
e. Constructiveness; Program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang
membangun pemahaman/pengetahuan masyarakat terhadap program
pengembangan sekolah.
f. Adaptability; Program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan
masyarakat setempat.7

5. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

7
Sagala. S, Manajemen Berbasis Sekolah Dan Masyarakat ((Jakarta: Nimas Multima, 2008).
Hal 27
11

Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik


apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
 Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
 Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
 Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang
memadai.
 Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

6. Implementasi Hubungan Sekolah dan Masyrakat (Lapangan)


Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa Hubungan Sekolah
dan Masyrakat mengalami kendala yang cukup berarti diantaranya :
a) Tujuan Komunikasi yang kurang Jelas.
b) Saluran komunikasi yang tidak transparan dan Profesional
c) Keterampilan komunikasi yang kurang mendukung,
d) Tindak lanjut yang kurang mendukung dan pengawasan kurang
terstruktur dan berkesinambungan.
Tujuan komunikasi atau dalam hal ini hubungan sekolah dan
masyarakat yang dilakukan oleh lembaga selama ini masih bersifat one
way Traffic communication sehingga muncul kesan bahwa lembaga
hanya mengharapkan dukungan masyrakat hanya untuk mempertahankan
eksistensi kelembagaan semata, bahkan kesan lain yang muncul
kepermukaan bahwa lembaga hanya ingin mendapatkan keuntungan
semata sementara kebutuhan masyrakat terhadap lembaga kurang
diperhatikan.
Berikut saluran komunikasi yang dilakukan oleh lembaga dapat
dilakukan melalui beberapa saluran, diantaranya; 1) transparansi laporan
keuangan sekolah terhadap orang tua murid; 2) Buletin sekolah; 3) surat
kabar; 4) pameran sekolah; 5) open house; 6) kunjungan ke sekolah; 7)
12

kunjungan ke rumah siswa; 8) penjelasan oleh staf sekolah; 9) gambaran


keadaan sekolah melalui siswa; 10) melalui televise dan radio; serta
laporan tahunan dan lain-lain.
Namun ada hal lain yang dituntut dari lembaga yakni
keterampilan komunikasi, sudah semestinya lembaga mempergunakan
sistem komunikasi dua arah (two way tranffic communication) artinya
kebermaknaan sauatu komunikasi mampu diarahkan pada perbaikan
sistem pendidikan secara menyeluruh dan hal ini merupakan tugas
bersama antara pengelolah lembaga dan masyrakat sehingga pada
giliranya ketika komunikasi tersebut tidak sampai baik kepada lembaga
ataupun kepada masyarakat maka tidak akan mengalami kesulitan dalam
menerjemahkannya kedalam sistem operasional yang disepakati oleh
keduanya (lembaga dan masyarakat). 8

8
Tim Dosen administrasi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. Hal 281
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang
berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan
khususnya dalam upaya peningkatan prestasi peserta didik. Berbagai
persoalan yang dihadapi sekolah merupakan bagian dari persoalan
masyarakat. Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan
masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu
berhubungan dengan masyarakat. Komunikasi yang berkualitas antara sekolah
dan masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan humas ini. Jika hubungan
sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis dan dinamis, maka proses
pendidikan dan pengajaran disekolah diharapkan mampu mencapai visi dan
misi yang direncanakan. Dengan demikian output sekolah akan semakin
berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan maupun tuntutan masyarakat.
Prestisi sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu
melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan-kekurangan baik itu dalam teknik penulisan maupun dalam hal
materi. Karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
untuk membangun agar lebih baik dalam penyusunan makalah berikutnya.
14

DAFTAR PUSTAKA
Drs. H.M. Daryanto. Administrasi Pendidikan,. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
Sagala. S. Manajemen Berbasis Sekolah Dan Masyarakat. (Jakarta: Nimas Multima,
2008.
Tim Dosen administrasi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014.

Anda mungkin juga menyukai