Anda di halaman 1dari 2

Nama : Artahsasta Meylano

Nirm : 1020186333
Kelas : A / PAK
M.K : Oikoumene
UJIAN AKHIR SEMESTER. Jumat, 05 Juni 2020

JAWABAN:
Menurut pendapat saya, Pokok-Pokok Panggilan Bersama (PPPB) dalam konteks Oikoumene
merujuk pada LDKG adalah dasar/landasan teologis dan misiologis yang bertindak sebagai patron
dan memberikan arah bagi Gereja-gereja, yang seyogiayanya dilakukan secara bersama-sama dalam
rangka perwujudan keesan Gereja. PPPB disusun dengan dasar pemikiran yang memperhatikan
konteks Indonesia saat ini. Dalam mewujudkan cita-cita ini dalam melaksanakan panggilannya,
gereja- gereja diperlengkapi oleh Penolong, yaitu Roh Kudus (Yoh: 16:7-11; Kis 2:1-13). Roh
Kudus bekerja dan memberi kekuatan kepada Gereja untuk melaksanakan tugas panggilan ini,
sekaligus membnagun satu Tubuh Kristus. Melaksanakan tugas panggilan ini tidak lain berarti
melaksanakan Kehendak Tuhan yang tidak pernah berubah (Ibr. 13:8) di tengah-tengah kehidupan
manusia yang terus berubah-ubah. Oleh sebab itu gereja-gereja di Indonesia harus terus menurus
bergumul untuk memahami Kehendak Tuhan dari waktu ke waktu.
Semua Gereja adalah Gereja yang esa, kudus, am, dan rasuli, yakni persekutuan orang-orang
percaya, baik dari suku, etnic, sosial, perbedaan gender dan dihidupi sepanjang zaman yang “diberi
minum dari satu Roh” (I Kor 12:13). Gereja terpanggil untuk:
a. Menampakkan keesaan mereka seperti keesaan Tubuh Kristus dengan rupa-rupa karunia,
tetapi satu Roh yang selalu membarui (bdk. Rm. 12:1-8; 1 Kor. 12:4);
b. Memberitakan Injil kepada segala makhluk (bdk. Mrk.16:15);
c. Menjalankan pelayanan dalam kasih dan usaha menegakkan keadilan dan HAM, perdamaian
dan keutuhan ciptaan (bdk. Mrk. 10:45; Luk.4:18; 10:25-37; Yoh.15:16).
Panggilan atau misi gereja ini adalah kelanjutan dari misi Yesus Kristus, yang telah diutus
Allah untuk menyelamatkan dunia ini dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah.
Panggilan gereja ini tidak pernah berubah di semua tempat dan sepanjang zaman, walaupun tugas
ini harus dijalankan secara kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
Jadi “Pokok-pokok Panggilan Bersama” (PPPB) dengan garis besar sebagai berikut:
a. Keesaan, yaitu membarui, membangun dan mempersatukan gereja dengan sorotan khusus
kepada kenyataan persekutuan kita di dalam pluralitas; Gereja harus hidup berpadanan dengan
Injil, dan mengharuskan gereja-gereja sebagai Tubuh Kristus, sehati sepikir, berjuang untuk
iman, saling memahami, memperhatikan , dan melayani kepentingan bersama (Flp. 1:27; 2:4; 1
Kor.12:27)
b. Kesaksian, yaitu memberitakan Injil kepada segala makhluk sebagai pelaksanaan misi Allah di
tengah kehidupan bersama ciptaan lainnya; Panggilan Gereja adalah menyampaikan Injil Yesus
Krsitus, yakni Injil Perdamaian yang adalah Kekuatan Allah yang menyelamatkan dan
memperdamaikan umat manusia dengan Allah (Roma 1:16-17; Kol. 1:20).
c. Pelayanan, yaitu berperan serta dan melayani dalam masyarakat yang sedang berada dalam
proses mewujudkan masyarakat berkeadaban dengan memberi tekanan pada penegakan HAM,
perjuangan keadilan, perdamaian, dan usaha untuk memelihara Keutuhan Ciptaan. Sebab waktu
Yesus berkeliling di seluruh Galilea, Ia melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara
bangsa ini (Mat. 4:23). Inilah tugas pelayanan dalam Kasih serta Keadilan.
Ketiga panggilan Gereja ini seyogiayanya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan tepat
bagi setiap konteks zaman. Maka dari itu Gereja harus memahami lingkungan yang di mana gereja
melaksanakan tugas panggilan ini.
“Terimakasih Tuhan Yesus Memberkati”

Anda mungkin juga menyukai