Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 2 :

Artahsasta Meylano
Alvika K.M
Asri Maya Pakiding
Fitriyani Sina
Selvi Trifena
SEJARAH PERKEMBANGAN
LOGIKA
PELETAK
PENGGERAK DASAR
KAUM SOFIS SOCRATES

Disempurnaka
Abad tengah n Aristoteles Dikembangkan
macet “organon” Plato

Logika Modern
Beekembang
Logika simbol
Filsuf Islam (19 M) ahli
Alfarabi Matematika
Pertama kali Logika digerakkan oleh orang Kaum Sofis.
Kaum Sofis adalah Kaum yang mengajarkan tentang
kepandaian berlogika atau diistilahkan pandai bersilat
lidah. Bagi Kaum Sofis “Kebenaran itu Mutlak Tidak Ada”,
yang ada hanyalah “Kebenaran yang Relatif”.
Socrates memberikan pendapat sekaitan dengan
pernyataan Kaum Sofis, bahwa “Kebenearan Mutlak itu
Ada”.
Misalnya, Saya mengatakan bahwa menolong itu baik.
Kemudian Saudara-saudara mengatakan hal yang sama,
dan orang lain yang berada di luar perkuliahan ini juga
berkata demikian. Maka, jika semua setuju bahwa
menolong itu perbuatan baik, berarti Kebenaran ini
bersifat “Kebenaran Mutlak”.
Ilmu Logika dikembangkan oleh Plato yang adalah Guru dari
Aristoteles, kemudian disempurnakan oleh sang murid yaitu
Aristoteles. Aristoteles menuangkan pemikiran-pemikirannya ke
dalam 6 buah buku yang kemudian oleh muridnya dijadikan satu dan
dinamakan “Organon”. Organon berarti alat untuk mempelajari
filsafat. Jadi setiap orang yang mau mempelajari filsafat harus
mempelajari Logika terlebih dahulu. Pada saat itu, Aristoteles belum
menggunakan istilah Logika. Tetapi Aristoteles menggunakan istilah
analetika dan dialektika. Istilah Ilmu Logika baru digunakan pada
abad ke-2 oleh Cicero.
Abad tengah
macet
Pada abad pertengahan ilmu Logika mengalami kemacetan akibat
pihak Gereja pada waktu itu melarang orang di luar Gereja untuk
mengembangkan akal fikirnya. Tetapi di belahan dunia yang lain,
pada saat yang sama ilmu Logika dikembangkan oleh orang-orang
Muslim/para filsuf Muslim. Yang sangat berjasa pada waktu itu ialah
Filsuf Al-Farabi. Al-Farabi mempunyai 2 gelar pada waktu itu.
Pertama, sebagai Guru Kedua. Gelar ini diberikan dikarenakan Al-
Farabi bisa menjelaskan kitab-kitab dari Aristoteles. Pada waktu itu
kitab-kitab dari Aristoteles sangat sulit untuk dipahami akan tetapi
melalui kerja keras dari Al-Farabi, tulisan-tulisan itu jadi mudah
dipahami oleh orang-orang. Jadi karena keterampilannya ini, Al-
Farabi mendapatkan gelar keduanya sebagai “Commentator of
Aristoteles.”
Abad tengah
macet
Al-Farabi mempunyai 2 jasa. Pertama, yaitu mensyarah/menjelaskan
kitab-kitab Aristoteles. Kedua, dia mengembangkan satu metode
baru yaitu “Tajribiyah”. Tajribiyah berarti eksperimen, salah satu
contonhya yaitu zat A + Zat B menghasilkan zat C dan ini dilakukan
di laboratorium Al-Farabi. Eksperimen ini kemudia banyak ditiru
oleh para filsuf berikutnya. Kemudian Al-Farabi menghasailkan 3
buku.
Pada abad modern, Ilmu Logika dikembangkan oleh
para ahli matematika pada abad-19 Masehi. Pada
waktu itu mereka lebih menyederhanakan Logika
yang dibentuk oleh Aristoteles ke dalam bentuk
simbol-simbol. Oleh karena itu pada abad modern
Logika dikenal sebagai Logika Simbol.
Sekian & Terima Kasih

ANY
QUESTION ????

Anda mungkin juga menyukai