B. Tanggal Penulisan: Kitab 1 dan 2 Tawarikh ditulis pada tahun 450-425 SM.
Dalam konteks ini, kedua kitab ini bertujuan untuk memberikan pandangan teologis dan
sejarah yang kuat tentang peran Israel dalam rencana Allah serta untuk menguatkan iman dan
identitas bangsa Israel setelah pengalaman pembuangan yang traumatis.
D. Nilai Teologi Penulisan: Kitab 1 dan 2 Tawarikh mengandung sejumlah nilai teologi
yang penting, di antaranya adalah:
Teologi Sejarah: Kedua kitab ini menekankan pengarahan sejarah oleh tangan Allah.
Mereka menggambarkan sejarah Israel sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih
besar. Penulisnya menunjukkan bagaimana tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
sejarah, seperti pemilihan raja-raja dan pembangunan Bait Suci, adalah bagian dari
rencana ilahi Allah untuk menyelamatkan dan melindungi bangsa Israel.
Teologi Perjanjian: Kitab 1 dan 2 Tawarikh menggarisbawahi pentingnya perjanjian
Allah dengan bangsa Israel. Mereka menyoroti janji-janji Allah kepada nenek moyang
bangsa Israel, terutama perjanjian yang dibuat dengan Daud dan Salomo, yang
menjanjikan keturunan yang berdaulat selama-lamanya. Ini menekankan hubungan
khusus Israel dengan Allah dan tanggung jawab mereka untuk setia kepada perjanjian
tersebut.
Teologi Pemeliharaan Sejarah: Kedua kitab ini berfungsi sebagai dokumen
pemeliharaan sejarah dan warisan bangsa Israel. Mereka mencatat silsilah dan sejarah
para leluhur, raja-raja, dan imam-imam. Tujuannya adalah untuk menjaga kenangan
akan sejarah bangsa mereka dan menunjukkan betapa pentingnya menghormati dan
mematuhi ajaran Allah.
Teologi Penyembahan: Kitab 2 Tawarikh khususnya memberikan perhatian besar
pada upacara-upacara penyembahan dan ibadah dalam Bait Suci di Yerusalem. Ini
mencerminkan pentingnya penyembahan yang benar dan setia dalam hubungan
bangsa Israel dengan Allah. Penulis menyoroti pentingnya imam-imam dan para
penyanyi dalam ibadah Bait Suci.
Teologi Rahmat dan Pengampunan: Kedua kitab ini juga menunjukkan bahwa Allah
adalah Allah yang penuh rahmat dan pengampunan. Meskipun bangsa Israel sering
kali berdosa dan berpaling dari Allah, Allah tetap setia kepada perjanjian-Nya dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
Teologi Kerajaan Allah: Kitab 2 Tawarikh menggambarkan kerajaan Allah yang
diwakili oleh raja-raja Israel. Ini menggarisbawahi bahwa Allah adalah Raja Agung,
dan raja-raja yang saleh harus tunduk pada otoritas-Nya dan mengambil teladan dari
pemimpin yang adil seperti raja Daud.
Nilai-nilai teologi ini membantu membentuk pemahaman bangsa Israel tentang hubungan
mereka dengan Allah dan tanggung jawab moral dan rohani mereka sebagai umat terpilih.
Kitab 1 dan 2 Tawarikh juga memiliki relevansi teologis dalam konteks Kristen, karena
mereka juga menggambarkan sejarah dan janji-janji Allah yang menjadi dasar keyakinan
Kristen.
Kedua kitab ini memiliki nilai sejarah dan teologi yang penting dalam Alkitab dan
menyediakan informasi tentang sejarah Israel, keturunan mereka, dan hubungan mereka
dengan Allah. Mereka juga membantu memelihara sejarah bangsa Israel dan
menggarisbawahi peran penting perjanjian Allah dalam sejarah dan identitas mereka.