Anda di halaman 1dari 12

Bab 1

PERJANJIAN LAMA DAN PENAFSIRANNYA

Bab ini berbicara tentang Istilah Perjanjian lama yang digunakan, terutama oleh orang Kristen.
Digunakan, untuk mengacu ke suatu kumpulan kitab kuno yang beda satu sama lain, kitab ini
berisi kumpulan tulisan yang dianggap kudus oleh orang Farisi, kira-kira akhir abad 1 Masehi.
Kitab kitab yang terkumpul tersebut asalnya ialah dari Masa tahun 500-1000 SM. Penyalinan
kitab ini pun diperkirakan beda dari sebelumnya saat pertama kali berbentuk naskah asli karena
kesalahan penyalinnya. Ada juga yang sengaja memperbaiki naskah-naskah karena si penulis
mengangap perbaikan yang dibuat adalah benar adanya. Hal yang di ubah terlihat dalam
Septuaginta (terjemahan Perjanjian Lama) yang masa nya mulaai dari abad ke -3 sampai ke-1
SM. Septuaginta ini menyusun hingga ke text kitab-kitab individual , sehingga akan terlihat
perbedaannya dengan text Ibrani sekarang. Perbedaannya ada di kitab Yeremia, Mazmur, Amsal,
Ester, Daniel, dan 1 Ezra. Lalu perbedaan antara beberapa text Ibrani dari abad-abad pertama
sebelum juga sesudah Masehi, (ditemukan di gua-gua dekat Qumran, Dead Sea Scroll) sudah
mewakilkan tradisi tekstual yang ada dalam kitab Septuaginta.Tetapi, teks Mazmur yang berasal
dalam Qumran berisi mazmur-mazmur yang sekarang hanya ada dalam kitab LXX (septuaginta).
Perubahan-perubahan besar demikian tampaknya telah dilakukan pada hampir semua kitab
dalam kitab suci ibrani dan masa dari perubahan besar terakhir itu secara konvensioal disebut
sebagai masa ketika suatu kitab mencapai bentuknya yang sekarang. Dalam perbedaan-
perbedaan antara teks-teks Ibrani dan septuaginta tentang Yeremia, Mazmur, Amsal, Ester,
Daniel dan 1 Ezra, kita memiliki bukti objektif yang memperlihatkan hakikat kemungkinan-
kemungkinan berbagai perubahan tersebut. Revisi kitab kejadian oleh editor memberikan bukti
lebih jauh tentang hal ini. Dengan demikian yang lebih penting adalah revisi atas kitab Raja-raja
yang dipelihara didalam 2 Tawarikh karena disini kita sekaligus memiliki karya sang editor,
dengan hanya sedikit variasi tekstual maupun sumber utama yang digunakannya dalam bentuk
orisinal. Pada umumnya, hukum Israel diakui telah dikembangkan dari bermacam-macam
sumber: tradisi-tradisi suku kelompok Nomad, hukum-hukum dikota-kota Kanaan, peraturan-
peraturan berbagai tempat suci dan peraturan para raja. Dengan demikian sejak sejarah Israel
yang paling awal, masalah-masalah dalam pertentangan hukum-hukum merupakan masalah
yang sering muncul. Tradisi-tradisi penafsiran lisan yang harmonistis harus ditarik kembali ke
belakang jauh melampaui berbagai peraturan paling tua yang terpelihara. Karena itu, agar dapat
memahami pejanjian lama, kita harus berusaha menemukan tradisi-tradisi yang diandaikan
sebagai dokumen-dokumen tersebut.

Bab 2
KELOMPOK-KELOMPOK KEAGAMAAN ISRAEL

Sebenarnya,bab ini berbicara tentang maksud dari kitab suci Ibrani adalah menyampaikan untuk
para penyembah Yahweh bahwa apa yang harus mereka lakukan, Karena kitab suci Ibrani adalah
suatu kumpulan kultus, Banyak pertanyaan yang intinya berbunyi : siapakah Israel tersebut?
Pertanyaan ini sulit dijawab jika hanya berdasarkan legenda kepahlawanan masa lampau,
walaupun juga kita semua tahu bahwa asal mulanya ialah semua orang Israel itu berasal dari
Mesir, namun ada juga pengakuan bahwa ada beberapa besar campuran orang yang menyertai
umat Israel. Perkawinan dengan orang orang asing juga sudah menjadi kebiasaan dan terjadi,
umumnya pada periode awal, contoh pada laporan tentang pahlawan, diasumsikan juga laporan-
laporan tentang perkawinan ini sebenarnya ditentang. Memang, perkawinan dengan orang asing
tidak ditentang oleh para nabi Pra-Pembuangan. Beberapa kritik juga dipastikan berasal dari
masa sebelum mazhab Deutronomis di akhir abad ke-7 dan ke-6. Kelompok deutronomist
menolak kawin campur, karena takut ada penyimpangan penyembahan kepada ilah ilah lain
selain Yahweh. Ini berdasar pada Keluaran 24 yaitu orang Israel tidak boleh menyembah kepada
ilah selain Yahweh. Namun sering terjadi pelanggaran, dan berujung kepada kehancuran Samaria
(tahun 722 SM) dan Yerusalem (tahun 587 SM). Hanya ada satu agama Israel yaitu kultus
Yahweh (selain itu dianggap penyimpangan). Perubahan mulai lagi terjadi pada pemerintahan
raja Asa (wafat tahun kira-kira tahun 875) dikatakan telah memberantas ritual pesetubuhan dan
menghancurkan berhala yang dibuat pada zaman leluhurnya. Namun kembali lagi orang Israel
tidak bisa memenuhi Tuntutan : hanya menyembah Yahweh. Ada juga pernyataan bahwa dalam
Kitab Raja Raja mengaitkan Yehu dengan Yonadab bin Rekhab, mendirikan suatu sekte baru
yaitu menolak hidup didalam rumah-rumah, lading pertanian dan perkebunan anggur serta
menolak meminum anggur. Tapi intinya, bukti yang paling kuat adalah mengenai keeksklusifan
Kultus Yahweh saja yang paling kuat, dan ada perjanjian bahwa umat harus menjadi milik
Yahweh. Pada akhirnya mereka menyebut dirinya Israel dan kemudian menjadi kelompok
Yahudi, yang membedakan mereka satu sama lain hanyalah perbedaan afiliasi politik yang
berbeda beda. Namun kembali lagi, mereka tetap terpersatukan oleh kompromi atas hal
sederhana, contohnya adalah menyembah Yahweh saja, juga hukum dan kebiasaan mereka yang
sama dan khas, karena itu dalah bukti dari pendisiplinan diri bangsa Israel pada Tuhan mereka
yaitu Yahweh.

Bab 3
HELENISASI

Bab helenisasi berbicara tentang pengaruh yang akhirnya Membawa perubahan bagi bangsa
Israel, Khususnya pada setiap budayanya, Khususnya pada palestina, suatu bangsa yang sangat
kuat dengan kepercayaan mereka,ini karena adanya politik-politik yang berkembang di zaman
itu. Yaitu bagaimana Yunani dengan strateginya meguasai daerah daerah lawan dengan cara
masuk dalam perdagangan, juga dukungan pasukan yang cukup kuat. Inilah salah satu faktor
Helenisasi, di tempat yang mereka jajah sudah pasti bercampur dengan budaya mereka
(Helenisasi). Palestina adalah suatu daerah dimana Yunani menganggap adalah daerah yang
strategis karena perdagangan pada saat itu melintasi daerah ini, bukan hanya Yunani yang berhak
atas daerah itu namun juga bangsa lain seperti Mesir, Siria, dan Babilonia, juga Damaskus. Ini
juga bercerita tentang hancurnya Babilonia, oleh bangsa Yunani (raja Aleksander). Bangsa ini
sangat kuatdalam hal perang, (pasukan yunani juga dipakai oleh Raja Yosia dalam menjaga
benteng Yehuda) ini membuktikan bahwa pengaruh dan kekuatan pasukan perang Yunani di
masa itu sangat berkuasa, termasuk budaya Yunani yang bercampur dengan budaya suatu daerah
yang mereka jajah (dalam hal ini kita berbicara bangsa Palestina). Bukan hanya Palestina saja
namun juga sebagian asia kecil. Buku ini juga memberitahu bahwa ada beberapa daerah yang
mereka jajah walaupun tidak dapat memberikan bukti pasti tentang daerah yang dijajah oleh
yunani. Sama juga dengan data pasukan Yunani, dalam bab ini hanya memberi data kira-kira
8.000 orang (maksimal 50.000 orang). Juga pengaruh budaya Yunani ini tetap ada walaupun
terjadi kekalahan oleh Bangsa Persia, Helenisasi masih terlihat dan menyatu dengan budaya
lokal bangsa yang dulu pernah mereka jajah. Bab ini juga menulis peninggalan sejarah bangsa
Yunani : keramik, mata uang logam dan bahasa Yunani, materai, stempel (signet), dan gaya
hidup Yunani yang telah menggantikan budaya lokal, dari bangsa yang dijajah.

Buku ini juga berbicara masalah bukti bukti penelitian yang ada pada abad ke-5 SM.
Bab 4
KELANGSUNGAN HIDUP KULTUS SINKRETIS KEPADA YAHWEH

Bab 4 ini menceritakan tentang Penaklukan oleh Assyria dan Babilonia yang sebenarnya memang telah
mengakhiri pelindungan kerajaan terhadap kultus Yahweh. Namun hal tentang kesalehan sinkretistis dan
penyembahan eksklusif kelompok yang menyembah Yahweh terus berlanjut dan memperluas kultus itu.
Penaklukan ini pun meningkatkan percampuran kelompok etnis di Palestina karena perkawinan antar
bangsa.

Orang orang Israel yang dibuang itupun membawa serta kultus sinkretisme kepada Yahweh di
Mesopotamia Utara. Orang Syria dan Mesopotamia pun tetap mrmbawa kultus lokal mereka, tetapi pada
akhirnya juga mengadopsi kultus Yahweh (buktinya adalah orang Assyiria memerintahkan imam-imam
Israel memulihkan bait suci di Utara Betel).

Namun perubahan kecil terjadi di selatan karena deportasi Babylonia tahun 597 dan 587 (paling banyak
kira-kira 10.000orang). Namun catatan ini terlalu dibesarkan oleh sebab penguasa Babylonia
mendeportasi sekitar 700 orang sebagai hukuman atas suatu pembunuhan di kitab Yeremia 52. Banyak
orang melarikan diri ke bukit dan gua-gua karena pendeportasian ini.

Sejarawan yunani bernama Hecataeus mengatakaan bahwa perkawinan campur adalah hal yang lazim
sejak periode Persia.Dalam Yudaisme, meningkatnya penekanan atas hukum-hukum melawan eksogami
adalah salah satu faktor yang mengurangi praktik kawin campur, tetapi lebih mengurangi praktik
Yudaisme. Ringkasnya, sejarah etnis negeri ini dapat diperkirakan dari sejarah politik dan ekonomi
(seperti yang telah ditinjau ulang pada bab yang tadi yaitu tentang sejarah-sejarah dan tentang deportasi-
deportasi, tentang penetapan hak milik, koloni pertanian dan seluruh kota yang dinominasi oleh orang
asing).

Sejumlah bukti lain tentang kelangsungan hidup kultus sinkretistis kepada Yahweh dapat ditemukan
dalam Papirus-papirus magis dan bahan yang sama asalnya (misalnya,jimat-jimat dan dokumen-dokumen
gnostik umumnya dianggap sebagai bukti sinkretisme Yahudi).
Bab 5
DARI NEBUDKADNEZAR KE NEHEMIA

Bab 5 menceritakan tentang sebagian besar pemimpin kelompok, hanya Yahweh kemungkinan
besar berada diantara golongan kelas atas Yerusalem yang diangkut oleh Nebukadnezar ke
Babilonia. Sumber tentang Palestina dalam Raja-Raja berlanjut sampai sesudah tahun 578.
Kekurangan bahan ini dijelaskan oleh nubuat kitab Yehezkiel, dalam permulaan periode ini dan
dalam Trito-Yesaya ( Yesaya 56-66 ) dan kitab Zakaria dari periode berikutnya yang mencela
orang Israel karena menembah ilah-ilah lain. Kosekuesinya, para pemimpin kelas atas hanya-
Yahweh di Babilonia kehilangan hubungan dengan orang-orang Yehuda kelas bawah.

Keterputusan hubungan ini muncul di karya mazhab deuteronomis yang lebih kemudian, yang
kurang memiliki kepekaan terhadap situasi aktual Yehuda yang menjadi karakteristik kaum
deuteronomis mula-mula dan nabi-nabi pra-Pembuangan. Dalam kitab raja-raja yang lebih
kemudian, ketidak adilan sosial hampir tak pernah disebutkan penyembahan Illah-Illah asing
biasanya penyebab tunggal kemurkaan Yahweh. Satu-satunya kriteria untuk membedaan raja
yang baik dan jahat adalah dengan melihat kebijakan keagamaan mereka. Semua hal ini
diperkirakan karya para aristokrat dalam pembuangan di Babilonia.

Kelompok hanya Yahweh selama diaspora membentuk sinagoge sebagai tempat mereka
memelihara tulisan-tulisan dan membangun jaringan kerja, komunitas yang berpola pikir sama di
Babilonia . karna tidak ada persembahan kurban maka meningkatkan makna penting mazmur-
mazmur dan doa.

Terdapat 3 kelompok orang buangan yang kembali ke yerusalem : 1 kelompok lokal dan 2
kelompok penting bekas orang-orang buangan.

Kelompok lokal terdiri dari keturunan orang-orang yang tinggal di negri itu tahun 582 atau yang
kemudian segera kembali kesana. mereka pengganut kultus sinkretistis kepada Yahweh namun
mereka juga menyembah Illah yang lain yang kultusnya di tentang oleh Yeskiel.

Kelompok kedua adalah para imam bait suci yerusalem yang mempunyai kepentingan ekonomis
dalam pembangunan bait suci.kedua kelompo ini tidak hidup damai satu dengan yang lainnya.

Terjadi perselisihan dalam pembangunan bait suci antara satu dengan yang lainnya yang
disebabkan oleh masalah keagamaan juga masalah perekonomian. Pada saat pembangunan
semakin dekat ketegangan pun semakin memuncak karna menurut Yezkiel 11:15 yang
mengatakan tanah adalah kepunyaan Yahweh dan tidak dapat dijual semua pemilik hanyalah
penyewa dari dia (IM.25:23) itu membuat orang-orang merasa ragu dalam berpatisipasi dalam
pembangunan bait suci.
Juga terdapat Nubuat Hagai di tahun pemerintahan ke 2 Darius ( 520 ) dan nubuat2 Zakharia (
520-518 ) smua ini memperteguh Ezra dalam menampilkan tokoh Yehuda yaitu Zerubabel.
Kelompok hanya-Yahweh melihat didalam dia adalah kedatangan Mesias, maka bisa
diperkirakan dia pemimpin kelompok hanya-Yahweh.

Berarti, sasaran kelompok hanya Yahweh, telah berubah, mereka sudah tidak mengingini agar
Imam Agung membersihakan berbagai kultus ilah lain. Maka pengaruh kelompok hanya-
Yahweh cukup kuat untuk mencegah ibadah asing. Yang dituntut dari Imam baru adalah ketaatan
dengan hukum, yaitu hukum kesucian baru dari kelompok hanya-Yahweh. Para Imam adalah
penguasa tradisional atas hukum kesucian ini merefleksikan serangan dari kelompok ini melalui
tradisi hukum yang berbeda. Sejak saat itu konflik2 di Yerusalem disebabkan oleh persoalan
hukum trus.

Praktik peribadahan Sinkretistis sudah sangat merosot di Yehuda akibat penghancuran tepat2
suci selama pmbuangan penaklukan oleh Babilonia. Namun tidak ada petunjuk lain klo
kemunduran relatif ini menghapuskan pemusuhan diantarai kelompok2 itu. Di ezra 4:1
melaporkan suku Benyamin menawarkan bantuan tapi ditolak Zerubabel, Lalu penduduk negeri
menghalangi pembangunan bait suci itu ( Ezra 4:4 ). Kita dpt melihat kelompok hanya-Yahweh

Aliansi antara Imam Yosua dan kelompok Yahweh menghasilkan kebencian dari kelompok
sinkretistis kepada Yahweh kepada kedua kelompok itu. Yang juga dalam Zakharia 11:14
tentang putusnya Yehuda dari Yerusalem. Konsekuensi2 ptusnya hubungan diungkapkan oleh
nubuat dalam Zakharia 12:2-10 , Yahweh akan memberikan kepada orang2 Yehuda dan orang2
Yerusalem tidak akan mempermalukan mereka dan ilah orang non Yahudi akan dihancurkan.

Maleakhi adalah kitab terakhir Nabi-nabi, karena itu banyak yang menulis berhentinya nubuat.
Tetapi yang berenti bukan nubuat karena masih ada nubuat Makabe. Yang berenti adalah
pemeliharaan kumpulan nubuat yg baru oleh kelompok hanya-Yahweh. Nubuat2 politis dari
Yeremia,Yehezkiel adalah bukti pernyataan teologis mereka sehingga nubuat mereka dipelihara
sbagai propaganda bagi kelanjutan pertumbuhan kelompok diaspora.

Pada periode pertama abad ke 5 Arabia memberikan pengaruh kepada Yehuda. Karena tekanan
dr suku2 Arab kearah selatan membuat perlu adanya kerja sama dengan penguasa daerah2
tetangga. Juga orang Arab mempertahankan jalur perdagangannya. Karena ini kemungkinan
disebabkan penggunaan kemenyan dalam peribadahan kepada Yahweh.

Di saat yang sama, hubungan aliansi dengan suku2utara dan timur menyebabkan menyebabkan
dilupakannya kebiasaan2 nenek moyang. Menurut sejarahwan yunani, Hecateus, aliansi ini
menghasilkan kerajinan seperti mata uang stengah syikal dengan kepala2. kembali ke jaman
Rabinis, masih terdapat penyembahan berhala didalam bait suci sampai masa Ezra dan Nehemia.

Ezra adalah figur paling kontoversial di PL. Akibat kontroversial itu, terdapat pokok-pokok
tertentu yang tidak dapat dipungkiri. Cerita asli Ezra masih tertanam dalam Ezra 7-8, bagian
tersebut tidak diciptakan oleh editor tapi olehnya sendiri. Cerita itu entang dukungan Persia
terhadap agama2 non Persia. Cerita asli Ezra tidak menyebutkan tentang Nehemia, begitupun
Nehemia. Kedua orang itu kadang disebutkan sama2 adalah tanggung jawab editor. Karena tidak
adanya dokumen, membuat kita sulit percaya bahwa mereka aktif diwaktu yang sama.

Kegiatan Nehemia ketika konfilknya dengan Imam Agung Elyasib. Karena itu Nehemia ada
dimasa pemerintahan Artahsasta I. Ezra ditempatkan sebelum atau sesudah Nehemia menjabat
Gubernur yg pertama. Namun tidak mungkin ketika selang masa jabatan karena Ezra memaksa
Rakyat utk menceraikan istri-istrinya (orang asing). Karena teks itu menyatakan bahwa dia tidak
absen dua atau tiga tahun, ia menjumpai banyak perkawinan campur. Jadi jika ini dianggap Ezra
ada disaat Nehemia absen ,brarti kita mengganggap upaya Ezra utk memaksakan perceraian
memunculkan banyak masalah sehingga dia ditarik dengan tdk hormat dan memberikan banyak
masalah.

Saat Ezra tiba di yerusalem pada awal agustus 458 SM dia membawa 1 teks yang disebut dengan
Kitab Hukum Musa (kitab itu pasti bukan Pentateukh) dia membacakan hukum baru ini
dihadapan umum, ketika dibacakan seluruh rakyat menangis mungkin karna peraturan tentang
larangan kawin campur. Tapi setelah mempertimbangkan kesedihan para rakyat, Ezra mulai
melakukan inovasi dengan hukumnya. Ezra juga membangun tembok-tembok kota untuk
menyenangkan lawannya, tetapi pengguasa tetangganya melaporkan ke pemerintahan Persia
bahwa itu menjurus kepada pemberontakan itu menyebabkan perintah untuk menghentikan
pembangunan tersebut. Lalu Nehemia kembali mendapat ijin untuk membangun kembali tembok
itu pada tahun 20.

Bab 6
NEHEMIA

Umumnya diakui bahwa pasal 1:1-7:5a dan 13:4-31 dari Kitab Nehemia merupakan bagian catatan
riwayat asli dari tokohnya. Ada sedikit sisipan kecil yaitu : sebagian besar pasal 13 kemungkinan
merupakan ringkasan dari suatu tulisan asli yang lebih panjang. Tentu saja sejumlah bagian telah dibuang.
Beberapa bagian dari bahan yang dibuang sering dianggap ditemukan dalam 11:1 dst dan dalam bagian-
bagian naratif pasal 12. Mengenai pelengkap-pelengkap ini ada perbedaan pandangan yang besar.

Kitab Nehemia adalah suatu traktat politis yang jelas dimaksudkan untuk mengingat prestasi-
prestasinya,bukan hanya untuk ilahnya,tetapi juga untuk orang-orang sezamannya.Kitab ini merupakan
suatu usaha untuk mendapatkan dukungan dengan mengacu pada catatanku,untuk menyingkrikan
lawan-lawannya di hadapan rakyat dengan menyingkapkan persekongkolan-persekongkolan
pengkhianatan mereka,dan untuk menimpakan ke atas mereka kutukan ilahnya dengan mengungkap
kembali kejahatan mereka.

Nehemia adalah seorang pelayan pembawa minuman Artahsasta I yang mengambil keuntungan dari
kedekatannya dengan sang raja untuk memohon dan diizinkan untuk membangun kembali Yerusalem. Ini
terjadi pada tahun 444. Demikian pula ketika menuturkan tentang kedatangannya ke kota itu,dia tidak
mengatakan apa-apa tentang sekutunya, kecuali hanya serombongan tentara pengirng. Namun,setelah
kedatangannya, dia memiliki sedikit orang bersama saya dan kemudian berbicara tentang dirinya
sebagai seorang anggota dari suatu kelompok tertentu (keluarga-keluarga terpandang dan pejabat-pejabat
Yerusalem tidak termasuk di dalamnya).

Jika memang mayoritas rakyat ada bersamanya barulah ia dapat memulai reformasi keagamaanya saat itu
juga, dan jika mayoritas itu berbalik memusuhinya, dia tidak mungkin berhasil seperti yang
direncanakkanya. Ketika hal itu berlangsung , pertama-tama ia tidak mengusahakan berbagai reformasi
seperti yang dituntut oleh hukum Deuteronomis atau keimaman. Sebagai gantinya,walau sangat
saleh,secara berhati-hati ia mulai dengan suatu tindakan yang diperhitungkan mengacu pada kepentingan
umum yaitu : pemulihan kembali tembok-tembok kota.

Dia juga meningkatkan popularitasnya dengan menghapuskan pajak-pajak yang sebelumnya dibebankan
untuk mendukung gubernur dan pegawainya.Seluruh pengeluaran untuk usahanya ini diambil dari
kantongnya sendiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa oposisi masih tetap kuat dan Nehemia tak pernah melampaui apa yang
dibutuhkannya untuk menarik dukungan dari rakyat. Tidak diketahui sampai berapa lama ia masih
berkuasa, tetapi 5:14 rupanya mengindikasikan bahwa masa kekuasaanya sebagai gubernur berakhir tahun
432. Sesudah itu, ia mungkin membuat tulisan pendek. Namanya tidak disebutkan dalam suatu surat
yang dialamatkan kepada para penguasa Yehuda tahun 408 sehingga kemungkinan ia sudah meninggal
dunia atau ditarik kembali beberapa waktu lebih awal.

Ketika Nehemia meningkatkan jumlah penduduk Yerusalem dengan cara merekrut secara paksa orang -
orang dari kota-kota sekitar, dia sebenar nya mengikuti kebiasaan umum zamannya (atau synoiksimos),
yang khususunya disukai oleh para tiran dari Sisilia. Namun yang jauh lebih penting daripada
perkembangan kota ini adalah keberhasilan politik dan keagamaan Nehemia.Dia sepertinya pun berhasil
mendapatkan dukungan mayoritas untuk program kelompok Yahweh.
Bab 7
DARI NEHEMIA KE ANTIOKHUS EPIFANES

Dari bab 7 ini yang saya dapat adalah, Memang, dalam Perjanjian Lama, tidak memuat karya-karya
historis yang menyangkut lebih dari 250 tahun sejak akhir zaman nehemia, sampai permulaan dari
berbagai kesukaran di bawah Antiokhus Epifanes (kira-kira tahun 170). Hal ini tidak dapat dikaitkan
dengan bahasa Ibrani yang tidak digunakan selama masa ini yaitu : Kidung Agung, Rut, Pengkhotbah,
Kebijaksanaan Yesus bin Sirakh, Mazmur, Tawarikh, Ezra, Nehemia, Yunus, Yoel, dan sisipan-sisipan
dalam kitab-kitab para nabi lainnya, juga unsur-unsur lebih awal dari Daniel, serta unsur-unsur lebih
kemudian dari Amsal dan Ayub, dan lapisan terakhir bahan P dalam Pentateukh; semuanya ini setidaknya
diyakini demikian dikaitkan dengan periode ini.

Yosefus (sejak abad 1 Masehi) sedikit sekali mengetahui tentang Palestina selama periode ini sehingga
pokok-pokok laporannya dapat didaftar secara ringkas. Ia mengetahui:

1. Nama-nama beberapa imam agung (tetapi bukan tentang suksesi mereka)


2. Cerita tentang pembunuhan yang dilakukan di dalam bait suci oleh seorang imam agung
3. Cerita tentang pembangunan rumah ibadah di Samaria,yang bermaksud untuk
mendiskreditkan kaum imam di sana
4. Dua episode dari legenda Aleksander Yahudi (yang pertama seputar hal membela hak-hak
istimewa Yerusalem,yang kedua tentang permusuhan terhadap orang-orang Samaria)
5. Suatu rujukan dari Agatharchides dari Cnidus tentang penaklukan Yerusalem oleh
Ptolomeus I
6. Rujukan-rujukan tentang Yerusalem dalam surat (palsu) Aristeas
7. Catatan Polibius tentang perang-perang Antiokhus III
8. Satu surat dan maklumat dari Antiokhus III yang memberikan berbagai keistimewaan
kepada Yerusalem
9. Satu chronique scandaluse tentang Tobias yang lebih kemudian
10. Suatu surat (palsu) dari seorang raja Sparta yang mengklaim berkerabat dengan orang-
orang Yehuda.

Pembagian kelompok - kelompok sosial yang terpenting di Yehuda selama masa Nehemia dapat
diamati dari catatan riwayatnya dan daftar orang yang membangun tembok dalam Nehemia
Pertama, di sana ada gubernur Persia (Nehemia), pegawainya (komandan benteng dan tentara-
tentara dari garnisun di situ) dan keluarganya. Sebagaimana tirani lain dan jendreral-jenderal
Yunani yang dikaryakan penguasa Persia, Nehemia sedang mengawasi sanak-saudaranya,dan
jelas sekali ia memiliki beberapa saudara untuk membantunya. Suatu lingkungan gubernur
seperti itu adalah ciri yang selalu ada di dalam kehidupan kota selama periode ini.

Kelompok separatis yang baru merupakan pewaris tradisi-tradisi hukum dan tradisi literer. Mereka adalah
pewaris anggota kelompok dari kelompok hanya-Yahweh, tetapi kelompok ini merupakan suatu
kelompok yang berbeda.

Kelompok asimilasionis pun telah berubah sebagai akibat dari pekerjaan Nehemia. Sejalan dengan
pesyaratan dari kelompok Yahweh, kelompok asimilasionis mulai menerima banyak kepustakaan dari
kelompok hanya Yahweh itu: Versi Deuteronomis tentang legenda dan sejarah nasional, berbagai
kumpulan bahan hukum yang dipelihara atau dihasilkan selama pembuangan, juga beberapa kitab para
nabi, khususnya Deutero-Yesaya, dengan minat perhatian kepada orang non-Israel. Semua ini diadopsi
oleh kelompok asimilasionis atau segera akan diadopsi demi tujuan-tujuannya sendiri dan ditafsirkan
dalam rangka menyesuaikan posisinya sendiri.

Pertentangan antar kedua kekuatan-kekuatan itu sebagai berikut:

SEPARATIS ASIMILASIONIS
Sebagian kecil imam. Sebagian besar imam
Hampir semua orang Lewi
Sebagian besar rakyat biasa Yerusalem Hampir semua pemuka Yerusalem dan Yudea
Bersekutu dengan kelompok hanya Yahweh di Bersekutu dengan pemuka Yahwis di wilayah-
Mesopotamiya dan Persia wilayah sekitar Yudea.

Epifanes terbukti menganggap orang SIkhem dan orang Yahudi sebagai satu kelompok keagamaan.
Pandangan ini diikuti oleh Jason dari Kirene yang menulis bahwa Antiokhus membiarkan gubernur-
gubernur untuk menganggu satu ras itu, di Yeusalem, di Filipus dan di Gerizim, di Andronikus, Dan tidak
lama kemudian raja mengutus Geron, Orang Athena, untuk memaksa orang-orang Yahudi agar
melepaskan diri dari hukum-hukum nenek moyang mereka. Dan mencerminkan bait suci di Yerusalem
serta menyebutnya dengan nama Zeus Olympios dan yang di Gerizim disebut Zeus Xenios.
Bagian-bagian tulisan ini memperlihatkan bahwa sampai dengan mulainya periode Makabe di sana tidak
ada skisma Samaria. Hal ini juga terbukti melalui karya-karya orang Yudea kelas atas, khusunya Yudit
dan Tobit. Kesimpulan yang sama dapat diambil dari pengamatan Waltke bahwa Pentateukh Samaria
dipengaruhi oleh teks proto-Masoretik, tetapi kemudian melewati suatu periode pengerusakan.

Tentang ketidaksukaan bin Sirakh terhadap orang-orang Sikhem yaitu : dapat dipastikan karena kelompok
separatis di Yerusalem selalu mengaanggap orang Samaria sebagai pelanggar hukum.

Sejak penerimaan orang Samaria terhadap hukum itu sampai pada pemberontakan kaum Makabe , tidak
ada tanda yang dapat diandalkan mengenai perpecahan keduanya. Orang-orang Sikhem dan Yudea
membentuk suatu komunitas keagamaan tunggal di Mesir Ptolomeus dan diperlakukan sebagai suatu
komunitas tunggal oleh kaum Seleukid sampai kelompok Helenis di Sikhem protes.Protes mereka
mungkin tidak terlalu mewakili pandangan orang Sikhem, yang berbeda dengan tindakan-tindakan orang
Helenis di Yerusalem yang merupakan pandangan orang Yudea. Namun, mewakili atau tidak, hal itu
memulai suatu pemisahan resmi yang ditegaskan oleh ketidakikutsertaan orang Sikhem dalam
pemberontakan kaum Makabe.
TUGAS PLU
DEMI NAMA TUHAN

Disusun oleh :
ROUFEN LOAN
13111443
Dosen pengampu : Ibu Ivonne Sandra

Anda mungkin juga menyukai