KITAB YOSUA
Kitab Yosua (disingkat Yosua; akronim Yos.; bahasa Ibrani: ֵספֶר
ֻ י ְהֹו, translit. Sefer
ש ַע Yehosyua) merupakan kitab keenam pada Perjanjian
Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Kitab Yosua merupakan
Nama kitab ini merujuk pada tokoh Yosua bin Nun, yaitu seorang tokoh
bernama lahir Hosea yang menjadi pemimpin atas suku-suku
dari bahasa Ibrani: ַשע
ֻ ( י ְהֹוYehosyuaʿ), yang diperkirakan merupakan gabungan
antara Allah dengan umat-Nya.
1
Salah satu petikan terkenal dari kitab ini ialah:
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN,
“ pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang
kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau
allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi
rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! ”
— Yosua 24:15
Penaklukan Kanaan
Bagian penaklukan Kanaan secara garis besar dalam kitab ini meliputi:
Pesan terakhir Yosua (Yosua 23-24). Yosua, yang kini sudah tua, meminta bangsa Israel
berkumpul, lalu ia memperingatkan rakyat agar tetap setia kepada Torah Musa. Yosua lalu
mengumpulkan semua suku di Sikhem, lalu memperingatkan mereka agar setia kepada Torah
Musa, sambil mengisahkan kembali kejadian-kejadian pada masa lampau. Lalu Yosua
menempatkan sebuah batu besar di bawah sebuah pohon, di tempat kudus di Sikhem, sebagai
saksi bagi janji rakyat Israel untuk setia. Lalu Yosua meninggal dunia, dan tak lama kemudian
juga Eleazar bin Harun. Tulang-tulang Yusuf juga dikuburkan di sana di dekat pohon dan tiang
batu, di sebidang tanah yang telah dibeli Yakub seharga 100 mata uang.
B. Hakim – Hakim
Kitab ini menunjukkan akibat dari ketidaktaatan kepada Allah. Menurut kitab ini,
seorang raja atau pemimpin yang benar akan membawa rakyatnya kepada
Allah.[1] Pada kitab ini, bangsa Israel mulai tidak taat kepada Allah dan terus
hingga lebih parah.
3
Catatan kitab ini dimulai ketika bangsa Israel sudah menempati tanah Kanaan,
yaitu tanah yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka, tetapi mulai menyembah
"ilah-ilah asing" bukannya Yahweh, Allah Israel, dan dengan orang-orang
Kanaan yang masih ada di mana-mana di antara mereka.
Pada bagian pembukaan sudah diberikan pola kisah-kisah yang terdapat pada
teks berikutnya, yaitu:[7]
Israel "melakukan apa yang jahat di mata Yahweh",
Umat Israel diserahkan ke dalam tangan musuh-mush mereka dan berseru minta
tolong kepada Yahweh,
Yahweh membangkitkan seorang pemimpin,
"Roh Yahweh" turun atas pemimpin itu,
Pemimpin itu mampu mengalahkan musuh, dan
Ada damai di tanah itu.
Setelah ada damai, untuk beberapa waktu orang Isreael melakukan apa yang
baik dan menerima berkat Yahweh, tapi kemudian kembali lagi melakukan hal-
hal jahat dan mengulangi pola di atas.
Kitab Hakim-hakim ditutup dengan dua lampiran, yaitu kisah-kisah yang tidak
berkaitan dengan hakim tertentu:[14]
4
Patung sembahan Mikha (Hakim-hakim 17–18), bagaimana suku Dan merebut tanah
mereka di utara
Pertempuran Gibea (Hakim-hakim 19–21), perang antara suku Benyamin dan suku-
suku Israel lainnya.
C. Rut
Kitab Rut (disingkat Rut) merupakan kitab kedelapan dan bagian dari
Gulungan.
Struktur :
Kitab Rut berbentuk narasi yang didasarkan pada nilai-nilai kultural, norma-
norma dan bahasa Israel. Cara terbaik membaca Kitab Rut adalah membacanya
sebagai sebuah cerita, jalan cerita dapat digambarkan dalam beberapa
adegan. Adapun adegan-adegan itu adalah:
Adegan pertama: (Rut 1:1-22). Naomi seorang wanita Yahudi yang baik dan cekatan
mengikuti suaminya Elimelek ke Moab selama masa kelaparan, membangun keluarga
di sana. Di Moab dua anak mereka menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan
Rut.[3] Awalnya Naomi digambarkan sebagai wanita saleh, praktis dan murah hati
seperti Rut.[3] Namun setelah ia kembali ke Betlehem, tempat ia kehilangan suami dan
anak-anaknya, Ia berubah menjadi wanita yang sakit hati, yang mempersalahkan Allah
atas semua kesukaran dan menuntut perhitungan dari Allah kerena telah mangambil
semuanya darinya.[3]
Adegan kedua (Rut 2:1-3:18). Ketika di Betlehem, Naomi memerintah Rut
keponakanya ikut memanen gandum di ladang. Kemudian Rut bertemu dengan Boas,
seorang bujangan kaya. Rut didorong Naomi mendekati Boas, Rut dan Boaspun jatuh
cinta.
Adegan ketiga: Kontrak Perkawinan (Rut 4:1-12). Boas terlebih dahulu menyelesaikan
masalah hukum menyangkut ladang yang akan dijual Naomi. Boas menyelesaikan
perkaranya dengan terbuka dan jujur, dan mengambil Rut sebagai Istrinya.
Adegan keempat: (Rut 4:13-16) Naomi berbahagia karena Rut melahirkan anak yang
dinamai Obed. Anak tersebut disebut sebagai "seorang anak laki-laki yang telah lahir
bagi Naomi”. Kelanjutan dari garis keturunan ini merupakan hal yang penting, kerena
Obed menjadi ayah Isai yang memperanakkan Daud.
5
Latar belakang kisah dalam Kitab Rut adalah perkawinan Levirat dan penebusan
tanah yang jelas tidak sejajar pada masyarakat modern saat ini. Perkawinan
lebih dekat dibanding Boas dan orang itu berhak mengawini Rut. Boas tidak
mau mengabaikan hak orang itu. Boas mengumpulkan para tua-tua di pintu
gerbang kota dan mengundang kerabat yang lebih dekat itu supaya hadir. Boas
juga memberitahukan kepada kerabatnya itu perihal tanah Elimelekh yang
yang dibelinya itu kepada anak yang akan lahir dari perkawinannya dengan Rut.
Namun, ternyata kerabat itu tidak mampu melakukan kewajiban itu sehingga ia
D. 1 Samuel
Kitab 1 Samuel (disingkat 1 Samuel; akronim 1Sam.; bahasa Ibrani: ֵספֶר שְׁמּואֵל
א׳, translit. Sefer Syemuel I) merupakan salah satu kitab yang termasuk
yang bernama "Kitab Samuel", yang merupakan bagian dari narasi sejarah Israel
kuno yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya
6
Kitab 1 Samuel berisi sejarah Israel dalam masa peralihan dari zaman Hakim-
Hakim kepada zaman Raja-Raja. Perubahan dalam kehidupan nasional
menjabat raja, terjalin erat dengan kisah Samuel dan Saul. Kitab ini dimulai
dengan kelahiran nabi Samuel dan panggilan Allah kepadanya ketika masih
pertama Kerajaan Israel. Namun, Saul terbukti tidak layak sebagai raja dan Allah
beralih memilih Daud, yang mengalahkan musuh-musuh Israel, serta akhirnya
berkesudahan.
Ringkasan :
Hana yang mandul mengucapkan janji kepada Allah semesta alam bahwa jika ia
dikarunia seorang anak laki-laki, anak itu akan diserahkannya sebagai pelayan
Hana, Samuel sudah lahir dan disapih, anak itu dipercayakan kepada Eli sebagai
seorang "Nazir Allah" – satu dari dua orang Nazir Allah, selain Simson, yang
dinyatakan dalam Alkitab. Kedua putra Eli, Hofni dan Pinehas, ternyata tidak
layak menjadi imam dan kemudian terbunuh dalam Pertempuran Afek, tetapi
tabut itu tidak dituntun oleh Tuhan kembali ke Silo, melainkan ke wilayah
Yehuda-Benyamin. Ketika orang Filistin menyerang orang Israel yang berkumpul
7
orang Filistin dikalahkan telak di Eben-Haezer, dan orang Israel mendapatkan
wilayah mereka kembali.
padang gurun, di mana ia menjadi pahlawan orang Ibrani, sampai saat Saul dan
Yonatan dibunuh dalam Pertempuran di Gunung Gilboa.
E. 2 Samuel
Kitab 2 Samuel adalah sambungan dari Kitab 1 Samuel. Kitab ini memuat sejarah
pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yudea (daerah selatan; 2 Samuel 1–4),
kemudian atas seluruh negeri termasuk daerah Israel atau utara (2 Samuel 5–
24).
Dalam kitab ini diceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud
digambarkan sebagai orang yang sangat beriman, taat dan setia kepada Allah,
juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya. Tetapi ia
digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan yang tidak
segan melakukan dosa-dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginannya
F. 1 Raja – Raja
G. 2 Raja – Raja
9
Kitab 2 Raja-raja ini melanjutkan sejarah dari kedua kerajaan Israel yang
kisahnya terputus pada akhir kitab 1 Raja-raja. Kitab ini terdiri dari dua bagian:
1. Kisah sejarah dari kedua kerajaan itu mulai pertengahan abad ke-9 SM sampai jatuh dan
berakhirnya Kerajaan Israel Samaria (utara) pada tahun 721 SM.
2. Kisah sejarah kerajaan Yehuda, dimulai setelah jatuhnya kerajaan utara sampai
pengepungan dan penghancuran Yerusalem oleh Nebukadnezar, raja Babel pada
tahun 586 SM. Kitab ini diakhiri dengan kisah tentang Gedalya yang menjadi gubernur
Yehuda di bawah kekuasaan kerajaan Babel dan pembebasan Yoyakhin, raja Yehuda,
dari penjara di Babel.
H. 1 Tawarikh
Nama "Tawarikh" merupakan terjemahan dari nama kitab dalam bahasa Ibrani,
Isi :
Isi dari Kitab 1 Tawarikh dimulai dengan menampilkan daftar silsilah dari orang-orang
Israel, dimulai dari Adam hingga suku-suku Israel pada masa raja-raja, beserta beberapa
daftar dengan topik tertentu, seperti "daftar kepemilikan kota oleh orang-orang Lewi"
dan "daftar penyanyi dalam rumah TUHAN". Setelah riwayat singkat mengenai akhir
hidup Saul, kitab ini kemudian menceritakan pencapaian-pencapaian dan keberhasilan-
keberhasilan pada masa pemerintahan Raja Daud, dimulai dari waktu ia naik takhta
hingga ketika ia mangkat.
Peristiwa terakhir yang dicatat di Kitab 2 Tawarikh, yaitu di 2 Tawarikh 36:22-23,
adalah kembalinya orang Israel dari pembuangan ke Babel, sehingga dapat
disimpulkan kitab ini ditulis tidak lama sesudahnya. Silsilah pada Kitab 1
Tawarikh, yaitu di 1 Tawarikh 3:17-24, yang memuat keturunan
10
raja Yoyakhin yang tampaknya meliputi 6 generasi buangan, mengindikasikan
bahwa waktu penulisan kitab ini sekurang-kurangnya pada 400 SM.
I. 2 Tawarikh
Kitab ini merupakan lanjutan dari Kitab 1 Tawarikh. Kitab ini dimulai dengan
riwayat pada masa pemerintahan Raja Salomo, dimulai dari saat ia naik takhta
J. Ezra
Nama kitab ini merujuk pada tokoh Ezra bin Seraya,[b] yaitu seorang ahli
Taurat (sofer) dan imam Israel (kohen) yang pulang
Isi :
Kitab ini berlatar waktu setelah negeri Babel runtuh dan dikuasai oleh Persia. Kitab ini
menceritakan tentang orang-orang buangan yang pulang
dari Babel ke Yerusalem setelah diizinkan oleh Raja Koresh Agung dari Persia, serta
usaha-usaha mereka dalam membangun kembali Bait Suci. Setelah itu, rombongan
orang-orang buangan gelombang kedua, yang dipimpin seorang imam dan ahli
Taurat bernama Ezra, juga pulang ke Yerusalem dengan surat perintah dari Raja
11
Artahsasta I dari Persia. Di Yerusalem, Ezra memulihkan kerohanian dan moralitas
umat Israel dengan mengajarkan kembali hukum Taurat.
Dalam Alkitab Kristen, Kitab Ezra terletak setelah kitab Kitab Tawarikh. Secara
garis besar isi Alkitab terbagi menjadi sebagai berikut:[1]
1. Ezra 1-6: Kelompok pertama orang-orang buangan Israel pulang dari Babel ke
Yerusalem, sesuai dengan perintah Koresh, raja Persia (538 SM). Bait Allah (Rumah
TUHAN) di Yerusalem dibangun kembali dan ditahbiskan, dan ibadat dipulihkan (537
SM).
2. Ezra 7-10: Kelompok Israel lain kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra,
seorang imam dan ahli Taurat. Ezra membantu menyusun kembali kehidupan rakyat
dalam bidang agama dan sosial, agar dapat melindungi warisan rohani Israel.(458 SM).
K. Nehemia
Nama kitab ini merujuk pada tokoh Nehemia bin Hakhalya, yaitu bupati[b] atas
wilayah Yehud (bekas Yehuda) di bawah permerintahan Raja Artahsasta
ditulis antara tahun 431 SM – 430 SM. Kitab ini mengungkapkan kehidupan
L. Ester.
12
Kitab Ester (disingkat Ester; akronim Est.) merupakan salah satu kitab dan juga
menjadi kitab terakhir kelompok kitab-kitab sejarah dalam Perjanjian
13