Yosua
Ditulis oleh: Amidya
A. Biodata Yosua
Arti nama: Tuhan Menyelamatkan, Tuhan Juru Selamat
Ayah: Nun (Keluaran 33:11)
Disebut pertama: Keluaran 17:9
Suku: Efraim (Bilangan 13:16)
Namanya disebut: 201 kali
Kitab yang menyebut: Keluaran, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, 1 Raja-raja, 1 Tawarikh,
dan Ibrani
Pekerjaan: Tentara dan Pemimpin Nasional (Ulangan 34:9)
Tempat kelahiran: Mesir
Tempat kematian: Di daerah pegunungan Efrayim -- Yosua 24:29-30
Terakhir disebut: Ibrani 4:8
Umur: 110 tahun -- Yosua 24:29
Fakta penting: Ia adalah pengganti Musa yang memimpin orang Israel masuk ke Kanaan (Yosua
1:1-3).
b.
c.
negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu
dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada
bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah
meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka"
(Bilangan 14:7-9).
3. Yosua sebagai Pengganti Musa
Segala peristiwa yang terjadi ketika Yosua masih muda adalah sebuah proses persiapan baginya untuk
menjadi pengganti Musa. Musa tidak diizinkan Tuhan untuk masuk ke dalam tanah Kanaan. Ia hanya
diperkenankan Tuhan melihat tanah Kanaan dari puncak Gunung Abarim. Sebelum Musa meninggal,
Musa meminta kepada Tuhan seorang pemimpin sehingga bangsa Israel tidak akan seperti dombadomba yang tidak bergembala. Oleh karena itu, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengambil Yosua
menjadi pemimpin mereka (Bilangan 27:12-23).
Dituliskan pula bahwa Yosua adalah seseorang yang penuh dengan Roh Allah. Musa menyuruh Yosua
berdiri di hadapan Imam Eleazar dan di hadapan seluruh umat Israel, lalu Musa meletakkan tangannya
atas Yosua dan memberikan kepadanya perintahnya seperti yang difirmankan TUHAN dengan
perantaraan Musa. Dengan demikian, Yosua telah menjadi pemimpin baru yang akan menggantikan
Musa. Menjelang akhir hayatnya, Musa menceritakan kembali kepada Yosua apa saja yang sudah
Tuhan lakukan bagi Musa, dan sama seperti itu jugalah Tuhan akan beperkara dalam hidup Yosua.
"Dan kepada Yosua kuperintahkan pada waktu itu, demikian: Matamu sendirilah yang melihat segala
yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap kedua raja itu. Demikianlah akan dilakukan TUHAN
terhadap segala kerajaan, ke mana engkau pergi. Janganlah takut kepada mereka, sebab TUHAN,
Allahmu, Dialah yang berperang untukmu." (Ulangan 3:21-22)
4. Kepahlawanan Yosua
Ketika Musa telah meninggal dunia, Tuhan berfirman kepada Yosua untuk mulai memasuki tanah
Kanaan. Yosua memimpin seluruh bangsa Israel untuk menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki
negeri yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Menaklukkan seluruh Kanaan bukanlah hal mudah, dalam
beberapa kali Yosua harus memimpin orang-orang Israel untuk berperang. Dalam Yosua 12:724 dituliskan bahwa Yosua bersama pasukannya berhasil mengalahkan raja-raja yang mendiami
Kanaan. Beberapa di antaranya adalah raja negeri Lakhis, Hebron, Afek, Megido, dan raja-raja yang
lainnya.
Setelah berhasil memenangi berbagai perang, Yosua membagikan tanah itu kepada suku-suku Israel.
Orang Israel menerima sebagai milik pusaka di tanah Kanaan, sesuai yang telah dibagikan oleh Imam
Eleazar, Yosua bin Nun, dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka, dengan mengundi
milik pusaka itu.
5. Kematian Yosua
Selama kepemimpinan Yosua, Tuhan memberikan keamanan dan damai sejahtera atas negeri itu.
Ketika Yosua sudah lanjutnya umurnya, ia mengumpulkan seluruh orang Israel di Sikhem. Yosua
menasihati seluruh orang Israel untuk senantiasa bergantung kepada Tuhan. Tuhan adalah setia, tidak
ada satu pun dari kebutuhan mereka yang tidak dipenuhi oleh Tuhan. Sesudah itu, meninggallah
Yosua, hamba Tuhan itu, dalam usia 110 tahun. Lalu, ia dikuburkan di daerah milik pusakanya,
Sumber bacaan:
ARTIKEL
Kepemimpinan Yosua
Bangkitlah, o anak Allah, gereja menantikanmu, kekuatannya tak imbangi
tugasnya; bangkit dan megahkanlah gereja.
kekuatan pedangnya. Pemimpin dengan keberanian yang hebat rentan untuk menjadi sangat
sombong terutama karena generasi Yosua mencintai pemimpin ini. Akan tetapi, kita melihat
kebenaran bahwa Yosua adalah orang yang jauh dari ambisinya sendiri; dia sungguh-sungguh
berserah kepada kekuatan yang lebih tinggi. Dia memimpin pasukannya dalam hadirat Allah.
2.
3.
4.