Anda di halaman 1dari 9

• KITAB-KITAB SEJARAH

PERJANJIAN LAMA
• YOSUA
- Yosua adalah salah seorang tokoh terkemuka dalam PL; Dia membantu Musa (Kel.24:13,
32:17, 33:1); salah seorang dari 12 pengintai, pemimpin perang (Kel. 17). Dia adalah
seorang yang berani dan saleh, serta melayani sebagai alat Allah untuk membawa umat
Israel masuk ke Tanah Perjanjian.
- Sebelumnya Allah telah memerintahkan Musa untuk menyerahkan kepemimpinan kepada
Yosua (Ul. 3:28; Ul. 34:9).
• ISI YOSUA
- Cerita dalam kitab Yosua terdiri dari dua bagian besar:
- Tinjauan sekilas tentang pendudukan tanah Kanaan
- Gambaran tentang bagaimana tanah tersebut dibagi-bagi di antara kedua belas suku
Israel.
- Dalam kitab Yosua terdapat juga kisah-kisah penaklukan Kanaan. Melalui kisah-kisah
tersebut dapat diketahui standar Allah dan pertolongan-Nya serta ketidaktaatan Israel.
• ISI YOSUA
- Bila membaca kitab Yosua secara sekilas diperoleh kesan bahwa kemenangan Israel atas
Kanaan terjadi dengan cepat dan lengkap.
- Yosua merebut seluruh negeri (11:16)
- Semua penduduk yang berdiam disana dibunuh dengan mata pedang dan tidak ada
yang tinggal hidup (11:11)
- Tetapi ada juga catatan bahwa “amat banyak daerah yang belum direbut” (13:1-7). Daerah-
daerah itu di kemudian hari menjadi jerat Israel ke dalam dosa.
• ISI YOSUA
Persiapan Penaklukan
- Persiapan ke dalam: membangun ketaatan pada hukum (1:8)
- Persiapan ke luar: mengirim mata-mata
Pelaksanaan Penaklukan
- Penyataan kemenangan: Tuhan beserta mereka (5b)
- Kesadaran adanya dosa dalam bangsa
- Catatan-catatan kemenangan
Pembagian Tanah Perjanjian
- Pembagian Tanah
- Kematian Yosua
• FAKTA KEPENULISAN KITAB YOSUA
- Kitab ini ditulis oleh Yosua.
- Kitab ini ditulis di akhir penaklukan Kanaan beberapa saat sebelum kematian Yosua.
- Kitab Yosua ditulis kepada orang-orang Israel yang berjaya dalam penaklukan, tetapi juga
mengingatkan mereka bahwa masih banyak yang belum ditaklukkan.

• TUJUAN KITAB YOSUA


Tujuan Historis
-
Kitab ini menyatakan tentang bagaimana Tuhan membawa bangsa yang kudus masuk ke
dalam tanah perjanjian sebagai penggenapan janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Tujuan Doktrinal
- Dari kitab Yosua dapat diketahui kesetiaan Tuhan dalam menggenapi janjiNya. Kitab ini
juga menunjukkan bahwa kehidupan yang penuh kemenangan harus dihidupi dengan iman
kepada Tuhan.
- Dapat diketahui juga bahwa meskipun karunia Tuhan adalah cuma-Cuma, tetapi Israel
harus bergumul secara iman untuk mengambil janji tersebut.

• TUJUAN KITAB YOSUA


Tujuan Kristologis
- Nama Yosua adalah sinonim dengan nama “Yesus,” artinya Yahweh juru selamat.
- Peran Yosua sebagai pemimpin adalah bayangan dari kepemimpinan Kristus yang
membawa umat masuk ke tanah perjanjian.
- Di kitab Yosua juga disebutkan masalah malaikat Tuhan yang adalah pra inkarnasi dari
Yesus Kristus.

• Teologi KITAB YOSUA


• Allah yang menepati janji
• Gagasan perjanjian
• Sampai di Tanah Perjanjian
• Solidaritas bersama
• Hakim-hakim
Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah di antara zaman Yosua dengan zaman
raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 SM, ketika Israel
masih merupakan perserikatan suku-suku.
Hakim-hakim adalah sejumlah tokoh yang secara berkala dibangkitkan Allah untuk memimpin
dan membebaskan orang Israel, setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa
tetangga. Para hakim (berjumlah 13 dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi
sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat; banyak yang pengaruhnya terbatas pada
sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel.
Samuel, yang pada umumnya dipandang sebagai hakim terakhir dan nabi yang pertama tidak
termasuk dalam kitab ini.
• Penulis
• Penulis kitab ini tidak jelas. Kitab ini sendiri menunjukkan kerangka waktu berikut
mengenai saat penulisannya:
• (1) penulisannya terjadi setelah tabut perjanjian dipindahkan dari Silo pada masa Eli dan
Samuel (Hak 18:31; Hak 20:27; bd. 1Sam 4:3-11);
• (2) penulis yang sering menyebut masa hakim-hakim sebagai "zaman itu tidak ada raja"
(Hak 17:6; Hak 18:1; Hak 19:1; Hak 21:25) memberi kesan bahwa kerajaan Israel sudah
berdiri ketika kitab ini ditulis;
• (3) Yerusalem belum direbut dari suku Yebus (Hak 1:21; bd. 2Sam 5:7). Ketiga petunjuk ini
menunjukkan bahwa kitab ini diselesaikan sesaat sesudah Raja Saul naik takhta (sekitar
1050 SM), tetapi sebelum Raja Daud menaklukkan Yerusalem (sekitar 1000 SM). Talmud
Yahudi mengaitkan asal-usul kitab ini dengan Samuel.
• Kitab ini mencatat dan menilai masa para hakim dari segi perjanjian (mis. Hak 2:1-5). Musa
sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa
Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau mereka menyimpang dari perjanjian (Ul
28:25,33,48). Kitab Hakim-Hakim menggarisbawahi kenyataan nubuat tersebut dalam
sejarah.
• Tujuan kitab hakim-hakim
Tujuan Historis
- Kitab Hakim-Hakim mencatat sejarah perputaran lingkaran kehancuran, penjajahan dan
pembebasan Israel.
Tujuan Doktrinal
- Ketidaktaatan membawa penjajahan.
- Bangsa teokratis membutuhkan raja.
- Tuhan menanggapi doa dan pertobatan umat-Nya.

Tujuan Kristologis
- Setiap hakim adalah penyelamat umatnya. Mereka berperan sebagai pembebas politik dan
spiritual. Para hakim tersebut mewakili peran Kristus sebagai Juru Selamat umatNya.
• TEMA-TEMA UTAMA
Sifat Kepemimpinan Yang Kharismatik
- Mereka disebut pemimpin kharismatik karena secara spontan mereka mengambil peran
kepemimpinan manakala kebutuhan muncul. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa
Allah yang mengangkat mereka untuk membebaskan Israel.
Roh Tuhan
- Roh Tuhan memainkan peranan utama dalam kitab Hakim-Hakim. Dibawah kuasaNyalah
beberapa hakim melaksanakan tugas mereka. Dan oleh karena itu menunjukkan bahwa
Tuhan sedang bekerja pada hakikatnya Ia bertanggung jawab untuk kelepasan yang
dilakukan oleh seorang hakim.
• Hakim-hakim
Kemurtadan Israel
Jika diperhatikan, kualitas hakim pertama sampai hakim yang terakhir semakin menurun. Ini
menjelaskan kepada pembaca bahwa sebenarnya Israel membutuhkan lebih dari sekedar hakim,
Israel membutuhkan raja!
Ada informasi-informasi yang sengaja dicatat untuk memberitahu pembaca tentang kualitas
hakim.
Perhatikan Ehud, dia adalah seorang yang kidal, Yefta dengan nazarnya dan Simson dengan
sikapnya yang mudah jatuh cinta pada perempuan asing.
• RUT
• Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan suatu keluarga
Israel pada zaman para hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar
belakang 18 ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa
kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah
satu dari lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu Hagiographa ("Tulisan-
Tulisan Kudus"). Tiap-tiap tulisan ini dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya
Yahudi tahunan. Karena drama inti dalam kitab ini terjadi pada waktu panen, kitab ini
biasanya dibaca pada Hari Raya Panen (Pentakosta).
• Karena kitab ini hanya merunut keturunan Rut sampai Raja Daud (Rut 4:21-22), mungkin
sekali kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Penulis kitab ini tidak pernah
disebutkan dalam Alkitab, sekalipun tradisi Yahudi (mis. Talmud) menyebutkan Samuel
sebagai penulisnya.
• TUJUAN PENULISAN KITAB RUT
Tujuan Historis
- Kitab Rut mempunyai peranan yang penting di Israel yaitu menyediakan silsilah Daud dan
menunjukkan betapa kelahiran Daud ada dalam sebuah bimbingan ilahi. Dan dinasti Daud
berasal dari Allah.
Tujuan Doktrinal
- Terdapat contoh pola tentang penebusan.
- Terdapat teladan tentang kasih dan kesalehan
Tujuan Kristologis
- Tindakan Boas adalah bayangan dari Tindakan Yesus yang menebus manusia untuk diriNya
sendiri.
• TEMA-TEMA KITAB RUT
Penebusan Kerabat Dekat dan Hesed
- Rut adalah sebuah kitab mengenai hesed baik pada tingkat manusia maupun pada tingkat
Allah. Pernyataan yang paling tegas tentang ini terdapat dalam komitmen Rut yang
mengharukan pada Naomi (1:16-17).
- Boaz juga dipuji karena hesed yang ditunjukkannya pada Naomi (2:20).
- Hesed Tuhan ada di dalam 1:8-9 yang berperan dalam membawa kembali Naomi ke tanah
perjanjian.
• KITAB 1&2 sAMUEL
- Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi
Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang
tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi
hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar
1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para
hakim dengan raja Israel yang pertama. 2 Samuel terutama membahas raja Daud
sedangkan 1 Samuel meliput tiga peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli
ke Samuel, dari Samuel ke Saul, dan dari Saul ke Daud.
• KITAB 1&2 sAMUEL
- Masalah kepenulisan mencakup 1 dan 2 Samuel sebagai satu karya tunggal. Karena
sebagian 1 Samuel dan seluruh 2 Samuel ditulis setelah kematiannya, Samuel hanya
menjadi salah satu penulis penyumbang (bd. 1Sam 10:25). Karya terakhir ditulis oleh
seorang sejarahwan dan nabi yang terilham yang memakai beberapa sumber, termasuk
catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan
terilham ini tidak kita kenal. Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah
tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam
27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.
• KITAB 1&2 sAMUEL
- Tradisi Silo (1 Sam. 1:1-4:1a)
- Kisah Tabut (1 Sam. 4:1b-7:1)
- Berdirinya Kerajaan (1 Sam. 7:2-12:25)
- Pemerintahan Saul (1 Sam. 13-15)
- Daud semakin Berkuasa (1 Sam. 16:1- 2Sam. 5:10)
- Keberhasilan Daud (2 Sam. 5:11-9:13)
- Kegagalan Daud (2 Sam. 10-24)
• 1 & 2 Samuel
- Keluarga Elkana
- Hana, Penina & Samuel
- Imam Eli dan Anak-Anaknya
- Tabut Allah di Filistin
- Saul
- Bertemu dengan Samuel  Masa Peralihan
- Daud
- Daud diurapi menjadi Raja
- Daud Menjadi Raja
- Kesalahan dan Masalah Dalam Keluarga Daud
- Salomo

• 1 & 2 Samuel
Tujuan Historis
- Mencatat asal usul yang ilahi dari dinasti Daud
- Memunculkan peranan sentral dari seorang nabi
Tujuan Doktrinal
- Taat lebih baikdari pada Korban (Saul – 1 Sam.15:22)
- Perbandingan dua Raja: Saul VS Daud
Tujuan Kristologis
- Pengurapan yang dilakukan Samuel kepada Daud menjadi banyangan dari pengurapan
Yesus.
- Yesus adalah Mesias yang akan datang.

• KITAB 1&2 raja-raja


- 1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel.
Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda
(sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad
sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel
(586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo
selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah
(sekitar 930-852 SM).
• KITAB 1&2 raja-raja
- 1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah
kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang
tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM).
Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-
550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap
sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan
Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani.
• Penulis
- Penulis kitab Raja-Raja (kemungkinan besar) adalah Yeremia
- Penulis kitab hidup sebelum pembuangan seperti yang diindikasikan dalam frase
“sampai hari ini” (1 Raja2 8:8; 12:19).
- Kitab itu ditulis dari perspektif kenabian, dengan penekanan pada
penyembahanberhala dan moralitas yang hancur yang membawa penghakiman dari
Tuhan.
- Gaya penulisannya sama dengan gaya Yeremia
- Tradisi Yahudi menyebutkan penulisnya adalah Yeremia.
• DATA DAN FAKTA KITAB RAJA-RAJA
- Kitab ini ditulis untuk kerajaan yang terpisah dan yang semakin terpuruk.
- Pasal terakhir mencatat pembuangan ke Babilonia
- Sejak jaman Salomo, kerajaan terpisah menjadi dua, dan semakin terpuruk dalam dosa,
immoralitas, penyembahan berhala dll.
• TUJUAN KITAB RAJA-RAJA
Tujuan Historis
- Menyediakan catatan historis tindakan raja-raja Israel dan Yehuda dari jaman Salomo
sampai pada jaman pembuangan.
Tujuan Doktrinal
- Ketaatan pada hukum Taurat mendatangkan berkat, ketidaktaatan mendatangkan kutuk.
Tujuan Kristologis
- Mesias akan datang dari keturunan Daud.

• TEMA-TEMA UTAMA
- 1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di
Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat
memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di
utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada
tahun 586 SM.
- Perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang
tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa
itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan
setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian.
- Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia
dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat
nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan
penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga
angkatan-angkatan selanjutnya.
• KITAB 1&2 TAWARIKH
- Judul kitab ini secara harafiah adalah “perkataan pada hari-hari itu’ atau ‘peristiwa-
peristiwa’ pada masa kerajaan.
- Judul dalam bahasa Ibrani berarti ‘hal-hal yang diabaikan’
- Sebagai tulisan sejarah, Tawarikh merupakan pelengkap bagi catatan-catatan dalam kitab
Samuel dan Raja-Raja, menceritakan kembali sejarah Israel dari bapak leluhur sampai
jatuhnya kerajaan selatan ke tangan babel.
- Sebagai sejarah teologis, Tawarikh memusatkan perhatian pada pengesahan kekuasaan para
imam dan orang lewi dan berbagai sumbangan dari kerajaan kesatuan dan kerajaan Yehuda
pada kehidupan beragama di Israel.
• KITAB 1&2 TAWARIKH
- 1&2 Samuel dan 1&2 Raja-Raja menyediakan sejarah politik dari Israel dan Yehuda. 1&2
Tawarikh menyediakan sejarah kerohanian Yehuda.
- 1&2 Samuel dan 1&2 Raja-Raja ditulis dari perspektif moral dan kenabian. Sedangkah
1&2 Tawarikh ditulis dari perspektif kerohanian dan keimaman.
- 1&2 Samuel dan 1&2 Raja-Raja berpusat pada sejarah umat dan rajanya, sedangkan 1&2
Tawarikh berpusat pada sejarah bait Allah.
- 1 Tawarikh menyoroti era yang sama dengan 1&2 Samuel, dan 2 Tawarikh menyoroti era
yang sama dengan 1&2 Raja-Raja.

• Data dan fakta kitab 1&2 Tawarikh


- 1&2 Tawarikh ditulis oleh Ezra
- Kitab ini ditulis untuk remnant yang kembali dari pembuangan dan secara rohani
dibimbing oleh Ezra, pembangunan dipimpin oleh Nehemia, dan secara moral dibimbing
oleh Maleakhi.
- Dalam septuaginta, judul kitab ini adalah paralipomenon yang artinya omission. Disebut
demikian karena Tawarikh mencatat juga beberapa materi yang tidak disebutkan di 1&2
Raja-Raja.
• Tujuan kitab 1&2 Tawarikh
Tujuan Historis
- Mencatat sejarah keimaman dari Saul sampai Koresy
Tujuan Doktrinal
- Kesetiaan Tuhan dalam menjaga janjiNya.
- Kemahakuasaan Firman Allah
- Arti penting dan peranan sentral ibadah dalam hidup umat Allah.
Tujuan Kristologis
- Pencatatan keturunan Daud yang darinya Mesias akan muncul
- Arti penting bait Allah.
• Tema – tema utama
• pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi.
• pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-
menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi.
• pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud
untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).
• KITAB ezra
- Ezra mencatat kembalinya sisa bangsa Israel ke tanah air mereka serta pergumulan mereka
untuk membangun kembali rumah ibadah serta menegakkan agama bangsa.
- Ezra adalah seorang imam dan ahli kitab yang mahir dalam hukum Musa.

• KITAB ezra
• Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang
ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam
PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh.
Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-
kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa
pascapembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi
hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa
pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu.
• TUJUAN KITAB ezra
Tujuan Historis
- Kitab Ezra mencatat kembalinya bangsa Israel dan usaha untuk mendirikan bait Allah dan
penegakan agama.
Tujuan Doktrinal
- Kekuatan Doa (Ezra 9)
- Kesetiaan Allah
Tujuan Kristologis
- Allah menjaga keturunan Daud sebagai wujud penggenapan janjiNya.
• KITAB NEHEMIA
• Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I
(raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari
Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing.
Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk
pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota.
• Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk
membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi
pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali
beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh
2:1; Neh 13:6-7). Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan
pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra
menulis kitab ini.
• Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang
ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama
Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur
sekitar tahun 410 SM.
• Tujuan
• (1) untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra.
• (2) untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan
yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.
• (3) Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme
pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB:
Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui,
dan keturunan Daud tetap terpelihara. Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk
menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan
kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan
penggenapan penantian dan pengharapan pascapembuangan ini.
• KITAB ESTER
• Secara kronologis, peristiwa Ester terjadi di Persia antara Ezra 6 dan 7, yaitu di antara
kembalinya rombongan Yahudi pertama ke Yerusalem pada tahun 538 SM di bawah
pimpinan Zerubabel (Ezr 1:1--6:22) dan rombongan kedua pada tahun 457 SM di bawah
pimpinan Ezra (Ezr 7:1--10:44). Sekalipun kitab ini ditempatkan setelah Nehemia dalam PL
kita, peristiwa yang tercatat di dalamnya terjadi 30 tahun sebelum Nehemia kembali ke
Yerusalem (444 SM) untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Sedangkan kitab-kitab
Ezra dan Nehemia dari masa pascapembuangan membahas hal-hal yang berkaitan dengan
kaum Yahudi sisa yang kembali ke Yerusalem, kitab Ester mencatat suatu peristiwa yang
sangat penting bagi orang Yahudi yang tinggal di Persia.
• KITAB ESTER
• Pentingnya Ratu Ester bukan saja tampak dalam penyelamatan bangsanya dari
kebinasaan, tetapi juga dalam menjamin keamanan dan kehormatan mereka di negeri
asing (bd. Est 8:17; Est 10:3); tindakan pemeliharaan ini memungkinkan pelayanan
Nehemia di istana raja beberapa dasawarsa kemudian dan pengangkatannya untuk
membangun kembali tembok Yerusalem.
• Jikalau Ester dan orang Yahudi (termasuk Nehemia) telah musnah di Persia, kaum sisa yang
tertekan di Yerusalem mungkin tidak pernah membangun kembali kota mereka; akibat
sejarah Yahudi pascapembuangan pasti akan sangat berbeda.
• KITAB ESTER
• Sekalipun penulis kitab ini tidak dikenal, jelas dari kitab ini sendiri bahwa penulisnya
mengetahui adat-istiadat Persia, istana Susan, serta hal-ihwal Raja Ahasyweros, yang
menunjukkan bahwa penulis mungkin hidup di Persia dalam masa yang diuraikan dalam
kitab ini. Apalagi, dukungannya kepada orang Yahudi serta pemahamannya mengenai
kebiasaan Yahudi memberi kesan bahwa dia seorang Yahudi. Sangat mungkin penulis ini
seorang yang lebih muda dari Mordekhai yang hidup sezaman dengannya, dan
Mordekhailah yang merupakan sumber kebanyakan informasi dalam kitab ini. Kitab Ester
memperoleh bentuknya yang sekarang setelah Mordekhai wafat (bd. Est 10:1-3). Hal ihwal
sejarah dan linguistiknya tidak mendukung tanggal yang kemudian daripada 400 SM.
• Kitab "Tambahan-Tambahan pada Kitab Ester" yang tergolong kitab apokrifa ditulis lama
sekali setelah kitab Ester yang kanonik.
• Tujuan
• (1) Untuk menunjukkan bagaimana orang Yahudi dilindungi dan diselamatkan dari
ancaman pemusnahan oleh campur tangan Allah melalui Ratu Ester. Sekalipun nama Allah
tidak disebutkan secara khusus, bukti pemeliharaan-Nya jelas sepanjang kitab ini.
• (2) Untuk memberikan catatan dan latar belakang sejarah dari Hari Raya Purim orang
Yahudi (Est 3:6-7; Est 9:26-28), dan dengan demikian mempertahankan ingatan akan
pelepasan yang luar biasa orang Yahudi di Persia (bd. hari raya Paskah dan pelepasan luar
biasa Israel dari Mesir) untuk generasi-generasi yang akan datang. Kitab ini juga
menguraikan kewajiban untuk merayakan Purim setiap tahun (Est 9:24,28-32).

Anda mungkin juga menyukai