Anda di halaman 1dari 3

3.

PEMBERIAN DAN PENDUDUKAN TANAH KANAAN

Tuhan memberikan tanah kanaan kepada umat-Nya.


Dibawah pimpinan Yosua, kedua belas suku masuk bersama dan masing-masing menerima
bagiannya, semua merelakan dirinya untuk melayani Tuhan.
Penduduk setempat kehilangan hak atas tanah tersebut.

Tujuan keluaran adalah tanah yang aman yang memungkinkan Israel hidup dengan baik.
Terdengar dua suara kesaksian. Yang lebih muda menekankan bahwa Allah memberikan tanah
kanaan serentak kepada seluruh suku dibawah seorang pemimpin saja. Suara itu berasal dari
abad ke-7 atau ke-6, ketka selruh Israel Utara telah direbut Asyur. Suara yang lebih tua
mengingat usaha satu atau beberapa suku untuk mengambil alih atau mempertahankan wilayah
tertentu dan kurang memperhatikan keseluruhannya.
Semua suara bersaksi bahwa suku-suku telah mengenal Tuhan sebelum masuk kanaan dan
bahwa hubungan timbal balik dengan Dialah yang menentukan jati diri mereka.
Besar kemungkinan kedua belas suku baru berkembang ditanah mereka masing-masing.
Ada suku yang menghilang, ada suku yang mekar (bnd, daftar yang berlainan dalam Kej. 29:31-
30:34, Kej. 49:1b-27 dan Bil. 26:4b-51).
Pandangan Martin Noth bahwa kedua belas suku tersebut merupakan suatu amfiktioni
(perserikatan) menurut pola yang lazim di Yunani kuno dan bangsa lain sekitar Laut Tengah
tidak lagi diterima.
Kita akan melihat berturut-turut bahwa :
1). Tuhan memberikan tanah secara ajaib,
2). Segenap Israel masuk serentak,
3). Mereka dipimpin Yosua,
4). Mereka setia melayani Tuhan,
5). Pendudukan kanaan dinilai negatif,
6). Bahkan patut ditumpas,
7). Tanah yang diterima itu dibagi-bagi untuk semua suku.
“ Tuhan, Allahmu, Dialah yang menyeberang di depanmu, Dialah yang akan memusnahkan
bangsa-bangsa itu dari hadapanmu sehingga engkau dapat memiliki tanah mereka (UL. 31.23).
sebelum perayaan iu semua laki-laki termasuk angkatan muda harus disunat dan dikuduskan bagi
Tuhan.
Ketika mereka menghadapi kota bertembok yang pertama, Yeriko, mereka berjalan berarak-
arak mengelilingi kota selama 6 hari sambil membawa tabut. Pada hari ke 7 sangkakala
dibunyikan mereka bersorak-sorak dengan nyaring sehingga tembok runtuh (Yos. 1).
Cerita-cerita lebih tuapun mengetahui bahwa Tuhan lah yang memberikan kemenangan
tetapi usaha Israel ditekankannya. Demikian Yahuda (bersama Simeon) menyerang orang kanaan
dan peris dan menduduki pegunungan. Kelima kota pantai orang Pelistin tidak dapat diganggu.
Kadang-kadang orang Israel memakai akal perang, sebagaimana dalam sebagian perebutan Ai.
Menurut Kitab Yosua Israel bertindak sebagai satu tentara rakyat yang serentak berangkat dan
bertindak menaklukkan dan menjuluki kanaan. Bersama-sama mereka menyeberangi sungai
Yordan, beribadah, dan menyereng kota-kota serta raja-raja mereka. Kesatuan dan persatuan
merupakan sumber kekuatan dan memungkinkan rencana besar dijalankan. Demikian halnya
pada masa Yosua, Daud dan Yosia (paling sedikit dalam tujuan zaman itu).
Dalam penemuan telah diterangkan bahwa imigrasi suku-suku Israel mulai terjadi tanpa
kekerasan menurut pola para leluhur. Cerita singkat dalam Yosua memperlihatkan bahwa
penakluk kanaan tidak sempurna tekanan pada Israel ada waktunya. Namun demikan pula halnya
dengan jati diri setiap daerah dan suku.
Sebagai pemimpin tunggal Yosua mengeplai kedua belas suku untuk mengamil alih tanah
kanaan ia menjadi pengganti Musa ditahbiskan olehnya diberikan roh hikmat serta sebagian
wibawa Musa supaya umat Israel mendengar dia.
Pengarang Deoteronomis melihat bukan hanya sebagai pemimpin perang melainkan juga
sebagai orang yang merenungkan kitab-kitab Taurat dan bertindak sesuai dengan segala yang
ditulis didalamnya. Cerita kuno itu ditempatkan disitu karena ia menggemakan panggilan Musa,
Yosua pun berdiri di tempat kudus meninggalkan kasuh serta sujud menyembah dengan Yos.
Orang Israel beribadah / mengabdi kepada Tuhan sepanjang masa Yosua dan sepanjang masa
para tua-tua yang hidup lebih lama dari Yosua.
Menurut keyakinan redaktor, umat yang mengalami pertolongan yang ajaib itu tidak dapat
tidak berlaku setia, berlainan dengan mereka bersungut-sungut digurun dan yang beribadah pada
kuasa Ilahi lain dizaman hakim-hakim.
Semua bangsa yang dikanaan ditolak. Pertama-tama Israel mengalami suatu krisis yang
hebat dizaman raja-raja dan hampir kehilangan jati diri sebagai umat Tuhan. Demikianlah rasul
Paulus mengingatkan orang Kristen agar jangan menjadi sama dengan dunia dan tidak menganut
nilai serta pula hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah serta menyangkal kesaksian
akan Yesus Kristus.
Dalam kehidupan nyata sebagai orang Israel juga mengikut teladan Abraham yang berusaha
memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Kota-kota kanaan ditawarkan damai jika
mereka menyerah dan dengan demikian tidak ada korban. Istilah khusus bagi Tuhan dapat
dipakai dalam nazar dan boleh jadi dalam situasi tertentu seorang nabi memintanya atau seorang
panglima memutuskannya. Perang atas nama Tuhan dalam keyakinan pasti bahwa Dialah yang
memberi yang terjadi antara kurng lebih 1250-1000 SM. Selama tiga melenium tetap terjadi
peperangan sejak abad ke-3 Masehi umat Kristen berkali-kali masuk kedalam pencobaan dan
menggunakan unsur agama demi pengesahan perang. Kini menguasa politik dicobai untuk
menggunakan sentiment keagamaan demi mempertentangkan dua golongan etnis atau nasional
tertentu.
Gereja harus mewaspadai dan mengenali apakah keinginan berkuasa itu berkedok
Retoritkaetlis agamawi atau etlis sekuler dan menyalahgunakan batin manusia. Kita mencapai
puncak pada kanaan dipandang sebagai negeri satu milik pusaka pemberian Tuhan.
Tak heran bahwa pembagian tanah yang satu itu harus dilaksanakan oleh pemimpin yang
satu jua yaitu Yosua.
Satu keputusan yang sepenting itu niscaya terjadi pada suatu waktu yosua sudah tua sebentar
lagi ia akan meninggal dunia,maka pembagian itu harus segera di kerjakan.
Dikatakan bahwa upacara pembagian itu berlangsung dengan satu cara yang khas yaitu
pengundian tuhan semdiri melalui undian yang keluar menetapkan segalanya. konsep kesatuan
yang kokoh itu belum tanpak dalam bahan tradisi zaman pra-raja,dimana kesatuan umat belum
hangat. menurut gambar sejarah ini tiap tiap suku berusaha sendiri untuk merebut tanah nya
masing masing.

4. KANAAN TANAH MILIK YANG PERMAI.


Tuhan memberikan hak tinggal dan hak pakai tanah kepada umatnya tetap dia tetap
pemiliknya yang mengaruniakan berkat keamanan dan kesuburan.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa tuhan mengaruniakan kepada uamatnya tanah
dimana mereka hidup dengan penuh tangggug jawab kepada tuhan dan tidak menajiskan tanah
itu dengan beribadah kepada dewa dewi.

4.1 Tanah Milik Tuhan.


Tuhan menciptakan langit dan bumi itu sebabnya ia pun memilikinya.beberapa kali Israel
mengalami secara nyata bahwa tuhan hadir di tanah kanaan dan dengan demikian dan dengan
demikian bahwa dia memilikinya.
Pertama tama para leluhur yang mondar mandir di negri orang kanaan di perhadapkan pada
tuhan yang menampakan dirinya serta berfirman kepada mereka.Tuhan tidak bersaing dengan
dewa dewi dia tidak mengusir mereka dia menampakan dirinya dengan demikian hak milik nya
atas negeri itu.Israel belajar percaya kepda tuhan dalam pengalaman tersebut.

4.2 Tanah Milik Umat Israel.


Allah memberikan tanah kanaan kepada umatnya agar mereka diam disitu dengan hak
tinggal dan mencari nafkah dengan menggukan nya sebagai padang gembalaan,lading,dan
kebun.di situlah Allah yang berkuasa akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas
dan dari samudera raya yang terletak di bawah.

Anda mungkin juga menyukai