Anda di halaman 1dari 5

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

Judul SOP : INJEKSI INTRAMUSCULAR ( IM)


No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 6 halaman
Nama Mahasiswa : YENI YULI ASTUTI
Tingkat/Prodi : D3 KEPERAWATAN/ TKT 1
STANDAR OPERASI PROSEDUR
1. Pengertian
Injeksi intramuskuler ( IM ) adalah pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan 
langsung ke dalam otot (muskulus)

2. Tujuan
1.     1.  Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang  yang
diberikan obat secara intra muskulus (IM)
2.      2.  Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi.

3. Prosedur
a. Alat dan Bahan :
1.   1.  Sarung tangan 1 pasang

2.  

 2.  Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan


3.   3.  Semprit dan Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1–1,5  inci untuk dewasa; 25-27
G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)

4.   4. Bak spuit 1

5.   

5. 5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)


6.  Perlak dan pengalas

7.  

7. Obat sesuai program terapi

8.  

 8.   Bengkok 1
9.   9.   Buku injeksi/daftar obat

b. persiapan pasien :
1. pastikan identitas klien
2. kaji kondisi klien
3. beritahu klien dan kelurganya Tindakan apa yang akan dilakukan
4. privasi klien
5. posisi klien

c. Langkah prosedur
1.     1.  Siapkan peralatan ke dekat pasien
2.     2.  Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga privasi pasien
3.     3.  Cuci tangan
4.     4.  Gunakan sarung tangan
5.     5.  Kaji adanya alergi
6.     6. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B (Benar obat, dosis, pasien, cara
pemberian dan waktu)
7.    7.  Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
8.     8.  Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di injeksi
9.     9.  Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
10 10.  Mematahkan ampula dengan kikir
11  11.  Memakai handscoon dengan baik
12   12. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik
septic dan aseptic
13 13. Menentukan daerah yang akan disuntik
 Pada Daerah Lengan Atas (Deltoid)

 Pada Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus)


 Pada Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis)

 Pada Daerah Paha Bagian Depan (Rectus Femoris)

14 14.  Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik


15 15.  Desinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi.
16 16.   Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan
yang tidak dominant)
17. Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90o
18 Lakukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum
sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke
dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh
darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru). Jika
tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan
19.  Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan
bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar)
20.  Lakukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka
daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat
reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat.
21.  Rapikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5%
sebelum dibuang)
22.  Lepaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine
23.  Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai