Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM


(Prosedur Operasional Tetap)

Judul SOP : Pemberian obat secara oral


No. Dokumen :
No. Revisi : 002
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 5 (Lima)

1. Definisi pemberian obat oral


Oral adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. Untuk cara pemberian obat oral, adalah rute
pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai karena nyaman dan aman.
2. Tujuan
Tujuan dari pengobatan ini yaitu agar suatu obat dapat mencapai tujuan kesembuhan, molekul obat harus
dapat diabsorbsi pada seluruh pencernaan dan masuk kedalam sistem sirkulasi dalam jumlah yang
diinginkan.
3. Standar Alat dan Bahan
1. Sarana Medis
1) Baki berisi obat
2) Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
3) Pemotong obat ( bila diperlukan )
4) Martil dan lumping pengerus ( bila diperlukan )
5) Gelas ukur ( bila diperlukan )
6) Galas berisi air minum
7) Sedotan
8) Sendok
9) Pipet
10) Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak – anak

4. SOP Terkait
1) SOP Mencuci tangan
2) SOP Memasang sarung tangan

5. Prosedur Tetap
1) Mempersiapan alat dan bahan
2) Memberi salam dan menyapa klien dan keluarga
3) Memperkenalkan diri
4) Menjelaskan prosedur pada pasien dan keluarga
5) Meminta persetujuan kepada pasien
6) Mendekatkan alat disamping tempat tidur pasien
7) Menjaga privasi klien
8) Mencuci tangan
9) Memasang sarung tangan
10) Mengatur Posisi Klien
11) Memberitahukan Klien bahwa tindakan akan di mulai
12) Kaji Respon Klien
13) Merapikan pasien dan alat-alat
14) Beritahu Klien tindakan sudah Selesai
15) Merapikan Alat
16) Mencuci tangan
17) Mendokumentasikan hasil tindakan pada catatan klien.

1
6. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)

No KEGIATAN/TINDAKAN
A FASE ORIENTASI
1 Mempersiapkan alat
Memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan yang akan digunakan tersedia serta berfungsi dengan
baik. Diantaranya peralatan yang disiapkan yaitu obat, sedotan, sendok, pipet, gelas berisi air minum,
pemotong obat, martil dan rumping pengerus.
2 Memberi salam dan menyapa nama klien
Menyapa : Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata pasien mengucapkan
“Selamat pagi/siang/sore/malam ……”
3 Memperkenalkan diri
Memperkenalkan diri pemeriksa : “Perkenalkan ibu/bapak nama saya…….” (jika sudah berkenalan
tanyakan: “ibu/bapak masih ingat sama saya?”
4 Menjelaskan prosedur kepada pasien
a. Membawa alat ke dekat pasien
b. Menjelaskan tujuan dari pemasangan oksigen
“Bapak/ibu tindakan pemberian obat secara oral ini bertujuan agar suatu obat dapat
mencapai tujuan kesembuhan, molekul obat harus dapat diabsorbsi pada seluruh pencernaan
dan masuk kedalam sistem sirkulasi dalam jumlah yang diinginkan.

5 Melakukan Kontrak Waktu


“Bagaimana ibu/bapak apakah bersedia? Baiklah ibu/bapak akan kita mulai pemeriksaan, waktu
pelaksaan kurang lebih 15 menit “(jika bersedia)
(Jika pasien tidak bersedia maka jelaskan kembali kepada pasien dan tujuan lebih ditegaskan)
“Bapak/ibu tindakan pemberian obat secara oral ini bertujuan agar suatu obat dapat mencapai
tujuan kesembuhan”.
FASE KERJA
6
Mendekatkan alat disamping tempat tidur pasien
1) Memegang troli dengan kedua tangan ditempat pegangannya dengan cara menggenggam
pegangan pada troli dan mendorong troli secara perlahan-lahan agar alat-alat yang ada di troli
tidak jatuh. Troli didorong menuju kearah kamar pasien.
2) Petugas meletakkan troli di sisi kanan petugas sehingga dapat memudahkan dalam memberikan
tindakan oksigenasi.
7 Menjaga Privasi Klien
1) Tarik sketsel (gorden) untuk menjaga privasi pasien. Caranya adalah dengan memegang gorden
dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan-lahan kearah kanan/kiri tergantung dengan arah dari
pengait/rell gorden.
2) Apabila dikamar pasien tidak terdapat sketsel, maka dapat menggunakan sampiran. Tarik sampiran
yang ada diruangan. Letakkan disamping tempat tidur pasien dan sampiran dibuka disesuaikan
dengan panjang tempat tidur untuk menjaga privasi pasien dengan pasien lainnya.
3) Apabila ruangan tidak menggunakan AC maka jendela dibuka agar dapat terjadi sirkulasi udara
yang berada didalam dengan udara yang berada diluar, dan ini dilakukan agar pasien merasa
nyaman. Cara membuka jendela adalah dengan cara tangan dominan (kanan/kiri) menarik tuas
grendel dan tangan yang non dominan (kanan/kiri) mendorong jendela ke arah luar. Kemudian
kaitkan pengait yang ada di bingkai jendela ke jendela.
4) Apabila ruangan menggunakan AC maka jendela tidak perlu dibuka, hanya cukup membuka
gorden, agar pencahayaan kedalam ruangan tetap baik. Caranya adalah dengan memegang gorden
dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan-lahan kearah kanan/kiri tergantung dengan arah dari
pengait/rell gorden.
8 Mencuci tangan bersih (Lihat SOP Terkait)
9 Memasang sarung tangan bersih (Lihat SOP Terkait)
10 Mengatur Posisi pasien
Bapak/Ibu, sebelum saya memberikan tindakan pemberian obat secara oral ini terlebih dahulu
Bapak/Ibu duduk, jika tidak memungkinkan untuk duduk berikan posisi lateral.posisi ini membantu
mempermudah untuk menelan dan aspirasi “
Petugas mensetting posisi tempat tidur pasien dengan cara :
1) Jika tempat pasien masih menggunakan model lama (brankat), bantu pasien untuk posisi duduk,

2
kemudian angkat bagian tempat tidur pasien bagian kepala setelah diangkat pasang penyangga dan
posisikan pada sudut 45 derajat.
2) Jika tempat tidur pasien menggunakan model baru, posisi petugas kesehatan berada dibawah kaki
klien, kemudian tarik tuas yang ada dibawah kaki pasien setelah itu putar searah jarum jam
disesuaikan dengan sudut yang diinginkan
11 Memberitahu pasien bahwa tindakkan pemberian obat secara oral akan dimulai
“Bpk / Ibu tindakan akan segera dilakukan mohon kerjasamanya ya selama tindakan”
Prosedur kerja
1. Cuci tangan dan pakai handscoon ( sarung tangan )
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat meminum obat per oral ( menelan, mual, muntah, adanya
program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung, dll )
3. Periksa kembali perintah pengobatan ( nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian ) periksa tanggal kadaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan
laporkan pada perawat yang berwenang atau dokter yang meminta
4. ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang
diperlukan )
5. siapkan obat – obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang diperlukan tanpa
mengkontaminasi obat ( digunakan teknik aseptik untuk menjaga kebersihan obat ).
 Tablet atau kapsul
a) Tuangkan tablet atau kapsul kedalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh
obat.
b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai
dengan dosis yang diperlukan
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan lumping penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat,
karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempegaruhi daya
kerjanya.
12  Obat dalam bentuk cair
a) Kocok/putar obat/ditolak balik agar bercampur dengan rata sebelum
dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan
tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
d) Tuangkan obat sejumlah yang diperlukan kedalam mangkuk obat berskala.
e) Sebelum menutup botol tutup obat usap bagian tutup botol dengan
menggunakan tissue. Mencegah tutp botol sulit dibuka kembali akibat cairan
obat yang mongering pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka
gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
g) Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
6. beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien meletakkan
obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum.
7. Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda
tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas
alasannya.

13 Kaji respons klien


“Bagaimana Bpk/Ibu perasaannya setelah dilakukan tindakan ini? Apakah merasa lebih nyaman?”
C FASE TERMINASI
14 Bantu klien merapikan pakaian dan tempat tidur
 Membersihkan tempat tidur Pasien
Permisi Pak/Bu...saya mau membersihkan dan merapikan tempat tidur bapak/Ibu..
 Membantu Pasien mengambil posisi

3
Bapak/Ibu...sudah enak dengan posisi sekarang ? Saya bantu ya untuk memberi posisi yang
nyaman…Pak/Bu...ini saya pakaikan kembali selimutnya ya...
15 Beritahu prosedur tindakan telah selesai
“Bpk/Ibu prosedur tindakan telah selesai, terima kasih atas kerjasamanya, dan saya akan kembali
keruangan jika Bpk/Ibu membutuhkan kami bisa mendatangi kami di ruang keperawatan, selamat
pagi/siang/sore/malam”
16 Merapikan peralatan
a. Merapikan alat yang sudah dipakai, kemudian dicuci dan di kembalikan ke tempat asalnya
b. Bahan linen yang kotor diletakkan di keranjang tempat linen kotor, di bawa ke dapur atau laundry
untuk di cuci dan untuk dipakai kembali.
c. Membuang sampah sesuai dengan kategorinya, sampah medis atau sampah non medis.
17 Melepas sarung tangan & mencuci tangan
18 Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
Mencatat pada status pasien dan buku laporan:
1. Nama, No RM, Kamar/ruang, Diagnosa Medis
2. Tanggal dan jam pemberian obat
3. Hambatan dalam pemberian obat
4. Keadaan pasien (kerjasama)
5. Hasil pemeriksaan fisik
6. Tanda tangan perawat pelaksana

Anda mungkin juga menyukai