PEMBUKAAN
A. Pendahuluan
Untuk dapat memahami lebih baik lagi siapa itu Israel dan Bani Israel,
maka dibuatlah makalah ini yang membahas tentang sejarah bani Israel, dimana
dalam makalah akan dipaparkan mengenai makna kalimat ‘Israel’ itu sendiri
beserta pemilik nama Israel tersebut; Bani Israel menurut Al-Qur’an; dan nama-
nama pembentuk Bani Israel.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Israel sebenarnya berasal dari Bahasa Ibrani. Isra yang berarti
‘hamba’ dan El yang berarti ‘Tuhan’, sehingga Israel memiliki arti ‘hamba
Tuhan’.1 Di sisi lain, nama Israel memiliki dua indikasi makna, yaitu yang bersifat
umum dan khusus. Disebut umum karena sifat ini memiliki penjabaran lain yang
lebih khusus. Makna kata Israel yang bersifat umum itu sendiri adalah sebuah
nama panggilan yang dimiliki oleh Nabi Ya’qub AS dimana beliau mendapat
julukan tersebut ketika melakukan perjalanan malam.2
Semua itu berawal dari kisah Nabi Ya’qub dengan saudaranya, yaitu
Aish. Tercatat dalam sejarah, Nabi Ishaq AS yang menikah dengan istrinya yang
bernama Siti Ribka dikaruniai dua putra, mereka adalah Aish dan Ya’qub. Nabi
Ishaq AS itu sendiri lebih menyayangi Aish karena ia merupakan putra sulung
mereka. Sementara istrinya, lebih menyayangi Ya’qub AS karena ia merupakan
putra bungsunya.
Suatu hari, Sang Ayah, Ishaq AS sedang lapar. Mengetahui hal itu, siti
Ribka memanggil Ya’qub AS untuk berburu rusa dan memasaknya untuk Sang
Ayah. Sementara itu, putra sulungnya yang bernama Aish pula melakukan hal
yang sama untuk Sang Ayah. Hal itu Aish lakukan demi mendapatkan do’a atau
keberkatan dari Sang Ayah.
3
kepada Ya’qub. Hal itu membuat Aish marah lantaran iri terhadap Ya’qub AS dan
menyumpah serapahi dengan mengutarakan niatnya yang akan membalas dendam
bahkan membunuhnya.
Sumpah serapah itu diketahui oleh Ishaq A.S. Untuk mencegah hal itu
terjadi, Ishaq AS memerintahkan putra bungsunya untuk pergi menuju kota Fadan
A'raam yang berada di Irak dan menemui sang paman bernama Laban bin Batu'il
dan menikahi puterinya.
3
Kejadian 32: 24-32.
4
yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah
dia jika kamu orang-orang yang benar.”4
Oleh karena itu, dari kisah yang diceritakan dalam Al-kitab, kata ‘Israel’
memiliki makna, yaitu orang yang bergulat dengan Tuhan atau orang yang
bertarung dengan Tuhan yang tak lain adalah Ya’qub A.S.5
Demikianlah makna kata ‘Israel’ yang bersifat umum. Sementara itu, ada
indikasi lain yang bersifat khusus mengenai pengartian kata ‘Israel’ ini, yaitu
indikasi politis geografis. Semenjak tahun 923 SM, yaitu tahun kematian
Sulaiman AS, setelah kepemimpinan Daud AS. dan Sulaiman AS. yang
berlangsung sekitar 80 tahun, terjadi pertikaian dan peperangan sehingga wilayah
kekuasaan Sulaiman AS. atas Bani Israel terbagi menjadi dua kerajaan, yakni
kerajaan Yahudza di bagian Selatan, yang diibukotai oleh Yerussalem, serta
dipimpin oleh anak Sulaiman AS yang bernama Rehoboam dan kerajaan Israel
Utara, ibukota berturut-turutnya adalah di Syakim, Terzah dan terakhir di
Samirah. Awalnya, di wilayah Syakim itu sendiri sudah tinggal bani Israel yang
hidup bersuku-suku, dan ada sepuluh suku yang menolak Rehoboam sebagai raja
Bani Israel karena sikapnya yang sombong dan suka mengancam rakyat yang
tidak patuh kepadanya. Mereka justru membaiat Yerobeam bin Nebat untuk
menjadi pemimpin mereka dengan mendirikan kerajaan "Israel"6
Sejak saat itu, digunakanlah kedua nama (Yahudi dan Israel) sebagai kata
yang mengandung politis dan geografis. Politis karena keduanya terjadi
4
Q.S. Ali Imran: 93.
5
Khalifah Muhammad Hasan, Sejarah Agama Yahudi, Hal. 33-34.
6
Ali Mohtarom, Kajian Hadis: Historiografi Yahudi - Israel Dan Muslim – Palestina,
Jurnal Mu’allim, Vol. 4 No. 2, Juli 2022, Hal. 338-339.
5
persaingan kepemimpinan dan geografis karena keduanya menerangkan suatu
wilayah, Yahudi wilayah Selatan, sementara Israel wilayah Utara.7
Maka dapat disimpulkan, jika dilihat dari sisi sejarah, kata ‘Israel’
memiliki dua pengertian dengan indikasi sifat yang berbeda, yaitu yang bersifat
umum dan khusus. Yang bersifat umum, yaitu nama panggilan Ya’qub AS, yang
menjadi bapak dari bani Israel. Sedangkan, yang bersifat khusus mengandung
makna politis dan geografis.
Bani Israil artinya adalah anak-anak Israil, dan Israil sendiri adalah
sebutan untuk nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Sehingga Bani Israil adalah sebutan
untuk kedua belas anak nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Dan seluruh orang-orang
Yahudi adalah keturunan dari kedua belas anak nabi Ya’qub ‘alaihissalam,
sehingga seluruh jumlah suku Yahudi ada dua belas. Dari sini kemudian menjadi
awal mula keturunan Yahudi.8
اُهلدى َو َلِئِن اَّتَبْعَت َاْه َو اَءُه ْم َبْع َد اَّل ِذْي َج اَءَك ِم َن الِعْلِم َم ا َل َك ِم َن اِهلل ِم ْن َّو ّيِل َّو َال
َنِص ٍرْي
7
Khalifah Muhammad Hasan, Sejarah Agama Yahudi, Hal. 36.
8
Firanda Andirja, Sejarah Yahudi (Bani Israil), Ebooksunnah: 2022, Hal. 10.
9
Muhammad Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosa Kata, (Jakarta:
Lentera Hati, 2007)Cet Ke-1, Jilid 3, Hal 1092.
6
Artinya: “Orang-orang Yahudi tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi
Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah,
“Sesungguhnya petunjuk Allah SWT itulah petunjuk (yang sebenarnya).
“Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran)
sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah
SWT.”
Tidak kurang dari 49 kali kata-kata Bani Israel ditemukan dalam Al-
Qur’an. 41 kali dikaitkan dengan kata Israel, sedangkan yang 6 kali penyebutan
dalam Al-Qur’an dikaitkan dengan keturunan Nabi dan manusia pertama, yaitu
Nabi Adam AS. Kata tersebut menginformasikan karakter bangsa Israel yang
kerap melakukan kerusakan. Pernyataan tersebut terdapat pada Qur’an surah Al-
Maidah [5]:78 sebagai berikut:
Artinya: “Orang-orang yang kufur dari Bani Israel telah dilaknat (oleh
Allah SWT) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena
mereka durhaka dan melampaui batas”
ِا ِء ِك
َو َلَق ْد اَتْيَن ا َبْيِن ْس َر ا ْيَل اْل َت اَب َو اُحلْك َم َو الُّنُبَّوَة َو َر َز ْقَن اُه ْم ِّم َن الَّطِّيَب اْت
ِم
َو َفَّض ْلَنا َعَلى اْلَعاَل َنْي
7
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan kepada
Bani Israel kitab suci, hukum, dan kenabian. Kami pun telah menganugerahkan
kepada mereka rezeki yang baik dan kami lebihkan mereka atas semua umat yang
lain di alam ini (pada masa itu).”
ُك ُّل الَّطَع اِم َك اَن ِح ًّال ِّلَبِيِن ِاْس َر اِء ْيَل ِاَّال َم ا َح َّر َم ِاْس َر اِء ْيُل َعَلى َنْف ِس ه ِم ْن َقْب ِل
Artinya: “Semua makanan itu halal bagi Bani Israel, kecuali makanan
yang diharamkan oleh Israel (Ya’qub) atas dirinya sebelum Taurat
diturunkan”.Katakanlah (Muhammad), “Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika
kamu orang-orangg yang benar”.
Artinya: “Mereka iyulah orangyang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu
dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang kami bawa
(dalam kapal) bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israel (Yakub) dan dari
orang yang telah kami beri petunjuk dan telah kami pilih. Apabila dibacakan
ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud
dan menangis.”
10
Fuadabd Al-Baqi, Al-Mu’jam Al-Mufahraz Li Alfaz Al-Qur’anul Karim, Al-Qahirah:
Dar Al-Fikr, 1996), Hal 33.
11
Muhammad Bin ‘Umar Nawawi Al-Jawi, Maharu Labid, (Beirut:Dar Al-Kutub
Al-‘Ilmiyah, 2015), Juz.1 Hal 140.
8
bermakna Tuhan. Sehingga istilah Israel dapat diartikan sebagai kekasih Allah
SWT atau hamba Allah SWT.
“Wahai Ya’qub! Ini aku Laban cucu Nahor, saudara ibumu.” ucap Laban.
“Wahai gadis cantik! Aku Ya’qub sanak saudaramu, anak Ribka, saudari
Ayahmu!” ucap Ya’qub memperkenalkan dirinya sendiri.
12
Abdullah Bin Ahmad Bin Mahmud An-Nasafi, Madarik At-Tanzil Wa Tanzil Wa
Haqaiq At-Ta’wil, (Beirut:Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2014) Juz.1, Hal 44.
13
Mahir Ahmad Agha, Yahudi: Catatan Hitam Sejarah, (Jakarta: Qisthi Press), Hal. 11-
12.
9
Maka terjadilah perkenalan antar keduanya. Sampai akhirnya, Ya’qub
jatuh cinta pada saudaranya itu lalu mendekat dan menciumnya. Ia pun
menceritakan keadaanya saat itu yang sedang diliputi rasa asmara kerena hatinya
yang terpikat dengan Rachel. Mengetahui anaknya yang termuda dicintai Ya’qub,
ia berkata,
“Kau telah lama bekerja untukku. Upah apa yang sekiranya pantas untuk
engkau dapatkan?” tanyanya pada keponakannya.14
“Aku jatuh hati kepada putrimu Rachel, bolehkah aku memintanya untuk
menjadi isteriku?” tanya Ya’qub
“Sungguh aku memiliki dua orang putri cantik. Yang tertua adalah Lea,
kakaknya dan yang termuda yakni Rachel!” ucap pamannya memperkenalkan
kedua anaknya.
“Sungguh aku telah lama jatuh cinta pada putri termudamu, Rachel!”
jelasnya memberitahu.
Sungguh Lea kakanya adalah putri yang cantik dan baik tidak kalah
cantik dengan adiknya Rachel. Namun, rasa cintanya tetap berpihak pada Rachel.
Melihat dan mendengar perkataan Ya’qub, Laban pun mengadakan penjamuan
untuk mengawinkan salah satu putrinya dengan ponakannya Ya’qub. Senanglah ia
mendengar perilaku pamannya yang menyetujui permintaanya.
14
Kejadia 29 : 15
10
“Apa yang kamu lakukan kepadaku? Kenapa kamu menipuku?” tanyanya
dengan kesal meliaht kenyataan yang terjadi. Sia-sialah perjuangan saat ini
menunggu sambil bekerja tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan cintanya pada
Rachel.
Saat ini Ya’qub lebih mencintai istrinya yang kedua, Rachel, karena
memang ialah satu- satunya wanita yang ia cintai. Lea pun geram terhadap
adiknya itu. Ia pun merasa sedih dan merasa dirinya tidak sama sekali dicintai
oleh suaminya.
Melihat penderitaan Lea, Allah membuka rahim dan kandungan Lea agar
bisa melahirakan anak bagi suaminya Ya’qub dan menjadikan Rachel mandul.
Kemudian Lea pun mengandung dan melahirkan seorang putra untuk Ya’qub.
Ruben adalah keturunan pertama bani Israel dari beberapa saudara yang
lahir dari ibu yang berbeda-beda. Ruben adalah anak pertama dari Lea. Dari Lea
Ya’qub memiliki 7 anak, satu diantaranya adalah perempuan dan yang lainnya
laki laki.
Setealah kelahiran Ruben, lahirlah dari Lea putranya yang kedua yang
diberi nama Simeon. Jika dicari arti nama dari putranya tersebut diperkirakan
15
Kejadian 29 : 28
11
berarti “Tuhan telah mendengar” nama itu ia berikan karena Allah telah
mendengar doanya bahwa ia tidak dicintai suaminya.16
Tak lama setelah itu, ia melahirkan putra ketiganya. Dengan putranya ini
ia meyakini bahwa sang suaminya akan lebih mencintainya dengan kehadiran puta
ketiganya. Oleh karena itu, ia menamai putra ketiganya dengan nama Lewi yang
artinya “Menyatukan” dengan harapan dengan kehadirannya dapat menyatukan
cinta kedua orang tuanya. Kata ‘Lewi’ diambil dari bahasa Inggris Levy.17
Ya’qub pun menyetujui permintaan istrinya itu lalu menikahi Bilha yang
saat itu berstatus budak Rachel. Dari pernikahannya dengan Bilha ia memiliki dua
orang putra, putranya yang pertama dari Bilha, Rachel beri nama Dan yang berarti
“hakim”. Nama itu dinobatkan karena rasa syukurnya atas keadilan yang telah
Allah limpahkan kepadanya dengan mengabulkan doanya agar dikaruniai seorang
anak.19
16
Kejadian 29 : 31
17
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Lewi
18
Kejadian 29 : 35
19
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Dan_Bin_Yakub
12
Setelah itu, lahirlah anak keenam Ya’qub yang berarti putra kedua Bilha
dari pernikahannya dengan Ya’qub. Dinamainyalah oleh Rachel dengan nama
Naftali.20 Arti nama ini sendiri adalah "Pergumulanku", (bahasa Ibrani
standar: Naftali, sedangkan bahasa Ibrani Tiberias: Nap̄ tālî; dan bahasa
Inggris: Naphtali21, nama ini dipiilih karena saat itu ia bergulat dengan kakaknya,
Lea, untuk mendapatkan cinta suaminya lalu ia diberi kemenangan.
Beberapa lama setelah itu, anak kedua Zilpa pun lahir ke dunia dan diberi
nama Asyer. ‘Asyer’ berasal dari bahasa Ibrani, osier yang artinya “Bahagia”
karena saat itu Lea merupakan wanita yang paling bahagia.
Suatu hari di musim gugur, Rachel meminta beberapa gandum yang telah
dipanen oleh Ruben, putra sulung Lea. Namun, Lea tidak mengizinkannya
walaupun sedikit. Rachel pun mencari cara agar bisa mendapatkan gandum itu.
Maka, Rachel pun menjanjikan suaminya akan tidur dengan Lea untuk malam itu
asalkan Lea memberi beberapa gandum untuknya.
Pulanglah Ya’qub dari padang pasir lalu bertemu dengan Lea dan
berkata,
20
Kejadian 30 : 8
21
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Naftali
22
Kejadian 30 : 11
13
sesuai dengan perjanjian. Dengan kata lain Lea telah menggunakan buah gandum
untuk mengobati ketidaksuburannya.23
Maka tidurlah Ya’qub dengan Lea malam itu, dan pada saat itulah Lea
berdoa agar diberi keturunan lagi. Dari kejadian malam itu, Allah mendengar doa
Lea lalu membukakan kembali kandungannya. Maka tak lama kemudian, Lea pun
hamil kembali dan melahirkan putra kelimanya untuk Ya’qub. Kali ini ia yakini
bahwa anaknya ini merupakan upah yang Allah berikan untuknya karena telah
ikhlas memberikan budaknya untuk suaminya nikahi. Maka ia memberi anak
kelimanya itu dengan nama Isakhar. ‘Isakhar’ atau ‘Yisakhar’ dalam bahasa
Ibrani berarti “hadiah” atau “ganjaran”.
23
Kejadian 30 : 14
24
Kejadian 30 : 21
14
atau “tangan kanan”25. Ia merupakan anak bungsu dari keturunan Ya’qub
sekaligus menjadi anaknya yang paling ia cintai selain Yusuf.
BAB III
PENUTUPAN
25
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Benyamin
15
Kesimpulan
Kata ‘Israel’ berasal dari bahasa Ibrani, yang terdiri dari dua kata, yaitu
Isra yang berarti “hamba” dan el yang berarti “Tuhan”. Di sisi lain, jika dilihat
dari sisi sejarah, kata ‘israel’ mengandung dua indikasi makna, yakni indikasi
umum dan khusus. Indikasi makna yang bersifat umum menunjukkan bahwa kata
‘israel’ itu sendiri merupakan panggilan yang disandangkan kepada Ya’qub AS.
Sedangkan indikasi khusus, kata ‘israel’ mengandung makna politis dan
geografis. Politis karena keduanya terjadi persaingan kepemimpinan dan geografis
karena keduanya menerangkan suatu wilayah, Yahudi wilayah Selatan, sementara Israel
wilayah Utara.
Dalam Al-Qur’an itu sendiri, tidak kurang dari 49 kali kata ‘Bani Israil’ diulang
di dalamnya. Dan yang dimaksud dari Bani Israil itu adalah anak-anak Israel, lebih
tepatnya keturunan dari Nabi Ya’qub AS. Dari sini kemudian menjadi awal mula
keturunan Yahudi. Sedangkan Yahudi sendiri mencakup semua orang yang
mengikuti Taurat yang diwahyukan pada Nabi Musa AS. Hal itu berlaku ketika
kitab tersebut belum diubah dan setelah diputarbalikan serta dirubah-ubah isinya.
Riwayat lain mereka dinamakan Yahudi karena mereka bergerak-gerak
(yatahawwad) ketika membaca Taurat. Riwayat lain lagi bahwa mereka
dinamakan Yahudi karena dinisbatkan kepada Yehuda, anak keempat Ya‘qub AS.
yang nama asli atau dasarnya Yehuza, pemimpin bagi sebelas anak Ya‘qub AS.
lainnya.
Adapun anak-anak Israel atau Ya’qub AS., terdiri dari 1 orang putri yang
bernama Dina dan 12 orang putra, yakni Ruben, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad,
Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, Benyamin. Dari kedua belas putra itulah yang
kemudian terlahir keturunan-keturunan selanjutnya yang disebut sebagai Bani
Israel.
Daftar Pustaka
Al-Qur’an-ul-Kariim
16
Al-kitab
Agha, Mahir Ahmad. Yahudi: Catatan Hitam Sejarah. Jakarta: Qisthi Press.
Al-Jawi, Muhammad Bin ‘Umar Nawawi. 2015. Maharu Labid. Beirut: Dar Al-
Kutub Al-‘Ilmiyah.
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Benyamin
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Dan_Bin_Yakub
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Lewi
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Naftali
Muchsin, Misri A. Palestina Dan Israel: Sejarah, Konflik Dan Masa Depan.
Miqot Vol. 39, No. 2, Juli-Desember 2015.
17
Shihab, Muhammad Quraish. 2007. Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosa Kata.
Jakarta: Lentera Hati.
18
YUDHAISME
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
AIRAWATTA AL-FURQON
AMALIA KHOERUNNISA
AMALIA NUR AZIZAH
AMELIA SIDIQY ANSHAR RIZVI PUTRI
19