Anda di halaman 1dari 17

Peran Pemuda Muslim Indonesia Terhadap Konflik

Palestina Israel Dalam Perspektif Aqidah dan Akhlak

Penulis:
Yahya Krisnu Widyatmoko
D3 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri

Pendahuluan :
Negara-bangsa Israel penganut Yahudi (yang menjadi lawan konflik negara-bangsa
Palestina-Muslim) sejak diproklamirkan pada tahun 1948, telah menunjukkan
demikian eksistensinya di panggung sejarah dunia.
Bagaimana tidak, Israel-Yahudi dengan “gaya perjuangannya” sudah menjadi
pembicaraan publik dunia yang tidak habis-habis dan tidak hentinya. Karena itu
bagaimana asal usul dan sasaran strategis yang diidealkan oleh Father founding
mereka untuk dicapainya, menarik untuk ditelusuri lebih jauh.
Pada sisi lain Palestina mulanya bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki
‘Utsmâni. Akan tetapi dengan dikuasai wilayah ini oleh Inggris (1917), seterusnya
dicaplok sebagian besar (48 %) oleh Yahudi-Israel, Palestina yang mayoritas
penduduknya Muslim menjadi tidak merdeka. Pada sisi lain lagi, di Israel telah
digulirkan dan diajukan RUU Yahudi.2 Deklarasi Kemerdekaan dengan RUU
dimaksud oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan telah mendapat
persetujuan kabinetnya pada tanggal 23 November 2014, dikatakan dalam rangka
menegakkan hak individu semua warga Israel, khususnya yang Yahudi. Padahal
harus diakui bahwa sekitar dua juta dari 8.2 juta jiwa warga negara Israel adalah
terdiri dari orang-orang Arab-Muslim. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan
perlawanan Muslim-Palestina terhadap Yahudi Israel.
Untuk maksud tersebut dimanfaatkan pendekatan dan analisis historis dengan
library research dalam pengumpulan data. Dengan pendekatan dan analisis historis
serta kajian kepustakaan dalam pengumpulan data, diharapkan terungkap wujud
perlawanan Muslim Palestina terhadap Yahudi Israel dalam sejarahnya. Pada sisi
lain lagi dengan pen- dekatan sejarah tiga dimensi, akan dapat diprediksi masa
depan perjuangan Muslim Palestina, termasuk jika disahkan RUU Yahudi yang telah
diajukan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan telah mendapat
persetujuan kabinetnya pada tanggal 23 November 2014.
RUU dimaksud mereka sebagai komunitas minoritas, diasumsikan menjadi gelisah
dan berada di ujung tanduk, karena ada kemungkinan akan didepak oleh
pemerintahan Israel yang Yahudi, jika RUU perubahan nama negara Israel menjadi
Negara Yahudi berhasil disahkan.
RUU yang diajukan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan telah
mendapat persetujuan kabinetnya dimaksud, mengantarkan Yahudi sebagai bangsa
dan agama, memiliki semangat dan solidaritas baru di dunia internasional.
Yahudi lebih luas maknanya dari Israel dan Ibrani. Hal itu karena istilah Yahudi
selain disematkan kepada kaum Ibrani, juga bermakna dan dapat disematkan
kepada orang-orang non-Ibarani yang memeluk agama Yahudi.
Sementara orang-orang keturunan Arab yang Islam semakin terdesak dengan
kebijakan-kebijakan mengikat dan akan mengurangi atau ada kemungkinan akan
hilang haknya di negerinya sendiri sebelumnya.

Dalam sejarah, nama Israel atau Bani Israel dikenal juga dengan Ibrani dan Yahudi.
Dalam riwayat, sebutan Israel, orang atau Bani Israel (Israiliyin), adalah sebutan
yang dinisbatkan kepada nama bapak mereka, yaitu Ya‘qûb ibn Ishâq ibn Ibrâhîm
as. Israel adalah kalimat yang terdiri dari dua kata, Isra yang artinya hamba atau
teman dekat, dan el artinya Tuhan. Dengan demikian Israel artinya hamba Tuhan
atau teman dekat Tuhan. Kemudian mereka disebut Ibrani, karena dinisbatkan
kepada nama Ibrâhîm as. Hal ini ditemukan dalam Kitab Kejadian, Ibrâhîm as
disebut dengan nama “Ibrahim Sang Ibrani” atau maksudnya Ibrâhîm Sang
Penyeberang, karena ia menyeberangi (‘abara) sungai Eufrat dan sungai-sungai
lainnya. Atau ada juga riwayat lain, mereka dinamakan kaum Ibrani karena
dinisbatkan kepada Ibr, kakek kelima Ibrâhîm as. Akan tetapi para sejarawan
sepakat bahwa penamaan Bani Israel dengan kaum Ibrani karena peristiwa
penyeberangan Ibrâhîm as melintangi sungai Eufrat, yang diperkuat dengan
ungkapan dalam kitab Joshua.5 Adapun dinamakan mereka dengan Yahudi, muncul
ketika mereka bertaubat dari menyembah anak sapi.
Mereka berkata, yang diabadikan oleh Allah dalam Q.S. al-A‘râf/7: 156,
“sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau.”
Riwayat lain mereka dinamakan Yahudi karena mereka bergerak-gerak
(yatahawwad) ketika membaca Taurat.
Riwayat lain lagi bahwa mereka dinamakan Yahudi karena dinisbatkan kepada
Yehuda, anak keempat Ya‘qûb as., yang nama asli atau dasarnya Yehuza,
pemimpin bagi sebelas anak Ya‘qûb as. lainnya.
Menghidupkan dalam ingatan atau memori kolektif mereka bahwa asal usul nenek
moyang mereka berasal dari keturunan seorang nabi, yaitu nabi Ya‘qûb as.
merupakan kemuliaan dan gengsi tersendiri dalam berhadapan dengan manusia
lainnya. Karenanya sikap-sikap arogan yang ditunjukkan orang Israel dewasa ini
kelihatan ada hubungan sedikit banyaknya dengan kesadaran-memori kolektif
sejarah dan asal usul keturunan mereka.
Jauh sebelum negara Israel Modern, di sana sudah pernah berdiri negara Israel
pada zaman klasik, yaitu ketika negara Israel digagas dan dikembangkan oleh Syaul
atau alQur’an menyebutnya dengan Thalut pada tahun 1025 SM. Ia menjadi
pemimpin untuk seluruh Bani Israel yang bersuku-suku tersebut. Pada masanya
banyak terjadi peperangan, seperti perang menakluk bangsa Amun di wilayah Timur
Yordania; peperangan melawan bangsa Palestina yang ketika itu dipimpin oleh
Goliath (al-Quran menyebutnya dengan raja Jalut). Konon rupanya dalam pasukan
Syaul atau Thalut ikut serta Dâwûd as. yang ketika itu masih sangat muda dan ia
pula yang berhasil membunuh Jalut dalam peperangan tersebut. Ketika itu, sebagian
kecil Palestina dapat dikuasi pasukan Syaul/Thalut.7 Pasca Thalut, Dâwûd as. yang
menjadi pemimpin Bani Israel.
Palestina dengan demikian sudah berada di bawah kepemimpinan Dâwûd as.. Ia
pula yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Bani Israil di Palestina yang
sesungguhnya. Pada masa pemerintahannya dakwah Tauhid menyebar ke seluruh
Palestina yang dijuluki dengan “Tanah yang Diberkati”. Keadilan, kedamaian dan
kejujuran dijunjung tinggi, dan sebagai Nabiyullah, Dâwûd as. dengan kitab Zabur,
dikarunia pula oleh Allah ilmu dan kebijaksanaan. Gunung dan burung-burung ikut
bertasbih ketika ia membaca kitab Zabur dengan suaranya yang merdu dan khusyuk
( Tafsir Q.S. Shad/18-20).
Dâwûd as. juga dikarunia mukjizat yang mencengangkan, yaitu di samping burung-
hewan bertasbih bersamanya dan dapat pula melunakkan besi dengannya. Daud
meninggal dunia pada tahun 963 SM, dan menurut satu riwayat kuburannya terletak
di gunung Zion, di tempat yang sekarang disebut dengan “al-Nabi Daud”. Pasca
Dâwûd as. meninggal, kepemimpinan Bani Israel diteruskan oleh anak/ putranya,
Sulaiman as. yang berhasil menikahi puteri Fir‘aun. Pada masa Sulaiman, Bani
Israel mencapai puncak masa kedamaian dan kemakmurannya.
Hal itu karena kerajaan tersebut sudah dibina sebelumnya oleh Daud dengan
maksimal, sehingga tidak ada lagi rintangan politis apapun lagi. Sulaiman
membangun Kuil, yang memperkerjakan banyak ahli bangunan dan pemahat. Ia
mengirim kapal mengharungi Samudera hingga ke selatan Spanyol. Pemerintahan
Sulaiman.
berlangsung 40 tahun, dan selama itu pula Bani Israel mengalami kemakmuran dan
kebahagiaan. Masa kepemimpinan Sulaiman yang berpusat di seluruh tanah
Palestina, dianggap masa kejayaan industri dan teknologi canggih ukuran
zamannya, di mana berhasil membangun bangunan yang indah, istana yang megah,
kota-kota yang banyak dan megah serta benteng-benteng yang kokoh serta tentara
yang terdiri dari pasukan jin, manusia dan burung-burung.9 Berkaitan dengan
kesuksesan dan kejayaan Bani Israel di Palestina di bawah kepemimpinan Sulaiman
as., Allah abadikan dalam Q.S. al-Naml/27: 17 dan 37; serta Q.S. al-A‘râf/7: 27.

Isi:
Dalam hal yang saya sebutkan di atas Penting bagi Gen Z Muslim untuk mengetahui
hakikatnya mereka adalah Pemuda yang memiliki banyak potensi di bidang apapun
karena adanya teknologi yang bisa di akses di manapun itu berada, Tapi banyak dari
Gen Z Muslim sekarang bungkam atau tutup mulut terhadap masalah yang di alami
sudara muslim Gaza Palestina yang di tindas oleh Zionis Israel, Sebagai umat islam
terutama Gen Z kita harus sadar bahwa mereka adalah saudara kita, Maka kita
harus menolongnya baik dengan doa, fisik atapun harta.
Alasan kita harus Menolong Palestina adalah :
-Mereka rakyat Palestina adalah mayoritas muslim yang berarti adalah saudara
kita,tidak mungkin diam bila ada saudara kita yang di dzholimi kita diam saja tidak
melakukan apa apa,Karena Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal
saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu
tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya
akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).
Seperti yang disebutkan dalam (HR.Muslim 4685)

َ ‫سلَّ َم َمثَل ْالمؤْ منينَ في ت ََواده ْم َوت ََراحمه ْم َوتَعَاطفه ْم َمثَل ْال َج‬
‫سد‬ َ ‫علَيْه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫ّللا‬ َّ ‫ْن ال ُّن ْع َمان بْن َبشير قَا َل قَا َل َرسول‬
َ ‫ّللا‬
)‫س َهر َو ْالح َّمى (رواه مسلم‬ َّ ‫سد بال‬َ ‫سائر ْال َج‬َ ‫عى لَه‬
َ ‫إذَا ا ْشتَكَى م ْنه عضْو تَدَا‬
Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:
'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi,
dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu
anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur)
dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685
-Orang palestina yang di jajah sekarang mereka adalah orang asli palestina pribumi
suku finiki dan kan’an ,jadi mereka adalah korban penjajahan dari zionis israel.
-Palestina juga merupakan tempat bersejarah yang sangat di cintai umat islam dunia
- Karena Palestina adalah tempat yang diberkahi seperti yang disebutkan dalam AL-
quran
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan
berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara
negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada
malam hari dan siang hari dengan dengan aman.(Q.s Saba ayat 18)
-Karena di Palestina terdapat Masjid Al – Aqsa yang menjadi kiblat pertama umat
Islam.

Konflik antara Israel dan Palestina adalah konflik antara Israel dan Palestina, yaitu
perebutan hak atas tanah, kedua belah pihak mengklaim hak yang sama atas tanah.
Dalam penelitian ini, tanah yang disengketakan itu disebut Tanah Suci. Konflik
Tanah Suci dimulai pada tahun 1967, ketika Israel menginvasi Mesir, Yordania dan
Suriah, dan berhasil menduduki Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Dataran Tinggi
Golan (Suriah) dan Yerusalem.

Kemudian konflik ini tidak hanya memperluas konflik antara Israel dan Palestina,
tetapi juga memperluas konflik antara Israel dan Arab, dan merambah lebih luas ke
masalah agama antara Islam dan Yudaisme. Di dua kubu ini, tidak semua orang
Yahudi ingin mendirikan negara Yahudi, dan tidak semua orang Palestina
menolaknya. Sulit untuk menemukan solusi yang tepat untuk konflik antara kedua
negara.

Tanah yang diperebutkan ini disebut Tanah Suci, karena di atas tanah ini berdiri
Masjid al-Aqsa yang menjadi kiblat pertama umat Islam. Tepat di bawah masjid itu
terdapat Tembok Ratapan yang juga disakralkan oleh umat Yahudi. Oleh karena itu,
tanah tersebut mengandung nilai historis dan nilai keagamaan yang tinggi bagi
Agama Islam dan Yahudi.
Indonesia sebagai negra yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim juga
turut mengambil respon dari konflik antar negara ini, seperti yang telah telah
dilakukan oleh Menteri Luar Negeri yang sudah menyatakan secara in
jelasinapunsagy ikara indonesia konflik tenkun bersamaan. Hal ini di ungkapkan oleh
pendiri Drone Emprit and Media Kernels, Ismali Fahmi menyampaikan perbicangan
terhadap kata kunci Palestina meningkat pesat di media sosial sejak 11 Mei 2021
hingga saat ini. perbincangan ini berkaitan dengan konflik yang sedang terjadi di
Palestina."

Banyak netizens mengutuk keras Israel dan mendukung Palestina, tetapi beberapa
orang membela Israel sambil menuduh Organisasi Hamas yang memulai kerusuhan.
Peneliti Palestina Amnesty International Lena Fatom mengatakan bahwa agama
digunakan sebagai alat untuk memperburuk konflik Palestina-Israel, dan konflik
Palestina-Israel sebenarnya bermula dari persaingan kekuasaan antar negara.

Pada sisi lain para tokoh agama di Indoensia juga sangat menyayangkan karena
masih banyak warga yang salah kaporah karena menjustifikasi isu Palestina-Israel
sebagai konflik agama, salah satu ketua pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
Marsudi Syuhud, menganggap justifikasi konflik agama tersebut tak sedikit
menimbulkan perpecahan, terutama di Indoensia yang bermayoritas penduduk
muslim, menerutnya banyak sekali pihak yang telah salah kaparah dengan
mencapuradukan agama dalam konflik kedua negara tersebut. Juga
mengungkapkan bahwa penduduk Palestina itu tidak hanya umat muslim saja, tapi
ada juga umat Kristiani, Katolik, Ortodox, dan juga Yahudi.

Hal ini juga telah disampaikan oleh persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
Penrand Siagian, ia juga mengungkap kekhawatiranya yang menganggap isu ini
beresiko menggerus persatuan dan bahkan memicu perpecabang di kalangirian,
oleh karena itu PBNU bersama PGI dan komunitas agama lainnya di Indonesia terus
mencoba meluruskan pemahaman warga terkait isu ini.

Beberapa tokoh agama pun di Indonesia memiliki beberapa pandan yang berbeda
terkait konflik antar kedua beah negara ini, khusnya Islam, dimana pasca serangan
di bulan ramadhan lalu menuai banyak perdebatan di media sosial keatahidnyup

Prihal konflik ini Muhammadiya juga tidak kalah Find and experience mengambil
peran, Yak sekali upaya Yang mereka lakukan terutama Find and experience
mendoakan bangsa Palestina agar segera mendapatkan haknya. Kembali hotel
sebagai bangsa yang merdeka, dalam hal ini juga selaras dengan apa yang
kemudian menjadi bagian dari upaya Muhammadiya dalam merespon konflik
Palestina-Israel.

Meski sebagian orang beranggapan bahwa konflik ini merupakan konflik politik akan
tetapi ada juga peneliti yang menganggap kasus ini merupakan konflik keagamaan,
seperti pernyataan akademisi dari Universitas Gajah Mada. dua dosen senior Fisipol
dari Departemen hubungan Internasional (DIHI), Nur Rahmat Yuliantoro dan Siti
Muthiah Setiawati menyatakan dukungannya kepada pemerintah Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dukungan ini didasarkan pada UUD 1945
yang menentang pendudukan bangsa, serta sesuai dengan resolusi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), namun, dalam konferensi pers, Rachmat dan Siti
menegaskan bahwa pandangan ini mencerminkan pandangan keduanya dan bukan
pandangan Fisipol atau Universitas Gadjah Mada.

pendudukan Israel atas Yerusalem batal demi hukum. Artinya pendudukan tahun
1967 adalah pencaplokan yang tidak sah," kata Sit. dia juga mengklaim solusi dua
negara sebagai solusi paling rasional.

Siti berpendapat pendudukan Israel atas Yerusalem Timur menimbulkan diskriminasi


yang bagi bangsa Arab Palestina, meskipun lahir di Yerusalem, warga Arab
Palestina tidak mendapatkan hak-hak yang sama dan tidak diakui sebagai warga
Israel. padahal, dari segi jumlah, Arab Palestina adalah mayoritas. "Di Yerusalem
Timur, ada 420.000 penduduk beretnis Arab Palestina. Sedangkan, populasi Yahudi
hanya 200.000.
Jumlah penduduk Arab Palestina yang mayoritas ini menyebabkan Yerusalem tidak
cocok dijadikan ibu kota". Diskriminasi juga dapat dilihat pada pembangunan
pemukiman-pemukiman Israel di tepi Barat yang bahkan ditolak oleh pemerintahan
Presiden AS sebelumnya, Barack Obama.
Terkait dengan konflik Israel-Palestina, Siti menyatakan bahwa secara teori, konflik
ini dikategorikan sebagai konflik teritorial. Namun, "Munculnya ideologi Zionisme dari
orang-orang Yahudi adalah bentuk klaim agama. Menurut mereka, wilayah tepi
Barat, yang disebut dalam kitab Taurat sebagai Samaria dan Yudea, merupakan
tanah yang dijanjikan oleh Yahweh khusus untuk bangsa Yahudi," ungkap Siti.
dengan begitu, konflik ini dapat dianggap sebagai konflik agama.

Pada dasarnya konflik Israel dan Palestina merupakan konflik yang cukup menarik
untuk di bahas, mengingat bahwa banyak pendapat mengenai konflik ini, mulai dari
akar konflik kemudian dampak konflik, hingga pada tahap solusi atas konflik kedua
Negara tersebut. Indonesia sendiri adalah Negara dengan mayoritas. penduduk
muslim terbesar, beberapa orang juga memiliki pendapat berbeda mengenai konflik
antara Isarel-Palestina, banyak orang yang menganggap bahwa Indoensia dan
Palestina memiliki kedekatan historis, sehingga kedekatan tersebut menjadi alasan
bagi mereka yang mendukung kemerdekaan bagi bangsa Palestina atas apa yang
selama ini menimpa bangsa Palestina oleh Israel.
Melihat fenomena di Indonesia, konflik Israel-Palestina menjadi perbincangan yang
cukup populer di bulan Ramadhan, karena konflik kedua negara kembali memanas
pada Mei 2021 pekan lalu. puncaknya adalah ketika umat Islam Palestina yang
sedang melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Al- Aqsa diserang oleh beberapa
tentara Israel yang menjaga daerah perbatasan. sehingga terjadi bentrokan antara
tentara Palestina dan tentara Israel, kejadian ini juga meluas menjadi serangan
militer di Jalur Gaza. banyak warga sipil Palestina yang menjadi korban bentrokan
dan serangan udara Israel, sekitar 50 warga sipil menjadi korban konflik yang terjadi
saat itu.

Sebelum membahas lebih jauh tentang konflik ini, mengapa dan bagaimana konflik
ini bisa terjadi, secara umum konflik Israel-Palestina merupakan konflik AAADEI
yang sangat panjang, konflik ini telah terjadi cukup lama, mulai dari Palestina. lama,
berdirinya negara Israel, penyerangan terhadap negara-negara Arab, perlawanan
Palestina, Krisis Teluk, dan perubahan hubungan antara pihak-pihak yang berbeda
menuju harmoni. bentrokan Israel-Palestina jelas bukan konflik dua sisi yang
sederhana, seolah-olah semua orang Israel (bahkan semua orang Yahudi Israel)
memiliki pandangan yang sama, sementara semua orang Palestina memiliki
pandangan yang sebaliknya.
Dalam hal ini ada beberapa kelompok yang menganjurkan pengucilan territory total
dari komunitas lain, ada juga yang menganjurkan solusi dua Negara, dan ada pula
yang menganjurkan solusi dua negara dengan satu negara sekuler, Israel Timur tepi
Barat pada masa pemerintahan Inggris dengan gencar melucuti senjata rakyat
Palestina. Namun di sisi lain, pemerintah Inggris menutup mata terhadap Israel,
bahkan mempromosikan kepemilikan senjata secara rahasia, mempersenjatai
mereka, dan membentuk milisi dan melatih mereka. Pada saat perang 1948, jumlah
angkatan bersenjata Israel telah mencapai 70.000 tentara. Jumlah ini tiga kali lipat
jumlah tentara Arabia yang ambil bagian dalam perang 1948.

Perolehan kedaulatan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina sendiri


dilakukan agar wilayah Israel terus mengalami perluasan. perolehan kedaulatan.
yang dilakukan oleh Israel merupakan sebuah proses aneksasi. yaitu salah satu
cara untuk memperoleh kedaulatan wilayah sebiah negara yang dipaksakan dengan
dua bentuk keadaan, yaitu jika wilayah yang dianeksasi telah ditaklukan atau
ditundukkan oleh negara yang menganeksasi, lalu apabila wilayah yang dianeksasi
dalam kedudukan yang benar-benar di bawah negara yang menganeksasi pada
waktu diumumkannya kehendak aneksasi oleh negara. tersebut. Suatu aneksasi
yang merupakan hasil dari pada agresi yang hanya akan dilakukan oleh sebuah
negara terhadap negara lain atau yang dihasilkan dari penggunaan kekerasan yang
bertolak belakang dengan Charter PBB dan pada dasarnya hal tersebut tidak boleh
dilakukan oleh semua negara yang masuk dalam anggota Perserikatan Bangsa
Bangsa.
Peran pemuda zaman sekarang atau Gen Z bisa dengan berbagai cara, satu
tingkatkan dulu kesadaran pentingya kemerdekaan bagi Palestina, kedua berkarya
untuk mendorong kemerdekaan Palestina.Meski demikian, pertanyaan kapan
Palestina akan merdeka tidak ada yang tahu. Yang jelas upaya dukungan nyata
harus terus dilakukan oleh berbagai kalangan.

Upaya memerdekakan Palestina diprediksi masih jalan panjang. Untuk


mempercepatnya, isu Palestina tidak bisa hanya dilihat dari sisi agama. Sehingga
kemerdekaan Palestina bukan hanya “PR” umat Islam ataupun pemerintah, tetapi
perlu keterlibatan semua agama dan kalangan.

Sebagian pemuda zaman sekarang atau Gen Z belum banyak mendapat informasi
dan pemahaman sejarah yang baik, sehingga perlunya pengarahan bagi mereka
dalam memahami sejarah dan merespons isu Palestina-zionis dengan merujuk
kepada norma dasar bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tanggung jawab seluruh
pihak, mulai dari pemerintah, guru dan tenaga pendidik, beserta orang tua bersama
untuk memberikan pendidikan yang baik dan benar terkait konstitusi dan wawasan
kebangsaan.
Peran pemuda muslim Indonesia yang dilakukan untuk merespon isu Palestina
dalam prespektif akidah dan akhlak antara lain yaitu mendirikan kantor berita Suara
Palestina di Gaza dengan menggalang anak-anak muda dari kawasan itu.
Abdillah Onim yang telah tinggal di Jalur Gaza selama tujuh tahun mengatakan
kantor berita yang disajikan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia itu dibentuk
karena termotivasi adanya 'ketidakadilan' yang terjadi di Palestina.

Pemuda-pemuda Palestina yang dilibatkan dalam kantor berita ini adalah 'mereka
yang memiliki pengalaman dalam dunia siaran', yang sebelumya menganggur
karena memang tidak ada lapangan pekerjaan di Gaza," kata Onim. Berita-berita
yang diangkat kantor berita ini tidak melulu berkisar pada kekerasan yang terjadi
namun juga berita kegiatan masyarakat seperti 'panen kurna, aktivitas petani, dan
nelayan.

Muhammad Anshorullah, Presidium Aqsa Working Group (AWG), menekankan


pentingnya peran pemuda dalam menghadapi isu Palestina. Menurutnya, pemuda
perlu peduli terhadap isu kemanusiaan, menjadi influencer yang melawan opini pro-
Zionis, dan menggunakan literasi untuk menyebarkan pengetahuan tentang
Palestina.
Dalam pandangannya, komentar negatif terhadap isu Palestina adalah wajar, namun
pemuda dengan kesadaran tinggi diharapkan memberikan kontra-informasi.
Anshorullah juga menyoroti perlunya memahami informasi yang benar dan
menghindari pengaruh buzzer yang bisa menyebarkan opini yang tidak akurat.

Bulan Palestina dan acara serupa diakui Anshorullah sebagai momen penting untuk
merubah persepsi terhadap Palestina. Dia menyebut contoh di mana acara serupa
pada Bulan Solidaritas Palestina tahun lalu mendapat respon positif dari rakyat
Palestina, bahkan mencatatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan Gaza.
Sejumlah 400 sekolah di Gaza, serempak
mengibarkan bendera Palestina dan memperdengarkan lagu Indonesia Raya"
sebagai bentuk apresiasi.Jadi ada beberapa tuntutan kita baik secara institusi
negara, peran Indonesia harus tetap terus aktif menyuarakan gencatan senjata di
Palestina, presiden dan menlu harus berkolaborasi dengan negara muslim lainnya
bagaimana agar negara Palestina merdeka.
Sebagian pemuda Indonesia melakukan galang dana melalui masyarakat sekitar
untuk membantu saudara kita di Palestina untuk kehidupan sehari-hari dan bantuan
berupa makanan ataupun minuman.
Peran pemuda Indonesia dalam merespon isu Palestina berikutnya adalah:
Mendukung Rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan Israel, Senin
(17/5/2021) siang massa Persatuan Pemuda Pemudi Pejuang Islam Indonesia
menggelar aksi dan orasi di depan Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya.
Massa aksi yang sebagian besar mengenakan baju muslim, membawa bendera
Palestina di samping bendera Merah Putih. Sejumlah aksesoris bernuansakan
Palestina seperti syal juga mereka kenakan.
Orasi dari sebuah mobil pick up dengan sound system itu mengajak masyarakat,
khususnya masyarakat Surabaya dan Jatim, agar bersama-sama memberi
dukungan bagi perjuangan Rakyat Palestina.
“Saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang. Zionis Israel yang kejam itu,
tidak punya rasa kemanusiaan. Oleh karena itu, ayo Saudara-saudaraku semua
bersiap mmbantu dan menolong, bila diperlukan mari bersiap bersama-sama
berjuang bersama rakyat Palestina, ” teriak orator dari atas mobil komando.
Massa aksi yang menempati hampir separuh badan jalan langsung mengibar-
kibarkan bendera yang mereka bawa sambil meneriakkan Takbir. Massa aksi rela
berpanas-panas menyerukan dukungan untuk rakyat Palestina.
Ramadan warga Rungkut mengaku secara sukarela ingin datang dan memberikan
dukungan pada rakyat Palestina lewat aksi yang digelar Persatuan Pemuda Pemudi
Pejuang Islam Indonesia.

“Rakyat Palestina wajib dibantu. Kami sesama muslim ingin ikut berjuang membantu
rakyat Palestina yang saat ini sedang berjuang melawan Israel. Apapun bantuan
akan kami lakukan bagi sesama muslim di Palestina,” tegas Ramadan.

Usai menggelar orasinya massa aksi satu persatu dengan tertib kemudian
menyeberang jalan Indrapura. Sejumlah anggota polisi membantu menyeberangkan
massa aksi. Lalu aksi pun berakhir.

Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku yang tergabung dalam


Aliansi Rakyat Ambon For Palestina menggelar aksi damai sebagai bentuk
dukungan untuk kemerdekaan Rakyat Palestina.
"Aksi hari ini merupakan bentuk solidaritas pemuda di Maluku untuk mendukung
kemerdekaan Palestina, sesuai dengan pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan," kata Koordinator aksi damai, Ihdan Tamher di
Ambon, Senin.
Aksi damai itu dilakukan berpusat di lingkungan kampus Universitas Pattimura
setelah itu massa berbondong-bondong bergerak ke monumen bundaran tugu
Johannes Leimena.
Berdasarkan pantauan, massa aksi membawa sejumlah atribut aksi, seperti
spanduk, poster, dan bendera Palestina sebagai bentuk dukungannya kepada
Palestina.
Dalam orasinya, Koordinator aksi mengatakan bahwa penyerangan zionis Israel
terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh lebih dari 200 warga
Palestina dan hingga saat ini jumlah korban jiwa telah melampaui 11.000 jiwa.
Hal yang lebih mengenaskan ada 4 ribu di antara korban anak-anak, 2.900
perempuan, dan 600 lansia telah menjadi korban dalam kekerasan tersebut.
Oleh sebab itu kata dia Aliansi Rakyat Ambon For Palestina secara tegas
menyatakan bahwa pemuda Maluku khususnya Kota Ambon mendukung penuh
kemerdekaan Palestina."Kami menyadari betul bahwa rakyat Palestina harus
bangkit dari penindasan," tegasnya.
Ia melanjutkan seluruh agresi serta serangan Israel ke Gaza dan Tepi Barat juga
harus dihentikan.
Kemudian tindakan blokade, penangkapan, dan pemenjaraan terhadap rakyat
Palestina yang hingga kini masih terjadi juga harus dihentikan."Kami mengajak
seluruh masyarakat kita Ambon untuk menyuarakan hal ini, sebagai bentuk
solidaritas aksi kemanusiaan dan bukan soal agama," tuturnya.
Sementara itu sebelumnya Ribuan warga di Ambon telah menggelar aksi serupa
sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina dalam rangka menyuarakan perdamaian,
hak asasi manusia, dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Kemudian peran pemuda Indonesia dalam merespon isu Palestina dapat dilakukan
dengan aksi solidaritas yang dilakukan oleh Pemuda Maluku

Ratusan pemuda Maluku yang tergabung dalam Aliansi Peduli Palestina menggelar
aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina di halaman Masjid Raya Al-Fatah
Ambon.
Aksi solidaritas Palestina ini dilakukan untuk mengekspresikan dukungan dan
solidaritas terhadap rakyat Palestina dalam perjuangan mereka memperoleh
keadilan, hak asasi manusia dan kemerdekaan.
“Aksi solidaritas Palestina penting untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina
dan mendukung perjuangan mereka untuk kemerdekaan, perdamaian dan keadilan,”
kata Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Mustaqim Rumasukun, di Ambon,
Dalam aksi tersebut, ratusan pemuda tersebut mengibarkan bendera Palestina,
membawa spanduk dengan pesan perdamaian, dan menyuarakan tuntutan agar
konflik di Palestina segera berakhir.
Aksi solidaritas ini mencerminkan keinginan generasi muda Maluku untuk
berkontribusi dalam upaya menciptakan perdamaian di Palestina dan mengakhiri
penderitaan yang telah berlangsung begitu lama.
Mustaqim mengaku, turut prihatin serta menyampaikan duka cita mendalam atas
jatuhnya korban para syuhada yang tengah memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Palestina.
"Maka kami menyerukan seluruh pemimpin dunia, khususnya Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) untuk segera mengakhiri aneksasi dan penjajahan yang dilakukan
Zionis Israel terhadap bangsa Palestina," terangnya.
Peran netizen dalam memengaruhi wacana publik semakin penting. Netizen tidak
lagi hanya menjadi penonton pasif, tetapi mereka juga memiliki andil besar dalam
membentuk pandangan dan opini di masyarakat. Salah satu contoh konkret dari
dampak positif yang bisa dihasilkan oleh peran netizen adalah solidaritas dengan
Palestina.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, isu Palestina telah menjadi perbincangan hangat
di dunia maya. Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel telah memicu
reaksi emosi di kalangan netizen di seluruh dunia. Dukungan untuk Palestina
menjadi semakin terlihat melalui berbagai postingan, hashtag, petisi online, dan
kampanye sosial media.

Saat kita berbicara tentang dampak solidaritas online dengan Palestina, penting
untuk memahami bahwa kontribusi netizen jauh lebih besar daripada yang mungkin
terlihat pada

pandangan pertama. Dampak positif yang paling minimal adalah bahwa tindakan
online ini telah mendorong organisasi-organisasi kemanusiaan, untuk menggalang
dana bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina yang sangat membutuhkannya.

Netizen telah berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa mereka memiliki


kepedulian dan empati terhadap nasib rakyat Palestina. Mereka telah mengambil
peran aktif dalam membawa isu Palestina ke perhatian masyarakat global. Dalam
prosesnya, mereka telah menggugah kesadaran banyak orang yang sebelumnya
mungkin tidak begitu peduli atau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di
Palestina.
Namun, peran netizen dalam solidaritas dengan Palestina tidak hanya berhenti pada
penggalangan dana. Mereka juga berperan dalam membentuk opini publik. Dengan
menyebarkan informasi yang menggugah kesadaran masyarakat tentang konflik
Palestina-Israel, netizen membantu memahamkan bahwa isu Palestina adalah
masalah kemanusiaan yang mendesak.

Selain itu, netizen juga turut memengaruhi pandangan pemerintah. Tekanan opini
publik yang dibangun melalui media sosial dan kampanye online dapat
menggerakkan pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam
mendukung Palestina. Dalam hal ini, netizen tidak hanya menjadi peninjau, tetapi
juga menjadi agen perubahan yang aktif.
Dampak dari solidaritas online dengan Palestina juga tidak terbatas pada level
nasional. Ini adalah bagian dari gerakan solidaritas global yang semakin
mempengaruhi kebijakan internasional dan opini dunia. Dunia maya memungkinkan
netizen untuk berkolaborasi, bersatu, dan menyuarakan pendapat mereka kepada
seluruh dunia.

Semua ini menunjukkan bahwa tindakan online kita memiliki dampak yang lebih
besar daripada yang mungkin kita kira. Solidaritas online dengan Palestina adalah
contoh konkret bagaimana peran netizen bisa membawa perubahan positif dalam
dunia nyata.

Bantuan Indonesia untuk Palestina perlu diperkuat terus dalam rangka mendukung
Palestina melepaskan diri dari penjajahan Israel. Dengan masih adanya penjajahan
ini, Israel tanpa henti melakukan serangan terhadap wilayah Gaza dan sebagian
Tepi Barat sehingga banyak korban berjatuhan sejak peristiwa 7 Oktober 2023.
Bantuan Indonesia ini tidak hanya berupa doa,
bantuan kemanusiaan dan sosial lainnya tetapi juga bantuan berupa desakan
kepada berbagai lembaga internasional untuk menghentikan peperangan dan
memulihkan kemerdekaan Palestina.
Penutup
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bahwa
konflik yang terjadi antara Israel-Palestina masih belum dapat diselesaikan hingga
sekarang. Konflik ini menjadi sejarah yang sangat panjang di era modern.Israel tetap
fokus pada pendudukan wilayah di daerah Gaza, Tepi Barat dan Jerussalem.
Korban di Palestina maupun di Israel akan terus bertambah karena kedua pihak
saling menyerang untuk mempertahankan wilayah dan yang lain ingin memperluas
wilayah. Kita sebagai pemuda Indonesia sudah sepantasnya dan sepatutnya
mendukung dan membantu saudara kita di Palestina.
Ada lima perkara yang dapat kita lakukan untuk membela Palestina, pertama
berperang membela Palestina disana.Kedua, melalui donasi, ketiga melalui boikot
semua produk yang berafiliasi dengan Israel, keempat perlawanan melalui media
sosial demi mendorong dan membangkitkan semangat sendiri dan orang-orang
untuk membela Palestina dan yang kelima melalui bantuan doa dari kita agar
Palestina menang.
Daftar Pustaka
https://kabarkampus.com/2016/04/tugas-generasi-muda-indonesia-ikut-
memerdekan-palestina/?amp
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/uud-1945-dan-edukasi-pelajar-dalam-dukungan-
indonesia-pada-palestina/
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/04/160330_trensosial_suara_palestina
http://digilib.uinsa.ac.id/53794/2/Ade%20Oies%20Hasbiyansyah_E82215044.pdf
https://www.kompas.tv/regional/459924/pemuda-di-banjarmasin-turun-ke-jalan-gelar-
aksi-solidaritas-mendukung-palestina
https://www.fah.uinjkt.ac.id/id/presidium-aqsa-working-group-awg-pemuda-
indonesia-perlu-berperan-aktif-dalam-mendukung-palestina
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/dukung-rakyat-palestina-pemuda-
pemudi-pejuang-islam-gelar-aksi/
https://www.antaranews.com/berita/3831864/mahasiswa-unpatti-maluku-aksi-damai-
dukung-kemerdekaan-palestina
https://www.radenintan.ac.id/persaudaraan-erat-indonesia-dan-
palestina/#:~:text=Selain%20itu%2C%20Indonesia%20juga%20memberikan,seperti
%20rumah%20sakit%20dan%20lainnya
https://muhammadiyah.or.id/dampak-positif-dukungan-terhadap-palestina-di-media-
sosial/
https://umj.ac.id/kabar-kampus/seminar/2023/11/bantuan-indonesia-untuk-palestina-
perlu-diperkuat-terus/

Anda mungkin juga menyukai