Al-Quran
Nama :
Gentur Wikan Wijayanto (113130052)
2013
Kata Israel di ambil dari gelar Nabi Ya`kub AS sendiri. Semua bermula dari
pertengkaran sengit antara dia dengan saudara kembarnya yaitu Isu (Esau).
Lalu, untuk menyelamatkan dirinya Nabi Yakub AS ber-isra, yakni berjalan
pada malam hari ke negeri pamannya, Laban, di kampung Ur, di distrik
Kildani, Iraq. Sehingga karena ber-isra` inilah Nabi Yakub AS kemudian diberi
gelar Israel.
Jadi, pada dasarnya mereka ini berasal dari satu keturunan yang sama
dengan bani Ismail yaitu dari Nabi Ibrahim AS sebagai bapaknya. Bani Ismail
berasal dari Nabi Ismail AS yang belakangan menjadi kaum Quraiys,
sedangkan bani Israel berasal dari Nabi Ishaq AS yang belakangan menjadi
kaum Yahudi.
Bangsa Yahudi sangat terobsesi dengan kitab suci mereka yang bernama
Talmud. Dimana sebagian isinya menganggap bahwa hanya merekalah satusatunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Ini jelas
telah menyimpang dari ajaran pokok kitab Taurat yang di turunkan Allah SWT
kepada Nabi Musa AS. Orang yang berjasa membebaskan mereka dari
cengkeraman keji raja Mesir, yaitu Fira`un.
Selain itu, bani Israel ini memang satu-satunya umat manusia yang paling
sulit di atur. Buktinya ketika mereka masih di bawah bimbingan Nabi Musa
AS saja telah begitu berani menentang perintah sang nabi. Seperti saat Nabi
Musa AS harus menyendiri di atas bukit Tursina untuk mendapatkan petunjuk
dari Allah. Mereka pun dengan berani melakukan perbuatan syirik dengan
menyembah patung sapi bikinan seorang penyihir yang bernama Samiri.
Meski telah di peringatkan oleh Nabi Harun AS, mereka tetap tidak mau
peduli, bahkan sang nabi pun akan mereka bunuh.
Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Tuhan pun murka kepada bani
Israel. Akibatnya, beratus-ratus tahun mereka harus menjadi warga negara
kelas bawah yang sering tertindas di negeri dimana mereka tinggal. Meski
sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Nabi Daud AS dan
mencapai masa keemasannya saat di tangan Nabi Sulaiman AS. Namun,
kerajaan ini kemudian pecah menjadi dua karena intrik, lalu menjadi lemah
dan akhirnya mereka pun di jajah oleh Fira`un Nekho. Diusir sebagai orang
buangan oleh raja Nebukadnezar dari bangsa Babilonia. Di jajah lagi oleh
bangsa Romawi. Dan di zaman moderen pun dibantai oleh Nazi, Jerman.
Namun, meski hukuman itu adalah wujud nyata dari kemurkaan Tuhan, itu
tidak membuat mereka jera dan bertobat. Malah dihati bangsa ini menjadi
makin dendam untuk terus melawan Tuhan. Kecongkakkan mereka pun
semakin menggila dengan menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan
Tuhan satu-satunya dan paling berhak memerintah dunia ini, sedangkan
bangsa yang lain tidak masalah bila di jadikan sebagai budak yang setara
dengan binatang.
Untuk itu Allah SWT pun mengingatkan di dalam Al-Qur`an seperti pada
surat Al-Baqarah [2] ayat 120 :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka,
3. Tentang zionisme
Awalnya nabi daud as, yang juga seorang raja, menaklukkan bukit zion
yang merupakan benteng dari kaum yabus. Setelah itu, nabi daud as pun
tinggal di benteng itu dan diberinya nama: bandar daud.
Kaum zionis mengambil nama israel adalah untuk siasat guna mengelabui
dan menipu publik bahwa negara israel itu tidak akan menggunakan caracara yang biasa digunakan oleh kaum zionis. Padahal hakikatnya secara
substansial tidak ada perbedaan sama sekali antara israel dengan zionisme.
Israel sendiri berasal dari dua kata, isra yang mempunyai arti hamba,
dan ell yang berarti allah. Secara substansial protokol zionisme adalah
suatu konspirasi jahat terhadap kemanusiaan. Protokol berarti pernyataan
jika dinisbatkan kepada para konseptornya, dan berarti laporan yang
diterima serta di dukung sebagai suatu keputusan jika dikaitkan pada
muktamar di bale, switzerland, tahun 1897, yang diprakarsai oleh teodor
herzl.
mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi
Al-Quran membantahnya (QS.an-Nisaa:157).
3. Yahudi Bangsa Penakut
Penyerangan terhadap relawan di kapal Mavi Marmara adalah bukti
kepengecutan yahudi. Relawan yang tak bersenjata di serang dengan
persenjataan lengkap. Ketakutan yang berlebihan akan adanya senjata yang
diselundupkan di kapal tersebut memperkuat bukti paranoidnya. Menurut
statemen mereka sendiri bahwa mereka melarang selempeng besipun
masuk di Gaza termasuk semen dan benda yang dianggap berbahaya,
mereka takut para pejuang Hamas menjadikannya senjata. Padahal mereka
dengan bebasnya membuat senjata nuklir, dan sebagaimana kita ketahui
bahwa Israel adalah salah satu negara yang menolak menandatangani
kesepakatan pembatasan nuklir di dunia!
Sejak dahulu bangsa yahudi memang penakut. Mereka pernah menolak
janji Allah yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi
Musa, membuktikan sebenarnya yahudi adalah bangsa penakut, pesimis,
tamak terhadap dunia, dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia.
Perhatikan dialog mereka dengan Nabi Musa alaihi salam berikut ini yang
termaktub dalam al-Quran
Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan
Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada
musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata:
Wahai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah
perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum
mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami
akan memasukinya.
Berkatalah dua orang (Musa dan Harun) di antara orang-orang yang takut
(kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: Serbulah
mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu
memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah
hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
(QS. al-Maidah : 21-24)
Janji penyemangat dari Nabi Musa mereka tanggapi dingin, bahkan
dengan sombongnya menyuruh Musa dan Tuhannya saja yang berperang.
Mereka berkata: Wahai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu
bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami
hanya duduk menanti di sini saja. (QS. al-Maidah : 25)