Memangnya, ada apa dengan bulan Februari sih, kok banyak terpampang gambar hati merah
jambu?, Di antara meriahnya warna merah jambu terpampang tulisan besar-besar “Happy
Valentine Day”, di TV dan Radio, majalah maupun Koran pun seolah tidak ingin ketinggalan
menampilkan iklan Hari Valentine, memanfaatkan isu valentine day dengan
menyelenggarakan acara-acara wah, apalagi hal ini juga dimeriahkan dengan remaja putra-
putri yang sedang asyik gaul. Ya itulah…hari valentine, or hari dimana kita berkasih sayang,
dulu pas SMA sih Cuma denger aja apa hari valentine day itu, tapi waktu itu nggak tahu apa
sih sebenarnya valentine day, apa lagi ikut merayakannya…
Pemandangan perayaan valentine day agaknya tidak lah telalu asing di Kota kota besar di
Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dll. Dimana Remaja putra dan
putri, cewek cowok, walaupun masih SMP kelas I sudah kenal yang namanya budaya setan
ini, mereka biasanya menghabiskan perayaan ini dengan mengadakan lomba saling merayu
antara lawan jenis, saling memberikan bunga, permen kepada pacarnya, ngadain pesta musik
tdk peduli disitu terjadi percampuran pria dan wanita non-mahram, disertai dengan minuman
keras, sampek ajang buka-bukaan baju, membuang-buang uang ortunya sekena perutnya,
bahkan acara ini dijadikan justifikasi para cowok dan cewek untuk mengekspresikan hawa
nafsunya kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai adegan
syetan, nauudzu billahi min dzaliki. Lucunya perayaan ini pun rupanya tdk dimonopoli oleh
anak muda, para bapak-bapak dan Ibu-ibu, tante-tante pun tidak ketinggalan ‘bertaklid’
merayakan budaya sampah ini, seolah-oleh bertameng merayakan hari kasih sayang, mereka
menjustifikasi hal ini dengan merayakan bersama-sama dengan lawan jenisnya, saling
membagikan bunga, berpesta bahkan mencontoh seperti apa yg dilakukan “anak-anaknya”.
Yang miris yaitu, aktivitas ini telah menjarah remaja islam, remaja yang diwanti-wanti oleh
Kanjeng Nabi Muhammad saw, untuk tidak taqlid kepada cara hidup orang kafir. Untuk
selalu mengikatkan perilakunya agar merujuk pada islam, menjadikan halal haram sebagai
patokan dalam seluruh perbuatannya, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan
meninggalkan akidah islam.
Lalu Mengapa sih remaja islam terprovokasi acara bejat ini?, bagaimana pula asal-usul
Valentine day?, dan bagaimana Pandangan Islam terhadap perayaan valentine day, serta sikap
yang harus kita ambil seperti apa?, berikut ini jawaban pertanyaan diatas.
Valentine Day biasa dirayakan tiap tanggal 14 Februari, Mengapa sampai ada valentine day ?,
Setidak-tidaknya ada beberapa legenda diantaranya; adalah Kerajaan Romawi, yang dipimpin
Kaisar Claudius II sekitar Abad III masehi, pada saat itu Kerajaan Romawi sering terlibat
dalam kampanye perang berdarah-darah dengan kerajaan lain. Saat itu banyak orang laki-laki
yang enggap bergabung dengan kesatuan militer yang dia kerahkan, alasannya adalah bahwa
mereka lebih mencintai istri dan keluarganya dan tdk mau meninggalkan mereka untuk
berperang apalagi perang yg memakan berbulan-bulan, bahkan tahunan. Kaisar yang kejam
tersebut mencari jalan dengan melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para
pemuda, diharapkan pemuda tersebut menjadi prajurit/tentara dlm kesatuan militer, menurut
Kaisar prajurit yang bagus itu pemuda yg tidak menikah.
Sedangkan legenda yang lain menyatakan bahwa Ketika Valentine dipenjara di Romawi, Ia
tertarik dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepadanya, gadis yang pernah mengunjunginya
selama masa penahananya, dimana gadis itu sendiri saudara dari orang yg memenjarakan
Valentine. Diduga Ia menulisi surat kepada gadis tersebut dan menandatanganinya “from
your valentine”. Paus Gelasius kemudian mendeklarasikan tanggal 14 Pebruari sebagai
Valentine Day sekitar abad 498 M.Demikianlah beberapa legenda seputar valentine day,
namun yang jelas bahwa masih terjadi kesamaran, dan bias seputar valentine day dan legenda
versi lain mengatakan bahwa valentine merupakan figur yang simpatik dan romantis dan
heroik.
Itulah sedikit tentang asal-usul hari valentine day dimana kemunculannya dari Kerajaan
Romawi, kendati berdasarkan ceritanya hanya seorang pemuda yg memberikan surat cinta
kepada seorang gadis namun sekarang tradisi merayakan valentine day telah berubah,
valentine day dirayakan dengan berbagai kemaksiatan, pelanggaran hukum syara’, dan diisi
berbagai aktivitas menghambur-hamburkan uang. Sangat jelas aktivitas yang sangat
bertentangan dengan hukum syara’ ini patut dijelaskan kepada umat islam, sehingga mereka
memahami keharaman perayaan valentine day ini, meninggalkannya.
Telah dijelaskan diatas mengenai aktivitas para remaja yang ikut-ikutan merayakan valentine
day dengan membabi buta, disertai dengan aktivitas campur baur antara lawan jenis, dan
perbuatan maksiat lain, lalu bagaimana sebenarnya hukum ikut merayakan valentine itu,
berikut akan saya paparkan.
Islam adalah akidah dan syariah, didalamnya mengatur seluruh kehidupan manusia tidak ada
satupun kehidupan yang tidak diatur oleh islam, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh
perbuatannya dengan hukum syara’, diharamkan ia melakukan perbuatan tanpa mengetahui
status hukumnya, sebagaimana kaedah fikih, mengatakan “al aslu fi al af’al ataqiyudu li al
hukmi syar’i yang artinya “Asal (pokok/hukum) perbuatan itu terikat dengan hukum-hukum
syara”. Allah swt berfirman dalam Quran dalam surah An Nisa : 65 :
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya”
“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia
adalah orang-orang yang fasik”.
Jelaslah dari ayat-ayat diatas, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan
apa yang Allah turunkan Al Quran dan As Sunnah, dan dilarang keras kita mengambil hukum
selain dari hal tersebut. Tidak dijadikan akidah islam sebagai ikatan pemutus seluruh
perbuatan manusia dewasa ini merupakan faktor kenapa banyak remaja sekarang terperosok
dalam perbuatan haram, disamping itu ketidakpahaman mereka terhadap hal tersebut, dan
budaya ikut-ikutan memainkan peranan ini.
'Berkasih-sayang' versi 'Valentine'an ini, haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu
diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami
asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine's Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut
pautnya sedikitpun dengan corak hidup seorang Muslim. Tradisi tanpa dasar ini lahir dan
berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat
jauh berbeza dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung. Jika kita fahami nas-
nas syara' dengan lebih mendalam, akan kita dapati aturan yang tegas terhadap masalah ini,
antara lain firman Allah SWT:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban (TTQ Al
Isra' : 36)”
Disini sangat jelas Valentine day adalah budaya orang kafir, yang nyata-nyata kita dilarang
untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari
peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh
diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tdk
lahir dari pandangan hidup mereka; seperti bahasa asing, menanam padi yang baik, membuat
pesawat terbang, komputer, sepeda motor, mobil dll bahkan kita dituntut untuk mendalami
hal ini.
Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka"( HR Abu
Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).
"Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat
Islam)" (HR Tirmidzi dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari datuknya).
Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup
orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua
budaya kufur tersebut jauh-jauh.
Aktivitas muda-mudi ketika merayakan valentine juga banyak yg melanggar syara’, mereka
melakukan kadang dengan berduaan/khalwat, antara lawan jenis, saling berciuman,
berpegangan tangan, kadang dilakukan dengan ramai-ramai campur baur laki dan wanita non
mahram, disertai dengan alunan musik, saling merayu. Padahal sudah sangat jelas bahwa
hukum asal kaum wanita dan laki-laki adalah terpisah sebelum ada dalil/keperluan syar’i
yang menuntut bertemunya keduanya misalnya berdagang, bekerja, beribadah, haji, sholat,
menikah dll. Itupun mereka harus memperhatikan syarat-syarat pergaulan / akhlak wanita
berhubungan dengan laki-laki, menutup aurat dengan menegenakan kerudung dan jilbab,
tidak berdandan berlebihan, dll. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”barangsiapa melakukan
amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak
(HR. Ahmad). Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram
bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang
kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum
muslimin meninggalkan hal tersebut.
Menentukan Sikap
Sungguh sangat jelas sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin, bahwa merayakan
valentine berarti meniru adat/budaya kufur kaum lain, padahal kita dilarang untuk mengekor,
mengambil cara hidup yg lahir dari akidah selain islam, seperti valentine day, juga
pemahaman hak asasi manusia, demokrasi, dialog antar agama, kapitalisme, sosialisme.
Sudah cukup kita hanya mengambil pandangan hidup yang terlahir dari akidah islam karena
sudah jelas bahwa islam adalah agama yang sempurna sebagiamna diterangkan Allah swt
dalam Qur’an surah Al – Maidah : 3, ]
…….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……
Begitu pula Allah swt menyuruh umatnya untuk mengikuti standar halal-haram, menjadikan
Muhammad Rasulullah sebagai panutan, mengambila apa yang dicontohkannya dan
meninggalkan dari perkara yang dilarangnya, sebagimana firman Allah dalam surah al
Hasyr :7
ََّما َأفَاء هَّللا ُ َعلَى َرسُولِ ِه ِم ْن َأ ْه ِل ْالقُ َرى فَلِلَّ ِه َولِل َّرسُو ِل َولِ ِذي ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى َو ْال َم َسا ِكي ِن َواب ِْن ال َّسبِي ِل َك ْي اَل يَ ُكونَ دُولَةً بَ ْين
اَأْل ْغنِيَاء ِمن ُك ْم َو َما آتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَانتَهُوا َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد
“. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda)
yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta
itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. “
Maka apalagi yang kita tunggu selain meninggalkan bentuk pengekoran acara valentine day
itu, marilah serkarang kita mulai meninggalkan sesuatu yang memang wajib diingkari, dan
memulai untuk berusaha menerapkan ajaran-ajaran islam, memilih-milih mana perkara yg tdk
bertentangan dengan islam kita ambil, sementara perkara yg bertentangan dengan islam kita
tolak dan tinggalkan.
"Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata
yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah
mengikuti adat istiadat mereka ........". Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi
:
"Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa
terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta". .............. Diantara para sahabat
ada yang bertanya "Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa
Yahudi dan Nasrani ?" Rasulullah menjawab "Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. Bukhori)
Akhirnya tinggalkan budaya kufur yang mengumbar hawa nafsu kesenangan duniawi itu,
budaya menyesatkan yang dijadikan senjata orang-orang kafir untuk mengekspor
peradabannya kepada kaum muslimin, sehingga tercapai target yang diinginkan orang-orang
kafir yang memang sangat membenci Islam dan umatnya. Orang-orang kafir ini tidak akan
segan-segan mengeluarkan umat islam dari akidah yg dipegangnya yakni akidah islam dan
selanjutnya mengikuti akidah jahiliah, sekulerisme kapitalisme.
Maka itu wahai saudaraku-saudaraku renungkanlah, Allah swt berfirman dalam surah al
Baqarah :120
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)".
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”(al Baqarah :120)
Wa Allahu a’lam
Hikmah Ramadhan
Kamis, 14 November 2002
Diantara nama bulan Ramadhan yang maghfirah adalah Syahrut Tabiyah dan Sahrul Jihad.
Inilah nama-nama lain bulan Ramadhan yang penuh hikmah ini