Anda di halaman 1dari 14

Nama : Isti Nur Khasanah

NIM : 53020200030

Kelas : IAT B/ SEM 4

1. a) Bangsa Yahudi adalah suatu generalisasi dari Ras bernama Bani Israel. Bani
Israel adalah keturunan Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim (Abraham). Bani Israel
berada di Mesir sejak paceklik menimpa wilayah Kana'an dan anak dari Yakub
bernama Yusuf yang menjadi pejabat tinggi Mesir mengajak mereka tinggal
disana. Agama yang mereka ikuti adalah tetap sama dengan agama Ibrahim yaitu
menyembah Tuhan yang Maha Esa. Mereka beranak pinak disana, hingga seorang
Pharaoh atau Fir'aun (sebutan untuk penguasa Mesir) bermimpi kekuasaannya
akan dihilangkan oleh seorang lakilaki dari Bani Israel yang akan lahir. Oleh
karena itu Fir'aun ini memerintahkan pembunuhan bayi laki-laki dari Bani Israel.
Namun skenario Tuhan menyelamatkan Musa yang bahkan diadopsi dan
dipelihara di dalam istana Fir'aun sendiri. Sampai usia dewasa, Musa membunuh
orang Mesir tanpa sengaja disebabkan pukulannya karena membela seorang Bani
Israel. Berita itu terdengar ke masyarakat, dan Musa melarikan diri yang ternyata
sampai ke negeri Madyan. Disana ia bertemu seorang tokoh Madyan (dalam Bibel
bernama Yitro) dan menikahi anak beliau dengan mahar 10 tahun bekerja pada
tokoh tersebut. Hingga akhirnya saat Musa dan istrinya berjalan di bukit Thuwa,
Musa mendapat wahyu dari Tuhan dan diangkat menjadi Nabi dan Rasul serta
tugas yang sangat berat, mengajak Fir'aun menyembah Tuhan yang Maha Esa
tanpa ada Tuhan lain lagi sebagai sekutu. Sekaligus mengajak Fir'aun
menghentikan kezaliman dan perbudakan terhadap Bani Israel. Fir'aun menolak
dan ditenggelamkan di laut merah, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Bani Israel
tetap diajarkan oleh Nabi Musa untuk teguh memegang agama Nabi Ibrahim
tetapi sebagian mereka durhaka menyembah berhala. Nabi Musa diberikan kitab
suci Taurat dan 10 perintah. Nabi Musa juga diberikan wahyu oleh Tuhan berupa
pengaturan umat termasuk tata cara hidup, cara ibadah, larangan pada hari Sabtu,
aturan makanan (koshier/halal) dan hukum pidana yang khas.
Berbagai ajaran ini menjadi aturan agama. Setelah wafatnya Nabi Musa, beliau
digantikan oleh Yusya bin Nun dalam mengurus umat. Setelah wafatnya Yusya,
banyak Nabi yang mereka bunuh jika tidak sesuai dengan nafsu mereka. Muncul
bangsa Filistin yang menindas mereka, sedangkan Bani Israel tidak punya Rasul dan
pemimpin lagi kecuali para Hakim. Sampai Nabi Shamual mengabarkan bahwa tabut
dan kitab Taurat ada di tangan Thalut sehingga Thalutlah yang pantas mnjadi
pemimpin baru mereka untuk berperang melawan Filistin. Thalut lalu diangkat
menjadi Raja mereka meski banyak yang keberatan. Thalut bersama sedikit pasukan
yang bersedia ikut melawan 2 pasukan Filistin yang dipimpin Jalut yang besar dan
hebat. Seorang anak dari Bani Israel bernama Daud berhasil mengalahkan Jalut
dengan batu ketapel. Beberapa tahun kemudian Raja Bani Israel sekaligus Rasul
adalah Daud, Kerajaan Bani Israel mengalami kejayaan. Nabi Daud digantikan oleh
anaknya, Sulaiman, kerajaan Bani Israel mengalami kejayaan yang luar biasa. Setelah
Nabi Sulaiman wafat, sebagian Bani Israel mulai kembali menyembah berhala dan
mempelajari sihir. Kerajaan Bani Israel pecah perang saudara berebut kekuasaan
hingga akhirnya kerajaan mereka terbagi dua, Israel Utara dan Selatan. Sepuluh dari
dua belas suku Israel menolak cucu Daud, Rehabeam sebagai raja mereka. Mereka di
Utara membentuk kerajaan Israel. Sedangkan suku Yehuda dan suku Benyamin tetap
di Yerusalem meneruskan kerajaan terdahulu yang lebih dikenal menjadi kerajaan
Yehuda. Kerajaan Israel berdiri sebagai sebuah kerajaan independen, hingga sekitar
tahun 720 SM terjadi penaklukkan oleh Kekaisaran Asyur. Seluruh orang Israel
dibuang, yang kemudian dikenal dengan "Sepuluh suku yang hilang".

Banyak orang Israel juga melarikan diri ke kerajaan Yehuda yaitu Yerusalem,
yang menjadi lima kali lipat lebih luas selama periode ini, sehingga didirikan sebuah
tembok baru dan sebuah mata air yang disediakan oleh Raja Hizkia. Raja Hizkia
mencoba reformasi agar agama ini bebas dari penyembahan berhala Ba'al milik
Bangsa Asyur, kembali ke agama Musa yang menyembah Tuhan tanpa sekutu dan
Esa sesuai ajaran Nabi Musa. Setelah kehancuran Israel, kerajaan Yehuda masih
bertahan hingga sekitar satu setengah abad hingga mereka jatuh ke penyembahan
berhala lagi dan ditaklukkan oleh kerajaan Babilonia yang dipimpin Nebukanedzar II.
Tempat ibadah utama dihancurkan begitu pula kota Yerusalem. Hingga saat ini,
penghancurkan diperingati oleh orang Yahudi pada 9 Abib, atau Tisha B'Av. Akibat
penaklukkan ini, banyak penduduk Yehuda diasingkan dari tanah mereka dan disebar
ke seluruh Kekaisaran Babilonia, dan kerajaan Yehuda merdeka berakhir. Kitab
Taurat yang asli lenyap. Di pengasingan sebagian mereka teguh memegang ajaran
Musa, 10 Perintah, dan gagasan hukum kitab Perjanjian, sebagian lagi menyembah
berhala Babilonia dan mengubah beberapa ajaran agama. Babilonia berhasil
dikalahkan Persia yang dipimpin Cyrus. Orang Yehuda dibebaskan dan dipersilahkan
pulang ke Yerusalem. Masa ini adalah masa stabil Yahudi sebagai doktrin dan aturan
hukum. Haikal suci yang dulu dibakar kembali dibangun, dan Yerusalem menjadi
pusat keagamaan bagi Yahudi. Setelah Persia ditaklukan kekaisaran Alexander,
Yerusalem dikuasai oleh mereka. Pada masa ini ajaran Yahudi harus menghadapi
metodologi pemikiran Yunani yang hanya mengakui Akal sebagai sumber
pengetahuan dan mengingkari wahyu sebagai sumber pengetahuan.

Kaum Yahudi lalu terbagi-bagi menjadi beberapa sekte dalam penyikapan


rasionalisme dan budaya Yunani. Ada yang menutup, menerima sebagai solusi, ada
pula yang memadukan ajaran filsafat dengan Taurat. Pada masa-masa selanjutnya
disusun kitab Talmud yang ajarannya berkembang di Yerusalem dan wilayah
Babilonia sebagai pusat keagamaan. Lalu kekaisaran Makedonia-Yunani dari
Alexander ini digantikan Ptolomeus lalu Seleukus. Lalu Yunani digantikan 3
Romawi. Yahudi mendirikan kerajaan Hasmonea yang berada di bawah kekuasaan
Romawi. Orang Yahudi selalu menunggu juru selamat dan Nabi yang akan
membebaskan mereka dari penindasan. Dinasti Hasmonea digantikan dinasti
Herodes. Pada masa inilah lahir Isa (Yesus) binti Maryam (Maria) yang mendapat
wahyu dari Tuhan untuk mereformasi agama Yahudi kembali ke jalan yang lurus dari
penyembahan berhala menyembah Tuhan yang Maha Esa tanpa sekutu. Para rabi
Yahudi merasa terganggu dengan kehadiran Isa. Mereka melakukan provokasi kepada
penguasa bahwa Isa memiliki tujuan mengambil alih kekuasaan. Para Yahudi yang
mau menerima ajaran Isa disebut Nasrani. Karena penindasan Dinasti Herodes,
beberapa orang Yahudi memberontak dan ingin melakukan revolusi. Ini direspon
penguasa dengan penindasan dan pembakaran tempat ibadah mereka kembali di
Yerusalem. Orang Yahudi terdiaspora ke berbagai penjuru negara. Mereka banyak
yang ke wilayah Romawi, Tiongkok, maupun wilayah kekhalifahan Islam sebagai
kafir dzimmi (kafir yang dilindungi dan diberikan hak dan kewajiban tertentu). Pada
tahun 1948, Zionisme suatu gerakan dari Yahudi berhasil mendapat wilayah
rampasan tanah suci Palestina dari Inggris yang berhasil merebutnya dari
kekhalifahan Ottoman.

Di Yahudi ada sekte: 1. Samaria, 2. Farisi, 3. Saduki, 4. Eseni, 5. Karaite, 6.


Hasidism. Secara kontemporer dapat diklasifikasikan : 1. Yahudi Ortodox, 2. Yahudi
reformis, 3. Yahudi konservatif, 4. Rekonstruksi Yahudi. b) Pokok ajaran agama
Yahudi adalah datangnya wahyu Allah kepada Musa di Mesir. Menurut Agama
Yahudi semua wahyu Allah yang diturunkan Tuhan kepada Musa, langsung dicatat
dan ditulis Musa sendiri di atas batu atau lembaran kulit hewan. Ada 10 perintah
Tuhan yang terkandung dalam ayat keluaran 20 yang intinya: Aku adalah Tuhanmu,
tiada Tuhan selain Aku, Jangan membuat Patung dan menyembah Patung, Jangan
menyebut nama Tuhan dengan sia-sia, Ingatlah kamu pada hari Sabat dan sucikanlah
dia, Hormatilah ayah dan ibumu agar umurmu panjang, Jangan kamu membunuh,
Jangan kamu berbuat zina, Jangan kamu membuat mencuri, Jangan kamu beraksi
palsu pada sesama manusia, Jangan kamu menginginkan rumah, istri, hamba sahaya,
ternak dan barang apapun juga dari sesama manusia.Inti dari kesepuluh perintah
Tuhan itu bahwa Tuhan Yang Maha Pencipta itu adalah hanya Allah dan tidak ada
yang menyerupainya dan Dia tidak boleh dirupakan dalam bentuk apa saja. Sifat-sifat
ketuhanan: a.Tuhan Maha Pencipta, b.Tuhan Hanya Aku, c.Tuhan Yang Maha Esa.
Janji-janji Tuhan: a.Janji kepada Ibrahim, b. Janji kepada Ya'kub ( Israel ), c. Janji
kepada Orang Israel. Tuhan sebagai Juru Selamat. Walaupun Tuhan telah menyatakan
bahwa bangsa Israel merupakan bangsa terpilih yang dicintai Tuhan dan mendapat
perlindungan Tuhan, namun karena mereka selalu mengalami segala macam cobaan
Tuhan, sehingga tidak terhindar dari berbagai penderitaan, maka mereka ingin dan
mengharapkan kedatanagan juru selamat, sebagaimana leluhurnya menyelamatkan
saudaranya dari bahaya, dan kedatangan Musa menyelamatkan mereka dari di Mesir.

Gambaran Selamat yang ditunggu-tunggu kedatangannya itu sebagai Mesiah (Al


Masih) akan menjadi Ratu Adil bagi kehidupan mereka, manusia biasa, tetapi
merupakan manusia 4 suci yang dekat dengan ddengan. Diantara mereka ada yang
berpendapat bahwa mesiah itu akan datang dari keturunan Daud, dan ada yang
berpendapat lain, oleh karena tidak akan datang, mungkin dari keturunan yang lain.
Seperti agama-agama lain, tentu saja dalam agama Yahudi juga dikenal ibadah, atau
cara-cara mereka berhubungan dengan Tuhan. Berdasarkan ketentuan Taurat
(perjanjian lama) dan yang diatur dalam kitab Talmud, peribadatan Agama Yahudi
meliputi sembahyang, puasa, melakukan korban-korban suci, dan memiliki etika
perilaku. c) Ada tiga jenis mistisisme dalam sejarah Yudaisme: ekstatik, kontemplatif,
dan esoteris. Meskipun mereka berbeda, mereka sering tumpang tindih dalam
praktiknya. Tipe pertama, dicirikan oleh akan Tuhan atau, lebih tepatnya, akses ke
alam supernatural, yang dengan sendirinya sangat jauh dari Dewa yang tidak dapat
diakses melalui pengalaman-pengalaman gembira. Tipe kedua, berakar pada
metafisik pemikiran , yang selalu menunjukkan jejak budaya masing-masing pemikir,
yang terkena pengaruh luar Yudaisme. Philo Judaeus dari Alexandria dan beberapa
pemikiran Yunani Abad seperti, yang mendapat inspirasi dari Neoplatonisme-Arab
dan kadang-kadang mistisisme Muslim, adalah contoh dari mereka yang merasakan
pengaruh eksternal. Tipe ketiga, mengklaim esoteris (selanjutnya disebut esoterisme)
yang mengeksplorasi kehidupan ilahi itu sendiri dan hubungannya dengan tingkat
keberadaan ekstra-ilahi (yaitu, alam, alam terbatas), hubungan yang tunduk pada
"hukum korespondensi." Dari perspektif ini, yang ekstra-ilahi adalah simbol dari yang
ilahi itu adalah realitas yang mengungkapkan realitas yang lebih tinggi dari dirinya
sendiri

. Kabala (bahasa Ibrani: ‫; ָּה ָּל ַב ק‬vokalisasi standar: Qabbala; vokalisasi Tiberias:
Qabbālāh; secara harafiah berfaedah "menerima" dalam pengertian suatu "tradisi
yang diterima ") adalah sebuah wujud esoterik dari mistisisme Yahudi, yang berupaya
sebagai menyingkapkan pengertian-pengertian mistis yang terselubung dalam Tanakh
(Kitab Suci Ibrani). Kabala menawarkan pemahaman mistis ke dalam hakikat ilahi.
Istilah "Kabala" mulanya dipergunakan dalam teks-teks Talmud, di selang Geonim
(para rabi ratus tahun pertengahan awal) dan oleh Rishonim (rabi-rabi ratus tahun
pertengahan yang belakangan) sebagai rujukan kepada himpunan tradisi lisan yang
lengkap dari nasihat Yahudi, yang tersedia sebagai umum. Bahkan karya-karya para
nabi dirujuk sebagai Kabala, sebelum mereka dikanonkan sebagai bagian dari tradisi
lisan. Dalam pengertian ini Kabala dipergunakan dalam merujuk semua hukum lisan
Yudaisme. Setelah beberapa lama, hukum lisan ini dicatat, tetapi ajaranajaran
esoteriknya tetap tinggal sebagai suatu tradisi lisan. Dengan demikian, ajaran-ajaran
esoterik tetap adalah tradisi lisan. Jadi, istilah ini pengahabisan terkait dengan
doktrin-doktrin ilmu esoterik tentang Allah, ciptaan alam semesta Allah dan hukum-
hukum alam, alasan-alasan sebagai perintahperintah di dalam Torah dan cara-cara
Allah mengatur keberadaan alam semesta. Kini bahkan ajaranajaran esoterik Torah
dicatat, tetapi tetap dikenal sebagai Kabala. Menurut tradisi Yahudi Kabala berasal
sejak Adam, walaupun para rabi liberal yang modern memperhitungkan asal-usulnya
pada ratus tahun ke-13.

2. Dikenal dalam sejarah agama agama yang ada di dunia dengan agama Nasrani.
Namun perkembangannya muncul gereja Ortodoks, Rhoma Katholik, dan
Protestan. Jelaskan a) Mengapa hal itu bisa terjadi pada agama Nasrani Sebutan
"Nasrani" diterapkan pada pengikut ajaran-ajaran Yesus Kristus yang diambil dari
kata Nazaret, dikarenakan Yesus berasal dari kota Nazaret maka pengikutnya
dinamakan Nasrani.
b) Ajaran-ajaran pokok dari masing-masing aliran dan konsep Ketuhanannya
1) Hanya memperbolehkan Alkitab ditafsirkan sama dengan tradisi yang dahulu
2) Mempercayai bahwa Maria (Ibu Yesus) memiliki keperawanan yang kekal,
mengenal doa untuk orang mati
3) Keselamatan yang diperoleh setelah meninggal dunia
4) Keselamatan yang bisa hilang
5) Baptisan bayi yang tidak membebankan tanggung jawab dan iman pribadi.
Konsep ketuhanan Ortodoks: mempercayai Yesus sebagai Tuhan, Bapa, dan Roh
Kudus sebagai pelindung manusia dari dosa (Tritunggal). Pokok ajaran Katholik:
Dalam agama katolik inti ajarannya adalah cinta kasih pada Tuhan dan sesama.
Selain sebagai ajaran cinta kasih merupakan hukum bagi umat katolik di mana
setiap hukum mengundang setiap yang terkait untuk menjadi pelaksana hukum.
Hukum ini yang kemudian digunakan para umat katolik untuk hidup
bermasyarakat. Konsep ketuhanan Katholik: meyakini bahwa hanya benar satu
Allah saja, yang hadir dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Yesus Sang Putera, dan
Roh Kudus.
Pokok ajaran Protestan: 1) Pengakuan imam rasuli 2) Kepercayaan tentang tuhan
3) Yesus kristus 4) Roh kudus 5) Sakramen Konsep ketuhanan Protestan: Trinitas
dalam Kristen Protestan adalah Tiga Tuhan yakni Tuhan Bapa, Tuhan Yesus dan
Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah mempunyai fungsi serta tugas yang sama
(Esa).
c) Perbedaan dalam segi peribadatan dari masing-masing aliran tersebut.
1) seperti ibadah yang dilakukan oleh umat muslim atau yang dikenal dengan
nama sholat. Perbedaannya adalah bahwa ibadah yang diajarkan dalam Kristen
ajaran Ortodoks menggunakan 7 kali beribadah dalam sehari dan para imam atau
pemuka agamanya diharuskan menghadap kearah kiblat. Sedangkan dalam
Agama Katolik dan Kristen Protestan tidak mengenal adanya kiblat dalam berdoa
dan batasan jumlah untuk beribadah dalam satu hari. 2) Umat Katolik selalu
memulai dan mengakhiri doa dengan membuat tanda salib. Tanda salib dibuat
dengan menyentuh dahi, dada atau perut, dan kedua bahu. Namun, umat Kristen
langsung berdoa seperti biasa tanpa membuat tanda salib. 3) Dalam sakramen
umat Katolik memiliki tujuh sakramen yaitu pembaptisan, penguatan, ekaristi,
pernikahan, pengurapan, imamat, dan pengakuan dosa. Sementara, Kristen
Protestan hanya mengakui dua sakramen yaitu pembaptisan dan ekaristi. 4)
Pemuka agama yang memimpin jalannya peribadatan pada Gereja Katolik
dipanggil dengan sebutan pastor. Sementara, umat Kristen Protestan memanggil
imamnya dengan sebutan pendeta. 5) Ibadah di gereja-gereja Katolik dilakukan
dalam bahasa Latin. Sebaliknya, kebaktian untuk gereja Ortodoks dilakukan
dalam bahasa Yunani atau bahasa lokal.

3. Sikh yang berkembang pesat di India termasuk salah satu dari agama yang ada di
dunia. a) Sejarah munculnya agama Sikh Agama Sikh didirikan oleh Guru Nanak
(1469-1539), yang lahir dari keluarga Hindu di daerah pertanian subur di Punjab di
India barat laut. Pada usia tujuh tahun, Nanak dikirim kepada seorang guru desa untuk
mempelajari abjad dan ilmu hitung dasar. Kecerdasan dan ketekunannya
menyebabkan ia menyelesaikan pendidikannya dalam waktu singkat. Kemudian ia
dikirim ke seorang Maulawi desa untuk mempelajari bahasa Persia dan Arab.
Disebutkan pula bahwa Nanak juga belajar al-Quran dan literatur Islam dengan Sayid
Hasan, seorang sufi. Beberapa tahun kemudian, Nanak mencapai usia yang menurut
adat Hindu ia harus diberi tenunan suci. Namun, ia menolak dengan tegas pergi ke
upacara itu dan menimbulkan kemarahan banyak orang. Nanak sempat bekerja sebagai
pekerja toko Nawab Daulat Khan Lodhi, sepupu sultan Delhi. Setelah 12 tahun
bekerja dengan Nawab, ia meninggalkan pekerjaannya dan memutuskan untuk
mengabdikan sepenuhnya untuk reformasi kemanusiaan. Nanak akhirnya mendengar
sebuah panggilan dari Tuhan yang mengklaim bahwa perbedaan agama antara
Hinduisme dan Islam tidak relevan. Setelah masa pengembaraan, perenungan, dan
diskusi dengan ahli agama dan guru, Nanak mendirikan komunitas pertamanya di
Kartarpur. Di sana ia menjabat sebagai “pendahulu” agama sinkretis baru ini. Di
antara inovasi-inovasinya adalah komposisi puisi dan khotbah, yang banyak di
antaranya kemudian disertakan dalam Adi Granth, kitab suci Sikh. Dalam berkutbah,
Nanak tidak pernah menyeru ke arah perubahan keyakinan, ia hanya menyeru kepada
kaumnya untuk mengisi hati nurani dengan kasih sayang Tuhan, dan agar baik hati,
jujur, serta lurus dalam hubungan antar manusia. Guru Nanak adalah seorang yang
sangat menjunjung tinggi ketauhidan. Ia percaya kepada Tuhan Yang Esa, abadi dan
tidak berbentuk.

Tuhan yang dipercayai Nanak bukanlah suatu ide abstrak Ia adalah dzat yang
disayangi dan dihormati. Nanak menolak adanya Tuhan-Tuhan lain, dan berkata
bahwa Tuhan itu Esa dan suci, sehingga harus disembah. Ia juga menolak setiap
kompromi terhadap konsepsi Keesaan Tuhan. Hal ini menyebabkan Nanak juga
menolak ajaran Trinitas dan menyatakan pembagian ketuhanan dalam tiga pribadi
bertentangan dengan kesatuan ilahi. Dalam tradisi kepercayaannya, Nanak
mengadakan doa dan makan bersama untuk pria dan wanita. Suatu kegiatan yang
bertentangan dengan pembatasan kasta Hindu dan kebiasaan muslim. Ia berpegang
pada prinsip bahwa semua orang setara baik dalam arti duniawi maupun di mata
Tuhan. b) Inti dari ajaran agama Sikh Agama Sikh pertama kali muncul di Punjab,
India Utara, pada 1469. Ada sepuluh sosok yang dianggap sebagai nabi dengan
sebutan Guru di bagian awal Namanya. Nabi yang terakhir, Guru Gobind Singh,
meninggal dunia pada 7 Oktober 1708. Esensi Sikhisme adalah percaya terhadap
keesaan Tuhan. Di mana Tuhan berada? Sikhisme meyakini Tuhan ada pada setiap
ciptaannya, termasuk di dalam diri manusia.

Pernyataan itu serupa dengan hadis yang menjadi landasan kelompok tasawuf
(penganutnya disebut Sufi) dalam Islam, yaitu “barang siapa yang mengenal dirinya,
maka dia mengenal Tuhannya”. “Kami percaya Tuhan itu punya berbagai nama walau
Tuhannya itu sendiri hanya satu. Di dalam Kitab Suci Guru Grant Sahib, ada istilah
Allah juga, tapi yang biasa digunakan adalah Waheguru. Sikh itu diajarkan untuk
menemukan Tuhan yang bersemayam di dalam setiap ciptaannya,” tutur Prem.

c) Konsep Ketuhanan dalam agama Sikh Keyakinan agama Sikh didasarkan pada
prinsip bahwa Tuhan dapat ditemukan di dalam pikiran, bukan dalam ritual, filsafat,
atau bahkan perilaku (walaupun tingkah laku mencerminkan anugerah Tuhan). Tidak
seorang pun, baik Nanak maupun penggantinya ingin mengintegrasikan Hinduisme
dan Islam, kecuali untuk menegaskan persamaan landasan mereka, yaitu kecintaan
terhadap Tuhan dan penghormatan terhadap kekuatanNya. Pusat ibadah Sikh adalah
meditasi atas nama Tuhan dan kitab, seringkali melalui semacam dzikir, dalam rangka
memahami dan kemudian hidup sesuai kehendak Tuhan. Guru Nanak berpendapat
bahwa penganut Sikh harus melewati tahap realisasi yang berurutan. Orang pertama
kali datang untuk menyadari bahwa Penciptaan Tuhan diatur oleh Tuhan saja dan Ia
adalah satu-satunya hakim umat manusia. Kemudian mereka menyadari kompleksitas
penciptaan Tuhan dan kebutuhan untuk menjadi rendah hati dalam menghadapi
kenyataan ini. Orang yang telah beriman kemudian siap untuk menerima anugerah
Tuhan, serta dibebaskan dari siklus kelahiran dan kematian untuk dipersatukan dengan
Tuhan. Hambatan utama jalan ini adalah keegoisan, yang dapat diatasi dengan
memelihara keterbukaan terhadap kecintaan dan penghormatan terhadap Tuhan atas
kekuatan dan keadilanNya. Orang-orang Sikh sangat menekankan kehidupan keluarga
dan masyarakat, berbagi manfaat, pekerjaan sehari-hari, dan keterlibatan dengan
masalah duniawi. Mereka tidak, seperti orang Hindu, yang lebih menekankan
kezuhudan. Penekanan terhadap masalah duniawi ini berasal dari ajaran Nanak bahwa
orang beriman harus bekerja untuk kebebasan umum di samping kebebasan individu.
Ibadah harian mencakup tiga sembahyang setiap hari. Seringkali ditambah dengan
pembacaan dan kajian dari Adi Granth. Ritual nyanyian dan doa harian juga
berlangsung di kuil Sikh, yang dikenal sebagai gurdwar (gerbang guru). Di tempat itu
para penganut Sikh mempersiapkan dan meyediakan makanan kepada semua
pengunjung sebagai tugas keagamaan. Gurdwar juga merupakan situs untuk upacara
kelahiran, perkawinan, dan aktivitas sosial. Orang-orang Sikh, tidak seperti orang
Hindu atau Muslim, tidak mengenal batasan makanan. Walaupun anggota khalsa awal
diharuskan menghindari alkohol, tembakau dan beberapa daging.

4. a) Agama Islam pertama kali lahir di Mekkah, Arab Saudi. Para pemeluknya
menyebarkan agama Islam lewat berbagai jalur. Salah satu teori menyebutkan bahwa
agama Islam di Indonesia masuk lewat jalur perdagangan. Ketika Islam menyebarkan
agama dan kebudayaannya ke Indonesia, prosesnya cenderung berjalan dengan damai.
Karena itu, raja hingga rakyat biasa menerimanya dengan hangat. Selain perdagangan,
ada saluran lain yang menyebabkan agama Islam dapat masuk dan berkembang di
Indonesia. Saluran tersebut di antaranya adalah saluran perkawinan, pendidikan, dan
seni budaya. Ada teori-teori yang menyebutkan tentang asal penyebar Islam di
Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Arab, dan teori Persia.Teori Gujarat ini diajukan
oleh kalangan sejarawan Belanda, seperti Jan Pijnappel, Snouck Hurgronje, dan Jean
Piere. Menurut teori ini, penyebar Islam di Indonesia berasal dari Gujarat (India)
antara abad ke-7 hingga abad ke-13 M. Kalangan yang berperan khususnya adalah
para pedagang. Sejak abad ke-7, mereka telah memeluk Islam dan di tengah
kegiatannya berdagang, mereka turut mengenalkan agama Islam, termasuk di
Indonesia. Sementara itu, teori Arab diajukan oleh Jacob Cornelis van Leur dan Buya
Hamka. Teori ini menyebutkan bahwa pengaruh Islam dibawa langsung oleh
pedagang Arab sekitar abad ke-7. Teori Arab didukung dengan adanya pemukiman
Islam di Barus, pesisir barat Sumatera, di abad ke-7.

Ada pula nisan pada makam wanita di Gresik, Jawa Timur, yang ditulis dengan
huruf Arab bergaya Kufi. Teori lainnya adalah teori Persia yang didukung oleh
Hoesein Djajadiningrat. Teori ini berpendapat bahwa pengaruh Islam di Indonesia
dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad ke-13. Argumen yang diajukan
oleh teori ini adalah terdapat kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Persia dan Indonesia, seperti peringatan 10 Muharram, kesamaan ajaran
sufi, kesamaan seni kaligrafi pada nisan makan, dan terdapat perkampungan Leran
yang sempat menjadi perintis penyebaran Islam di Jawa.

Perkembangan agama Islam di Indonesia semakin pesat dengan berdirinya


kerajaan-kerajaan Islam. Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia berlangsung
antara abad ke-13 hingga abad ke-18. Kerajaan tersebut dapat dibagi berdasarkan
lokasi pusat pemerintahan mereka, yaitu di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Kerajaan Islam yang didirikan pertama kali adalah Kerajaan Perlak. Bukti sejarah
yang menunjukkan terdapat masyarakat dan kerajaan Islam dilaporkan oleh Marco
Polo dari Venesia yang singgah di Kerajaan Perlak dalam perjalanan pulang ke Italia
tahun 1292. Di perlak, Marco Polo juga menjumpai adanya penduduk yang telah
memeluk Islam dan pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.
Menyusul Kerajaan Perlak, berdiri pula Kerajaan Samudra Pasai. Bukti sejarah adanya
kerajaan ini ditulis oleh Ibnu Batutah, seorang utusan kerajaan Delhi ke Tiongkok.
Dalam perjalanan dari India ke Tiongkok, Ibnu Batutah singgah di Samudra Pasai dan
mengunjungi istana Sultan Malik Az-Zahir.

Dari hasil kunjungannya ke kerajaan Islam di Samudra Pasai, diketahui bahwa


Samudra Pasai merupakan pelabuhan penting tempat kapal-kapal India dan Tiongkok
berlabuh. Selain kedua kerajaan tersebut, kerajaan Islam lain yang pernah berdiri di
Indonesia di antaranya adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram,
Kerajaan Makassar, Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dan Kerajaan Aceh
Darussalam. b) ajaran Islam ini dalam 4 bidang, yaitu bidang ‘Aqidah , Ibadah,
Akhlak dan Muamalah. Bidang Ibadah. Konsekuensi dari pada keyakinan adalah
tunduk/patuh, dan melaksankan perintah Allah. “Iman itu diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan“. Allah telah
mewajibkan serangkaian ibadah yang disebut Rukun Islam, ialah Ikrar Syahadat,
mendirikan shalat, berpuasa, zakat, dan haji. Ibadah ini disebut ibadah Mahdhoh,
artinya rangkaian amalan hati/jiwa yang langsung vertikal kepada Allah dan kegiatan
anggota badan sesuai dengan ketentuan (berdasar al-Qur`an ) dan bagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw. “Shalatlah sebagaimana kamu lihat aku shalat “.

Ketentuan ibadah ini ialah, 1) Ada perintah dari Allah tercantum dalam alQur’an
(Qs Hud [11]: 114), 2) Syarat-syaratnya (sesuatu yang harus dipenuhi sebelum
dilaksanakan).

Misalnya Puasa harus suci dari hadath besar, 3) Adanya Rukun, yaitu sesuatu
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan ibadah. Apabila salah satu rukun tersebut tidak
dipenuhi, maka ibadah itu tidak sah ( harus diulang walaupun lupa). Lupa tidak
membaca al-Fatihah dalam shalat, maka harus diulang atau ditambah satu rakaat.
Dalam Rukun itulah ditetapkan waktunya, ukurannya. Dalam hal ini seorang muslim
harus mempelajari Fikih Ibadah (Tuntunan Shalat, manasik haji). Ibadah ini harus
mempunyai dasar/dalil dari al-Qur ‘an (nash, tekstual) ayat-ayatnya bersifat Qoth‘i.
Jelas tidak perlu dipahami secara lain, atau tidak perlu ditafsiri lain. Contoh tentang
ketentuan waktu shalat tercantum dalam al-Qur‘an sbb: “Dirikanlah (laksankanlah)
shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam.“
( Qs. Hud [11]: 114 ). Demikian pula tersebut dalam al-Isra‘ sbb: “ Dirikanlah shalat
dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam (dan dirikanlah pula shalat
subuh). Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh para malaikat) (Qs Al-Isra‘
[17] : 78). Ayat 13 ini kemudian dituntun oleh Malaikat Jibril yang datang pada saat-
saat waktu shalat (5 kali waktu) menjalankan shalat bersama Rasulullah. Inilah yang
menjamin adanya kesamaan di antara kaum muslimin di seluruh dunia sejak dulu
hingga nanti hari kiamat, bersifat abadi.

Demikian Hadist yang dipakai dasar ibadah mahdoh tingkat mutawatir (banyak
yang meriwayatkan/banyak sanad). Ibadah mahdhah itu dijalankan berdasar “perintah
dalam al-Qur’an .“ c) Konsep Ketuhanan dalam Islam. Istilah Tuhan dalam sebutan
Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang menjadi penggerak atau
motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang yang mematuhinya di
sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran konotasinya ada dua
kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah
(tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula
berperan sebagai ilah. Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) :
165, sebagai berikut: Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah,
sebagai tandingan terhadap Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana
mencintai Allah. Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah
menganut konsep tauhid (monoteisme). Allah sebagai Tuhan mereka. Keyakinan akan
adanya Allah, keMaha besaran Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap.
Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan dalam
Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 61:Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang
menciptakan lagit dan bumi, dan menundukkan matahari dan bulan?” Mereka pasti
akan menjawab Allah.

Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti
orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan
kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti
konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu
AlQuran dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta,
melainkan juga pengatur alam semesta. Pernyataan lugas dan sederhana cermin
manusia bertuhan Allah sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat
syahadat adalah pernyataan lain sebagai jawaban atas perintah yang dijaukan pada
surat Al-Ikhlas tersebut.

Ringkasnya jika Allah yang harus terbayang dalam kesadaran manusia yang
bertuhan Allah adalah disamping Allah sebagai Zat, juga Al-Quran sebagai ajaran
serta Rasullullah sebagai Uswah hasanah. Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah
dan diyakini sebagai Yang Maha Esa dan Maha Esa, Yang Maha Pencipta dan Maha
Mengetahui, Yang Kekal, Yang Menentukan Takdir, dan Hakim alam semesta. Islam
menekankan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Esa dan Mahakuasa (tauhid). Ini
adalah Wahid dan Satu (hari pertama), Maha Penyayang dan Maha Kuasa. Menurut
Al-Qur'an ada 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "namanama yang sangat baik")
yang mengingatkan setiap sifat Allah yang berbeda. Semua nama ini 14 merujuk
kepada Tuhan , nama Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Luas. Dalam selang 99
nama Allah yang sangat terkenal dan sangat sering digunakan adalah "Maha
Penyayang" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).

Penciptaan dan penguasaan alam semesta digambarkan sebagai tindakan kemurahan


hati yang besar bagi semua makhluk yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi
keperkasaan dan kekuasaan-Nya. Menurut nasihat Islam, Tuhan muncul di mana saja
tanpa harus menjelma dalam bentuk apapun. Menurut Al-Qur'an, "Dia tidak dapat
dijangkau dengan pandangan mata, sedangkan Dia dapat melihat semua yang terlihat;
dan Dia adalah Yang Halus lagi Maha Mengetahui." (QS Al-'An'am [6]: 103). Tuhan
dalam Islam bukan hanya Yang Maha Agung dan Mahakuasa, tetapi juga Tuhan yang
berpribadi: Menurut Al-Qur'an, Dia lebih dekat dengan manusia daripada urat nadi
manusia. Dia menjawab bagi mereka yang membutuhkan dan meminta bantuan ketika
mereka berdoa kepada-Nya. Di atas segalanya, Dia membimbing manusia di jalan
yang lurus, "jalan yang menyenangkan hatinya". Islam mengajarkan bahwa Tuhan
dalam konsep Islam adalah Tuhan yang sama yang disembah oleh kelompok agama
Ibrahim lainnya seperti Kristen dan Yudaisme ( 29:46 ). Namun, ini secara universal
ditolak oleh non-Muslim

Anda mungkin juga menyukai