intel oh intel......
Disclaimer Notice: All statements of fact, opinion, or analysis expressed in this blog are my own. This is
not necessarily reflect any official or views of Indonesian Intelligence Agency or any other Indonesian
Government entity, past or present. Nothing in the contents should be construed as asserting or
implying Indonesian Government endorsement of an article's factual statements and interpretations.
Meskipun demikian, apa-apa yang dibahas dalam Blog I-I tentang Mossad maupun
Intelijen Asing lainnya bukan sebuah generalisir kebencian terhadap unsur-unsur
asing di Republik Indonesia. Melainkan sebuah proses kabar berita intelijen
berdasarkan dukungan data yang mudah-mudahan bisa merangsang kewaspadaan
yang lebih baik.
Bila artikel-artikel Blog I-I sebelumnya disimpulkan sebagai sebuah tuduhan yang
tidak beralasan kepada Mossad dan Intelijen Asing lainnya, maka hal itu sebuah
kekeliruan karena Blog I-I hanya bertanya-tanya dalam pengaruh teori konspirasi.
Jadi bukan sebuah desepsi informasi yang bertujuan memanaskan situasi.
Jaring Blog I-I saat ini terus mengembangkan operasi pengumpulan bahan
keterangan untuk menjaga agar kerusakan Indonesia Raya tidak semakin parah.
Terima kasih kepada para ksatria Ronin yang menjadi garda terdepan dalam
menginformasikan berbagai perkembangan keamanan dan intelijen. Silahkan
menjadikan Blog I-I sebagai rumah bersama kumpulan Ronin atau Senopati tanpa
Raja yang senantiasa mengasah diri. Demi Indonesia Raya, mungkin suatu saat kita
bisa mendapat kehormatan untuk berjuang seperti Kisah 47 Prajurit Ronin di Edo
pada masa akhir pemerintahan Shogun Tokugawa Tsunayoshi.
Kembali pada pokok pembicaraan, dan sebagai pemanasan awal, Blog I-I akan
mengungkapkan satu bukti faktual operasi Kidon yang teramat sensitif dan
resikonya sangat besar karena akan menyinggung unsur pimpinan intelijen atau
bahkan berpotensi menyebabkan ybs turun jabatan.
Seperti pernah saya ungkapkan bahwa rencana infiltrasi yang lebih dalam ke NKRI
telah menjadi agenda Mossad sejak tahun lalu. Sasarannya adalah lembaga
keamanan Indonesia dengan tujuan menciptakan jalur komunikasi langsung yang
tidak bisa diintersep oleh pihak ketiga. Jalur komunikasi tersebut dibangun atas
biaya Mossad, dengan biaya yang sebenarnya tidak terlalu mahal bagi sebuah
negara, namun cukup lumayan bagi instansi keamanan. Menurut informasi hasil
intersep di Singapura, pembukaan jaring komunikasi tersebut merupakan ujian
kenaikan bagi seorang agen yang telah bertahun-tahun menjadi Katsa di Indonesia.
Selain itu, ada aspek bisnis yang besar berupa pembayaran atas jasa-jasanya dalam
menciptakan jaring kegiatan di Indonesia. Agen tersebut berinisial ASGF, keturunan
Arab serta memiliki hubungan dekat dengan pimpinan militer dan intelijen
Indonesia. ASGF telah berhasil meyakinkan bahwa komunikasi Jakarta - Tel Aviv
sangat penting dan harus dibangun tahun ini juga. Menurut informan Blog I-I yang
berkantor di depan Kalibata Mall, bisa dipastikan bahwa alat tersebut sudah
terpasang.
Tidak usah menuduh Blog I-I macam-macam, silahkan buktikan sendiri dan
tanyakan langsung kepada pimpinan tertinggi di Kantor tersebut. Setidaknya perlu
ada konfirmasi apakah Blog I-I menyebarkan fitnah belaka atau fakta.
Mohon maaf sekali lagi bila Blog I-I tidak mampu menahan diri dan melanggar
prinsip Si decem habeas linguas, mutum esse addecet.
Sekian
Dari sejak saya kenal dg Bapak, saya sudah yakin dng komitmen
Bapak.
Takzim,
-Ovi
Org Muda Yg Sdh Tua
# posted by Anonymous : 11:06 PM
kidon dari unit metsada?
semoga velox et exactus tidak sekedar motto semata...
vas blat
audi vide tace
# posted by Anonymous : 12:27 PM
mudah-mudahan info tentang proyek komunikasi telaviv-jakarta
tahun ini menjadikan sistem komunikasi kita mandiri. Perlu
diwaspadai juga masuknya parlemen israel di Bali 28-4 Mei 2007
besok
# posted by Anonymous : 4:13 PM
transportasi Indonesia itu kan udah bobrok sejak dulu, tapi koq
kecelakaan transportasi baru terjadi akhir2 ini yha ? beruntun lagi,
dari pesawat, kapal laut, kereta api dll. apa itu kerjaan KIDON pak ?
matur nuwun
# posted by aryopenangsang : 3:36 PM
Beberapa waktu lalu saya membaca di detik.com, ada kiai yg
meninggal di dalam mobil mercy. Yg ternyata kiai itu adalah salah
satu dr 9 kiai penasehat spiritual SBY!, apakah ini bentuk "pesan"
dr para Kidon, untuk SBY? mengingat kematian kiai itu masih
misterius.bacahttp://jkt.detik.com/indexberita/indexfr.php
# posted by Anonymous : 4:06 AM
Persoalan Mossad adalah Persoalan Dunia Intelijen Klasik,.Sebelum
kemerdekaan Israel 1948, Para Yahudi (Bani Israil) yang tersebar di
daratan Eropa, Russia dan Amerika membangun suatu jaringan
persaudaraan Yahudi sedunia, Persaudaraan tersebut banyak
mengurusi urusan dagang, karena Proses Perdagangan melintasi
Negara dan Benua maka kepentingan Dagang harus diselaraskan
dengan kepentingan Politik Kenegaraan.
Create a Link
Page updated 05/02/2007
INTELIJEN INDONESIA
intel oh intel......
Disclaimer Notice: All statements of fact, opinion, or analysis expressed in this blog are my own. This is
not necessarily reflect any official or views of Indonesian Intelligence Agency or any other Indonesian
Government entity, past or present. Nothing in the contents should be construed as asserting or
implying Indonesian Government endorsement of an article's factual statements and interpretations.
Satu tim bayonet sudah datang di bumi pertiwi beberapa waktu silam, tepatnya
tanggal 3 Maret 2007 dari Singapura. Tahukah anda apa bayonet itu? dalam bahasa
Ibrani bayonet adalah Kidon. Tim ini jauh lebih saya takuti daripada tim apapun di
Indonesia. Bila Senopati Wirang diciduk dan diamankan oleh aparat pemerintah RI,
Senopati masih punya bargaining yang besar, itupun kalau tidak terjadi
kecerobohan aksi tembak-menembak seperti pada kasus Poso.
Tetapi bila harus berbicara tentang Kidon, itu sama saja dengan bunuh diri...iya
benar bunuh diri. Kidon yang merupakan unit di dalam Mossad dan bekerja secara
efisien untuk membunuh, sabotase, dan kerusakan serius lainnya sudah mendarat
di bumi tercinta Nusantara. Tim yang baru datang tersebut melengkapi unit khusus
Mossad yang sudah beroperasi di Republik Indonesia sekitar 7 bulan sebelum
peristiwa 9/11. Seperti pernah saya ungkapkan pada tulisan tentang Intelijen Asing
bahwa agen Mossad sangat minimalis dalam melakukan aksinya, yaitu 2-3 orang.
Maka dalam kasus pengiriman Kidon kali ini terpantau ada sekitar 12 orang yang
ada saat masuk Indonesia terpecah menjadi tiga kelompok, Jakarta, Surabaya, dan
Denpasar, masing-masing beranggotakan 4 orang.
Bagaimana pula dengan Adam Air dan Garuda Indonesia? saya tidak tahu harus
bagaimana menyampaikannya...Saya sangat berharap ada transparansi dari hasil
penyelidikan lapangan tentang apa penyebab utama terjadinya kecelakaan yang
mengerikan tersebut. Sekecil apapun kecurigaan yang ada harus di teliti secara
serius untuk melihat adanya kemungkinan sabotase. Andai saja aparat keamanan
dan intelijen Indonesia bisa memiliki tempat kumpul bersama dan mendapat akses
luas atas seluruh barang bukti, maka mekanisme keamanan nasional akan semakin
solid. Beberapa rekan Blog I-I bahkan pernah memancing agar Blog I-I membahas
kasus meledaknya Adam Air di udara. Blog I-I tetap tidak akan membahas sesuatu
tanpa adanya bukti-bukti, walau dugaan sangat kuat tapi sulit untuk dikemukakan
tanpa dukungan fakta. Sesungguhnyalah keberadaan Kidon yang membuat Blog I-I
harus mengeluarkan nilai ancaman yang tinggi kepada Indonesia Raya.
Senopati-Senopati Liar yang dimaksud dalam tulisan Blog I-I adalah mereka yang
selalu mengganggu kepentingan Israel. Adalah bukan kebetulan bila ketua PP
Muhammadiyah Dien Syamsudin juga berada di dalam Pesawat Garuda yang naas
terbakar. Ada indikasi bahwa tim Kidon yang dikirim bukan hanya ahli dalam soal
pembunuhan dan sabotase kecelakaan, tetapi juga dalam permainan opini publik,
dalam sebuah rangkaian cerita propaganda hitam yang secara jitu akan membidik
Indonesia Raya menjadi pesakitan kembali. Saya tidak menakut-nakuti Senopati-
Senopati pembela Indonesia Raya, karena saya juga akan menjadi target terdepan
dengan membocorkan kedatangan mereka pada 3 Maret yang lalu itu. Mohon
tingkat pengamanan transportasi menjadi perhatian, baik darat, laut maupun
udara.
Juga bukan kebetulan bila hubungan RI-Australia yang buruk sangat diharapkan
oleh Mossad agar Indonesia sibuk dengan urusan negara tetangga. Bukan hanya
Australia, tetapi juga dengan Singapura dan Malaysia yang selalu di adu domba
dengan tema kepentingan nasional. Malaysia yang sangat ingin menjadi pemimpin
dunia Malays beserta kelompok etniknya sangat mudah didorong untuk bersikap
arogan terhadap Indonesia. Sementara Singapura juga demikian, dengan
kepentingan-kepentingan yang didorong oleh sejumlah operator Mossad menjadi
seolah-olah "potensi musuh berbahaya" bagi Indonesia.
Juga bukan kebetulan apabila telah terjadi proses kristalisasi yang berupaya
memecah belah persatuan TNI melalui gerakan cabut mandat kepada SBY baru-baru
ini. Kekecewaan yang besar dari sekelompok elit militer terhadap SBY bukanlah hal
yang ringan, kelompok ini sudah bersatu dengan kelompok militer yang terpojok
oleh kasus-kasus HAM, mereka juga punya senjata dan kemampuan mobilisasi
massa yang baik. Belum lagi adanya indikasi paramiliter swasta yang sedang
berproses menjadi profesional dengan dukungan dari jaring jual-beli senjatanya.
Apabila semua berproses, dan kemudian SBY juga berproses didorong untuk
memuaskan kelompok HAM dengan "prestasi" penyelesaian masalah maka...saya
tidak tahu harus memberikan gambaran seperti apa di tahun 2007-2008-2009 ini.
Serangan dari berbagai arah yang mengupayakan proses penghilangan legitimasi
SBY terus berproses bagaikan air yang mengalir mencari celah-celah. Mulai dari
dasar hukum (UUD 45 dll), kristalisasi ketidakpuasan rakyat, bahkan sampai isu-isu
pribadi SBY dan aspek magis politik juga menjadi alternatif serangan.
Coba kita melongok ke luar. Sebuah informasi yang cukup solid (A2) misalnya
menyebutkan bahwa SBY telah sangat mengecewakan Mossad (Israel) karena
kedekatannya dengan kelompok Ikhwanul Muslimin dan Iran. bahkan ketika SBY
didaulat sebagai pemimpin dunia Islam oleh DR. Yusuf Qardhawi, hal itu sudah
cukup untuk meningkatkan ancaman kepada Indonesia. Hal itu diperparah dengan
konsistensi politik luar negeri Indonesia yang mengecam masalah penggalian di
sekitar Mesjid Al Asqha. Mungkin si plontos ydde yang bolak-balik ke Seno Raya bisa
berpura-pura kooperatif, tapi sungguh mereka tidak akan henti-hentinya
mengupayakan kerusakan yang serius bagi Indonesia Raya. Si plontos ydde juga
akan menyangkal kehadiran Kidon di Indonesia, atau malahan akan segera terbang
ke Singapura begitu tahu Blog I-I membongkar kedatangan Kidon, untuk
menghindari pertanyaan. Mengapa Blog I-I tidak melaporkan kepada pihak yang
berwenang agar digelar sebuah operasi besar untuk mengungkap jaring Mossad di
Indonesia? mohon maaf, Blog I-I kurang percaya kepada aparat karena Blog I-I tidak
merasakan adanya ketulusan dari dalam organisasi keamanan maupun intelijen.
Blog I-I malahan sudah dituduh macam-macam, dan maka dari itu hanya ini yang
bisa Blog I-I lakukan agar ada kewaspadaan nasional. Bukankah Indonesia juga
menganut prinsip hankamrata atau pertahanan keamanan rakyat semesta, biarlah
kewaspadaan itu meluas melalui media ini dan terus disebarluaskan agar rakyat
semesta waspada bila ada upaya penyusupan oleh agen-agen asing. Saya masih
percaya intelijen PBNU dan Muhammadiyah juga terus bekerja, belum lagi elemen
intelijen Mujahidin yang sudah mulai paham peta terorisme internasional. Saya
juga berharap bahwa moderasi Islam di Indonesia bisa dipahami oleh kelompok non
Muslim sebagai langkah menuju kesepahaman tentang Indonesia Raya. Sehingga
tidak akan terjadi kesalahpahaman pada tingkatan manapun ketika kita membahas
ancaman asing. Saya yakin bahwa apapun keyakinan kita, hanya mereka yang tidak
punya hati nurani yang rela mengorbankan Indonesia Raya.
Saya tahu resiko terbesar mengungkapkan Kidon adalah tidak ada ampun. Tetapi
dengan keyakinan bahwa kekuatan berita Blog I-I akan meningkatkan kewaspadaan
aparat keamanan dan intelijen, maka gerak Kidon tidak akan leluasa di Indonesia.
Meskipun Kidon kemudian direstrukturisasi menjadi Komemiute, tetapi istilah itu
masih aktif.
Mohon maaf, saya tidak berani mengungkap lebih detail tentang Tim Kidon yang
baru masuk. Saya juga tidak berani mengungkap sel yang sudah ada di Indonesia,
meski sudah ada masukan tentang orang Indonesia keturunan Arab yang telah
dibina di luar negeri. Keterbatasan hard fact dan demi keselamatan rekan-rekan
Blog I-I yang terus memantau kegiatan mereka menjadi alasan yang saya kira bisa
dibenarkan.
Sekian
Catatan :
Mohon koreksi dan cek ricek kepada siapapun yang berkepentingan untuk Indonesia
Raya. Meski banyak yang berdo'a kecelakaan garuda adalah yang terakhir, tugas
intelijen dan aparat keamanan adalah memastikan proses mempertinggi
kewaspadaan aspek keselamatan transportasi. Ancaman serius bagi Indonesia Raya
adalah masih di sektor transportasi, bom, kerusuhan sosial, dan menguatnya
konsolidasi separatisme papua, serta pembunuhan kepada target terpilih (yang anti
Israel, mohon tingkatkan kewaspadaan dalam perjalanan; transportasi, makanan-
minuman, dan segala sesuatu yang berpotensi menciptakan suasana kematian yang
wajar), sebagai tambahan juga akan berkembang propaganda hitam yang
memanaskan (mengadu domba) perjalanan bangsa Indonesia menjelang pemilu
2009.
Saya berdo'a semoga saya salah dalam menilai potensi ancaman, dan rakyat
Indonesia tidak semakin menderita.
vas blat
sang_caraka
# posted by Anonymous : 6:58 AM
Post a Comment
INTELIJEN INDONESIA
intel oh intel......
Disclaimer Notice: All statements of fact, opinion, or analysis expressed in this blog are my own. This is
not necessarily reflect any official or views of Indonesian Intelligence Agency or any other Indonesian
Government entity, past or present. Nothing in the contents should be construed as asserting or
implying Indonesian Government endorsement of an article's factual statements and interpretations.
Lebih jauh Cah Bodho mengungkapkan tentang network Mossad yang bekerja di
negara Indonesia. Meski tidak terlalu lengkap, namun sejumlah dugaan Cah Bodho
patut diacungi jempol.
Mohon maaf, bila sekali lagi saya menulis sebuah tulisan yang dangkal dengan
selalu mengambang dalam soal who, what apalagi why. Saya tidak akan
menyangkal tuduhan sejumlah pembaca Blog I-I tentang kedangkalan tulisan saya
dalam Blog I-I. Tetapi apalah daya saya. Hanya sebuah keprihatinan yang terpaksa
saya bungkus dengan kata-kata yang sedikit mengaburkan dan membuat dangkal
analisa saya sendiri.
Kembali pada cerita Cah Bodho tentang bagaimana pembinaan Mossad dalam
merekrut orang-orang Indonesia lengkap dengan sistem transfer pembayarannya.
Saya ingin memberikan warning kepada segenap Instansi Intelijen di Republik
Indonesia bahwa infiltrasi Mossad begitu dahsyat ke dalam Republik Indonesia.
Saya tidak sudah tidak begitu paham sejauh mana infiltrasi Mossad ke dalam
instansi pemerintah khususnya intelijen, polisi dan militer. Tetapi sepengetahuan
saya, hubungan ketiga instansi tersebut dengan Israel via company, agen, ataupun
individu asal Israel sangatlah rawan.
Cah Bodho dengan sangat berani menceritakan sedikit tentang operasi Mossad ke
dalam masyarakat Indonesia. Entah sudah berapa banyak orang Indonesia yang
menjadi penghianat Republik Indonesia. Saya tentunya berkewajiban menjaga
identitas Cah Bodho meski saya punya teknologi untuk menelusurinya.
Hahaha...tentu saja Israel/Mossad juga punya teknologi menelusuri Blog I-I dan
mencari tahu siapa Senopati Wirang. Saya sudah tidak peduli lagi tentang resiko
menulis dalam Blog I-I. Tentunya saya tetap mengutamakan kepentingan nasional
dengan tidak gegabah menulis tentang perkembangan terkini dunia keamanan di
Indonesia. Mohon maaf kepada para pembaca yang misalnya kecewa dengan tulisan
tentang pembunuhan Munir. Tentu saya tidak akan menuliskan kepahlawanan Bung
Polycarpus ataupun kepahlawanan Munir dengan gamblang. Meski Editorial The New
York Times poisoned justice mengungkapkan tentang racun dalam tubuh peradilan
Indonesia, saya melihat bahwa ketiadaan bukti keras (hard evidence) adalah
merupakan kesulitan terbesar. Oleh karena itu, SBY tidak usah janji muluk-muluk,
karena hal ini akan menjadi senjata untuk menghancurkan kredibilitas pemerintah
Indonesia, khususnya di bidang penegakkan hukum dan HAM. Saya pribadi tentu
saja lebih baik untuk no comment lebih lanjut tentang apa sesungguhnya yang
terjadi.
Kembali pada soal Mossad, kesombongan kalangan intelijen, kepolisian dan militer
dalam meremehkan hubungan dengan Israel bisa ditandai dengan masih adanya
kontrak-kontrak dengan perusahaan asal Israel. Cah Bodho mungkin paham tentang
sepak terjang networking Mossad di masyarakat Indonesia. Mungkin juga tahu
tentang bagaimana Mossad menyeret kalangan Islam Indonesia dalam sebuah dunia
kelam radikalisme seperti juga pernah terjadi dalam sejarah, yaitu pada masa
Khalifah Ali. Andai umat Muslim Indonesia mengerti tentang bahaya infiltrasi
Mossad dalam tubuh gerakan keagamaan politik yang senantiasa bernuansa adu
domba, maka tidak akan terjadi gerakan-gerakan radikal yang menggunakan
kekerasan.
Saya tidak bermaksud mencari kambing hitam gerakan radikal Islam kepada
gerakan operasi Mossad. Tetapi bukankah hal ini juga terjadi di Timur Tengah,
contoh paling jelas saat ini adalah Lebanon dan masalah palestina. Permusuhan
sesama Muslim, permusuhan Islam-Kristen jelas merupakan permainan yang
mengasikan bagi Mossad. Perlu diperhatikan bahwa Mossad tidak identik dengan
orang-orang Yahudi secara umum. Tetapi Lebih bisa dikaitkan dengan gerakan Zion
internasional yang seringkali juga tidak dipahami oleh orang Yahudi biasa. Jadi
lebih pada gerakan politik internasional yang didukung oleh unsur-unsur yang
lengkap secara politik, ekonomi, intelijen, militer, teknologi, dll. Konon dalam
perbincangan ringan, mereka tidak akan pernah diam dan puas melihat
perkembangan Indonesia hanya karena mayoritas penduduknya Muslim. Selain
pengakuan Israel ada satu lagi upaya, yaitu pengendalian politik dan ekonomi serta
penghambatan pembangunan yang berkelanjutan.
Ah....saya mohon maaf atas kedangkalan tulisan saya ini. Tetapi pada akhir tahun
2005 saya pernah mendengar bahwa Mossad tengah mempersiapkan infilitrasi total
ke dalam tubuh intelijen, polisi dan militer Indonesia. Namun saya tidak tahu persis
teknik infiltrasi yang akan mereka lakukan. Tetapi hal ini tentunya lebih diketahui
oleh aparat yang bekerja di dalam dunia intelijen, polisi maupun militer.
Catatan tambahan, Blog I-I telah beberapa kali dikunjungi dari Israel, dan sejumlah
negara Timur Tengah. Entah mengapa mereka tertarik melakukan pengamatan
terhadap Blog I-I. Hal ini saya dengar juga dialami sejumlah Blogger yang
menggunakan kata teroris atau tag teroris dalam tulisan mereka. Hanya sebagai
contoh misalnya Blog milik Farit Gauss yang konon juga menjadi sasaran
pengamatan dari Israel.
Lebih jauh dan sebagai catatan kecil dari sisi teknologi persandian misalnya, kita
tentunya juga mahfum tentang teknologi enskripsi Lemsara (Lemsaneg/LSN) 128 Bit
yang ketinggalan jaman mungkin mudah ditembus CIA yang telah menggunakan
teknologi 4X lebih tinggi. Mudah-mudahan teknik tradisional juga dipadukan dengan
teknologi yang ada, sehingga kecanggihan teknologi asing tidak begitu saja
menelanjangi informasi tentang Indonesia.
Bila tidak ada lagi rahasia yang dimiliki Republik Indonesia, maka apalah artinya
peranan semua institusi keamanan Indonesia karena rawan ditembus oleh Mossad
ataupun CIA. Lalu apa sebenarnya tujuan akhir mereka? Entahlah....mungkin para
pembaca Blog I-I bisa memberikan pendapat.
Sekian
Terima kasih pada sahabat Blog I-I yang telah memperingatkan tentang mudahnya
untuk membongkar identitas Blog I-I. Saya masih "merasa" aman dengan
menggunakan network tradisional yang tersebar di Indonesia dan beberapa di luar
negeri. Kalaupun akhirnya Blog I-I terungkap karena sepandai-pandai tupai
melompat akhirnya akan jatuh juga, maka saya hanya bisa berdo'a semoga saya
bersabar dengan resikonya.
NB: blog kita sama2 diintai ya. karena kebanyakan server ISP di
indonesia berada numpang di luar sana (kalo ngga salah) ya jadi
mudah saja bagi mereka untuk mengcrawl semua kata teroris. saya
baru tau juga, kalo blog saya juga didatengi blog I-I beberapakali,
jadi baru sekarang saya berkunjung. kemaren2 masih liburan.
# posted by gaussac : 12:47 PM
waaahhh...... kalo soal intel asing di INA sih saya lumayan byk
dengar, oom, tapi desas-desusnya aja. saya pengen tau nih oom,
saya pernah baca novel (bukunya sih tipis gitu) ttg fiksi aktifitas
mossad di INA, ada ditulis cth teknik mrk dlm bunuh orang juga lho,
oom, yg pake acid di ban mobil, meledakin itu ban stlh cukup panas
krn dipake ngebut, eventually bikin kecelakaan gitu. & ttg sayeret
mat'kal terutama, oom pasti juga udah baca buku itu (sayangnya
saya lupa judulnya, terbitnya kira2 2thn lalu), nah apakah teknik
mrk itu mirip2 spt yg ditulis?. juga, sejauh apa sih keterlibatan intel
asing, mossad terutama, dalam konflik-konflik di daerah, spt
ambon, poso, papua? btw, oom ga perlu curiga saya ini "trojan
horse" atau bukan, saya cuma seorang mahasiswa tingkat akhir
jur.hub.internasional di univ di jakarta timur, yg tertarik pd mslh
keamanan, terutama intelijen. saya ga pny ID blogger, mkny
submit sbg anonim, nama saya Johan.
# posted by Anonymous : 6:31 AM
Post a Comment