Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Pendidikan Kewarganegaraan

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FATMAWATY HUMOLUNGO

NIM : 751540120042

KELAS/ PRODI: I B DIPLOMA III KEBIDANAN

PENGAJAR : WIDYA KURNIAWATY MOI,S.I.P,M.Si

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2020
1. Pendidikan Kewarganegaraan

Secara harafiah, pendidikan kewarganegaran merupakan terjemahan dari bahasa inggris yakni
“Civic Education”. Yang kemudian di alih bahasakan oleh para ahli dalam bahasa Indonesia
sebagai Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Azra dan Tim ICCE
(Indonesian Center for Civic Education) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta,
mengungkapkan sebuah istilah “Pendidikan Kewargaan” menjadi pengembang Civic Education
pertama di perguruan tinggi. Banyak pemahaman mengenai pengertian pendidikan
kewarganegaraan yang diutarakan oleh para ahli, diantaranya sebagaimana berikut:

Menurut Azis Wahab dan Cholishin


Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan seperti penuturan Azis Wahab ialah sebuah sarana
untuk meng-Indonesiakan para warga negara khususnya melalui siswa di sekolah dengan sadar,
cerdas, serta penuh tanggung jawab. Dan Cholishin berpendapat (200:18) bahwa pendidikan
kewarganegaraan merupakan sebuah program yang berisi beberapa konsep secara umum
mengenai ketatanegaraan, politik serta hukum negara, maupun teori umum lainnya berkenaan
dengan kewarganegaraan.

Kesimpulan :

Pendidikan kewarganeraaan memiliki sebuah pengertian sebagai suatu upaya yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang secara terencana guna mencerdaskan kehidupan seseorang tersebut
dan juga orang lain. Sesungguhnya hakikat pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah tata
aturan dan pelaksanaan pendidikan yang bertumpu pada nilai-nilai pendidikan karakter bangsa
Indonesia yang secara nyata tertuang didalam UUD 1945. Dan dalam pengembangannya
merupakan cara melestarikan budaya bangsa yang bernilai luhur.

2. Berikut ini adalah beberapa kriteria good citizen :

 Active, yaitu untuk menjalankan suatu pemerintahan yang baik, tentunya dibutuhkan suatu
masyarakat yang aktif, tidak pasif. Aktif itu contohnya seperti mengikuti pemilu, tidak golput
(golongan putih), mengikuti kegiatan-kegiatan komunitas dan menyampaikan opini kepada
pemerintah untuk membangun pemerintahan yang lebih baik lagi.
 Be Cooperative, maksudnya masyarakat juga harus mendukung program-program
pemerintah dalam menciptakan Negara yang baik. Seperti melaporkan jika ada kasus
kejahatan, mentaati peraturan program pemerintah. Contohnya, jika pemerintah
menetapkan bahwa pada hari Senin Rabu dan Jum'at hanya boleh kendaraan yang
bernomor plat ganjil yang boleh beredar dijalanan, maka kita harus melaksanakannya dan
bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan kota tanpa kemacetan.
 Self Control, untuk menjadi masyarakat yang baik tentunya kita harus dapat
mengendalikan diri sendiri. Masyarakat yang baik adalah apabila masyarakat itu tahu apa
posisinya dan melakukan hal-hal yang seharusnya.
 Obey the Laws, yaitu patuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Karena jika kita berada disuatu wilayah , tentunya kita harus mengikuti dan menjalani
peraturan-peraturan yang ada di wilayah tersebut. Karena kita hidup harus mematuhi
format-format yang ada dan kenali otoritas anda. Namun, jika ada yang kalian anggap itu
merugikan kita, kita sebagai masyarakat dapat menyampaikan opini-opini kita untuk
membangun pemerintahan yang lebih baik.
 Love Country, maksudnya mencintai negeri atau nasionalisme. Kita harus memupuk
rasa nasionalisme kita terhadap Negara. Tentunya banyak alasan untuk memupuk rasa
ini. Rasa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti,
memakai produk-produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Karena,
hal ini juga akan menguntungkan pemerintah dengan mendatangkan devisa, dan
peningkatan keuntungan.
 Unite, atau persatuan. Kita sebagai satu bangsa, satu negeri dan satu tanah air
merupakan satu keluarga yang besar. Kita seharusnya selalu membangun rasa persatuan
dan kesatuan. Untuk melindungi negara jika ada datangnya ancaman dari luar. Dengan
memupuknya rasa persatuan dan kesatuan, juga akan menghindari adanya gerakan
separatisme di dalam negeri kita sendiri.
 Truthful and Trustworthy, jujur dan dapat dipercaya. Kepercayaan adalah hal yang
sulit didapat. Maka dari itu, diperlukanlah tindakan-tindakan yang jujur dan tidak menipu
sehingga kita dapat saling percaya dengan orang-orang sekeliling kita.
 Express Opinion, kita harus dapat mengekspresikan dan menyalurkan pendapat kita.
Baik itu terhadap sesama masyarakat maupun terhadap pemerintah. Karena kita
memerlukan masukkan atau pendapat dari orang lain untuk lebih berkembang dan
menjadi lebih maju dari sebelumnya.
 Love Others, mengasihi sesama. Jika kita saling mengasihi satu sama lain, maka
perdamaian, keamanan dan kesejahteraan akan dapat dicapai bersama-sama. Meskipun
hal ini tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Namun, jika kita melakukan hal-hal
berdasarkan kasih, maka hal itu pun akan berbuah baik juga.
3. Kesimpulan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Suatu Negara Yaitu :
menurut saya pentingnya pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara
sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai