Anda di halaman 1dari 4

UTS Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Inggita Nirwighuna

NIM : 152200080

Kelas : Ilmu Administrasi Bisnis C

Dosen : DR. Budi Santoso

1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional? Menurut Anda Apakah


perilaku masyarakat Indonesia dewasa ini masih menunjukkan ciri identitas
nasional Indonesia? Bagaimana strategi mewujudkan identitas nasional?
Jelaskan!
Jawab:
Identitas nasional adalah ciri khas atau jati diri suatu bangsa yang
membedakannya dengan bangsa lain. Akhir akhir ini, Indonesia dapat
dikatakan sedang mengalami krisis identitas, krisis identitas merupakan
masalah serius yang berkaitan dengan lunturnya rasa cinta tanah air. Hal ini
disebabkan oleh era globalisasi yang tanpa batas. Pengaruh dari luar yang
menyebabkan pengaruh negatif bagi bangsa Indonesia, seperti malu
menggunakan produk dalam negeri. Strategi untuk mewujudkan identitas
nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan jiwa nasionalisme, mutu
pendidikan, peklestarian budaya, dan usaha bela negara.
2. Sesuai azas kewarganegaraan tunggal, setiap orang hanya boleh memiliki
satu kewarganegaraan. Tetapi kita ketahui Pak Habibie (Alm) adalah warga
negara Jerman, juga Pak Prabowo adalah warga negara Jordan, di samping
keduanya adalah WNI. Beri penjelasan/pendapat saudara terkait contoh
kasus tersebut disertai argumentasi yang tepat!
Jawab:
Isu kasus tersebut sudah pernah kita dengar sejak lama. Namun pada
nyatanya Alm. Bpk. BJ. Habibie dan Pak Prabowo menolak akan tawaran
terebut. Karena setiap warga negara berhak untuk menentukan
kewarganegaraan yang ia pilih. Mereka tidak menerima tawaran dari negara
negara tersebut karena tidak mau kehilangan Identitasnya sebagai WNI.
Hak menentukan statusnya sebagai warganegara, biasanya terjadi
pada seseorang yang mempunyai jasa yang berharga kepada sebuah
Negara sehingga ia diberi kesempatan untuk masuk Negara tersebut dengn
dipermudah atau tetap memilih Negara asalnya. Sehingga kepada sesorang
tersebu diberikan hak:
a. Hak opsi adalah hak seseorang untuk memilih atau menerima tawaran
kewarganegaraan suatu Negara.
b. Hak repudiasi adalah hak seseorang untuk menolak tawaran
kewarganegaraan suatu Negara.

Maka kedua tokoh besar asal Indonesia tersebut menggunakan hak


repudiasi. Alm. BJ. Habibie menolak tawaran pindah kewarganegaraan
jerman karena alasan moral dan etik. Sedangkan Prabowo menolak menjadi
WN Yordania  karena cinta pada Indonesia dan tak mau kehilangan status
sebagai WNI.

3. Menurut pendapat saya, korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit


lama yang merupakan perbuatan tidak moral, menyengsaranakan rakyat,
dan merusak tata nilai kehidupan bangsa. Lemahnya hukum di Indonesia
mengenai tindak pidana korupsi membuat koruptor tidak jera dan malah
semakin cerdik dalam mencari peluang untuk melakukan korupsi. Hukum di
Indonesia dapat dikatakan tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Perekonomian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin memburuk dan
kemiskinan semakin merjalela karena tingkat korupsi semakin meningkat.
Banyak pejabat di Indonesia yang menyalah gunakan jabatannya demi
kepentingan diri sendiri tidak memikirkan nasib rakyat.
Walaupun pada saat dilantik menjadi pejabat negara, mereka sudah
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, seorang nasionalis, dan cinta
tanah air Indonesia, serta bersumpah di atas kitab suci, tetapi mereka tetap
saja melakukan tindakan korupsi. Mengapa? Hal ini terjadi karena ketika
telah dibutakan oleh harta mereka melupakan semua sumpah yang telah
diucap serta dari cara pandang pemeluk agama, agama lebih diutamakan
dalam praktik-praktik keagamaan (beribadah) tetapi tidak dijadikan ukuran
nilai dan pemandu moral dalam bertindak.
Cara mengurangi angka korupsi menurut saya adalah dengan
memperkuat hukum yang ada di Indonesia. Pelaku tindak pidana korupsi
hendaknya diberi hukuman yang seberat beratnya agar jera. Selain itu, kita
sebagai warga Indonesia hendaknya mulai menanamkan dari diri sendiri
akan pencegahan tindakan korupsi karena karena sejelek apapun
sistemnya, jika pribadi orang yang mempunyai kewenangan baik, maka tidak
akan ada tindak pidana korupsi.
4. Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
Tahun 2045 disebut sebagai jendela demografi (window of demography)
yakni fase dimana jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih besar
dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di
atas 65 tahun). Bonus demografi dapat tercapai jika kualitas sumber daya
manusia di Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni sehingga akan
berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini dapat kita wujudkan
dengan cara meningkatkan kualitas hidup dan Integritas bangsanya terutama
dimulai dari kita generasi muda, yaitu dengan meningkatkan sikap
kedisiplinan. Selain itu adalah sikap anti rasisme, Generasi emas Indonesia
harus mampu bersikap antirasisme termasuk mengambil sikap jika hal ini
terjadi. Semua manusia tentunya sederajat tanpa ada perbedaan kelas harus
kita pahami dan praktikkan. Selanjutnya jika pada saat mendatang Indonesia
akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 dunia dengan
pendapatannya mencapai US$ 23.199 per kapitanya maka kita sebagai
generasi emas harus mewujudkan ekonomi kreatif karena tidak bisa dicapai
jika generasi milenial hanya bekerja kantoran saja. Maka dari itu jika
integritas dan integrasi masyarakat Indonesia sudah terbentuk dan berjalan
dengan baik, maka Indonesia sudah siap untuk mewujudkan “Indonesia
Emas” pada tahun 2045 .
5. Semenjak diumumkan pertama kali pada awal Maret 2020,
mengenai keberadaan virus corona di Indonesia, pandemi COVID-19
menjadi virus menakutkan bagi bangsa ini, serta melumpuhkan
berbagai aktivitas masyarakat, khususnya pendidikan dan ekonomi. Hal
tersebut sangat mengancam eksistensi negara dan bangsa karena banyak
program kerja dan pemerintah yang dihentikan sementara agar dapat fokus
menangani permasalahan virus tersebut. Guna menekan laju pertumbuhan
virus tersebut pemerintah sudah melakukan berbagai upaya pencegahan
salah satunya dengan vaksin. Selain itu pemerintah juga mewajibkan seluruh
masyarakat Indonesia untuk selalu mentataati protokol kesehatan dalam
melakukan seluruh kegiatan sehari hari dengan wajibnya menggunakan
masker saat beraktivitas diluar ruanga, wajib mencuci tangan, dan
menghindari kerumunan guna mengurangi penyebaran virus tersebut.
Namun, tetap masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak
mengindahkan himbauan tersebut. Banyak dari mereka yang tidak
menggunakan masker saat berpergian dan mematuhi protokol kesehatan.
Menurut pendapat saya hal tersebut sangan disayangkan. Terlepas dari
berbagai argumen tentang kepercayaan akan adanya virus tersebut maupun
tidak, seharusnya warga negara berkewajiban untuk patuh terhadap
peraturan yang telah dibuat pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai