Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal Ke - 1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Orang Lain Sebagai Sesama Warga Negara

 Pengertian warga negara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah penduduk sebuah
negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu. Dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal
1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundangundangan.

Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai
keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam bahasa Inggris dikenal
dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan oleh suatu negara.

Warga Negara merupakan salah satu elemen penting dari sebuah Negara. Sebuah Negara
tidak akan pernah ada tanpa warga Negara. Status kewarganegaraan tidak lagi berbasis pada
gender, asal usul bangsa atau ras atau status sosial seseroang. Status warga negara semata-
mata berbasis pada pengakuan negara bahwa seorang individu tertentu adalah warga negara.
Ini berarti orang yang dapat menjadi warga negara adalah semua mereka yang diakui oleh
negara sebagai warganya. Baik laki-laki, perempuan, para pendatang, atau dari lapisan sosial
apapun dapat menjadi warga negara, yang terpenting secara legal mereka diakui sebagai
warga negara oleh negara.

 Dimensi -dimensi kewarganegaraan

T. H. Marshall4 (1950) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi yang menjadi elemen penting
dari status seseorang menjadi warga negara dari suatu negara. Elemen-elemen tersebut
meliputi hak-hak sipil, hak-hak politik dan hak-hak sosial.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


1. Hak-hak sipil adalah hak-hak yang diperlukan untuk kemerdekaan, kebebasan pribadi,
kebebasan untuk berbicara, berpikir dan beriman, hak untuk memiliki harta, membuat
kontrak yang sah, dan hak untuk mendapatkan keadilan.

2. Hak-hak politik meliputi hak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kekuasaan politik,
sebagai anggota dari sebuah perkumpulan yang disahkan dengan otoritas politik atau sebagai
seorang pemilih dari anggota sebuah perkumpulan.

3. Hak-hak sosial meliputi kesejahteraan ekonomi dan keamanan. Setiap warga negara
memiliki hak untuk mengusahakan atau mendapatkan kesejahteraan ekonomi dan keamanan.
Oleh karena itu, kebebasan berusaha dalam bidang ekonomi merupakan bagian penting dari
dimensi kewarganegaraan. Di Indonesia dimensi ini bahkan menjadi salah satu sila dari dasar
negara Pancasila yang berbunyi, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dan menjadi
salah satu tujuan hidup bernegara yakni, “kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia”

Menurut Zamudio5 (2004) dimensi-dimensi kewarganegaraan meliputi status


kewarganegaraan (citizenship status), pelaksanaan kewarganegaraan (citizenship exercise)
dan kesadaran kewarganegaraan (citizenship conscience).

1. Status kewarganegaraan (citizenship status) berkaitan dengan sejumlah hak dan kewajiban
antara individuindividu dan negara. Kedua-duanya, baik negara maupun warga negara
memiliki hak dan kewajiban yang bersifat resiprokal. Hanya semua individu dan kelompok
yang memenuhi persyaratan sebagai warga negara dalam suatu negara yang akan
mendapatkan pengakuan formal dari negara. Individu atau kelompok yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut dengan demikian tidak dapat diakui sebagai warga negara secara formal.

2. Pelaksanaan kewarganegaraan (citizenship exercise) mengacu pada kondisikondisi penting


untuk merealisasikan hak-hak kewarganegaraan dan menghubungkan hak-hak baru yaitu
mentransformasi kebutuhan-kebutuhan kedalam hak-hak yang sah.

3. Elemen yang terakhir dari kewarganegaraan adalah kesadaran kewarganegaraan


(citizenship conscience) yaitu menyangkut keyakinan seorang warga negara, dengan
pengakuan negara yang diekspresikan dalam praktek-praktek konkrit yang menjamin
pelaksanaan kewarganegaraan.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


 Kesulitan- kesulitan yang dihadapi warga negara

Kesulitan yang ingin saya bahas disini adalah tentang kemiskinan. Kemiskinan memang
menjadi masalah utama di berbagai belahan dunia, terutama di negara berkembang seperti
Indonesia ini. Masyarakat miskin Indonesia mencapai 13,33 persen atau sebanyak 31,02 juta
orang, dari  jumlah penduduk Indonesia. Ini data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS)
per Maret 2010 lalu. 

Secara harafiah, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik
secara individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya
permasalahan sosial. Kemiskinan telah menjadi masalah yang kronis karena berkaitan dengan
kesenjangan. Jadi pemecahannya pun harus terkait dan juga komprehensif dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Lebih jauh kemiskinan bukan sekadar masalah ekonomi
tetapi masalah kemanusiaan. Kemiskinan bukan diciptakan oleh masyarakat miskin tapi
diciptakan oleh sistem yang ada di masyarakat. Namun apabila kita semua tidak peduli
terhadap kemiskinan berarti kita juga menjadi bagian dari sistem yang menciptakan
kemiskinan itu sendiri.

Kemiskinan dapat memicu permasalahan lain seperti meningkatnya angka kriminalitas,


sulitnya mendapat fasilitas kesehatan, sulitnya mendapat Pendidikan, sehingga menyebabkan
angka pengangguran juga bertambah. Karena itu, diperlukan upaya dari pemerintah maupun
masyarakat untuk mengatasi kemiskinan yang merupakan masalah bersama.

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan :

1. Memperluas lapangan kerja

Cara yang satu ini cukup ampuh dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada dengan cara
mengurangi jumlah tingkat pengangguran yang kian bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja lebih banyak lagi di setiap wilayah tertentu,
dimana wilayah itu sedang kekurangan lapangan pekerjaan. Dengan kata lain, diharapkan
pemerintah mampu dalam memenuhi jumlah pelamar kerja agar sebanding dengan lapangan
kerja yang tersedia. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup, seseorang bisa bekerja
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


2. Memberi bantuan pendidikan secara gratis

Dalam hal edukasi, pemerintah telah mengadakan program bantuan pendidikan berupa wajib
belajar sembilan tahun bagi masyarakat yang tidak mampu. Di samping itu, pemerintah juga
perlu memberi keringanan biaya iuran bulanan sekolah kepada siswa yang orang tuanya
merasa kurang mampu. Dengan itu, masalah putus sekolah dapat diatasi sehingga pada suatu
saat nanti siswa yang telah lulus tersebut dapat leluasa mencari pekerjaan karena dia telah
memiliki kemampuan dan ketrampilan di dunia kerja.

3. Memberi fasilitas yang memadai dan subsidi gratis

Pemerintah sebaiknya membantu dalam memberi fasilitas yang merata di setiap wilayah.
Pemberian fasilitas tersebut dapat diwujudkan dengan melengkapi sejumlah sarana dan
prasarana yang dinilai kurang atau masih belum cukup keberadaannya. Setelah fasilitas
terpenuhi, diharapkan masyarakat dapat hidup layak dan sejahtera.

Selain itu, Pemerintah juga perlu memberikan subsidi gratis kepada masyarakat yang
membutuhkan. Subsidi ini dapat berupa barang pokok/sembako yang diberikan secara gratis
kepada masyarakat yang kurang mampu. Pemberian sembako secara gratis dapat memberikan
keringanan kepada sejumlah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

4. Lakukan hal yang inovatif dan kreatif

Sebagian dari manusia malas untuk bekerja. Selain itu, ia tidak memiliki kemampuan serta
ketrampilan dalam bekerja. Alhasil, ia lebih memilih untuk bersenang-senang atau hanya
diam di rumah saja tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat. Hal inilah yang menyebabkan
angka pengangguran kian meningkat.

Daripada melakukan hal-hal semacam itu, lebih baik lakukanlah kegiatan yang bermanfaat.
Kegiatan itu dapat berupa hal-hal yang inovatif dan kreatif, seperti membuat kerajinan dari
barang bekas. Hasil karya yang diperoleh dari kerajinan itu, dapat kita jual untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

5. Membuka lapangan kerja sendiri

Dalam usaha untuk mencegah kemiskinan, kita dapat berinisiatif untuk membuka usaha
sendiri, seperti warung makan sederhana, restoran, tempat penginapan, toko roti, dan lain
sebagainya. Tentunya, jika kita membuka usaha, maka akan membutuhkan sejumlah tenaga
kerja sebagai penggerak jalannya suatu usaha kita. Dengan itu, orang-orang yang mencari

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


kerja akan membutuhkan permintaan kerja kepada kita. Dengan cara inilah, pengangguran
yang merupakan faktor utama kemiskinan dapat dikurangi jumlahnya.

Dari penjelasan di atas, jika ingin kasus kemiskinan tidak tersebar luas, maka harus ditangani
lebih lanjut untuk dicari jalan penyelesaiannya agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin
parah dan merajalela. Untuk mengantisipasi segala faktor penyebab munculnya masalah
kemiskinan tersebut, pemerintah seharusnya perlu menindaklanjuti penanganan dari masalah
kemiskinan yang ada di lingkungan masyarakat sekitarnya.

Tidak hanya pemerintah, namun semangat, kemauan, dan usaha yang berasal dari diri kita
sendiri juga harus dikembangkan dalam memberantas kasus-kasus kemiskinan ini.

Referensi :

https://www.edukasippkn.com/2015/09/pengertian-warga-negara-kewarganegaraan.html

https://mutosagala.wordpress.com/2012/05/08/kemiskinan-di-indonesia-dan-solusi-
penanggulangannya/

http://gabrielsebastian100.blogspot.com/2012/04/kemiskinan-dan-cara-mengatasinya.html

https://www.qureta.com/post/mengatasi-kemiskinan-di-indonesia

http://newcontent.binus.ac.id/general_course_outline/course_outline/others_material/OS1/01
1716/20180420095337_LN02-CHAR6020-CB%20Kewarganegaraan-Orang%20Lain
%20Sebagai%20Sesama%20Warga%20Negara.pdf

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai