Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

OPINI ATAS IMPLEMENTASI HAK SEBAGAI WARGA NEGARA


BERDASARKAN UUD 1945

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Siswanto Rawali , S.Sos.,M.Si.

Disusun oleh:

Abdul Naufal Rijal

2310414110002

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4

LATAR BELAKANG ................................................................................................................................ 5

RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 5

TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 4

1. HAK ............................................................................................................................................... 5

2. HAK ............................................................................................................................................... 6

3. HAK ............................................................................................................................................... 6

BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................................................... 4

Type chapter title (level 2) .................................................................................................................. 5

Type chapter title (level 3) .............................................................................................................. 6


BAB 1

PENDAHULUAN
Sebagai warga negara Indonesia sudah semestinya kita memperjuangkan hak kita
sebagai warga negara Indonesia yang dimana tertera dala UUD 1945 Pasal 27. Untuk mencapai
hal tersebut, maka kita harus menyadari posisi kita sebagai warga negara, begitupula dengan
para pejabat negara. Karena hak sangat dapat membuat warga mendapatkan kehidupan yang
layak. namun pada kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia yang belum
mendapatkan kesejahteraan melalui hak nya, bisa disebabkan oleh tidak mengerti hak mereka
sebagaimana mestinya maupun haknya tidak terpenuhi karena halangan dari beberapa
oknum/kalangan masyarakat.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang.
Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan
pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia
ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan
kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini
kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

Kajian Teori

Hak warga negara yang dijamin dalam UUD meliputi hak asasi manusia seperti kebebasan
beragama, berserikat, berkumpul, pengakuan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil,
hak bekerja dan perlakuan yang adil, serta hak atas status kewarganegaraan.

Menurut Srijanti, hak adalah unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku,
melindungi kebebasan individu, serta menjamin kesempatan bagi manusia untuk menjaga
harkat dan martabatnya.

Sedangkan menurut Notonegoro Hak adalah kuasa atau hak istimewa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang semestinya, dan hak tersebut tidak dapat dilakukan oleh pihak lainnya.
Hak ini juga pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh pihak yang berkepentingan
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan Yang Layak

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat
(2) menyatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia kita berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada faktanya dalam negeri kita masih
mengalami penghambatan seperti keterbatasan akan lowongan kerja di dalam negeri
menyebabkan banyaknya warga negara Indonesia lebih memlilih untuk merantau ke luar
daerah asalnya atau mencari pekerjaan ke luar negeri. Pekerja juga memiliki hak agar tidak
bisa dipekerjakan yang telah keluar dari jam batasan kerja yang sudah disepakati di dalam
perjanjian pada kerja sebelumnya antara kedua belah pihak serta pekerja tidak dapat
diberhentikan begitu saja secara mentah - mentah ataupun tanpa alasan jelas. Di dalam hak
atas pekerjaan tidak boleh terdapat faktor paksaan di dalam bekerja pemaksaan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena dapat menyebabkan kerugian terhadap individu
ataupun pekerja yang sedang melaksanakan pekerjaan Yang diluar batasan semacam
kekerasan terhadap fisik maupun kekerasan seksual dan lainya yang tidak manusiawi.
Masih banyak sekali kasus terhadap hak atas pekerja yaitu terkait ikatan kerja yang tidak
seimbang ataupun tidak sesuai antara pengusaha dan buruhnhya di dalam pembuatan surat
perjanjian sebelum kerja.

Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran berpendidikan terus saja meningkat karena
kurangnya lahan pekerjaan dan sebagian dari mereka yang lebih memilih untuk pergi
bekerja di luar negeri atau menjadi TKW semakin meningkat jumlahnya. Banyaknya
tenaga kerja yang akan pergi bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang telah
bekerja di luar negeri di satu sisi mempunyai segi yang positif, yaitu membantu mengatasi
sebagian masalah pengangguran yang ada di dalam negeri. Namun tetap saja mempunyai
pula sisi yang negatif berupa seperti resiko yang berkemungkinan terjadinya perlakuan
yang tidak manusiawi dan bertolak belakang dengan hak asasi sebagai manusia seperti
beberapa kasus yang tersebar terhadap TKI. Resiko tersebut dapat dialami oleh TKI baik
selama proses untuk menuju keberangkatan, selama sedang bekerja di luar negeri maupun
setelah pulang kembali lagi ke Indonesia.
Dengan demikian perlu dilakukan peraturan agar resiko perlakuan yang tidak
manusiawi dan rasa keamanan untuk para para TKI sebagaimana yang telah disebutkan di
atas dapat dihindari atau minimal dikurangi. Dan didalam pasal yang sedang kita bahas
juga tercantum tentang Penghidupan Yang Layak sebagai Warga Negara seperti Tempat
Tinggal dan Kesehatan. Untuk Tempat Tinggal setiap manusia perlu mendapatkan hak
mendapat tempat tinggal atau rumah yang pantas agar terwujudnya hidup yang nyaman,
aman dan tentram. Tempat tinggal adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang
atau manusia untuk kelangsungan hidup dalam kesehari-harian dan pasti akan dibutuhkan
dan digunakan dalam jangka panjang dalam artian selama kita hidup kita pasti
membutuhkan tempat tinggal yag layak untuk keluarga, dan anak-anak kita. Tetapi masih
banyak atau masih sering terjadi masyarakat yang belum bisa mempunyai tempat tinggal
bahkan meskipun hanya punya tempatnya sangat tidak layak. Maksudnya adalah tempat
tidak layak yang dimaksud bukanlah rumah melainkan seperti tinggal dijalanan atau tempat
kotor yang sangat tidak layak digunakan untuk menjalankan kehidupan keseharian setiap
manusia. Hak mendapat tempat tinggal yang layak ini sangat diperlukan untuk setiap orang
yang kurang mampu. Negara atau pemerintah wajib memperhatikan warga negaranya yang
belum mendapatkan tempat huni yang pantas dan sebagaimana mestinya.

Karena setiap orang juga berhak mendapat tempat hunian yang sesuai dan sebagaimana
mestinya. Dan untuk hak kesehatan didalam kesehatan kita akan dapat mengerti bahwa
kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, dimana setiap orang
atau setiap manusia pasti saja ingin memiliki kehidupan dengan sehat. Sehatpun tidak
hanya sehat fisik saja tetapi diharapkan sehat fisik dan mental maksudnya seperti sehat
jasmani dan rohaninya. Namun masih ada saja orang yang masih menganggap kesehatan
bukan hal yang penting namun tetap harus kita sadari jika kita tidak sehat maka kita akan
menderita dan pastinya akan banyak pengeluaran untuk pergi berobat ke dokter dan lain
sebagainya. Maka oleh dari itu perlu dan pentingnya kita untuk menjaga kesehatan dan
menjaga diri agar kita selalu sehat secara fisik maupun mental. Contohnya saat ini
pemerintah telah memberikan program BPJS atau bisa disebut asuransi kesehatan namun
saat ini layanan tersebut masih berbayar fungsi BPJS secara singkat adalah sebagai
pembantu kita untuk meringankan biaya perobatan. Setiap orang di dalam hak kesehatan
harus mendapatkan perlindungan yang baik terhadap kesehatannya. pemerintah wajib
memberikan Perlindungan dan bertanggung jawab atas hak kesehatannya agar hak hidup
sehatnya terpenuhi untuk masyarakat yang yang tidak mampu.
2. Hak Untuk Hidup dan Mempertahankan Kehidupan

Secara konstitusional hak untuk hidup telah diatur dalam beberapa pasal di Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang secara mendasar telah
diklasifikasi dalam beberapa jenis HAM yang berkaitan erat dengan hak hidup yang
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 28A yang menjelaskan bahwa setiap orang berhak
untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya. Mengenai hak untuk hidup dan
mempertahankan hidup dan kehidupannya itu merupakan konsep HAM yang dijamin
secara tegas di dalam konstitusi. Ini merupakan hak paling dasar bagi seluruh manusia yang
harus dihormati dan dijunjung tinggi.

Ada juga konsep pengecualian hak untuk hidup adalah dari suatu ide bahwa
pengecualian tidak semua hak harus dipenuhi secara mutlak, ada pula hak-hak yang dapat
dibatasi dalam pemenuhannya dan ada hak-hak yang tidak dapat dibatasi pemenuhannya
meskipun dalam keadaan darurat. Hak-hak yang boleh dibatasi pemenuhannya dalam
keadaan darurat. Akan tetapi hak yang sifatnya tidak dapat dibatasi dalam keadaan
bagaimanapun tidak bisa dikecualikan atau dibatasi, yang mana adalah hak untuk hidup.
Indonesia merupakan negara hukum yang mana salah satu unsur dari negara hukum adalah
adanya jaminan perlindungan HAM bagi setiap warga negara. Dengan adanya
perlindungan terhadap HAM mengandung arti bahwa negara tidak dapat bertindak
sewenang-wenang dalam membatasi hak setiap warga negara, terlebih akan HAM yang
tergolong dalam hak asasi manusia yang tidak bisa dikurangi pemenuhannya dalam
keadaan darurat sekalipun. Namun untuk saat ini masih saja banyak perlakuan terhadap
sesame warga negara yang menyimpang dari Hak Asasi Manusia, seperti penganiyayaan
terhadap ART. Sebagian dari mereka takut dan lebih memilih untuk diam saja dari pada
melaporkan karena takut dengan ancaman. Sedangkan hak untuk hidup adalah sebagai
mana hak dasar bagi setiap warga negara.

Secara spesifik dalam Pasal 28I ayat (1) telah mengatur HAM yang tidak dapat
dikurangi didalam keadaan apapun yang telah menyatakan bahwa hak kita untuk hidup,
hak kita untuk tidak disiksa, hak kita merdekakan pikiran dan hati nurani, hak kita
beragama, hak untuk kita tidak diperbudak, hak kita untuk diakui sebagai pribadi saat
sedang berhadapan dengan hukum, dan hak kita untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
sedang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. Dan kita sebagai sesama warga negara sudah sepatutnya agar saling menjaga dan
tolong menolong karena tidak sepantasnya juga kita memperlakukan manusia dengan
tindakan yang tidak manusiawi.

3. Hak Untuk Mengembangkan Diri

Undang undang Dasar Pasal 28C ayat (1) disebutkan bahwa “Setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan, dan memperoleh manfaat dari Iptek, seni, dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Hak untuk
Pendidikan adalah salah satu hak yang bertujuan untuk memanusiakan manusia sebagai
suatu keseluruhan didalam eksistensinya. Pentingnya pendidikan sangat berpengaruh
didalam peningkatan SDM warga negara oleh karena itu pendidikan dasar bukan hanya
sekedar hak bagi warga negara tetapi juga kewajiban negara untuk meningkatkan tenaga
pendidik.

Seperti yang kita ketahui SDM kita sudah lumayan tertinggal dengan negara – negara
lainya, oleh karena itu kita harus mengikuti pendidikan dasar agar tingkat SDM kita
Kembali membaik. Untuk saat ini perkembangan teknologi telah maju secara signifikan
sudah semestinya kita sebagai warga negara dapat mengimbanginya agar kemajuan
tersebut dapat menjadi manfaat bagi kehidupan kita sehari – hari dan tidak menjadi
kemajuan yang sia – sia. Dengan kita yang telah menjalankan pendidikan dasar setidaknya
itu telah membantu negara dalam masalah pengangguran cukup besar di negara ini dengan
cara kita dapat membuat usaha lokal kreatif/UKM oleh karena itu walaupun lahan
pekerjaan yang saat ini semakin sempit kita dapat membuat usaha tersendiri.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan

Dalam konteks kompleksitas identitas nasional dan prinsip demokrasi yang


dijunjung tinggi oleh Indonesia, implementasi hak sebagai warna negara berdasarkan
UUD 1945 telah menjadi perbincangan yang mendalam. Melalui penelitian ini,
berbagai pandangan dan opini terkait isu ini telah dijelajahi, mengungkapkan ragam
sudut pandang yang bervariasi.

2. Saran
Agar pemerintah dan kita sendiri punya rasa empati terhadap sesama warga negara
agar sama – sama memiliki hak hidup yang layak sebagai mestinya umat manusia.
Kita sebagai warga negara berhak mempertahankan martabat diri kita karena hal
tersebut bagaimana car akita memanusiakan manusia yang terkandung dalam aturan
HAM.
Pengembangan diri adalah salah satu hak yang sangat penting bagi setiap individu
agar kita dapat menjadi warga negara yang kreatif dan inovatif, dan juga agar
pemerintah lebih menunjang mutu pendidikan di negeri ini

Anda mungkin juga menyukai