Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. ALVIONA C.R. MAU


2. SALANI N. ALAMUDI
3. MARCELA H. DELLU
4. RIVALDO P. SAEKETU
5. LOUISE M.G. KOPA
6. MARIA C. E. P. AMPOLO
7. MARIA D. NAHAK
8. MARIA A. SAPUTRI

FAKULTAS HUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
1. Apakah Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia perlu mempelajari tentang
sistem presidensil mekanisme chek and balance,prinsip federalisme dan nilai-
individu?

Menurut Hakim Konstitusi H.M. Akil Mochtar mekanisme check and balance
adalah kondisi setara dan seimbang antara cabang cabang kekuasaan
negara,terwujudnya supremasi hukum dan keadilan,serta
menjamin,melindungi,dan terpenuhinya HAM sebagaimana telah tertata dengan
cukup baik dalam UUD 1945 hasil amandemen yang dilakukan sejak 1999-2002.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa mekanisme check and balance bertujuan untuk
mewujudkan pemerintahan yang demokratis. Dari penjelasan tersebut kita dapat
menarik kesimpulan bahwa pendidikan kewarganegaraan di Indonesia perlu
mempelajari mekanisme check and balance. Mengapa demikian? Karena
Pendidikan kewarganegaraan sudah menjadi media pengantar yang cukup dan
sangat dekat dengan masyarakat khususnya para pelajar.

2. Apa yang terjadi jika sebuah identitas itu hilang ?

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (kbbi) identitas yaitu ciri-ciri atau
keadaan khusus seseorang atau bisa disebut dengan jati diri. Sedangkan kata
nasional dalam kbbi yaitu hal-hal yang berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri
atau segala hal yang meliputi sautu bangsa.

Identitas nasional adalah identitas sebuah bangsa atau jati diri bangsa yang
membuat sebuah bangsa berbeda dengan yang lainnya. Identitas nasional wajib
dimiliki sebuah bangsa agar menjaga bangsa itu sendiri pula.Adanya identitas
nasional sebuah bangsa juga menjaga persatuan dan kesatuan sebuah bangsa.

Jadi apabila identitas itu hilang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi


adalah :

• Tidak ada ciri khas yang membedakan bangsa kita dengan bangsa lain

• Tidak ada karakteristik tersendiri dari bangsa tersebut


• Rentan terhadap ancaman,baik ancaman dari luar maupun dari dalam
bangsa itu sendiri

• Bisa jadi bangsa tersebut tidak dikenal oleh bangsa-bangsa lain


Globalisasi adalah salah satu faktor mengikisnya identitas nasional sebuah
bangsa. Adanya globalisasi disinyalir mengikis budaya asli bangsa dan
menggantikannya dengan budaya-budaya baru sehingga mengikisnya identitas
sebuah bangsa.Hal ini patut kita jadikan atensi mengingat terlalu majunya zaman
dan mudahnya informasi serta paham-paham masuk ke dalam ranah nasional yang
menyebabkan kebiasaan-kebiasaan serta kebudayaan bangsa tergantikan dengan
kebudayaan-kebudayaan baru seiring dengan perubahan zaman.Salah satu contoh
dari mengikisnya identitas nasional terjadi di Indonesia dengan masuknya paham-
paham liberal yang berasal dari luar negeri seperti budaya liberal barat dengan cara
berpakaian seseorang yang berbanding terbalik dengan norma-norma dan aturan
dalamkehidupanbermasyarakat.

Kebebasan dalam mengekspresikan diri itu penting, tapi diharapkan harus


menyesuaikan dengan norma-norma dan adat yang berlaku mengingat Indonesia
adalah negara yang menganut paham timur yang mengutamakan kesopan santunan
dalam berpakaian maupun bertutur kata. Selain dari dampak globalisasi yang
mendatangkan budaya baru dari negara-negara barat, saat ini Indonesia sedang
dilanda budaya baru yaitu budaya dalam berpakaian serta berdandan ala Korea dan
bintang KPop. Demam Hallyu atau Korean Wave adalah demam Korea yang
berasal dari industri hiburan Korea seperti Musik KPop dan Korean Drama yang
gaya berpakaian, bahasa, makanan, hingga produk kecantikannya diikuti oleh
banyak warga dunia tak terkecuali Indonesia. Budaya Korea sebenarnya tak jauh
berbeda dari Indonesia, hanya saja hal ini disayangkan padahal Indonesia memiliki
budayanya sendiri yang tak kalah indahnya daripada budaya barat dan budaya
Korea.

Kita sebagai generasi penerus bangsa baiknya tetap menjaga kebudayaan


bangsa kita tanpa harus menolak kebudayaan-kebudayaan baru yang masuk efek
dari globalisasi. Sebagai contoh baiknya, perkenalkanlah kebudayaan-kebudayaan
Indonesia kepada bangsa-bangsa lain agar kebudayaan kita dikenal dan identitas
kita sebagai bangsa Indonesia diakui dan dihormati serta membuat bangsa-bangsa
lainnya ingin mempelajari budaya kita sebagaimana Korea menyebarkan
kebudayaannya lewat industri hiburan. Karena kebudayaan Indonesia adalah kunci
utama identitas nasional bangsa kita dan kita patut menjaga serta melestarikannya
sebagai warga negara Indonesia.
3. Carilah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia,selanjutnya analisis
kasus tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut ini : judul berita dan beserta
sumbernya,isi pokok berita,kaitannya dengan jenis integrasi,faktor penyebab
disintegrasi dan alternatif penyelesaiannya.

• Judul berita : hak minoritas terkait multikulturalisme


• Sumber:https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/19/180000169/
disintegrasi-bangsa-hak-minoritas-terkait-multikulturalisme?page=all
Kompas.com
• Isi pokok berita : dalam berita tersebut dijelaskan bahwa salah satu
masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah diskriminasi
terhadap kelompok-kelompok kecil atau biasa disebut dengan
etnisitas.etnisitas yang terjadi di Indonesia adalah penggolongan orang-
orang berdasarkan warna kulit,suku,agama dan ras (SARA). SARA
biasanya terjadi karena kefanatika terhadap warna
kulit,suku,agama,dan ras dari kelompok sendiri,yang menganggap
bahwa orang lain tidak ada apa-apanya.

• Kaitan dengan jenis integrasi : kaitan dengan jenis integrasi dari berita
tersebut adalah disintegrasi sosial.

• Faktor penyebab disintegrasi : Faktor penyebab disintegrasi:Bangsa


Indonesia menghadapi tantangan besar terkait masalah etnisitas. Terkait
kondisi Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, etnik dan
lainnya. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, jika bangsa Indonesia tidak berhasil menghadapi dan
menaklukkan tantangan etnisitas maka akibat paling fatal adalah dis

• Alternatif penyelesaian: Untuk dapat membangun bangsa agar


terhindar dari disintegrasi bangsa, maka multikulturalisme merupakan
alternatif yang paling tepat. Ada pun maksud dari Multikulturalisme
tersebut menurut KBBI adalah keberagaman suku,agama,ras dan
budaya dalam suatu masyarakat. Jadi untuk menghindari terjadinya
disintegrasi bangsa maka hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah
menghargai perbedaan SARA dan menganggap bahwa perbedaan
bukanlah suatu hal yang memecah belah bangsa melainkan alat untuk
mempererat kesatuan bangsa.integrasi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai