Salah satu hal yang paling diinginkan setelah terjadinya reformasi ialah
berlakunya otonomi daerah yang diharap dapat mengakomodir aspirasi masyarakat di
daerah. Tetapi, pada kenyataannya otonomi daerah semakin hari hari semakin
mengarah kedisintegrasi dan kerancuan dalam memahami arti serta makna identitas
nasional itu sendiri.
Dalam catatan sejarah yang tidak kalah pentingnya adalah lahirnya Sumpah
Pemuda (1928) yang merupakan gabungan dari subkultur etnis seperti Jong Java,
Jong Slebes, Jong Ambon, Jong Sumatera dan sebagainya, melahirkan pergerakan
yang inklusif yaitu pergerakan nasionalisme yang berjati diri Indonesia.
Dalam pidatonya 1 Juni 1945 di forum BPUPKI Bung Karno mensitir ajaran
Ernest Renan dan Otto Bauer tentang pengertian bangsa yang ditambahkan dengan
unsure geopolitik menegaskan, bahwa :suatu nation state Indonesia harus kita
bentuk atau kita wujudkan”….bangsa Indonesia ialah seluruh manusia-manusia yang
menurut geopolitik yang telah ditentukan oleh Allah swt tinggal dikesatuan semua
pulau-pulau Indonesia dari ujung Pulau Sumatera sampai Irian. Seluruhnya”.
Hakekat, identitas nasional Untuk tetap menjaga keutuhan identitas nasional bangsa
Indonesia ada beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya:
2.
Dengan adanya globalisasi, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia. Beberapa
kebudayaan tersebut ada yang bertentangan dengan budaya nasional atau kepribadian
bangsa Indonesia.
Selain itu dengan adanya globalisasi ekonomi bisa jadi produk-produk dari luar negeri
justru membanjiri Indonesia dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing.
2. Jaringan Narkoba Internasional
Jaringan narkoba internasional menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasarnya.
Masalah narkoba tidak hanya melemahkan tatanan moral masyarakat, tetapi juga sering
bersinggungan dengan kejahatan lainnya seperti prostitusi dan pembunuhan.
Contoh – contoh concrit tantangan internal.
1. Keanekaragaman Bangsa
Tidak dapat dipungkiri, keberagaman dalam masyarakat bisa menjadi salah satu
sumber konflik. Misalnya perselisihan yang dilatarbelakangi oleh ras, suku, agama,
dan lain sebagainya. Jika tidak ditangani dengan baik, maka keberagaman masyarakat
akan menimbulkan perpecahan nasional
2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat