Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR - FAKTOR

PENDORONG DAN
PENGHAMBAT
PERSATUAN BANGSA
Kelompok 5 : Salsabila
Resti .
Bela
Aqil
• Permasalahan integritas sudah menjadi masalah umum hampir dialami
oleh banyak Negara termasuk Indonesia. Di Indonesia adanya kesatuan-
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat
dan primordialisme merupakan konflik yang dilakukan oleh antar kelompok
masyarakat yang dilatarbelakangi oleh perbedaan memeluk agama, konflik
antar suku, kesalapahaman antar budaya dan sebagainya.
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh
atau tidak terpecah-belah. Persatuan mengandung
arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau
keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
FAKTOR INTERNAL PENGHAMBAT
PERSATUAN
1. Kurangnya Kesadaran Diri
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk
menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu
faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di
era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan
cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang
ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri
yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin
mempersulit terwujudnya integrasi nasional.
2. Masyarakat Indonesia yang Heterogen
Untuk mewujudkan Integrasi Nasional di Indonesia jika
dilihat dari faktor internalnya sangatlah sulit. Karena syarat
dari tercapainya integrasi nasional adalah terciptanya
kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-
nilai sosial yang dilestarikan dan menjadi suatu pedoman.
Dengan beragamnya kebudayaan di Indonesia sulit juga
untuk menyepakati suatu norma dan nilai sosial yang akan
dijadikan suatu pedoman, karena tiap daerah memiliki
kebudayaan, adat dan pandangan hidup masing-masing
yang sulit untuk diubah.
3. Lemahnya Nilai Nilai Budaya Bangsa Indonesia
Hal tersebut disebabkan oleh kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Keadaan ini membuat sebagian masyarakat Indonesia
lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat
merupakan hal-hal yang modern. Westernisasi harus
ditolak karena Indonesia bukan negara barat. Sehingga
jika westernisasi terjadi pada masyarakat Indonesia, maka
akan semakin sulit mewujudkan integrasi nasional di
Indonesia, karena terjadinya pertentangan antara norma-
norma yang ada dalam masyarak
FAKTOR EKSTERNAL PENGHAMBAT
PERSATUAN
1. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
Hal ini dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA, demonstrasi dan unjuk rasa. Karena
pada hakikatnya manusia memiliki hak dalam penerimaan
pembangunan daerah, jika terjadi ketidakmerataan pembangunan ini,
maka akan sulit mewujudkan integrasi nasional yang disebabkan oleh
kecemburuan sosial di setiap daerah.
3. Kurangnya toleransi antar umat beragama
Dalam perkembangan kerukunan antar umat beragama
di Indonesia, sering sekali menunjukkan betapa
berkembangnya solidaritas sempit yang membuat bangsa
terpecah belah, terutama dengan sifat fanatisme terhadap
agama. Maka dari itu, diperlukan kesadaran untuk
menumbuhkan sikap saling mengerti antar umat
beragama.

2. Besarnya kemungkinan terjadinya


tantangan, hambatan, gangguan, dan
ancaman yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri dan dapat
mengganggu keutuhan bangsa.
4. FAKTOR INTERNAL PENDORONG PERSATUAN

1. Rasa Senasib-Seperjuangan
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945,
perjuangan yang dilakukan oleh setiap masyarakat untuk
memperoleh kemerdekaan bukan main-main. Berbagai perbedaan
yang ada dimiliki oleh masyarakat saat itu dikesampingkan demi
memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Jika di
masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memujudkan
kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib
seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional
demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.
2. Rasa Rela Berkorban untuk Kepentingan Bangsa dan
Negara
Banyak kepentingan pribadi yang telah ditinggalkan
para pahlwan kita terdahulu dalam memperjuangkan
kepentingan bangsa dan negara. Sikap rela berkorban
merupakan salah satu sikap untuk mewujudkan
kepentingan bangsa dan negara yang merupakan modal
penting dalam mendorong persatuan dan kesatuan
Indonesia. Terutama karena Indonesia telah merdeka, dan
kita hanya perlu melakukan hal yamg mudah untuk
menghargai para pahlawan seperti hikmat dalam upacara
pengibaran bendera, dan tidak perlu bertumpah darah
menggunakan senjata.
5. FAKTOR EKSTERNAL PENDORONG
PERSATUAN
Antisipasi Ancaman dari Luar .1
Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini
tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah
seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena
itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam
kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi,
integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan
.masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia
2.Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945,
Bendera Merah Putih, Lagu Indonesia Raya, serta
Bahasa Indonesia
Faktor tersebut merupakan faktor yang paling penting
dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia. Bisa dibayangkan jika faktor tersebut tidak
ada, kemungkinan akan terjadi keadaan yang
mengancam keutuhan NKRI. Perwujudan dari faktor
tersebut haruslah selalu dijunjung tinggi dalam
kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
• KESIMPULAN
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai
kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.Yang
menjadi faktor pengahambat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di
Indonesia terbagi atas dua yaitu faktor internal dan eksternal.Yang menjadi
faktor internal yang menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia
adalah masyarakat Indonesia yang heterogen dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa
daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai