Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MEMPERKUKUH PERSATUAN DAN KESATUAN

BANGSA DALAM NKRI SEBAGAI PERWUJUDAN RASA


BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

SHERIKA NURIEL SALMA (31)


KELAS XI BAHASA

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, ditandai dengan


banyaknya etnis, suku, bangsa, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain,
masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang
anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) yang beragam.
Setiap kebudayaan di masing-masing wilayah menjadi ciri khas dan kebanggaan
daerah. Keragaman budaya ini membuat Indonesia terkenal sebagai negara yang unik
di kancah internasional. Tetapi di sisi lain, dengan banyaknya perbedaan budaya di
setiap daerah membuat Indonesia rentan akan terjadinya perpecahan atau disintegrasi.
Tidak sedikit orang yang terlalu membanggakan budayanya masing-masing
dan meremehkan serta merendahkan kebudayaan daerah lain. Dalam ilmu antropologi
budaya, hal ini dikenal dengan istilah etnosentrisme. Sering kali sikap etnosentrisme
yang ada pada masyarakat menimbulkan kerusuhan antar daerah yang dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Rasa bangga akan sebuah kebudayaan pada masyarakat haruslah dilandasi
dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sehingga tercipta
keserasian dan kesinambungan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai warga
negara yang baik, sudah sepatutnya masyarakat menjaga keutuhan bangsa Indonesia
yang telah mendapatkan kemerdekaannya dengan cara yang tidak mudah. Menjaga
keutuhan bangsa juga termasuk perwujudan rasa bangga sebagai warga negara
terhadap bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan persatuan dan kesatuan bangsa?
2. Apa saja yang menjadi landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa?
3. Apa saja faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa?
4. Bagaimanakah bentuk perilaku yang menunjukkan partisipasi dalam menjaga
keutuhan NKRI?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Untuk menganalisis landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Untuk menganalisis faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Untuk mengetahui bentuk perilaku yang menunjukkan partisipasi dalam menjaga
keutuhan NKRI sehingga dapat di implementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak
terpecah belah. Persatuan mengandung makna terikatnya beberapa bagian menjadi
satu kesatuan. Adapun kesatuan berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan.
Persatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan Indonesia berarti persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa
bangsa seperti yang diputuskan dalam kongres pemuda pada tahun 1928 dalam
keadaan utuh tidak boleh kurang, baik sebagai subjek maupuk objek dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional. Sedangkan kesatuan wilayah Indonesiaberarti
satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari daratan,
perairan, dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam deklarasi Juanda
1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

3.2 Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa


a. Landasan Idiil, yaitu Pancasila sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.
b. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945 yang terdiri dari :
1.) Pembukaan alinea IV : “...Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada...persatuan Indonesia.”
2.) Dalam pasal-pasal UUD 1945.
Pada pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah
Negara kesatuan yang berbentuk Republik.”
Pada pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa :
1.) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan Negara.
2.) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-Undang.
3.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
a. Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara, yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia
seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan yang gugur di medan pertempuran.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi
kemerdekaan, Pancasila atau UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, serta bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
b. Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,bahasa daerah,
agama yang dianut, ras, dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang sangat luas, terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi
oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
merongrong keutuhan serta kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan serta hasil-
hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
pada masalah sara (suku, agama, ras, dan antargolongan), gerakan separatisme
dan kedaerahan, serta demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham etnosentrisme diantara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya
suku bangsa yang lain.

3.4 Perilaku yang Menunjukkan Partisipasi dalam Menjaga Keutuhan NKRI


Berikut beberapa contoh perilaku warga negara yang menunjukkan partisipasi
dalam menjaga keutuhan NKRI.
a. Menjunjung tinggi kedaulatan negara dan kewibawaan pemerintah.
b. Menjaga dan menghormati lambang-lambang kedaulatan negara, misalnya
lambang negara dan bendera negara.
c. Membantu dan meringankan para korban bencana alam, misalnya dengan
memberi bantuan kemanusiaan, evaluasi para korban, dukungan moral, dan
memberi tempat tinggal sementara.
d. Melestarikan sumber daya alam dengan cara menanam tumbuhan, mengadakan
penghijauan atau reboisasi, dan tidak merusak lingkungan.
e. Memerangi segala bentuk kejahatan narkotika dan sejenisnya dengan tidak
memproduksi, mengedarkan, dan mengonsumsinya.
f. Menciptakan dan memelihara kebersihan di rumah dan di lingkungan sekitar.
g. Mencegah dan mengobati timbulnya penyakit di lingkungan sekitar.
h. Ikut menjaga keamanan wilayahnya masing-masing, misalnya dengan kegiatan
ronda.
i. Melaporkan segala kegiatan yang dianggap mencurigakan, meresahkan, dan
mengancam keamanan warga kepada pihak terkait.
j. Ikut membantu pihak penegak hukum dalam mencari dan menangkap pelaku
kejahatan.
BAB III
SIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan penting bagi bangsa Indonesia mengingat bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Faktor pendorong persatuan dan
kesatuan bangsa diantaranya faktor histori, adanya ideologi nasional, adanya alat
pemersatu bangsa, serta adanya ancaman yang menumbuhkan nasionalisme dan
patriotisme. Sedangkan faktor penghambat persatuan dan kesatuan diantaranya
keadaan masyarakat Indonesia yang heterogen, wilayah yang luas, dan
ketidakmerataan pembangunan, serta sikap etnosentrisme. Salah satu wujud rasa
bangga sebagai bangsa Indonesia yaitu dengan mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa. Selain itu, diperlukan juga kesetiaan nasional yang mencakup
kesetiaan terhadap keutuhan bangsa Indonesia, kesetiaan terhadap Proklamasi
Kemerdekaan dan UUD 1945, dan kesetiaan terhadap Tata hukum Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai