NIM : 045313948
UPBJJ : Kota Semarang
Tugas 2 sesi 5 Pendidikan Kewarganegaraan
Jawaban
1. Identitas nasional adalah salah satu hal yang penting bagi setiap bangsa dan Negara. Identitas
Nasional tidak hanya penting didalam memupuk rasa bangga setiap warga Negara terhadap
negaranya, tetapi juga menjamin eksistensi bangsa dan Negara tersebut didalam pergaulan dunia
yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. Istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata,
yaitu identitas dan nasional. Identitas berarti “ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang” atau “jati
diri”. Sedangkan kata ‘nasional berarti bersifat “kebangsaan”; “berkenaan atau berasal dari
bangsa sendiri”. Kata nasional berasal dari kata “national” yang berarti Negara. Jadi identitas
nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik.
Faktor Pembentuk Identitas Nasional
1. Faktor Objektif, faktor ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi
yang membentuk Indonesia sebagai Negara kepulauan yang memiliki iklmi tropis.
Indonesia juga terletak di wilayah Asia Tenggara, hal ini mempengaruhi adanya
perkembangan kehidupan ekonomi, social, dan budaya bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif, faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan
juga sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi
proses terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.
3. Faktor Primer, faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama.
Indonesia sendiri merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, bahasa dan
agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-
masing, namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat menjadi bangsa Indonesia.
4. Faktor Pendorong, faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya
angkatan bersenjata dalam kehidupan negara. Dalam hubungan ini, ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas nasional yang dinamis. Maka dari itu,
pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
dan prestasi masyarakat Indonesia. Semuanya tergantung apakah bangsa Indonesia mau
dan mampu membangun bangsa untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
5. Faktor Penarik, faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa
nasional dan kesatuan nasional.
6. Faktor Reaktif, faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga
penindasan. Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah
beratus-ratus tahun oleh bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat
Indonesia. Memori akan perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir dalam
masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Contoh Identitas Nasional
1. Bendera Negara Sang Saka Merah Putih, bendera warna merah putih ini dikibarkan
pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah diikrarkan pada peristiwa
Sumpah Pemuda tahun 1928.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara merupakan
hasil kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa
Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian
diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II tanggal 28
Oktober 1928.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila, lambang Negara Garuda Pancasila mulai
diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.
Lambang negara Garuda Pancasila mengandung makna simbol sila-sila Pancasila.
Lambang negara yang dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan
dengan Pancasila sehingga tidak dapat dipisahkan dari dasar negara Pancasila.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, lagu kebangsaan ini pertama kali dinyanyikan pada
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya kemudian menjadi
lagu kebangsaan yang dinyanyikan pada setiap upacara kenegaraan dan upacara-upacara
resmi lainnya.
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika, ini memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap
satu jua”. Semboyan ini dirumuskan oleh para pendiri negara setelah memperhatikan
kebangsaan Indonesia yang sangat pluralis terdiri dari suku bangsa.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila, pancasila asal mulanya adalah pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional dan identitas nasional.
Pancasila menjadi penciri bangsa Indoensia. Setiap orang Indonesia atau yang mengaku
sebagai warga negara Indonesia maka harus punya pemahaman, bersikap, dan berperilaku
sesuai dengan Pancasila.
2. a) Adat Istiadat
Pada pokoknya adat istiadat merupakan urusan kelompok, tidak ada adat istiadat
perorangan. Seseorang mengikuti adat istiadat bersama dengan orang lain, adat istiadat sekaligus
merupakan urusan masyarakat. Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang
agak cermat, misalnya, sebuah suku atau satu persekutuan pedesaan yang masih tertutup didalam
masyarakat yang bersifat sangat agraris. Persekutuan tunduk kepada adat istiadat, namun juga
merupakan pendukungnya serta mempertahankannya (de Vos, 1987: 42). Jurnal Filsafat Vol. 30,
Nomor 1, April 2006 20. Dengan diambilnya adat istiadat sebagai unsur sila Pancasila.
Karakteristik lain dari adat istiadat, orang tidak lagi mempertanyakan tentang asal usul
serta apa yang hendak dicapai oleh adat istiadat, melainkan orang mematuhi secara diam-diam
tanpa mempersoalkannya.
b) Kebudayaan Causa
Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau
“akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan dengan budi dan akal”
(Koentjaraningrat, 1974 : 19). Mengikuti arti etimologi kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat
luas aspeknya. Kebudayaan merupakan hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan
merupakan hasil dari akal budi. Hasil akal manusia, seperti ilmu, teknologi, ekonomi, dan lain-
lain termasuk kebudayaan menyatakan sekurang-kurangnya terdapat beberapa kategori arti
kebudayaan, antara lain :
1. Ahli Sosiologi mengerti kebudayaan keseluruhan kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmi, dan
lain-lain) yang memiliki manusia sebagai subjek masyarakat.
2. Ahli Sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefiniskan sebagai warisal sosial
atau tradisi.
3. Ahli Filsafat menekankan aspek normative, kaidah kebudayaan dan terutama pembinaan nilai
dan realisasi cita-cita.
4. Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan.
5. Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian manusia kepada alam sekelililingnya,
kepada syarat hidup.
c) Agama
Causa materialis ketiga pancasila adalah berbagai agama yang ada di Indonesia. Sejak
dahulu kala bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui adanya
Tuhan Yang Maha Esa. Pada waktu menyampaikan pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno
mengusulkan prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut, dikatakan,
Prinsip Ketuhanan bukan saja Bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang
Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri.