Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mochammad Reyhand Alfarisiy

Kelas : 1k2

NPM : 20420049

1.Masalah bangsa yang dapat diantisipasi oleh bangsa ini adalah IPTEK dan kebutuhan masyarakat. Hal
ini dikarenakan solusi untuk keduanya adalah:

Meningkatkan ilmu pengetahuan dari generasi selanjutnya yang ada di Indonesia

Ilmu yang telah dibawa oleh generasi muda akan difokuskan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan
masa depan seperti pakan.

Mulai menghapus kesan bahwa pertanian dan peternakan itu merupakan hal yang jadul, tetapi dengan
IPTEK akan menjadi sangat modern.

Pada tantangan global adalah musuh kita sebenarnya.

Hal ini dikarenakan tantangan global adalah tantangan yang tidak akan dapat kita prediksi darimana
serangan tersebut akan hadir. Apabila itu adalah IPTEK dan masalah kebutuhan, kita akan dapat
memprediksikannya dengan cepat karena itu berlokasi di negara kita, tetapi beda dengan tantangan
global.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah global ini yaitu melalui pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dijadikan sebagai sarana pemesanan sikap
nasionalisme. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus lebih diefektifkan agar dapat
membentuk sikap dan mental dalam mempertahankan jati diri bangsa ditengah arus globalisasi. Selain
itu, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadikan warga negara melihat kewajiban dan kewajibannya,
sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan berkemanusiaan

2. 2. Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional merupakan hal yang sangat penting karena telah memiliki
dasar yang sangat kuat, berupa pancasila dan UUD 1945. Menunjukkan keberadaan dan eksistensi
bangsa Indonesia. Menjadi penciri yang mudah dikenali dan membedakan dalam pergaulan antar
bangsa (hubungan internasional). Dan pentingnya identitasnitu berfungbsi untuk :

Menunjukkan keberadaan dan eksistensi bangsa Indonesia.

Menjadi penciri yang mudah dikenali dan membedakan dalam pergaulan antar bangsa (hubungan
internasional).

Melindungi jati diri bangsa dan negara Indonesia seiring dengan adanya tantangan globalisasi.
Menjaga eksistensi negara dalam hubungan internasional. Maksudnya adalah identitas nasional yang
terwakili oleh negara maupun masyarakat Indonesia dalam interaksi berbagai bidang mampu
menunjukkan bahwa negara Indonesia benar-benar terwujud.

Sebab jika suatu bangsa tidak memiliki identitas

yang terjadi pada suatu negara jika tidak memiliki identitas atau ketentuan yang jelas,maka negara itu
tidak lah aman karena negara lain yang memiliki identitas akan berubah merebut kekuasaan kepada
negara yang tidak memiliki identitas.

3. bangsa indonesia akan sangat sulit dalam hal berkomunikasi dengan masyarakat dari budaya atau
suku lain, karena indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya yg beragam, apabila sedang ada
perkumpulan yang berbeda dari berbeda kesulitan tersebut berkepanjangan maka indonesia tidak akan
rukun dgn suku lain karena diskomunikasi yg tidak baik.

4. Bergaul dengan siapa saja tanpa memandang agama, suku, ras dan sebagainya di lingkungan tempat
tinggal (Masyarakat)

Menerapkan toleransi dengan tidak mengganggu jalannya peribadatan orang lain (Masyarakat)

Menghormati teman di sekolah yang sedang menjalankan ibadah puasa (Sekolah)

Mempelajari tari Saman misalnya juga kebudayaan dari daerah lain dengan tujuan untuk
melestarikannya (Sekolah)

Menonton pagelaran kebudayaan nusantara meskipun pertunjukan tersebut bukan berasal dari suku
sendiri. (Masyarakat

Berteman dengan siapa saja.

Bersikap merendah dan tidak sombong terhadap orang lain.

Memberikan kebebasan beragama terhadap orang lain.

Tidak memaksa orang lain untuk mengikuti ajaran agamannya.

Bersikap adil terhadap sesama.

Bertindak, bersikap, dan berperilaku sesuai norma/aturan yang berlaku di masyarakat.

Menumbuhkan sikap tenggang rasa antar sesama warga negara Indonesia.

Memiliki sikap toleran yang tinggi atau mudah memaafkan orang lain.

Menjaga suasana masyarakat agar selalu tentram agar tidak menimbulkan perpecahan.

Menjunjung tinggi kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan.


Rela berkorban demi keutuhan NKRI.

Menghindari perilaku membeda-bedakan orang lain berdasarkan background kehidupannya.

Menghargai dan menghormati setiap perbedaan pendapat yang ada.

Menjalankan setiap kewajiban yang kita miliki sebagai warga negara.

Menerima hak sewajarnya dan tidak berlebihan.

Gemar bergotong-royong dalam menyelesaikan berbagai hambatan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Aktif dan giat dalam kegiatan yang positif.

Mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan dengan orang lain.

5. Masalah yang saat ini sedang dihadapi bangsa Indonesia ialah terancam terjadi perpecahan akibat
kondisi kurangnya toleransi diantara masyarakat yang multikultural. Sikap yang seharusnya saya lakukan
adalah membangun rasa toleransi dan melebur dalam proses integrasi nasional.

Apakah hal tersebut dapat melunturkan identitas kita?

Tentu saja. Karena Indonesia terkenal dengan bangsa yang mengutamakan persatuan dan kesatuan
serta menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai keberagaman dan adanya rasa egoisme pribadi

Pembahasan

Multikulturalisme merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang
ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan
terhadap realitas keragaman, dan berbagai macam budaya Melalui proses Integrasi Nasional, bangsa
Indonesia membuaat perbedaan budaya itu menjadi satu kesatuan yang harmoni.

Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunyai
arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat. Istilah nasional mempunyai
pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian
nasional, perusahaan nasional.

Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
jumlahnya menjadi suatu bangsa.

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut :

1. Perasaan senasib dan sepenanggungan

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara

5. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan


dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman (baik ancaman militer maupun non militer), tantangan, hambatan
dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.

4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan


menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh globalisasi dari budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian Pancasila

Menurut Koentjaraningrat, Pemerintah Indonesia sejak dulu sudah ikut ambil bagian dalam
mewujudkan integrasi nasional dengan melakukan berbagai cara. Antara lain membuat kebijakan
melalui sistem Pendidikan. Terdapat faktor-faktor yang menunjang integrasi nasional yang diprakarsai
oleh generasi muda terpelajar, antara lain keberhasilan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
mempersatukan wilayah nusantara, perasaan senasib dijajah oleh bangsa lain, dicetuskannya Sumpah
pemuda pada tahun 1928, Organisasi Budi Utomo adanya gerakan Taman Siswa dan Muhammadiyah,
serta disahkannya Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan lambang burung Garuda. Selain itu juga
dengan cara mengesahkan peraturan dan undang-undang tanpa mengabaikan keanekaragaman suku
bangsa, budaya, agama, ras dan golongan.

6.

Bendera Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut
menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain. Undang-
Undang 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
merupakan jaminan kepastian hukum, keselarasan, keserasian, standardisasi, dan ketertiban di dalam
penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. UU24 Tahun 2009 berisi
ketentuan tentang berbagai hal yang terkait dengan penetapan dan tata cara penggunaan bendera,
bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, termasuk di dalamnya diatur tentang ketentuan
pidana bagi siapa saja yang secara sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang terdapat di
dalam UU 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.
Undang-Undang 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
diterbitkan dan disahkan pada 9 Juli 2009 oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. UU No. 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan diundangkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109 dan Penjelasan Atas UU 24/2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan ke dalam Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5035 oleh Menkumham Andi Matalatta pada tanggal 9 Juli 2009 di Jakarta.
Agar setiap orang mengetahuinya.

UU 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan pernah
diperkarakan dengan hasil bertentangan dengan UUD 1945 menurut Putusan Mahkamah Konstitusi -
Putusan MK Nomor 4/PUU-X/2012 menyatakan Pasal 57 huruf d dan Pasal 69 huruf c bertentangan
dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

7. dikarenakan Identitas Nasional merupakan ciri khas yang menjadi jati diri suatu negara. Jika suatu
negara tidak memiliki Identitas Nasional, maka tentunya negara tersebut tidak akan dikenal oleh bangsa
lain. ... Adanya Identitas Nasional akan menjadi faktor yang sangat penting dalam membangun sebuah
bangsa

8. Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional.
Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan
nasionalisme, Pendidikan, pelestarian budaya, dan usaha bela negara. Idenitas nasional dianggap
penting karena identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang merdeka, sebagai pembeda antara
suatu bangsa dengan bangsa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai