Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JURNAL RIVIEW (CJR)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Dosen Pengasuh : Mawar Sari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:

Nurindah Syahyanna Putri Harahap Nurdahlia (2002090205)


(2002090188)
Desy Rahmadani Tanjung (2002090214)
Tiara Paramita (2002090150)
Mutiara Ramadhani (2002090209)
Nur Aisyah Fatma (2102090282p)
Raihan Amalia Putri (2002090248)
Suci Cantika Handayani (2002090276)
Aulia Thesa (2002090231)
Nurdianty Fadilla (2002090259)
Muhammad Ridwan Hakiki (2002090287)
Anggi Pratiwi (2002090074)
Suryani Parningotan Simamora (2002090223)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023
CRITICA JOURNAL (CJR)
➢ JURNA NASIONAL

1. IdentitasJurnal

Judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN


PERIAKU ANAK SEKOLAH TENTANG HIDUP BERSIH
DAN SEHAT DI SEKOAH DASAR NEGERI
PUSKESMAS SALAMADEG TIMUR 2
Penulis :Ketut Sulastri., I Nyoman Purna, I NyomanGede Suyasa
Tahun :2014
Vol & No : Volume4Nomor 1
ISSN :-

2. Ringkasan Jurnal
➢ Pendahuluan

Seiring dengan misi yang diemban Departemen Kesehatan, menuju Indonesia Sehat
2010, melalui lembaga sekolah diharapkan lahir individu-individu yang lebih sadar dan tanggap
tentang arti sehat seutuhnya. Jumlah anak yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk
Indonesia dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Anak sekolah merupakan asset atau modal utama
pembangunan dimasa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan
penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Fakta di lapangan menunjukkan masih tingginya
tingkat ketidak tahuan anak SD mengenai PHBS baik individu maupun lingkungan. Ini dapat
disebabkan karena faktor lingkungan.

➢ Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif-analitik dengan
pendekatan cross sectional dimana peneliti mempelajari dan menganalisa tingkat pengetahuan
siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik
survei, Setelah melalui tahap pengumpulan data, kemudian diolah dengan melakukan analisis
data bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi Square untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dengan perilaku anak sekolah tentang PHBS di SDN wilayah Puskesmas
Selemadeg Timur II dengan menggunakan tingkat signifikan sipada uji statistik yang digunakan
➢ Hasil dan Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan data pada Tabel 7 mengenai tingkat pengetahuan siswa menunjukkan katagori
baik sebanyak 56,3% sedangkan katagori buruk sebanyak 43,7%. Hal ini disebabkan karena
tingkat pengetahuan yang dimiliki anak sekolah dasar kelas IV, V, dan VI berbeda.Pada umunya
tingkat pengetahuan anak sekolah dasar kelas IV masih kurang dibandingkan dengan kakak kelas
mereka yaitu kelas V dan VI.Untuk meningkatkan pengetahuan siswa, perlu dilakukan
pembinaan kepada siswa secara terus menerus, melalui penyuluhan baik oleh petugas kesehatan
maupun guru di sekolah. Penyuluhan dapat dilakukan dengan cara penjelasan melalui poster.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat
Berdasarkan data pada Tabel 8 mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak Sekolah Dasar,
menunjukkan bahwa 42,2% dikatagorikan berperilaku baik dan 57,8% berperilaku buruk. Ini
disebakan karena adanya faktor internal siswa yaitu kurangnya kemauan untuk berperilaku
bersih dan sehat. Ini dapat dilihat saat penelitian, dimana adanya fasilitas seperti air mengalir dan
sabun tidak mereka gunakan untuk mencuci tangan sebelum mengambil/ membeli makanan di
kantin sekolah, keadaan sanitasi seperti WC/ toilet berbau dan kurang bersih,
3. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perikau anak sekolah dasar tentang
hidup bersih dan sehat
Data pada Tabel 9 yang memuat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di SDN wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II bahwa tingkat pengetahuan
baik sangat berpengaruh terhadap perilaku, dimana siswa yang berpengetahuan baik berperilaku
baik pula, walaupun masih beberapa siswa yang berperilku buruk. Ini dapat dilihat dari
kebersihan halaman sekolah, namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan
disentri, sampai dengan 48–59%.Berdasarkan Tabel 9 mengenai kemaknaan hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku anak sekolah dasar dapat diuji dengan menggunakan Uji
Statistik Chi Square diperoleh nilai probabilitas 0,000 (sig < 0,05), artinya Ho ditolak sehingga
ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku anak Sekolah Dasar tentang hidup
bersih dan sehat.
➢ Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan yang dimiliki anak sekolah dasar tentang hidup bersih dan sehat di
sekolah dasar negeri wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II didapatkan hasil yaitu katagori
baik sebanyak 56,3% sedangkan katagori buruk sebanyak 43,7%.
2. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku anak sekolah tentang hidupbersih dan
sehat di sekolah dasar negeri wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II.

➢ Kelebihan Dan Kekurangan

1. Kelebihan ‘

Kekuatan penelitian terletak pada data data peneliti yang dicantumkan didalam jurnal, Sehinnga
Penulis menjelaskan secara berturut dan perhatian pembaca pun tidak lari dari tujuan yang ingin
di capai si penulis.Bahasa yang digunakan dalam jurnal mudah untuk dipahami.

2. Kekurangan

Tidak terdapat kajian teori didalamnya, serta pembahasan yang terlalu panjang serta tidak di
dukung oleh gambar ga,bar yang menarik si pembaca.
➢ JURNAL INTERNASIONAL

1. IdentitasJurnal

Judul :RIWAYAT ANEMIA PADA KEHAMILAN SEBAGAI


PREDIKTOR KEJADIAN STUNTING PADA ANAK
Penulis :Wa Ode Salma, La Ode Alifariki
Tahun : 2021
Vol & No : Volume13 Nomor 4
ISSN :19793340
Dowload :https://stikes-nhm.e-journal.id/OBJ/index

2. RingkasanJurnal
➢ Pendahuluan

Rangki, Alifariki L.O et al., 2020).WHO mengartikan stunting adalah keadaan tubuh yang sangat
pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan populasi yang
menjadi referensi internasional.Keadaan ini terjadi akibat dari faktor lingkungan dan faktor
manusia (host) yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi (Ahmed et al.,
2014).Diperkirakan sebanyak 155 juta anak di seluruh dunia menderita stunting Dengan
mempertimbangkan pentingnya menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai asset
bangsa maka peneliti berkeinginan untuk melakukan study literature review terhadap hubungan
antara riwayat anemia dengan kejadian stunting pada anak

➢ Metodologi Penelitian

Metode Pencarian yang Digunakan adalah Data base yang dilibatkan adalah Google scholar
digunakan sebagai sumber utama pencarian data dalam penulisan penelitian ini. Pencarian
literatur dengan menggunakan kata kunci : “stunting, riwayat anemia. Literatur/artikel yang
diakses merupakan terbitan dalam bahasa indonesia.

➢ Hasil dan Pembahasan


Artikel yang kejadian stunting pada anak di Indonesia, yang dapat dijelaskan sebagai berikut
:Penelitian yang dilakukan oleh (Widyaningrum & Romadhoni, 2018) menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan riwayat anemia kehamilan dengan kejadian stunting pada balita di
Desa Ketandan Dagangan Madiun (p value = 0,005), penelitian yang dilakukan oleh (Leki,
2019) menemukan bahwa anemia saat hamil (AOR= 12,56; 95% CI: 2,92-53,94).
Sedangkan penelitian lainnya menyatakan bahwa riwayat anemia kehamilan bukan
merupakan factor risiko kejadian stunting pada anak seperti (Jihad, 2016), (Nurdin & Katili,
2019), (Warsini et al., 2016), (Astuti et al., 2020). Hasil dari literatur review tersebut dapat
dinyatakan bahwa anemia merukapan faktor risiko terhadap kejadian panjang badan lahir
pendek atau hipotesis dapat diterima. Anemia merupakan kadar hemoglobin dibawah rentang
nilai normal, Rendahnya kadar hemoglobin tidak selalu diikuti dengan berkurangnya masa
eritrosit (Biswas et al., 2015). Anemia dapat ditegagkan berdasarkan pemeriksaan
pemeriksaan hematologi yaitu apabila ditemukan penurunan kadar Hb. Secara fisiologis, kadar
hemoglobin dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, adanya kehamilan dan
tingginya tempat tinggal (Biswas et al., 2015).
➢ Kesimpulan
Berdasarkan hasil review artikel ini dimana ditemukan adanya artikel yang menyatakan ada
beberapa tanda dan gejala dari anemia defisiensi zat besi (Fe) adalah kehilangan nafsu makan,
kelelahan, gangguan kapasitas fungsional (penurunan produksi ATP), sulit berkonsentrasi,
sensitifitas terhadap dingin, bernafas cepat saat melakukan aktifitas. Selain itu, kulit kering
dan pucat, rambut mudah rontok, kuku berbentuk sendok dan rapuh.Tanda lainnya bisa
diketahui dengan memperhatikan sistem kardiovaskular yaitu dispnea eksertional, denyut
jantung cepat, palpitasi, dan mudah pusing.Terjadinya penurunan sistem imun sehingga
mudah terkena infeksi dan rentan terhadap malaria.Sedangkan gejala pada anak-anak dapat
dilihat adanya gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan intelektual (Grober,
2012).

➢ Kelebihan Dan Kekurangan


1. Kelebihan

Kekuatan penelitian terletak pada data data peneliti yang dicantumkan didalam jurnal,
Sehinnga Penulis menjelaskan secara berturut dan perhatian pembaca pun tidak lari dari
tujuan yang ingin di capai si penulis.Bahasa yang digunakan dalam jurnal mudah untuk
dipahami.
2. Kekurangan

Tidak ada data data yang mendukung mengenai jurnal ini, hanya saja pembahasan di kuatkan
melalui literature Riview

Anda mungkin juga menyukai