PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sehingga kebutuhan kesehatan saat ini juga bertambah. Salah satu suplemen zat
besi yang yang dibutuhkan semakin meningkat. Zat besi diperlukan di seluruh sel
(sel darah merah) dan fungsi enzim. Wanita membutuhkan asupan zat besi yang
lebih tinggi dari pada pria. Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) menyebutkan
bahwa kebutuhan zat besi wanita muda dewasa muda berusia 13-29 tahun adalah 26
mg, angka ini jauh lebih tinggi dari pada pria seusianya..[1]
Pada remaja, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk membantu
perkembangan, akan tetapi di sisi lain digunakan untuk menggantikan zat besi yang
hilang melalui darah yang keluar setiap kali mereka berdarah setiap bulan.
Mengingat popularitas zat besi pada wanita, wanita berisiko mengalami kekurangan
anak-anak menjadi fase dewasa yang mengalami perubahan secara fisik, fisiologis,
maupun sosial. Wanita berumur 12-21 tahun akan dikatakan sebagai remaja,
sedangkan pria baru dikatakan sebagai remaja ketika berumur 12-23 tahun.
Berdasarkan usianya, remaja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu 12-15 tahun disebut
masa remaja awal, 15-18 tahun disebut masa remaja pertengahan, dan 18-22 tahun
tersebut hamil dapat membahayakan anak. Wanita muda sekolah menengah yang
sedang hamil dan mengalami pucat dapat menimbulkan bahaya kelahiran prematur
dan melahirkan anak manja dengan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, wanita
muda dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan zat besi sebelum hamil. Peningkatan
zat besi ini membantu memenuhi kebutuhan zat besi yang lebih tinggi selama
kehamilan[1]
dunia berkisar 40- 88%. Di Asia Tenggara, 25-40% remaja putri mengalami kejadian
anemia tingkat ringan dan berat. Jumlah penduduk usia remaja 10-19 tahun,di
Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50 ,9% laki-laki dan 49,1% perempuan. [3]
kesehatan anak usia sekolah dilakukan melalui kegiatan lintas organisasi terkait
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan ini meliputi berbagai upaya antara lain
untuk pencarian kesehatan dan pemeriksaan berkala, pemberian tablet tambah darah
bagi remaja putri, pembinaan kantin sekolah sehat, imunisasi, dan pembinaan
kesehatan sekolah.[4]
Salah satu kegiatan UKS yang menjadi indikator nasional dan daerah
kebugaran.[4]
anak sekolah agar dapat ditindak lanjuti secara dini, meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal, sehingga dapat menunjang proses belajar mereka
dan pada akhirnya menciptakan anak usia sekolah yang sehat dan berprestasi.
perserta didik kelas tahun 2018, sebesar 88,05% (8.799 puskesmas) yang berarti telah
mencapai target yang ditetapkan yaitu 65%. Provinsi Gorontalo, Nusa Tenggara
Barat, Bali, DI Yogyakarta dan DKI telah mencapai 100% dan terdapat 2 provinsi
Prevalensi anemia ibu hamil di DIY pada pada tahun 2015 sebesar 14,85%dan
mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 16,09 dan kembali turun menjadi 14,32
pada tahun 2017.pada tahun 2018 kembali mengalami kenaikan menjadi 15,21,setiap
tahun akan dilakukan secara optimal untuk meningkatkan target penurunan jumlah
Pemberian tablet besi pada tahun 2017 ibu hamil yang mendapatkan tablet
besi (Fe1 dan Fe3) Fe1 sebanyak 95,45 % dan Fe3 sebanyak 86,48 %. Cakupan
tablet besi tersebutdiatas target 85 %.Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil yang
sudah mencapai target ini, ternyata tidak merata di seluruh Puskesmas. Puskesmas
dengan pemberian tablet Fe 3 yang cukup tinggi100 %, yaitu pada Puskesmas
Sewon I.[6]
peserta didik merupakan salah satu indikator standar pelayanan minimal bidang
kesehatan yang menjadi urusan wajib Pemerintah Daerah. Salah satu tujuan dari
didik secara optimal dalam mendukung proses belajar dan mendeteksi secara dini
masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila terdapat masalah dapat segera
kelas 1 SD/ SLB/ MI, kelas 7 SMP/SMPLB/ MTs dan kelas 10 SMA/
yang dilakukan penjaringan sebesar 100% yaitu sebanyak 175 sekolah. dari hasil
pada tahun 2018 sebanyak 345 anak atau 7,18% dari jumlah siswa, masih terdapat
berhubungan dengan konsumsi tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN
=0,321artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi tablet Fe saat
didapat dari tenaga kesehatan, media masa, media elektronika maupun,dari pihak
dan penyuluhan tablet Fe sebagai suplementasi gizi remaja di sekolah tersebut bisa
jadi sebagai faktor kurangnya pengetahuan mengenai tablet Fe maka, dari latar
belakang yang atas peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan
pengetahuan anemia dengan tingkat penggunaan obat tambah darah pada remaja putri
B. RUMUSAN MASALAH
dengan tingkat penggunaan obat tablet tambah darah pada remaja putri SMP
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
tentang anemia dan pengguaan obat tablet tambah darah pada remaja SMP
2. Tujuan khusus
obat tambah darah agar tidak terjadinya anemia pada remaja putri
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu dapat bermanfaat dalam bidang ilmu
putri.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah
b. Bagi peneliti
Agus Eka Nurma i zat beri memiliki sectional untuk smp negeri 02
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah pustaka
1. Remaja
a. Definisi remaja
1. Pertumbuhan Fisik
atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik
pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap
2. Kemampuan berpikir
Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta
3. Identitas
terhadap citra tubuh serta peran jender hampir menetap pada remaja di
Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orangtua adalah ciri
yang dimiliki oleh remaja pada tahap awal. Dalam tahap ini, tidak
terjadi konflik utama terhadap kontrol orang tua. Remaja pada tahap
kontrol. Pada tahap ini terjadi dorongan besar untuk emansipasi dan
pelepasan diri. Perpisahan emosional dan dan fisik dari orangtua dapat
Pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi dengan teman sebaya
yang cepat; pertemanan lebih dekat dengan jenis kelamin yang sama,
c. Status gizi
Status gizi didefinisikan sebagai hasil perhitungan dari IMT (Indeks Massa
Asupan zat besi yaitu rerata asupan lemak, protein dan kalsium dari
(SQFFQ).[10]
e. Pola makan
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap oleh satu
orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.
makan sering kali tidak teratur, jarang makan pagi maupun makan siang,
akibatnya remaja putri sering lemas dan tidak semangat dalam proses
belajar.[11]
2. Anemia
a. Definisi anemia
klinik maupun dimasyarat anemia adalah dimana keadaan sel darah merah
masa hemoglobin (Hb) dimana sirkulasi sel darah tidak dapat menjalankan
dikatakan anemia jika kadar Hb < 12 g/dL dan dikatakan tidak anemia atau
b. Tanda-tanda anemia
Tanda tanda anemia ada lima yaitu:lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai.
Selain itu sering juga didapat keluhan seperti mata berkunang-kunang dan
pusing, pucat pada mukosa kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak
tangan[12]
c. Klasifikasi anemia
ini digunakan untuk mengetahui jenis anemia yang dialami oleh ibu
hamil[13]
a. Definisi anemia
dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit
b. Penyebab
melalui diet dan daur ulang besi dari sel darah yang udah tua, tanpa
1. Pendarahan
3. Gangguan penyerapanh
c. Gejala
2. Kuku rapuh
4. Kelelahan
5. Sakit kepala
6. Iritablel/mudah marah
8. Sesak nafas
9. Sakit pada lidah
10. Kelemahan
mempengaruhi
b. penyebab
dalam darah lebih rendah dari pada angka normal. Infeksi kronis
termasuk
4. sirosis hati
c. Gejala
Anemia penyakit kronis sering ringan dan mungkin tidak terlihat
anemia meliputi:
1. Nyeri dada
2. Kelelahan
3. Pucat
4. Sesak nafas
e. Diagnosis anemia
bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi kurang bulan, bayi yang baru
lahir dari ibu anemia, bayi yang mendapat susu sapi sebelum usia 1
splenomegaly.
MCH akan menurun, MCHC akan menurun pada keadan berat, dan
f. Penatalaksanaan anemia
1. Terapi zat besi oral: pada bayi dan anak terapi besi elemental diberikan
menit sebelum sarapan pagi dan makan malam. Terapi zat besi
bila respon pengobatan oral tidak berjalan baik, efek samping dapat
tablet tambah darah atau suplemen zat besi untuk remaja putri agar dapat
4. Tingkat Pengetahuan
d. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari ingin tahu dan ini terjadi setelah orang
e. Tahu (know)
f. Memahami (comprehension )
g. Analisis (analysis )
h. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
b. Informasi/media massa
Kebiasaan baik atau buruk dan tradisi yang dilakukan oleh seseorang
tidak melakukan.
seseorang
d. Lingkungan
terhadap pengetahuan.
e. Pengalaman
keputusan.
f. Usia
pikirnya
Remaja putri
Kebutuhan fe meningkat
Pertumbuhan fisik cepat
Absorbsi Fe
rendah
Kurangnya pengetahuan
anemia
Kehilangan darah
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Pelayanan kesehatan
Pendarahan
Infeksi
Parasit
Status gizi
adalah