Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Remaja putri

memerlukan perhatian khusus dalam hal kesehatan dikarenakan kebutuhan zat

besi pada remaja meningkat karena pertumbuhan dan datangnya menstruasi,

sehingga pada remaja putri sangat rentan sekali terjadi anemia. Dan juga telah

dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya anemia dengan pemberian Tablet Fe

di sekolah namun juga angka kejadian anemia tetap tinggi. Beberapa faktor terkait

seperti jumlah zat besi pada makanan yang tidak cukup karena rendahnya

konsumsi protein adalah salah satu penyebab defisiensi zat besi,dan juga tingkat

kepatuhan remaja putri tentang konsumsi tablet Fe (Sediaoetama, 2015).

Menurut (Riskesdas 2017) angka anemia di Indonesia tahun 2017

sebanyak 72,3% kekurangan zat besi pada remaja mengakibatkan pucat, lemah,

letih, pusing, dan menurunnya konsentrsi belajar.Penyebabnya antara lain :tingkat

pengetahuan orang tua maupun remaja,tingkat ekonomi, konsumsi tablet besi dan

vitamin C. Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun)di Indonesia sebesar 26,2%

yang terdiri dari 50,9% aki-laki dan 49,1% perempuan. Menurut data Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) remaja putri yang mendapatkan tablet tambah

darah 76,2% yang tidak mendapatkan 23,8% dan yang mendapatkan tablet besi di

sekolah 80,9% yang tidak mendapatkan disekolah 19,1% serta yang di konsumsi
2

oleh remaja putri dengan target minum 52 tablet tambah darah yaitu < 52 butir

sebanyak 98,6%, dan > 52 butir sebanyak 1,4%.

Di Kabupaten Klaten juga di masing-masing SMP dan SMA diterapkan

pemberian zat besi, karena di dapatkan data anemia pada remaja putri di

kabupaten Klaten menurut Dinas Kesehatan tahun 2018 mencapai 17-18%,serta

capaian pemberian zat besi disekolah 30-45%, kadar haemoglobin rendah banyak

dialami remaja putri yang merupakan kelompok populasi rawan terhadap

defisiensi gizi (Dinkes Kab. Klaten 2018)

Pengetahun remaja merupakan faktor yang mempengaruhi konsumsi tablet

Fe,serta kesadaran konsumsi tablet Fe tidak lepas dari informasi dan pengetahuan.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam mengkonsumsi tablet Fe masih

rendah pada remaja putri karena kurngnya informasi dan pengetahuan (Suharto,

2015)

Warsiti (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil

penelitiannya menunjukkan tingkat pengetahuan tentang konsumsi tablet Fe pada

siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yaitu 11,8% dalam kategori

baik,67,6% dengan kategori cukup, 20,6% dengan kategori kurang.Hal ini

disebabkan karenya kurangnya ilmu yang diberikan terhadap siswi SMA

Muhammadiyah 1 Sragen.

Wilan (2017) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kesadaran

pencegahan anemia remaja melalui konsumsi tablet Fe masih rendah terbukti

dengan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar yaitu 27 remaja

putri(64,3%) tidak mengetahui tentang manfaat Tablet Fe.


3

Pengetahuan menurut teori Lawrence Green, pengetahuan dan sikap

merupakan faktor presdisposisi atau faktor yang mempengaruhi terbentuknya

perilaku.Perubahan perilaku akan terbentuk secara bertahap diawali dari

perubahan pengetahuan, kemudian sikap.Pengetahuan dan sikap seseorang

mengenai pencegahan defisiensi zat besi akan mempermudah terbentuknya

perilaku seseorang dalam mengkonsumsi tablet fe (Notoadmodjo, 2010).

Manfaat tablet fe menurut Kemenkes(2018) mencegah anemia defisiensi

zat besi yaitu denganmenambah asupan dan nutrisi agar terhindar dari defisiensi

zat besi. Pemerintah berupaya penuh untuk mencegah anemia pada remaja dengan

cara memberikan tablet tambah darah pada remaja putri 1 tablet setiap minggu.

Dari studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMPN 1 Kalikotes, Klaten

diperoleh data bahwa jumlah seluruh siswa ada 648 siswa, yang terdiri dari kelas 7

berjumlah 254 siswa kelas 8 berjumlah 222 siswa dan kelas 9 berjumlah 172

siswa.Khusus kelas 7 tersebut terdiri dari 155 siswa laki-laki dan 99 siswi

perempuan,Pada studi pendahuluan tersebut dilakukan wawancara dantanya

jawab.Penulis mengambil10 siswi untuk wawancara dan dari 10 siswi tersebut 6

siswi belum mengetahui tentang fungsi konsumsi tablet besi, 4 siswi mengetahui

fungsi konsumsi tablet besi untuk pencegahan anemia.Oleh itu bidan berperan

penting dalam memberikan pengetahuan pada remaja putri tentang konsumsi

tablet Fe agar terhindar dari masalah akibat kekurangan zat besi di SMP N 1

Kalikotes, Klaten. Serta dengan harapan mengetahui tingkat pengetahuan remaja

putri tentang konsumsi tablet Fe.


4

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti gambaran

pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet fe pada siswi SMP N 1

Kalikotes, Klaten

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana gambaran

pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet Fe pada siswi SMP N 1

Kalikotes,Klaten ? ”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang

konsumsi tablet fe pada siswi SMP N 1 Kalikotes, Klaten.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teori

Hasil penelitin ini untuk menambah wawasandan kepustakaan tentang

gambaran pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet fe pada siswi

SMP N 1 Kalikotes,Klaten.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Poltekkes Kemenkes Surakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan

informasi bagi mahasiswa untuk lebih meningkatkan pengetahuan, mutu

pelayanan kesehatan serta sumber pustaka terutama tentang gambaran

pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet fe.


5

b. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan skripsi ilmiah dan

menambah kemampuannya dan pengetahuan bidan kesehatan.

c. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan serta referensi bagi

pihak sekolah agar lebih memahami dan diterapkan wawasan keilmuannya

tentang pentingnya tablet Fe.

d. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan selalu

mengkonsumsi Tablet Fe sesuai aturan.

E. Keaslian Penelitian

1. Warsiti (2013),Tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya

mengkonsumsi Tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1

Sragen.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik

sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah random sampling.Alat

pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan dengan

komputerisasi menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan

menunjukkan 11,8% dalam kategori baik,67,6% dengan kategori cukup, 20,6%

dengan kategori kurang.

2. Wilan (2017), Meneliti tentang “Pengetahuan Remaja Tentang Manfaat Tablet

Fe Saat menstruasi di SMA N 1 Sampara Kabupten Konawe tahun 2017”

.Desain penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan menggunakan

studi korelasi (Corelation Study). Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X
6

dengan jumlah 42 siswi Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner

dengan bentuk pertanyaan tertutup. Hasil penelitian didapatkn bahwa sebagian

besar yaitu 27 remaja putri (64,3%) tidak mengetaahui tentang manfaat Tablet

Fe.

3. Caturiyantiningtiyas (2015) melakukan penelitian tentang Hubungan Antara

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri

Kelas X Dan XI SMP Negeri 1 Polokarto. Menyebutkan 63,6% usia responden

adalah 14 tahun dalam. Hasil penelitiannya menyebutkan ada hubungan

pengetahuan, sikap dan perilaku dengan kejadian anemia remaja putri.

4. Angrainy (2019) menjelaskan ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi

dengan anemia dalam penelitian di SMP Negeri 20 Pekanbaru.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu adalah

pada responden, tempat, waktu, teknik pengambilan sampel.

Anda mungkin juga menyukai