Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA


DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 3 SIAK HULU

Oleh :
Andiny Afrileoni Sukma
11980324395
Dosen Pembimbing : Dosen Penguji :
drg. Nur Pelita Sembiring., MKM Sofya Maya., S. Gz., M. Si
Novfitri Syuryadi, S. Gz., M. Si
slidesmania.com

Nina Elfita., M. Kes


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kasus Anemia Remaja Putri (berdasarkan hasil Rikesdas 2018)

2013 2018
Proporsi anemia paling besar terjadi pada
37.1% 48.9% usia 5-14 tahun dan pada usia 25-34 tahun
mencapai 18,4%. Anemia pada ibu hamil
merupakan dampak lanjut dari tingginya
prevalensi anemia pada remaja putri yaitu
22,7% pada tahun 2013 menjadi 25% pada
tahun 2018.
slidesmania.com
Cakupan pemberian TTD pada remaja putri di
Indonesia pada tahun 2018 adalah 46,56% sudah
memenuhi target Renstra tahun 2019 yaitu 30%.
Cakupan pemberian TTD pada remaja putri di
Provinsi Riau adalah 52,64% (Profil Kesehatan RI,
2019). Cakupan pemberian TTD pada remaja putri di
Kab. Kampar mencapai 74,17 % dengan sasaran
pemberian TTD sebesar 37.852, namun hanya 28.074
yang mengkonsumsi TTD dan banyak diantaranya
yang tidak mengonsumsi sesuai anjuran (Dinkes Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017)
Pemprov Riau, 2019). menunjukan adanya hubungan yang signifikan
antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan status
anemia.
Beberapa penelitian lainnya bertolak belakang
dengan pernyataan tersebut diatas. Penelitian yang
dilakukan oleh Lestari, dkk. (2015) pada remaja
putri di Bantul didapatkan hasil uji bivariat
didapatkan nilai p-value = 0,321 yang berarti tidak
ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
slidesmania.com

kepatuhan konsumsi TTD.


1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1. Bagaimana pengetahuan remaja putri Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi


tentang anemia dan tablet tambah darah di hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet
SMAN 3 Siak Hulu? tambah darah pada remaja putri di SMAN 3 Siak
2. Bagaimana kepatuhan konsumsi remaja Hulu

putri tentang tablet tambah darah di SMAN


3 Siak Hulu?
3. Apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan remaja putri tentang anemia
dengan kepatuhan konsumsi TTD di
SMAN 3 Siak Hulu?
slidesmania.com
1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi siswa/siswi tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dan dijadikan dasar dalam mengkonsumsi
tablet tambah darah secara teratur.
b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam pengembangan program pendidikan, sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang aktual dan berguna bagi masyarakat
c. Sebagai pengalaman dalam menganalisis secara ilmiah suatu permasalahan dengan mengaplikasikan
dengan teori-teori yang ada dan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Jurusan
Gizi di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau.

1.5 Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia
dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMAN 3 Siak Hulu.
slidesmania.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen zat
Anemia adalah kondisi klinis yang terjadi gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25
akibat infusiensi kebutuhan sel darah merah asam folat (sesuai rekomendasi WHO). Dosis pemberian
(SDM), baik volume total SDM maupun TTD pada remaja putri dianjurkan mengkonsumsi secara
kuantitas hemoglobin (Black and Hakws, rutin 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari
2009). selama masa menstruasi (Depkes, 2016).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi


Kadar Hb normal pada laki-laki dan setelah melakukan pengindraan terhadap suatu objek
perempuan terdapat perbedaan. Kadar Hb tertentu (Pakpahan dkk, 2021).
untuk pria anemia yaitu kurang dari 13,5 g/dl,
sedangkan kadar Hb pada wanita kurang dari Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang
12 g/dl. Anemia dapat menimbulkan beberapa individu dengan nasihat medis atau kesehatan dan
menggambarkan penggunaan obat sesuai dengan
slidesmania.com

gejala klinis (Muhayati dan Diah, 2019).


petunjuk serta mencakup penggunaanya pada waktu
yang benar (Lunenburg, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN
Tempat dan waktu Variabel Penelitian Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di  Variabel independen :


SMAN 3 Siak Hulu pada bulan tingkat pengetahuan
tentang anemia Jenis dan rancangan penelitian
Februari 2023.
 Variabel dependen : yang digunakan adalah penelitian
kepatuhan konsumsi kuantitatif dengan metode
TTD penelitian analitik observasional
dengan pendekatan cross
Populasi, Sampel, sectional.
dan Teknik Sampling
Populasi : siswi sebanyak 242
orang. Sampel sebanyak 151 orang.
Teknik sampling : menggunakan
slidesmania.com

probability sampling dengan jenis


simple random sampling.
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data


Data primer didapatkan dengan menyebarkan Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner kepada siswi SMAN 3 Siak Hulu menggunakan kuesioner. Kuesioner yang
dan wawancara secara langsung dengan kepala dibagikan kepada remaja putri sebagai responden
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) terkait di kelas masing-masing oleh peneliti dan dibantu
program oleh PMR sekolah.
• pemberian TTD
• kendala di lapangan yang dihadapi oleh
kepala UKS, serta kasus kepatuhan siswi
dalam mengonsumsi TTD.
Data sekunder didapat melalui catatan atau
dokumentasi terkait jumlah siswi kelas
sepuluh dan sebelas.
slidesmania.com
Analisis Data
Analisis Univariat Analisis Bivariat
Analisis univariat digunakan untuk Pengolahan data menggunakan uji statistik
melihat pola distribusi frekuensi dari korelatif Spearman Rank dengan derajat
karakteristik responden, variabel kepercayaan 95% untuk menganalisis
independen dan variabel dependen. Hasil adakah hubungan antara tingkat
analisis disajikan dalam bentuk tabel pengetahuan tentang anemia dengan
distribusi frekuensi berdasarkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah
persentase responden. pada remaja putri.
slidesmania.com
BAB IV
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
slidesmania.com
Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia pada Remaja
Putri Kelas X dan XI SMAN 3 Siak Hulu
Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n=151) Persentase (%)
Tinggi 123 81.5
Sedang 18 11.9
Rendah 10 6.6
Jumlah 151 100

 Fatmawati dan Kurnia (2023) : 57.9% berpengetahuan baik.


 Adnyana (2020) : 78% berpengetahuan baik.
slidesmania.com
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada
Remaja Putri Kelas X dan XI SMAN 3 Siak Hulu

Tingkat Kepatuhan Frekuensi (n=151) Persentase (%)


Patuh 4 2.6
Kurang Patuh 13 8.6
Tidak Patuh 134 88.7
Jumlah 151 100

 Yulianto Kurniawan (2018) : 84.5% remaja tidak patuh.


slidesmania.com
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang
Anemia Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah
darah
Kepatuhan
Tingkat Koefisien
Kurang Tidak Jumlah P Value
Pengetahuan Patuh Korelasi
Patuh Patuh
Tinggi 4 8 111 123
Sedang 0 3 15 18
0.339 - 0.078
Rendah 0 2 8 10
Jumlah 4 13 134 151

 Fatmawati dan Kurnia (2023) : p-value 0.267


 Purwati dan Nopidayani (2022) : p-value 0.2008
slidesmania.com
BAB V
PENUTUP

Kesimpula
n
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Remaja putri SMAN 3 Siak
Hulu Sebagian besar Memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia dalam kategori
tinggi sebanyak 123 responden (81.5%).
2. Remaja putri SMAN 3 Siak Hulu Sebagian besar kepatuhan konsumsi tablet
tambah darah dalam kategori rendah sebanyak 134 responden (84.7%).
3. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kepatuhan konsumsi tablet tambah darah remaja putri SMAN 3 Siak Hulu dengan
tingkat signifikansi nilai p-value 0,339 dan nilai koefisiensi korelasi -0,078.
slidesmania.com
Saran
1. Diharapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan dapat meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah
dengan memberikan pendidikan kesehatan dan media penyampaian informasi seperti poster tentang
anemia.
2. Diharapkan institusi sekolah diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi UKS dengan
meberikan pendidikan tentang anemia pada siswa.
3. Memanfaatkan kader sekolah untuk memberikan dukungan kepada remaja putri terkait kepatuhan
konsumsi TTD dan membuat kebijakan oleh pihak sekolah untuk menyediakan waktu minum TTD
bersama.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dan pembanding dalam mengembang penelitian
selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan TTD pada
remaja putri.
5. Peneliti selanjutnya dapat mengidentifikasi faktor apa yang paling berpengaruh pada kepatuhan
konsumsi TTD.
slidesmania.com
Thank you!
Do you have any questions?
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai