Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN REMAJA PUTERI

DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH TERHADAP


KEJADIAN ANEMIA

LITERATUR REVIEW
Fitiani Sulastri
Poltekkes Kemenkes
e-mail: realmejambi26@gmail.com

ABSTRAK
Remaja putri diharuskan mengkonsumsi tablet tambah darah karena mengalami menstruasi setiap
bulan. Berdasarkan data SDKI (2017) prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia pada remaja putri
usia 10-18 tahun sebesar 57,1%. Berdasarkan kelompok usia tersebut yang memiliki risiko paling besar
menderita anemia adalah remaja putri usia 10-18 tahun. Hal ini berkaitan dengan masih rendahnya
kepatuhan remaja puteri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Desain penelitian yang digunakan
adalah tinjauan study literatur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kepatuhan remaja puteri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.
Desain penelitian yang diambil dalam penelusuran ilmiah ini adalah hasil penelusuran di google schoolar
dengan kata kunci pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah
darah. Peneliti menemukan 10 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil penelitian yang
didapat dari hasil 10 review jurnal adalah sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik rata –
rata 51,1%-76,5%, sebagian besar memiliki sikap positif rata-rata 61,5%-80%, sebagian besar dukungan
keluarga baik rata-rata 36%-73% dan ada pengaruh antara pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga
dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan rata-rata nilai p-value 0,000-0,018.
Petugas kesehatan berkoordinasi dengan guru sekolah untuk dapat melakukan kunjungan kesekolah-
sekolah untuk memberikan penyuluhan kesehatan mengenai manfaat mengkonsumsi tablet tambah
darah dan dapat juga melakukan pemeriksaan Hb pada siswi remaja puteri agar masalah anemia pada
remaja dapat teratasi

Kata kunci :
Kepatuhan remaja puteri, Tablet tambah darah, anemia

ABSTRACT
Young girls are required to take blood booster tablets because they have menstruation every month.
Based on IDHS data (2017) the prevalence of iron deficiency anemia in Indonesia among adolescent
girls aged 10-18 years is 57.1%. Based on this age group, those who have the greatest risk of suffering
from anemia are young girls aged 10-18 years. This is related to the low adherence of young women in
consuming blood-supplemented tablets.
The research design used was a literature study review. This study aims to determine what factors
influence adherence to adolescent girls in consuming blood supplemented tablets. The research design
taken in this scientific search is the search results on google schoolar with the keywords knowledge,
attitude, family support, compliance with taking blood supplemented tablets. Researchers found 10
journals that match these keywords.
The results of the research obtained from the results of 10 journal reviews are that most respondents
have good knowledge, on average 51.1% -76.5%, most have positive attitudes, on average 61.5% -80%,
most of the family support is good an average of 36% -73% and there is an influence between
knowledge, attitude, and family support with adherence to consuming blood-added tablets with an
average p-value of 0.000-0.018.
Health workers coordinate with school teachers to be able to make visits to schools to provide health
education about the benefits of consuming blood supplemented tablets and can also carry out Hb
checks on female teenage girls so that the problem of anemia in adolescents can be resolved.

Keywords : Teenage Interest in Consuming Blood Tablets Against Anemia

PENDAHULUAN konsentrasi hemoglobin (Hb), protein kaya zat besi


Anemia menjadi masalah kesehatan utama dalam darah yang membawa oksigen ke seluruh
yang sering menimpa hampir sebagian anak- sel, dan hematocrit (Ht), konsentrasi komponen
anak, remaja maupun ibu hamil dinegara darah yang padat. Menurut WHO yang cepat
berkembang, termasuk Indonesia permasalahan terpengaruh mengalami anemia dibandingkan
anemia menjadi masalah yang utama. Arti dari dengan kelompok lainnya adalah kelompok umur
anemia itu sendiri yaitu suatu keadaan jumlah atau golongan individu (Kemenkes, 2017).
sel darah merah kurang dari normal, yang Anemia merupakan salah satu masalah
digunakan untuk mengukur penurunan kesehatan yang memiliki angka kejadian cukup
1
tinggi di dunia dengan angka pravelensi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri dengan
mencapai 40-88 % yang tersebar di seluruh target sebesar 30% pada tahun 2019.
dunia. Kejadian anemia banyak terjadi di Negara Pelaksanaan pemberian tambah darah adalah 1
berkembang dengan angka kejadian 3-4 kali tablet per minggu (Kemenkes, 2016:54).
lebih besar di bandingkan dengan Negara maju. Menurut Kemenkes RI (2017:43) persentase
Menurut WHO tahun 2013, anemia tertinggi di remaja putri yang mendapatkan Tablet Tambah
dunia berada dibagian Asia Selatan, Asia Darah di Indonesia masih sangat rendah yakni
Tengah dan Afrika Barat (WHO, 2014; sebesar 10,3%. Di Jawa Tengah remaja putri yang
Deshpande et al,2013). mendapat Tablet Tambah Darah menempati
Berdasarkan data SDKI (2017) prevalensi urutan ke 15 dari 34 Provinsi yang ada di
anemia defisiensi besi di Indonesia pada balita Indonesia yakni sebesar 13,8%. Cakupan
sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja
nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 putri belum memenuhi target nasional yaitu
tahun sebesar 57,1%, dan pada Wanita Usia sebesar 30%. Tujuan dari pemberian Tablet
Subur (WUS) usia 19-45 tahun sebesar 39,5%. Tambah Darah pada remaja putri adalah untuk
Berdasarkan kelompok usia tersebut yang mengurangi anemia.
memiliki risiko paling besar menderita anemia Berdasarkan Riskesdes Nasional enunjukan
adalah remaja putri usia 10-18 tahun. remaja umur 16-18 yang memiliki status gizi
Astiandani (2015:54) menyatakan bahwa normal sebesar 70,3% dan status gizi kurang
anemia pada remaja putri juga dapat berdampak 23,9%. Ratarata kecukupan konsumsi energi
pada prestasi belajar siswi karena anemia pada penduduk berkisar antara 69,5% - 84,3%, dan
remaja putri dapat menurunkan konsentrasi siswi sebanyak 54,5% remaja mengonsumsi energi di
dalam belajar. Remaja putri yang mengalami bawah kebutuhan minimal. Sedangkan rata –rata
anemia berisiko 1,875 kali lipat memperoleh kecukupan konsumsi protein remaja berkisar
prestasi belajar lebih rendah dibandingkan antara 88,3%- 129,6%, dan remaja yang
remaja putri yang tidak mengalami anemia. mengkonsumsi dibawah kebutuhan minimal
Remaja putri diharuskan mengkonsumsi sebanyak 35,6%. Di Provinsi Jambi 70,4%
Tablet Tambah Darah karena mengalami (Riskesdes Prov.Jambi, 2017).
menstruasi setiap bulan. Tablet Tambah Darah Kepatuhan konsumsi tablet Fe saat
berguna untuk mengganti zat besi yang hilang menstruasi tidak lepas dari informasi dan
karena menstruasi dan untuk memenuhi pengetahuan, hal ini dikarena pengetahuan
kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku
makanan. Zat besi pada remaja putri juga konsumsi seseorang. Kepatuhan remaja dalam
bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi upaya pencegahan anemia melalui konsumsi
belajar, menjaga kebugaran dan mencegah tablet Fe saat menstruasi masih rendah.
terjadinya anemia pada calon ibu di masa Program pemberian tablet tambah darah
mendatang (Dieny, 2014:12). pada remaja puteri ini adalah bertujuan untuk
Zat besi diperlukan untuk pembentukan mendukung upaya penurunan angka kematian ibu
darah dan juga diperlukan oleh berbagai dalam dengan menurunkan risiko terjadinya perdarahan
enzim juga diperlukan untuk mengangkut elektro akibat anemia pada ibu hamil (Depkes 2003).
(sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen, Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
sehingga bila kadar zat besi kurang maka tidak yaitu 1 tablet/minggu dan 1 tablet/hari selama 10
ada yang mengikat hemoglobin dalam darah hari ketika menstruasi. Hal ini juga merupakan
dan terjadi pengurangan kadar Hb dalam darah upaya memutus mata rantai terjadinya stunting
yang disebut anemia (Kemenkes RI, 2016:34). (Kemenkes RI, 2013:68).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Menurut penelitian yang pernah dilakukan
kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah oleh Tesiniadya (2016) mengenai gambaran
pada remaja putri adalah sikap dan dukungan kepatuhan remaja puteri mengkonsumsi tablet Fe,
lingkungan. Sikap berpengaruh pada kebiasaan remaja putri juga menyatakan bahwa tingkat
konsumsi Tablet Tambah Darah karena sikap kepatuhan perilaku yang tidak baik dalam
yang baik terbukti menciptakan kepatuhan yang mengkonsumsi tablet Fe, yang dinyatakan oleh
baik dan kesadaran yang tinggi tentang remaja bahwa remaja putri menganggap tablet Fe
konsumsi Tablet Tambah Darah. Sedangkan tidak dijual bebas (54,9%) dan harganya sangat
dukungan lingkungan yang baik dari sekitar juga mahal karena kebanyakan dijual di apotik dan
sangat mempengaruhi kebiasaan konsumsi hanya dijual di Puskesmas (51,2%), remaja putri
Tablet Tambah Darah (Rizva, 2015:43). merasa mengkonsumsi tablet Fe dapat
Dukungan lingkungan untuk konsumsi menyebabkan gemuk karena remaja beranggapan
Tablet Tambah Darah juga didapat dari setelah meminum tablet Fe nafsu makan menjadi
Pemerintah. Kemenkes RI, mengeluarkan meningkat (58,7%), remaja puteri juga merasa
kebijakan dalam Program Pembangunan bahwa tablet Fe dapat menyebabkan mereka
Indonesia Sehat dan Rencana Pembangunan susah buang air besar (BAB) (65%) dan remaja
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- puteri merasa bahwa setelah minum tablet Fe
2019 yakni guna pembinaan perbaikan gizi mereka merasa eneg (mual) (75%).
masyarakat salah satunya adalah pemberian
2
METODE PENELITIAN Kriteria inklusinya adalah ibu hamil trimester III,
Studi penelitian ini adalah literature yang diteliti adalah faktor-faktor yang berhubungan
review, dimana jurnal-jurnal yang dipilih dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah
adalah semua penelitian yang mencakup darah, penelitian dilakukan di Indonesia. Kriteria
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi eksklusinya adalah ibu hamil. Literatur atau jurnal
kepatuhan remaja puteri dalam adalah jurnal-jurnal yang didapat dari Google
mengkonsumsi tablet tambah darah terhadap scholar, kemudian diekstrak/disaring sesuai topik
kejadian anemia. Jurnal atau penelitian ini dan kriteria inklusi. Jurnal yang didapat terdiri dari
dipilih dengan menetapkan limit atau filter jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. Jurnal
yaitu antara tahun 2014-2019 (lima tahun Kesehatan Masyarakat (JKM), Jurnal Gizi Pangan,
terakhir), format full text. Dengan kata kunci: Jurnal Berkala Kedokteran, dan Jurnal Ners.
Kepatuhan remaja puteri, Tablet tambah Berikut jurnal- jurnal yang diperoleh sesuai topik
darah, anemia. penelitian, yaitu faktor-faktor yang berhubungan
keyword: Teenage Interest in Consuming dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah
Blood Tablets Against Anemia. darah.

Tabel 1. Ekstrak Jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Remaja Puteri Dalam
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Terhadap Kejadian Anemia
No Authors Tahun Jurnal Vol Judul Metode Hasil Database
Penelitian
1 Adi Putra 2020 Jurnal Hubungan o Desain Hasil penelitian Google
eperawatan Kepatuhan penelitian didapatkan p- scholar
Profesional (JKP) Minum Tablet metode value 0,007
Volume 8, Nomor Fe Dengan kuantitatif (P≤ 0,05).
Kejadian bentuk Cross Maka Ho
1 Februari 2020
Anemia (Hb) Sectional ditolak dan H1
p-ISSN: 2355- Pada Remaja diterima maka,
Design.
679X; e-ISSN: Putri Di SMP o Penelitian ada hubungan
2685-1830 Negeri 1 Tapen dilakukan Kepatuhan
Kabupaten pada Minum Tablet
Bondowoso Remaja Putri Fe dengan
Kelas VII di Kejadian
SMP Negeri 1 Anemia Pada
Tapen Remaja Putri
Kecamatan Kelas VII di
Tapen SMP Negeri 1
Kabupaten Tapen
Bondowoso Kecamatan
pada bulan Tapen
Mei 2019 Kabupaten
dengan Bondowoso.
jumlah sampel
3 responden
2 Widiastuti 2019 Jurnal Sains Kepatuhan o Jenis Mayoritas Google
Kebidanan Konsumsi penelitian subjek scholar
Vol 1 No,1 Tablet Tambah adalah (75,4%)
November 2019 Darah deskriptif mendapatkan
Pada Remaja yang dukungan guru
Putri menggambark yang baik
an kepatuhan untuk
remaja mengonsumsi
putri dalam TTD.
mengkonsums Dukungan
i tablet guru pun
tambah diketahui
darah. berbeda
o Populasi/subje nyata antara
k penelitian ketiga
dalam kelompok
penelitian ini perlakuan
adalah (p<0,05).
remaja putri Berbeda
yang menjadi dengan
sasaran dukungan
program orangtua,
pemberian terdapat
tablet FE. hubungan
Peneliti antara
3
mengambil dukungan guru
sampel untuk dengan
memberikan kepatuhan
gambaran konsumsi TTD
pelaksanaan (p=0,000)
pemberian Nuradhiani
TTD masing (2018).
masing 10
siswi
setiap
tingkatan
kelas. Total
survey
dilakukan
pada 90 siswi
dari tiga
SLTP.
3 Suryani 2020 JOMIS (Journal Efektivitas o Jenis Hasil uji Google
of Midwifery Metode penelitian statistic nilai scholar
Science) Ceramah Dan adalah P value =
Vol 4. No.1, Diskusi kuantitatif, 0,000
Januari 2020 Kelompok desain (0,000<0,05).
P-ISSN : 2549- Terhadap penelitian Artinya ada
2543 Kepatuhan Quasi perbedaan
E-ISSN : 2579- Remaja eksperimen yang signifikan
7077 Mengkonsumsi menggunakan antara
Tablet Tambah metode sebelum
Darah Non quivalent dan sesudah
Control Group dilakukan
Design metode
o Penelitian ceramah dan
dilakukan di diskusi
SMP Negeri kelompok.
16
Pekanbaru
pada bulan
November
2019.
Populasi
dalam
penelitian ini
adalah
seluruh
remaja putri
yang ada di
SMP Negeri
16 Pekanbaru
berjumlah 384
orang, sampel
remaja puteri
umur 15 tahun
yang
berjumlah 60
Orang
4 Agustina (2019) Jurnal Ilmiah Analisis o Desain Proporsi o Google
Kesehatan Pengetahuan penelitian anemia scholar
Masyarakat Vol. Terhadap yang sebesar, siswi
11 Edisi 4, 2019 Kepatuhan digunakan tidak sehat,
Fakultas Ilmu Remaja Putri yaitu cross malnutrisi,
Kesehatan, Dalam sectional tidak patuh
Universitas Mengkonsumsi dengan mengkonsumsi
Pembangunan Tablet Tambah sampel 153 TTD secara
Nasional Darah Untuk siswi SMP berturut-turut
Pencegahan Negeri 24 yaitu 28,8%,
Dan Kota 42,5%, 46,4%,
Penanggulanga Tangerang. dan 47,1%.
n Anemia Gizi Pengumpulan Seluruh siswi
Besi data dengan mempunyai
kuesioner, pengetahuan
kadar kategori cukup
Hemoglobin dan baik.
4
diukur dengan Proporsi
alat Quick pengetahuan
Check Hb, baik tentang
tinggi badan anemia, zat
dengan besi, TTD
microtoise, secara
berat badan berturutturut
dengan sebesar
timbang 76,5%, 21,6%,
digital HN dan 52,8%.
289. Ada hubungan
Data signifikan
dianalisis pengetahuan
menggunakan anemia gizi
uji Chi Square besi,
dengan nilai pengetahuan
signifikansi mengenai TTD
0,005. (p value
<0.005),
sedangkan
pengetahuan
zat besi tidak
berhubungan
secara
statistic,
dengan
kepatuhan
mengkonsumsi
TTD (p value =
0,233).
5 Noverina (2020) Darussalam Pengaruh o Penelitian Hasil: Analisis Google
Nutrition Journal, Explanation dilakukan uji Wilcoxon scholar
Mei Video Terhadap selama satu Signed Rank
2020,4(1):35-43 Pengetahuan bulan, terdapat
P-ISSN 2579- Dan Kepatuhan pada11 perbedaan
8588 Konsumsi Desember tingkat
E-ISSN 2579- Tablet 2019-10 pengetahuan
8618 Tambah Darah Januari 2020 dan kepatuhan
Di Smpn 65 dengan konsumsi
Jakarta Utara desain Quasi tablet tambah
Eksperimenta darah pada
l pretest- kelompok
posttest intervensi
control group. (p≤0,0001).
Total populasi Kelompok
380 siswi, control
dengan sebelum dan
sampel 215 sesudah
siswi. intervensi tidak
Pengambilan terdapat
sampel perbedaan
menggunakan tingkat
teknik pengetahuan
sampling dan kepatuhan
purposive. konsumsi
tablet tambah
darah pada
kelompok
kontrol (p >
0,083).
6 Sulistyorini (2019) Jurnal Kebidanan Hubungan o Penelitian ini Pengetahuan Google
Indonesia. Vol 10 Pengetahuan merupakan remaja putri scholar
No 2. Juli 2019 Dan Sikap penelitian tentang
(110 – 121) Remaja Putri survey anemia
Tentang analitik mayoritas
Anemia Dengan dengan dalam kategori
Perilaku pendekatan cukup
Mengkonsumsi cross sebanyak 40
Tablet Zat Besi sectional. responden (69
Di Rw 12 o Populasi %). Sikap
Genengan dalam remaja putri

5
Mojosongo penelitian ini tentang
Jebres adalah anemia
Surakarta seluruh mayoritas
remaja putri dalam kategori
yang cukup
ada di RW 12 sebanyak 42
Genengan responden
Mojosongo (72,4%).
Jebres Perilaku
Surakarta remaja putri
yang dalam
berjumlah 146 mengkonsumsi
orang. tablet zat bezi
o Tehnik mayoritas
pengambilan dalam kategori
sampel kurang
menggunakan sebanyak
accidental 30 responden
sampling (51,7%). Hasil
didapatkan koefisien
jumlah korelasi
responden 58 Kendall Tau
orang. Alat sebesar 0,022
Pengumpulan dengan
data angka
menggunakan signifikansi
kuesioner sebesar 0,855
dengan skala sehingga tidak
Guttman dan ada hubungan
Likert. Analisa antara
data pengetahuan
menggunakan remaja putri
korelasi tentang
Kendall anemia
Tau. dengan
perilaku
mengkonsumsi
tablet zat besi.
Hasil
koefisien
korelasi
Kendall Tau
sebesar -0,181
dengan angka
signifikansi
sebesar
0,155
sehingga tidak
ada hubungan
antara sikap
remaja putri
tentang
anemia
dengan
perilaku
mengkonsumsi
tablet zat besi.
7 Putri (2019) Jurnal Pengetahuan o Populasi yang Hasil penelitian Google
Kesehatan, Gizi, Pola diambil menunjukkan scholar
Volume VIII, Makan, dan remaja putri bahwa 37%
Nomor 3, Kepatuhan kelas I responden
November 2017, Konsumsi dan II. mengalami
hlm 404-409 Tablet Tambah o Pengambilan anemia, hasil
Darah dengan sampel statistik
Kejadian dengan teknik menunjukkan
Anemia Remaja simple bahwa ada
Putri random hubungan
sampling, pengetahuan
diperoleh 100 gizi dengan
remaja putri status anemia
yang p=0,018

6
memenuhi (p<0,05), tidak
kriteria ada hubungan
inklusi. pola makan
dengan status
anemia
dengan hasil
sumber
protein
p=0,625,
sumber zat
besi p=0,708,
dan sumber
vitamin C
p=1,000
(p>0,05). Ada
hubungan
kepatuhan
konsumsi
tablet Fe
dengan status
anemia
p=0,0005
(p<0,05). Hasil
multivariat
variabel yang
dominan yaitu
kepatuhan
konsumsi
tablet Fe
dengan
peluang 61,55
kali
8 Irianti (2019) Jurnal Ilmiah Gambaran o Jenis Hasil penelitian Google
Kebidanan, Vol. Faktor Penelitian remaja putri scholar
6, No. 2, Agustus Konsumsi deskriptif, yang konsumsi
2019 : 92-97 Tablet Tambah o Teknik tablet tambah
Darah Pada pengambilan darah 80
Remaja Putri sampel simple orangg 80%,
random dan, sikap
sampling positif 87
sebanyak 100 orang (87%),
responden. mendapatkan
dukungan guru
69 orang
(69%),
mendapatkan
dukungan
orang tua 73
orang (73%).
9 Apriningsih (2019) Journal Of The Peranan Orang- o Desain Mayoritas Google
Indonesian Tua Dalam penelitian responden scholar
Nutrition Meningkatkan adalah cross berpengetahua
Association Kepatuhan sectional, n kurang
P-Issn: 0436- Siswi Minum melibatkan (54,1%) dan
0265 E-Issn: Tablet Zat 135 orang-tua belum pernah
2528-5874 Besi Folat Di siswi mendapatkan
Kota-Depok yang diambil sosialisasi
secara acak tentang
dari sembilan tentang
sekolah anemia remaja
lanjutan putri (61,5%).
tingkat atas di Terdapat
Kota Depok, korelasi positif
selama tiga antara skor
bulan pengetahuan
dan sikap
orangtua
dengan
kepatuhan
siswi
(p=0,000), ada

7
perbedaan
kepatuhan
siswi minum
tablet zat besi-
folat antara
orang-tua yang
mengawasi
saat minum di
rumah dengan
yang tidak
mengawasi
(p=0,000), dan
antara
orang-tua yang
mendapatkan
sosialisasi
dengan yang
belum
mendapatkan
sosialisasi
(p=0,000).
Persamaan
regresi yang fit
tentang
peranan
orang-tua
dalam
meningkatkan
kepatuhan
siswi minum
tablet
zat besi-folat di
Kota Depok (p
value=0,000)
menunjukkan
faktor
pengawasan
orang-tua yang
berpengaruh
terbesar
(ß=0,709,
p=0,000)
selain faktor
mendapatkan
sosialisasi,
mekanisme
dan jadwal
suplementasi
di
sekolah
(0,551, 0,435,
dan 0,429
masing-
masingnya).
10 Savitry (2017) Berkala Hubungan o Penelitian ini Hasil penelitian Google
Kedokteran. Dukungan menggunakan menunjukkan scholar
Vol.13, No.1, Feb Keluarga metode distribusi
2017: 113-118 Dengan Niat observasional persentasi
Konsumsi analitik dukungan
Tablet Tambah dengan keluarga tinggi
Darah Pada pendekatan 32%, sedang
Remaja Puteri crossectional. 32%, dan
Sampel rendah 36%,
penelitian serta distribusi
berjumlah 50 persentasi niat
orang dengan kuat 66% dan
teknik niat lemah
pengambilan 34%. Analisis
stratified data
random menggunakan
sampling. uji Chi-

8
Instrumen square.dengan
penelitian tingkat
berupa kepercayaan
kuesioner. 95%
didapatkan
nilai p value =
0,029 (<0,05)
yang
menunjukkan
adanya
hubungan
yang
bermakna
antara
dukungan
keluarga dan
niat konsumsi
tablet
tambah darah
pada remaja
puteri di SMA
PGRI 4
Banjarmasin

9
HASIL DAN PEMBAHASAN terjadinya anemia pada calon ibu di masa
mendatang (Dieny, 2014)
Analisis kepatuhan remaja dalam Peneliti berasumsi bahwa kepatuhan
mengkonsumsi tablet tambah darah responden dapat dipengaruhi oleh pengetahuan
Dari ketiga jurnal penelitian diatas dapat responden tentang pentingnya konsumsi tablet
dilihat bahwa dalam penelitian ini ada Fe dan adanya dukungan yang diberikan oleh
persamaan dan perbedaan antara kedua jurnal. orang tua kepada anak untuk minum tablet Fe.
Dapat disimpulkan bahwa kesamaan kedua Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kepatuhan
jurnal adalah sama-sama membahas mengenai responden dalam mengkonsumsi tablet Fe bisa
kepatuhan remaja dalam mengkonsumsi tablet dipengaruhi oleh berbagai faktor dan yang
tambah darah, meliputi siklus menstruasi dan terpentingadalah adanya dukungan dari
kadar Hb remaja puteri. Sedangkan untuk keluarga, guru, dan pengetahuan yang dimiliki
perbedaan pada jurnal kedua ternyata pada oleh responden tentang manfaat konsumsi
desain penelitian yaitu ada yang menggunakan tablet Fe dan efeksamping konsumsi tablet Fe.
penelitian dengan jenis quasy eksperimen dan 2
jurnal penelitian meneliti dengan desain cross Hubungan Pengetahuan Dengan Konsumsi
sectional. tablet tambah darah Pada Remaja Putri.
Dari 3 jurnal yang peneliti temukan Berdasarkan 4 jurnal penelitian yang
kepatuhan remaja puteri dalam mengkonsumsi didapat mengenai pengetahuan mengenai
tablet tambah darah. Didapat hasil dari masing- hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet
masing jurnal yang diteliti, yaitu sama-sama tambah darah pada remaja putri. Penelitian
dalam membahas mengenai kepatuhan remaja pertama yang dilakukan oleh Putri (2017)
puteri dalam mengkonsumsi tablet tambah dengan metode survey melalui pendekatan
darah, dari teknik penelitian 2 jurnal sama yaitu cross sectional yang meneliti pengetahuan gizi,
sama-sama dalam melakukan penelitian cross pola makan, dan kepatuhan remaja puteri dalam
sectional dan 1 jurnal menganalisa kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan
menggunakan media ceramah. Dari segi kejadian anemia remaja puteri, analisis data
pengambilan sampel penelitian yang dilakukan dengan menggunakan chi square. Hasil
oleh Suryani (2020) teknik pengambilan sampel penelitian menyebutkan ada hubungan
menggunakan totoal sampling, Widiastuti (2019) pengetahuan dengan konsumsi tablet tambah
menggunakan teknik pengambilan sampel darah pada remaja putri saat menstruasi, baik
dengan teknik simple random sampling dan Adi remaja putri yang mempunyai pengetahuan
Putra (2020) menggunakan teknik pengambilan tinggi maupun dengan pengetahuan rendah.
sampel purposive sampling. Penelitian kedua oleh Agustina (2019)
Faktor yang berpengaruh terhadap menyimpulkan bahwa Pengetahuan anemia, zat
kepatuhan adalah pengetahuan responden. besi dan tablet tambah darah berhubungan
Pengetahuan merupakan salah satu faktor dengan kepatuhan siswi dalam mengkonsumsi
predisposing (predisposisi) yang dapat tablet tambah darah, kecuali pengetahuan zat
memengaruhi perilaku individu untuk besi. Diperlukan pengawasan dan
mengonsumsi tablet tambah darah, karena pendampingan saat siswi mengkonsumsi tablet
pengetahuan merupakan faktor dominan untuk tambah darah dan mencatat pada kartu
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan monitoring, peneliti Noverina (2020)
merupakan segala informasi yang diterima menyimpulkan bahwa Analisis uji Wilcoxon
seseorang dari luar dirinya dan disertai dengan Signed Rank terdapat perbedaan tingkat
pemahaman terhadap informasi yang pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet
didapatkan (Susanti, 2016). tambah darah pada kelompok intervensi
Penelitian ini tidak sejalan dengan (p≤0,0001). Kelompok control sebelum dan
penelitian yang dilakukan Budiarni dan Subagio sesudah intervensi tidak terdapat perbedaan
(2012), sebesar 48,2% subjek tidak tingkat pengetahuan dan kepatuhan konsumsi
mengonsumsi TTD karena rasa yang tidak enak tablet tambah darah pada kelompok kontrol (p >
dan bau amis. Sehingga Hanya sedikit subjek 0,083). Kesimpulan ada pengaruh media
yang menyukai karakteristik tablet tambah explanation video dalam pencegahan anemia
darah dan patuh untuk mengonsumsinya remaja putri terhadap pengetahuan dan
(Rahmawati, 2012). kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah di
Remaja putri diharuskan mengkonsumsi SMPN 65 Jakarta Utara. Hal yang sama juga
Tablet Tambah Darah karena mengalami oleh Sulistyirini (2019) menyimpulkan bahwa
menstruasi setiap bulan. Tablet Tambah Darah tidak ada hubungan antara pengetahuan dan
berguna untuk mengganti zat besi yang hilang sikap remaja puteri tentang anemia dengan
karena menstruasi dan untuk memenuhi perilaku mengkonsumsi tablet zat besi dengan
kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari hasil koefesien korelasi kendall tau sebesar
makanan. Zat besi pada remaja putri juga -0,181 dengan angka signifikan 0,155 di RW 12
bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi Genengan Mojosongo Jebres Surakarta.
belajar, menjaga kebugaran dan mencegah
menggunakan pikiran abstrak, sebagai lawan
Hubungan Sikap Dengan Konsumsi tablet pola pikir konkret pada anak-anak,
tambah darah Pada Remaja Putri. memungkinkan seorang remaja dapat
Berdasarkan lima penelitian yang menyelesaikan tugas -tugasnya. Hal tersebut
diekstrak ada dua penelitian yang membahas membuat remaja dapat melakukan
antara hubungan sikap dengan kebiasaan perencanaan dan menghubungkan fakta
konsumsi tablet tambah darah. Dari hasil kedalam pikiran yang terintegrasi sehingga siap
penelitian Irianti (2019) didapatkan nilai mengambil peranan dalam masyarakat dewasa.
p=0,031 dan OR=2,192 yang berarti responden (Sayogo, 2012).
dengan sikap yang baik memiliki kesadaran
yang tinggi 2,2 kali untuk mengonsumsi tablet Hubungan dukungan keluarga dengan
tambah darah dibanding responden yg konsumsi tablet tambah darah pada remaja
mempunyai sikap buruk. Berbeda dengan putri.
penelitian di Pakistan (2015) didapatkan tidak Berdasarkan 2 penelitian yang didapat,
ada hubungan antara sikap dengan kadar Hb bahwa satu penelitian meneliti hubungan
(p=0,950). peranan orang tua dalam meningkatkan
Penelitian kedua adalah Sulistyirini (2019) kepatuhan siswi minum tablet Fe di Kota depok.
menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan Apriningsih (2019) hasil penelitian Siahaan
antara pengetahuan dan sikap remaja puteri (2012) yang menyatakan tidak ada hubungan
tentang anemia dengan perilaku mengkonsumsi bermakna antara tingkat pendidikan ibu,
tablet zat besi dengan hasil koefesien korelasi pekerjaan orang tua dengan status anemia
kendall tau sebesar -0,181 dengan angka pada remaja putri di Kota Depok.11 Namun
signifikan 0,155 di RW 12 Genengan Mojosongo demikian pendidikan merupakan modal dasar
Jebres Surakarta. Pada variabel sikap dapat penunjang tingkat sosial ekonomi,sehingga
dilihat bahwa sikap remaja putri tentang anemia pendidikan orang tua dapat memengaruhi status
mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 42 gizi anak.Retno et al (2017) menyatakan bahwa
responden (72,4%) dan sebagian kecil ayah dan ibu yang berpendidikan rendah
mempunyai sikap yang baik sebanyak 16 berpeluang 2,221 dan 1,945 memiliki remaja
responden (27,6%). Dari 16 responden yang anemia dibandingkan ayah dan ibu yang
memiliki sikap baik, mayoritas berada pada berpendidikan tinggi. Jenis pekerjaan orang tua
kategori umur remaja akhir (17-25 tahun) yaitu berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
sebanyak 13 responden, sedangkan yang keluarga dan akan memengaruhi kemampuan
berada pada kategori remaja awal (12-16 membeli makanan bergizi untuk anggota
Tahun) hanya 3 responden. Semakin cukup keluarganya. Yamin (2012) mendapatkan
umur, seseorang akan semakin lebih matang adanya hubungan antara pekerjaan ayah
dalam berfikir dan bekerja. Namun, sikap dengan kejadian anemia pada remaja putri.
merupakan kesiapan mental yaitu suatu proses Dukungan dan motivasi orang tua
yang berlangsung dalam diri seseorang didapatkan dengan terlebih dahulu memberikan
bersama dengan pengalaman individual sosialisasi dan edukasi kepada orangtua.
masing-masing, yang mengarahkan dan Kerjasama orang tua dan sekolah dalam
menentukan respon terhadap berbagai objek memotivasi siswi meningkatkan kepatuhan
dan situasi. (Sarwono, 2011). minum tablet tambah darah merupakan hal
Hasil penelitian ini juga menunjukkan dari yang sangat penting. Sekolah sebagai
16 responden yang memiliki sikap baik, perpanjangan tangan sektor kesehatan dalam
mayoritas berpendidikan SMA (8 responden), pendistribusian tablet tambah darah harus
berpendidikan SMP ada 5 responden, dan menggandeng orang tua siswi agar kepatuhan
berpendidikan PT ada 3 responden. Pendidikan siswi meningkat. Hal ini pernah dilakukan di
dapat mempengaruhi seseorang termasuk Uttar Pradesh India, dimana sebelum siswa
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang diberikan Tablet tambah darah, orang tua
untuk berperan serta dalam pembangunan diminta mengisi formulir kesediaan dan
kesehatan. Selain itu, sikap juga dipengaruhi diberikan pengarahan oleh kepala sekolah
oleh faktor lain, diantaranya adalah pengalaman Dalam sosialiasi kepada orang tua sebaiknya
pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap dijelaskan manfaat minum tablet tambah darah
penting, pengaruh kebudayaan, media massa, bagi remaja putri, kandungan zat gizi mikro
lembaga pendidikan dan faktor emosional. tablet tambah darah, aturan minum,
(Wawan, 2011). kemungkinan efek samping dan cara mencegah
Masa remaja adalah terminologi yang terjadinya efek samping, jenis makanan yang
digunakan untuk menyatakan periode dapat menghambat dan membantu penyerapan
pendewasaan pikiran dan tubuh sehingga dapat zat besi serta cara mengidentifikasi remaja yang
diterapkan kepada manusia sebelum, sesudah, menderita anemia zat besi. Topik-topik tersebut
dan selama pubertas. Selama masa remaja, merupakan topik esensial untuk meyakinkan
terjadi perkembangan fisik, emosi, sosial, dan orang tua akan pentingnya konsumsi tablet
intelektual yang sangat cepat. Kemampuan tambah darah pada remaja putri sehingga dapat
menjadi motivator bagi siswi untuk mengkonsumsi tablet tambah darah tablet
mengonsumsi tablet tambah darah secara tambah darah.
teratur. Hasil Riskesdas 2018 menampilkan 4. Dari 3 jurnal berhubungan dengan gambaran
alasan terbanyak remaja putri kurang patuh dukungan keluarga yang direveiew maka
mengonsumsi tablet tambah darah adalah hasil yang didapat adalah sebagian besar
karena merasa tidak perlu minum tablet tambah remaja puteri mendapatkan dukungan yang
darah. baik dari pihak keluarga dalam hal
Mayoritas orangtua menyatakan remaja mengkonsumsi tablet tambah darah.
putrinya tidak dapat memastikan kalau remaja 5. Ada hubungan bermakna antara
putrinya minum tablet tambah darah pada waktu pengetahuan dengan kepatuhan remaja
tertentu secara teratur. Hanya 17% responden dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.
menyatakan bahwa remaja putri minum tablet 6. Ada hubungan yang bermakna antara sikap
tambah darah setelah makan malam. Dalam hal dengan kepatuhan remaja dalam
ini peran orang tua sebagai pengawasan remaja mengkonsumsi tablet tambah darah.
putri minum tablet tambah darah perlu di 7. Ada hubungan yang bermakna antara
optimalkan. Zulaekah (2009) menyatakan dukungan keluarga dengan kepatuhan
bahwa pemberian edukasi gizi anak kepada remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah
orang tua dan guru dapat meningkatkan kadar darah.
Hb anak sekolah selain pemberian tablet
tambah darah karena orang tua dapat menjadi DAFTAR PUSTAKA
pemberi motivasi bagi perubahan perilaku
kesehatan anak seperti kebiasaan sarapan, Almatsier, S. 2001.
mencuci tangan dan kebiasaan selalu memakai Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:
alas kaki. Gramedia Pustaka Utama
Peranan orang tua sangat penting dalam Arisman 2007.
meningkatkan kepatuhan siswi mengonsumsi Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta :
Tablet Tambah Darah yang dianjurkan WHO Penerbit Buku Kedokteran.
dan Kemenkes RI untuk mencegah dan Astiandani (2015).
menanggulangi anemia pada remaja putri. Penelitian Ilmiah Tentang Gambaran
Namun hasil penelitian ini menemukan masih Pengetahuan Remaja Dalam
kurangnya tingkat pengetahuan dan sikap orang Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Di
tua tentang anemia pada remaja putri. Hal ini Cirebon Tahun 2015
berdampak pada kurang optimalnya peran BKKBN, 2012.
orang tua dalam meningkatkan kepatuhan siswi Survei demografi dan kesehatan Indonesia
mengonsumsi zat besi-folat. Dalam studi ini 2012: Kesehatan Reproduksi Remaja.
hanya peranan orang tua dalam memotivasi, Jakarta: BKKBN.
mengedukasi dan mengawasi remaja putri Dieny, 2014.
dalam mengonsumsi tablet tambah darah masih
Konsumsi Tablet Fe. Jakarta.
minim.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (2019)
Laporan Tahunan Propinsi Jambi Tahun
KESIMPULAN
2018.
Ada banyak faktor yang menentukan hubungan
Kemenkes RI, 2012.
konsumsi TTD pada remaja putri di Indonesia,
Situasi Kesehatan reproduksi remaja.
baik faktor internal maupun faktor dari luar diri
Jakarta. Kemenkes RI
remaja tersebut. Berdasarkan 10 penelitian
-------------, 2013.
yang diekstrak, maka kesimpulannya adalah :
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
1. Dari 3 jurnal yang telah direveiew mengenai
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
kepatuhan responden dalam mengkonsumsi
Kemenkes RI
tablet tambah darah sebagian remaja puteri
-------------, 2016.
sudah patuh dalam mengkonsumsi tablet
Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
tambah darah. Dan sebagian lagi tidak patuh
Jakarta. Kemenkes RI
dalam mengkonsumsi tablet tambah darah
-------------, 2017
dengan alasan mereka merasa eneg saat
Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi.
mengkonsumsi tablet tambah darah.
Direktorat Bina Gizi. Jakarta.
2. Dari 5 jurnal yang membahas gambaran
Notoatmodjo 2013
pengetahuan setelah direveiw sebagian
Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan
responden sudah memiliki pengetahuan baik
ke dua Edisi Revisi. Jakarta: Rineke Cipta
mengenai tablet tambah darah.
Notoatmodjo 2012.
3. Dari 3 jurnal yang telah direview
Imu Perilaku Kesehatan, Rieneka Cipta.
berhubungan dengan gambaran sikap
Jakarta
responden yang telah direview didapat
Whord Health Organization (WHO) (2014).
sebagian besar responden sudah memiliki
WHO statistic informasi system (WHOSIS)
sikap positif terhadap kepatuhan
http://www.who.int/whosis/whostat/2014/en
diakses pada tanggal 21 Mei 2015 Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Yanti (2015). Pada Remaja Putri Jurnal Sains Kebidanan
Buku Ajar Kesehatan Reproduksi (Bagi Vol 1 No,1 November 2019
Mahasiswa DIII Kebidanan). Yogyakarta:
Pustaka Rihama Suryani (2020)
Rizva, 2015. Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kelompok Terhadap Kepatuhan Remaja
kebiasaan konsumsi Tablet Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah.
Tambah Darah pada remaja putri. Dalam JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 4.
Karya Tulis Ilmiah.2015 No.1, Januari 2020 P-ISSN : 2549-2543 E-
Soetjiningsih 2010. ISSN : 2579-7077
Agustina (2019)
Tumbuh Kembang Anak. Surabaya:
Analisis Pengetahuan Terhadap Kepatuhan
Penerbit Buku Kedokteran.
Remaja Putri Dalam Mengkonsumsi Tablet
Rusmini, 2019.
Tambah Darah Untuk Pencegahan Dan
Dalam Jurnal Sains Kebidanan Tahun 2019
Penanggulangan Anemia Gizi Besi. Jurnal
Tentang Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet
Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 11 Edisi
Tambah Darah Pada Remaja Puteri Di
4, 2019 Fakultas Ilmu Kesehatan,
Semarang.
Universitas Pembangunan Nasional
Nuradhiani, 2017
Noverina (2020)
Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan
Pengaruh Explanation Video Terhadap
Konsumsi TabletTambah Darah Pada
Pengetahuan Dan Kepatuhan Konsumsi
Remaja Putri Di Kota Bogor. J. Gizi
Tablet Tambah Darah Di Smpn 65 Jakarta
Pangan, November 2017, 12(3):153-160.
Utara. Darussalam Nutrition Journal, Mei
DOI: 10.25182/Jgp.2017.12.3.153-160
2020,4(1):35-43 P-ISSN 2579-8588 E-ISSN
ISSN 1978-1059 EISSN 2407-0920.
2579-8618
Terakreditasi SK Menristek Dikti
Sulistyorini (2019)
12/M/Kp/II/2015 Tersedia Daring:
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Http://Journal.Ipb.Ac.Id/Index.Php/Jgizipang
Putri Tentang Anemia Dengan Perilaku
a
mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Rw 12
Aprianti Et Al, 2018
Genengan Mojosongo Jebres Surakarta.
Factors Correlated With The Intention Of
Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol 10 No 2.
Iron Tablet Consumption Among Female
Juli 2019 (110 – 121)
Adolescents. Urnal Ners Vol. 13, No. 1, April
Putri (2019)
2018. Pissn: 1858-3598 Eissn: 2502-5791
Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan
Sulistyorini, 2019
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja
dengan Kejadian Anemia Remaja Putri
Putri Tentang
Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3,
Anemia Dengan Perilaku Mengkonsumsi
November 2017, hlm 404-409
Tablet Zat Besi
Di Rw 12 Genengan Mojosongo Jebres
Surakarta. Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol
10 No 2. Juli 2019 (110 – 121)
Irianti, 2019
Gambaran Faktor Konsumsi Tablet Tambah
Darah Pada
Remaja Putri. Oksitosin: Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 :
92-97
Adi Putra (2020)
Hubungan Kepatuhan Minum Tablet Fe
Dengan Kejadian Anemia (Hb) Pada
Remaja Putri Di SMP Negeri 1 Tapen
Kabupaten Bondowoso. Jurnal
keperawatan Profesional (JKP) Volume 8,
Nomor 1 Februari 2020 p-ISSN: 2355-679X;
e-ISSN: 2685-1830
Aprianingsih, 2019
Peranan orang tua dalam meningkatkan
kepatuhan siswi minum tablet zat besi folat
di kota Depok. Jurnal Gizi Indonesia 42(2):
71-82 p-ISSN: 0436-0265; e-ISSN: 2528-
5874
Widiastuti (2019),

Anda mungkin juga menyukai