Anda di halaman 1dari 8

Tugas UTS Take Home

Implementasi Program Gizi

Program-program Gizi di Puskesmas

oleh :

Annisaa Fauziyah
1711222003

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan-kegiatan program yang akan dilakukan untuk perbaikan gizi


masyarakat puskesmas adalah kegiatan  harian, kegiatan  bulanan atau smesteran
(6 bulan sekali) dan kegiatan tahunan ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan
investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi
misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.  Kegiatan program Perbaikan Gizi
Masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

Program perbaikan gizi masyarakat di puskesmas, ditulis dengan tujuan untuk


mengetahui bentuk-bentuk kegiatannya, tenaga pelaksananya, jenis-jenis pelatihan
untuk pelaksana, pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat
termasuk standar operasional prosedur.  Dan pengawasan, evaluasi dan bimbingan
tehnis dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta output dari pelaksanaan kegiatan
program gizi Puskesmas.

B. TUJUAN
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi di kalangan masyarakat
2. Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan energy protein
      
BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI/PENGERTIAN

Program Perbaikan Gizi Masyarakat  adalah salah satu  program pokok


Puskesmas  yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.

B. FUNGSI UTAMA PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DI


PUSKESMAS

Salah atau fungsi utama program perbaikan gizi masyarakata di Puskesmas


adalah mempersiapkan,memelihara dan mempertahakan agar setiap orang
mempunyai status gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat
terwujud kalau setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan
dengan cara yang baik dan benar sesuai komponen-kompoen yang harus ada
dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas.

C. KEGIATAN – KEGIATAN  PROGRAM  PERBAIKAN GIZI


MASYARAKAT PUSKESMAS

  Kegiatan Program Gizi Harian


        Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa
makanan dan minuman lain   pada   bayi  berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur  6- 24 bulan adalah pemberian  makanan
pendamping ASI pada anak usia  6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90
hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet
besi (90 tablet) selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga
miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi
di wilayah puskesmas
5. Kegiatan  investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika
ditemukan masalah gizi  misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
  Kegiatan Program Gizi Bulanan
        Kegiatan Progrogram Giai Bulanan yang dilakukan bulanan adalah
1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita)
adalah  pengukuran berat badan balita untuk mengetahui  pola pertumbuhan
dan perkembangan berat badan balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
3. Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali)  adalah
Pemberian Kapsul  Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah
pemberian  kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita secara
periodik yaitu untuk bayi diberikan  setahun sekali  pada bulan Februari dan
Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali dan secara serentak  dalam
bulan Februari dan Agustus.
  Kegiatan Program Gizi Tahunan
        Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)
1. Pemantauan Status Gizi balita
2. Pemantaun konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium
4. Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh  tenaga gizi
berpendidikan  D1 (Asisten Ahli Gizi) dan DIII (Ahli Madya Gizi)  serta
S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi)  yang khusus dipersiapkan  atau mahir dalam
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat  atau sebagai tenaga profesinal di
bidang gizi.  Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan oleh tenaga
kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi puskesmas.
Kegiatan program gizi di dalam dan di luar negeri
        Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam
maupun di luar gedung   Puskesmas.
tujuan :
 Mengadakan  promosi dan mendorong terlaksananya ASI eksklusif.
 Memberi PMT pemulihan pada balita dengan gizi buruk.
 Melaksanakan pemantauan hasil penimbangan dengan SKDN
Memberi kapsul Vit. A dosis tinggi pada ibu nifas, juga pada anak balita dan  bayi
6 – 11 bln (100.000 SI ).
 Memberikan tablet besi ( Fe 90 ) pada Ibu hamil
 Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis atau
metabolik yang membutuhkan diet khusus

D. JENIS PELATIHAN TENAGA GIZI


Beberapa jenis pelatihan bagi petugas gizi puskesmas adalah
1. Pelatihan konseling ASI
2. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita
3. Pelatihan Konseling MP-ASI
4. Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
5. Pelatihan pengelolaan Program Gizi Puskesmas
6. Dan beberapa pelatihan gizi lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan petugas dalam melaksanakan program gizi di masyarakat

E. PEDOMAN PROGRAM GIZI

Pedoman-pedoman yang harus dimiliki oleh seorang petugas gizi Puskesmas


adalah
1. Buku Surveilans Gizi
2. Buku Pegangan Kader Posyandu
3. Buku Manajemen pemberian Vitamin A
4. Buku Manajemen Pemberian Tablet Fe
5. Buku Pedoman Pemberian ASI
6. Buku Pedoman MP-ASI
7. Buku Pedoman Pemberian Garam Beryodium
8. Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita
9. Buku Pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI untuk usia 6-24
bulan.

F. OUTPUT PROGRAM GIZI

Beberapa Output dari Program Gizi adalah


1. Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI
2. Jumlah Balita yang memiliki KMS, jumlah balita yang ditimbang, Naik Berat
Badannya termasuk juga Balita dengen Berat Badan dibawah Garis Merah (BGM)
pada KMS
3. Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A
4. Jumlah Balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan.
5. Gambaran Status Gizi Balita
6. Gambaran Konsumsi Gizi
7. Gambaran penggunaan Garam Beryodium
8. Laporan hasil Investigas dan Intervensi Gizi buruk. Dan beberapa laporan
lainnya.

G. PENGAWASAN,EVALUASI,DAN BIMBINGAN DARI DINAS


KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota


biasanya dilakukan dalam bentuk  sebagai berikut :
1. Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan
supervisi atau bimbingan tehnis program gizi pada setiap tahunnya.
2. Umpan balik Laporan (feedbeck) laporan cakupan selama setahun dari Dinas
Kesehatan kabupaten /kota dari  laporan rekapitulasi puskesmas  yang dikirm
setiap bulan di Dinas Kabupaten/kota.
3. Pertemuan monitoring dan evaluasi program gzi ditingkat Kabupaten /kota.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi salah satu upaya yang harus di lakukan untuk menanggulangi  penyakit
kekuranaga gizi  yang terjadi di kalangan masyrakat yaitu dengan melakukan
peningkatan pemberian  ASI pada balita berumur 0- 6 bulan, pemberian tablet
besi pada ibu hamil,pemberian kapul vit. A (Dosis 200.000 SI) pada balita yang
menderita gizi buruk, pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk.

B. Saran

Untuk mencegah terjadinya peningkatan penyakit kekurangan gizi yang


terjadi di alangan masyarakat maka bai yang berumur 0 – 6 bulan sebaiknya di
berikan  ASI oleh ibu.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yokyakarta: Nuha


Medika
Depkes RI. 2006. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai