Disusun oleh :
i
HALAMAN JUDUL
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sains Terapan
Promosi Kesehatan (S.Tr.Kes)
Disusun Oleh:
PANJI ASMORO BANGUN
NIM : P0 5170017033
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN
NIM : P0 5170017033
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi ini adalah betul-betul hasil karya
saya dan bukan penjiplakan dari hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam Skripsi
ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
ABSTRAK
Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun
akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama
kehidupan. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh
faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita. Sebanyak 94 balita dikota
Bengkulu mengalami stunting dengan prevalensi 4,68% dan paling banyak ditemukan di
Puskesmas Jalan Gedang sebanyak 14 balita stunting dengan prevalensi 14,89%. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh media LETING terhadap pengetahuan dan sikap tentang
stunting pada siswa-siswi SMKN 5 Kota Bengkulu.
Jenis penelitian ini adalah Pre Experimental dengan rancangan penelititan one group
pretest-posttest design. Sampel pada penelitian ini adalah siswa/I SMKN 5 Kota Bengkulu
iv
yang berjumlah 32 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data
dalam penelitian menggunakan uji Wilcoxon signed rank test..
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pengetahuan sebelum 11,06 dan sesudah 13,88
sedangkan rata-rata sikap sebelum 43,72 dan sesudah 55,75. Hasil uji wilcoxon signed rank
test diperoleh p value = 0,000 < 0,005 yang menunjukan ada pengaruh media LETING
terhadap pengetahuan dan sikap tentang stunting pada remaja SMKN 5 Kota Bengkulu.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu media pembelajaran dikelas untuk
memberikan promosi kesehatan agar pengetahuan dan sikap siswa meningkat sehingga dapat
mencegah stunting.
ABSTRACT
Stunting or short is a condition of failure to thrive in children under five years of age due
to chronic malnutrition and repeated infections, especially in the first 1000 days of life.
Stunting is caused by multidimensional factors and is not only caused by poor nutrition
experienced by pregnant women and children under five. A total of 94 toddlers in the city of
Bengkulu experienced stunting with a prevalence of 4.68% and most were found at Jalan
Gedang Health Center as many as 14 toddlers stunting with a prevalence of 14.89%. This
study aims to determine the effect of LETING media on knowledge and attitudes about
stunting in students of SMKN 5 Bengkulu City.
This type of research is Pre Experimental with research one group pretest-posttest design.
The sample in this study were students of SMKN 5 Bengkulu City, totaling 32 people using
purposive sampling technique. Data analysis in this study used the Wilcoxon signed rank test..
The results of the study obtained the average knowledge before 11.06 and after 13.88
while the average attitude before and after was 43.72 55.75. The results of the Wilcoxon
signed rank test obtained p value = 0.000 < 0.005 which shows that there is an influence of
LETING media on knowledge and attitudes about stunting in adolescents at SMKN 5
Bengkulu City.
This research is expected to be used as one of the learning media in the classroom to
provide health promotion so that students' knowledge and attitudes can increase so as to
prevent stunting.
v
BIODATA
vi
MOTTO
Sukses adalah kemampuan untuk pergi dari satu kegagalan tanpa kehilangan keinginan untuk
berhasil
(Anonymous)
Perjuangan merupakan bukti bahwa engkau belum pernah menyerah. Rintangan selalu
menyertai lahirnya suatu mukjizat. Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati tetapi
jawaban ialah berasal dari Tuhan. Hati manusia memfikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang
menentukan arah langkahnya.
Hari kemarin adalah pembelajaran dan jadikanlah hari esok sebagai harapan, jangan pernah
menyerah “never give up” sampai Tuhan berkata waktunya pulang.
Selalu bersyukur dalam hal apapun, tidak perlu mengeluh, cukup Allah yang tahu peluh hati,
karena Dialah sang pemilik hati.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi
nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang
senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam
syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini
untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku
semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan
hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,..
Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua
pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan
tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu
Ayah,,, Ibu,, masih saja menyusahkanmu..
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tanganku
menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara
kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan
baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah
mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu..
Untukmu Ibu (Hairati)... Ayah (Sihabudin),,,Terimakasih....
we always loving you... ( ttd.Anakmu)
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian
impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu
semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan
ungkapan terimakasihku kepada:
"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Tuhan dan
orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat
terbaik”..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan Sarjana
viii
Terapan Promosi Kesehatan 2017’
Buat sahabat sekaligus saudara selama Berada di bangku perkuliahan (Qurratu,
Rosi, Ella) dan keluarga SM (Arban, Dwi, Fahri, Fajri, Firnanda, Halomoan, Kevin, Nanda,
Novi, Panji, Rahmat, Refki, Riski, Tegar, Vio, Yosep,dan Zandi) Terima kasih sudah
mewarnai kehidupan ku diempat tahun terakhir ini, terima kasih kalian yang selalu ada.
Sangat bersyukur dipertemukan kalian semua yang menerima segala keegoisanku,
kekanak2an ku,serta kebacotanku hehe pasti ku akan sangat merindukan kalian. Inilah
perjalanan hidup kawan saat ada pertemuan pasti ada perpisahan dan perpisahan itu sudah
semakin dekat dengan kita. Aku berharap semoga kita depertemukan kembali dengan
kehidupan yang lebih baik. Kata orang masa putih abu masa yang paling indah tapi bagiku
masa kuliah ngga kala indah itu semua karna ada kalian sahabat ku. Terima kasih
Brotherbrotherku.
Dan tidak lupa saya ucapakan terima kasih kepada pembimbing 1 bunda Linda dan
pembimbing 2 bunda Lisma yang telah membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini,
terima kasih banyak bun maaf ya bun kalo saya banyak salah bun dan sering buat bunda
marah – marah heheh
Teruntuk keluarga asuhku yang cantik dan ganteng (Khairunnisa, Putri, Afdeo, Tera,
Insani, Siwi, Dwi, Desmiana) terima kasih sudah menjadi adek asuh tergila atas kelucuan
kalian pada masa perkuliahan ini dan terima kasih juga atas motivasi kalian semua dik hehe,
maafkan kakak belum bisa menjadi kakak asuh yang baik untuk kalian semangat kuliahnya
adek-adek asuh kakak dan khusus untuk khairunnisa dan putri semangat skripsi tahun depan
dan semoga kalian berdua cepat wisuda juga hehe.. Amiiin ya robbal’alamin
Kalian semua bukan hanya menjadi teman, adik dan dosen pembimbing yang baik,
kalian adalah saudara bagiku!! Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang
dapat kupersembahkan kepada kalian semua orang-orang yang ku sayangi, Terimakasih
beribu terimakasih kuucapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna untuk kemajuan
ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Media
LETING (Booklet Stunting) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Stunting Di
SMKN 5 Kota Bengkulu Tahun 2021”.
ix
Skripsi ini terselesaikan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan Penulis di masa yang
akan datang. Mudah-mudahan Skripsi ini bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................iii
PERNYATAAN.......................................................................................................................iii
ABSTRAK.................................................................................................................................v
ABSTRACT..............................................................................................................................vi
x
BIODATA................................................................................................................................vii
MOTTO..................................................................................................................................viii
PERSEMBAHAN....................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR..............................................................................................................xi
DAFTAR ISI...........................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...................................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................................4
E. Keaslian Penelitian.............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................6
A. Stunting..............................................................................................................................6
B. Pengetahuan........................................................................................................................9
C. Sikap.................................................................................................................................12
D. Remaja..............................................................................................................................14
E. Metode Ceramah...............................................................................................................15
F. Media...............................................................................................................................16
G. Leting (Booklet Stunting).................................................................................................17
H. Teori.................................................................................................................................17
I. Kerangka Teori.................................................................................................................20
J. Hipotesis...........................................................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................21
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian......................................................................21
B. Kerangka Konsep.............................................................................................................21
C. Definisi Operasional.........................................................................................................22
D. Populasi dan Sampel........................................................................................................23
E. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................................24
F. Instrumen dan Bahan Penelitian......................................................................................24
G. Pengumpulan Data...........................................................................................................24
H. Pengolahan Data...............................................................................................................25
I. Analisis Data.....................................................................................................................26
J. Alur Penelitian..................................................................................................................26
K. Etika Penelitian.................................................................................................................27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................29
xi
A. Hasil Penelitian.................................................................................................................29
B. Pembahasan......................................................................................................................33
C. Keterbatasan Penelitian....................................................................................................37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................39
A. Kesimpulan.......................................................................................................................39
B. Saran.................................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................40
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4. 3 Rerata Sikap Sebelum dan Sesudah Diberikan Media LETING.................................... 32
Tabel 4. 4 Distribusi Persentase Sikap Sebelum dan Sesudah Diberikan
Media LETING ........................................................................................................................... 32
Tabel 4. 5 Pengaruh Media LETING Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang
Stunting Pada Siswa-Siswi SMKN 5 Kota Bengkulu ................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Organisasi Penelitian
Lampiran 6 : Dokumentasi
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia saat
ini (Kemenkes RI, 2019). Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada
anak berusia dibawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang
terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (Setwapres, 2018). Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri penilaian status gizi anak bahwa tergolong stunting apabila panjang atau
tinggi badan anak berada dibawah minus dua standar deviasi (-2SD) anak seusiannya.
Global Nutrion Report menyatakan Indonesia adalah Negara ke-5 di dunia dengan
jumlah sekitar 9 juta balita tertinggi mengalami stunting dengan prevalensi 37%
(WHO, 2018). Data SSGBI 2019 menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia
adalah 27,67%, sedangkan pada tahun 2018 prevalensi stunting mencapai 30,8%.
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa stunting mengalami penurunan.
Meskipun menurun, prevalensi stunting masih diatas standar minimal WHO yaitu
<20%. Prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu mencapai 27,98% (Riskesdas, 2018).
Dinas kesehatan kota Bengkulu berdasarkan data E-PPGBM tahun 2019, sebanyak 94
balita dikota Bengkulu mengalami stunting dengan prevalensi 4,68% dan paling
banyak ditemukan di Puskesmas Jalan Gedang sebanyak 14 balita stunting dengan
prevalensi 14,89%.
Di Indonesia, satu dari sembilan anak perempuan menikah dibawah usia 18 tahun
(Badan Pusat Statistik, 2020). Remaja yang memasuki jenjang perkawinan berusia
muda mengundang resiko khususnya pada bayi, berupa bayi berat lahir rendah
(BBLR), prematuritas, asfiksia, dan stunting. Oleh sebab itu remaja putri sudah harus
dipersiapkan, baik secara fisik (gizi baik, tidak anemia), pengetahuan mengenai
tumbuh-kembang balita, maupun pengetahuan mengenai stunting (Adriyani, 2017).
Rachim dan pratiwi (2017) menyatakan bahwa pada balita yang mengalami stunting
memiliki dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang mengalami
stunting akan memiliki kecerdasan yang tidak maksimal, serta menjadikan anak lebih
rentan terhadap penyakit tidak menular dan saat dewasa dapat beresiko pada
menurunnya tingkat produktivitas. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan
tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun
pada anak balita. Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak
2
balita adalah pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu mengenai gizi,
pemberian Air Susu Ibu (ASI Eksklusif), pemberian makanan pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI), tingkat kecukupan zinc, tingkat kecukupan zat besi, riwayat penyakit
infeksi serta faktor genetik dari orang tua (Aridiyah, 2015).
Dampak buruk kekurangan gizi sangat sulit diobati apabila melewati 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK). Untuk mengatasi masalah stunting, masyarakat perlu
dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak balita. Secara aktif
turut serta dalam komitmen global Scalling Up Nutrition (SUN) dalam menurunkan
stunting (Kemenkes RI, 2019). Pengetahuan remaja putri mengenai stunting bisa
didapat dari kegiatan promosi kesehatan. Dalam promosi gizi, dapat menggunakan
beberapa media agar informasi yang disampaikan dapat ditangkap lebih mudah
(Kemenkes, 2018). Media promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
promosi kesehatan untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Penggunaan media booklet merupakan salah satu cara untuk menyampaikan informasi
dalam waktu relatif singkat, praktis, dan mudah dibawa kemana saja sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting.
Hasil penelitian dari Simanjuntak (2019), pendidikan gizi dengan media booklet
adanya peningkatan pengetahuan dan sikap tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) yang dilakukan pada remaja putri di SMA RK MURNI Lubuk Pakam. Artinya
penyuluhan kesehatan dengan media booklet berhasil meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja putri SMA RK MURNI secara signifikan. Prastika, dkk (2019)
menyebutkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
pencegahan kekurangan energi kronis setelah mendapatkan pendidikan gizi dengan
media booklet. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata skor pengetahuan dan sikap
remaja putri tentang pencegahan kekurangan energi kronis mengalami peningkatan
setelah mendapatkan pendidikan gizi.
Kota Bengkulu memiliki 17 puskesmas. Wilayah kerja puskesmas Jalan Gedang
memiliki 3 sekolah menengah atas terdiri dari 2 negeri 1 swasta. Survei awal yang
dilakukan peneliti di SMKN 5 kota Bengkulu pada tanggal 18 November 2020
diperoleh informasi dari pihak sekolah (Kepala TU dan BK) menyatakan bahwa
terdapat 5 siswi drop out pada tahun 2019 dengan alasan menikah pada usia muda.
Penelitian dari Lena (2019) menyatakan pengetahuan remaja sebelum intervensi
dengan kategori pengetahuan baik sebesar 0%, kategori pengetahuan cukup sebesar
3
22,2% dan kategori pengetahuan kurang sebesar 77,8%, sedangkan nilai sikap
sebelum intervensi dengan kategori sikap baik 22,2%, kategori sikap cukup sebesar
60% dan kategori sikap kurang sebesar 17,8%.
Oleh karena itu pemberian edukasi tentang stunting sejak remaja sangat penting
dikarenakan adanya remaja yang memutuskan untuk menikah pada saat ia masih
remaja, sehingga pengetahuan dan sikap tentang stunting harus diberikan sejak masa
remaja. Dalam hal ini, pengaruh media LETING dipandang cocok untuk remaja untuk
memahaminya. Atas dasar tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Media LETING (Booklet Stunting) terhadap Pengetahuan dan Sikap
Remaja tentang Stunting di SMKN 5 kota Bengkulu”.
B. Rumusan Masalah
Prevalensi balita stunting mengalami penurunan dari 30,8% menjadi 27,67% dari
tahun 2018 ke 2019, namun belum mencapai standar minimal WHO <20%. Maka
rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh media LETING terhadap
pengetahuan dan sikap remaja tentang Stunting di SMKN 5 kota Bengkulu ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui pengaruh media LETING terhadap pengetahuan dan sikap remaja
tentang stunting di SMKN 5 Kota Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk :
a. Diketahui rerata pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan promosi
media LETING tentang stunting
b. Diketahui rerata sikap remaja sebelum dan sesudah diberikan promosi media
LETING tentang stunting
c. Diketahui perbedaan rerata pengetahuan dan sikap remaja diberikan promosi
media LETING tentang stunting
4
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
SMA RK
Serdang
Murni Lubuk
Pakam
3. Lena Pengaruh Quasy Ada pengaruh Metode Variabel
Tampubol Pendidikan Experim rerata nilai penelitian, dependen
on, (2019) Gizi dengan ental pengetahuan waktu,
Media Komik One dan sikap tempat, judul
terhadap Group sebelum dan
Pengetahuan Pre-Post sesudah
dan Sikap Test pendidikan gizi
Remaja Putri
tentang 1000
Hari Pertama
Kehidupan
(HPK) di
SMA Swasta
Nusantara
Lubuk Pakam
4. Prastika Pengaruh Quasy Adanya Metode Variabel
Yulianasar Pendidikan Experim peningkatan penelitian, independen
i, Sri Gizi dengan ental pengetahuan waktu,
Achadi Media Booklet One dan praktik tempat, judul
Nugraheni terhadap Group pendidikan
, Apoina Perubahan Pre-Post gizi dengan
Kartini, Perilaku Test media booklet
(2019) Remaja terkait
Pencegahan
Kekurangan
Energi Kronis
5. Nova Pengaruh Pre Ada pengaruh Waktu, Variabel
Nurrohim Pendidikan Experim pendidikan tempat, judul independen,
ah (2017) Kesehatan ent One kesehatan metode
dengan Booklet Group dengan booklet penelitian
Anemia Pre-Post anemia
terhadap Test terhadap
Pengetahuan Design pengetahuan
dan Sikap
dan sikap
Remaja Putri
dalam remaja putri
Mencegah dalam
Anemia di mencegah
SMK anemia
MA’ARIF NU
Ciamis
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Stunting
1. Pengertian
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima
tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan masa awal setelah bayi
lahir, akan tetapi stunting baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun (TNP2K,
2018).
Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severaly stunted) adalah balita
dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya
dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference
Study) 2006. Sedangkan definisi stunting menurut Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya
kurang dari 2SD (minus dua standar deviasi) untuk kategori stunted dan kurang
dari -3SD (minus tiga standar deviasi) untuk kategori severaly stunted.
(Kepmenkes RI No: 1995/MENKES/SK/XII2010)
2. Penyebab Stunting
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh
faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang
paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting yakni perlu
dilakukan pada 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dari anak balita. Berikut
merupakan faktor-faktor yang menjadi penyebab stunting (TNP2K, 2018) :
a. Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah
ibu melahirkan.
b. Terbatasnya layanan kesehatan, termasuk layanan ANC-Ante Natal Care
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas.
c. Kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, termasuk
kurangnya asupan nutrisi pada anak yang telah dilahirkan.
d. kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
7
6
3. Dampak Stunting
Gangguan gizi yang terjadi pada masa kehamilan dan masa anak-anak akan
memberikan dampak dalam jangka pendek antara lain, terganggungnya : a.
Program metabolik glukosa, lemak, hormone, reseptor dan gen
b. Pertumbuhan dan massa otot, serta komposisi tubuh
c. Perkembangan otak
4. Tanda Stunting
Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (-2 sd), ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan mencapai
tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunting merupakan
kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan
sebagai indicator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.
Stunting merupakan pertumbuhan linier yang gagal untuk mencapai potensi
genetic sebagai akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit. Stunting yang
terjadi pada masa anak merupakan faktor risiko meningkatnya angka kematian,
kemampuan kognitif dan fungsi tubuh yang tidak seimbang.
Ciri-ciri dari anak stunting yaitu :
a. Tanda pubertas terlambat
b. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
c. Pertumbuhan gigi terlambat
d. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye
contact
e. Pertumbuhan tinggi melambat
f. Wajah tampak lebih muda dari usiannya
8
5. Kategori Stunting
a. Stunted/Pendek (-2 SD)
Tabel 2. 1 Indikator Tinggi Badan Stunted Anak Balita Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak (TB/U)
Anak Laki-Laki Anak Perempuan
Tabel 2. 2 Indikator Tinggi Badan Severely Stunted Anak Balita Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak (TB/U)
Anak Laki-Laki Anak Perempuan
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behaviour) (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan (Notoatmodjo, 2012). a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu dalam hal ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan,
10
C. Sikap
1. Pengertian
12
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2012). Beberapa batasan lain
tentang sikap, dapat dikutip sebagai berikut :
“An individual’s social attitude is a syndrome of response consistency with
regard to social object” (Campbell, 1950).
“Attitude entails an existing predisposition to response to social objects
which in interaction with situational and order dispotional variables, guides and
direct the overt behavior of the individual” (Cardno, 1955).
Dari batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus social. Newcomb,
ahli psikologis social menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek
(Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkatan Sikap
Notoatmodjo (2012) menyatakan ada empat tingkatan sikap, yakni sebagai
berikut :
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan (objek). Misalnya sikap seseorang terhadap gizi dapat dilihat
dari kesediaan dan perhatian orang tersebut terhadap ceramah-ceramah tentang
gizi.
b. Merespons (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas
dari pekerjaan tersebut benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima
ide tersebut.
c. Menghargai (Valuing)
13
c. Media massa
14
Media massa baik melalui surat kabar, radio maupun lainnya seharusnya dapat
membuat berita factual karena disampaikan secara objektif dan dipengaruhi
sikap penulis sehingga mempengaruhi sikap pembaca.
d. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan dan lembaga agama juga dapat menentukan kepercayaan
melalui konsep moral dan ajarannya sehingga dapat mempengaruhi sikap dan
individu.
e. Faktor emosional
Suatu bentuk sikap menggambarkan pernyataan yang didasari oleh emosi yang
berperan sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk pertahanan ego.
Remaja yang dalam proses mencari jati diri dan memiliki emosi yang tidak
stabil akan berpengaruh pada sikap remaja.
D. Remaja
1. Pengertian
Adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata
bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” (tumbuh
menjadi dewasa). Istilah adolescence, seperti yang digunakan saat ini, mempunyai
arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik.
Pandangan ini dikemukakan oleh piaget dengan mengatakan secara psikologis,
masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dan
dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama (Elizabeth B. Hurlock, 1980).
2. Tahap Perkembangan Remaja
Havighurst (1976) mengemukakan sejumlah tugas-tugas perkembangan yang
berasal dari data penelitian-penelitian lintas budaya. Bagi usia 12-18 tahun tugas
perkembangannya adalah :
a. Perkembangan aspek-aspek biologis
b. Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri
c. Mendapatkan kebebeasan emosional dari orang tua dan/atau orang dewasa lain
d. Mendapatkan pandangan hidup sendiri
e. Merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam
kebudayaan pemuda sendiri.
15
E. Metode Ceramah
1. Pengertian
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara didepan
sekelomok pengunjung. Ceramah pada hakikatnya adalah proses transfer
informasi dari pengajar kepada sasaran belajar. Dalam proses transfer informasi
ada tiga elemen penting, yaitu pengajar, materi dan sasaran belajar. Metode
ceramah efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.
Ceramah digunakan pada sifat sasaran sebagai berikut, yaitu sasaran belajar
mempunyai perhatian yang selektif, sasaran belajar mempunyai lingkup perhatian
yang terbatas, sasaran belajar memerlukan informasi yang kategoris dan
sistematis, sasaran belajar perlu menyimpan informasi, sasaran belajar perlu
menggunakan informasi yang diterima.
3. Kelebihan Metode Ceramah
Adapun kelebihan menggunakan metode ceramah antara lain :
a. Dapat digunakan pada orang dewasa
b. Penggunaan waktu yang efisien
c. Dapat dipakai pada kelompok yang besar
d. Tidak terlalu banyak menggunakan alat bantu pengajaran
e. Dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran atau suatu kegiatan
4. Kekurangan Metode Ceramah
Adapun kekurangan menggunakan metode ceramah antara lain :
a. Menghambat respon dari yang belajar sehingga pembicara sulit menilai
reaksinya
b. Tidak semua pengajar dapat menjadi pembicara yang baik, pembicara harus
menguasai pokok pembicaraannya
c. Dapat menjadi kurang menarik, sulit untuk dipakai pada anak-anak
d. Membatasi daya ingat dan biasanya hanya satu indera yang dipakai
F. Media
1. Pengertian
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium yang
artinya perantara atau pengantar atau disimpulkan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan, memperlancar, dan penyebar luasan informasi (Ahmad Kholid
2012).
Notoatmodjo (2012) mengungkapkan yang dimaksud dengan alat bantu atau
media promosi kesehatan adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan
bahan, materi ataupun pesan kesehatan agar masyarakat atau seseorang bisa
memperoleh pesan maupun pengetahuan dari berbagai macam alat bantu atau
media.
2. Fungsi Media
17
1. Pengertian
Booklet adalah buku berukuran kecil, tipis, tidak lebih dari 30 lembar bolak
balik yang berisi tulisan dan gambar. Istilah booklet berasal dari buku dan leaflet
artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dan buku dengan
format yang kecil.
Struktur isi booklet menyerupai buku, hanya saja isinya jauh lebih singkat dari
buku. Sehingga, booklet merupakan media cetak yang berbentuk buku kecil yang
berisi tulisan dan gambar.
2. Kelebihan dan Kekurangan Booklet
a. Kelebihan Booklet
1) Praktis digunakan untuk media belajar mandiri setiap saat
2) Isinya dapat dipelajari dengan mudah
3) Mudah dibuat, diperbanyak, disesuaikan
4) Dapat dibuat sederhana tetapi menarik
5) Biaya pembuatan relative murah
6) Dapat dibawa kemana-mana dan tidak memakan tempat
b. Kekurangan Booklet
1) Jika terlalu banyak tulisan akan mengurangi daya tarik baca 2) Perlu
perawatan yang baik agar booklet tidak rusak atau hilang 3) Perlu waktu
untuk mencetak dan menggandakan booklet.
H. Teori
Promosi kesehatan menurut Green dan Kreuter (1991) yaitu kombinasi dari upaya
pendidikan dan lingkungan agar tercipta tindakan dan suasana untuk hidup sehat.
18
Berbeda dengan penjelasan di atas, Keleher, et.al. (2007), bahwa promosi kesehatan
mewakili proses politik dan sosial yang luas yang tidak hanya mencakup
meningkatkan keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga secara langsung
mengubah kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi serta mengurangi dampak pada
kesehatan masyarakat dan individu. Penjelasan Keler, at.al. (2007) merupakan
rangkuman Ottawa Charter tahun 1986 cit. WHO (2009), yang menyatakan promosi
kesehatan yaitu proses memampukan masyarakat untuk mengontrol dan meningkatkan
kesehatannya. Di samping itu, UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 mendefinisikan
promosi kesehatan sebagai upaya kesehatan yang meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan masyarakat dan individu untuk hidup sehat dalam masyarakat sehat. Dan
batasan ini tersirat unsur-unsur:
1. Input adalah sasaran promosi kesehatan.
2. Proces adalah upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
3. Output adalah melakukan apa yang diharapkan atau perilaku.
Hasil (output) yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan adalah perilaku
kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif
(Notoatmodjo, 2012).
Kamm dan Close (1995) menjelaskan bahwa tugas pelaku promosi kesehatan
adalah semua upaya yang bertujuan mencegah penyakit dan menyosialisasikan hidup
sehat. Setiap individu memiliki perilakunya sendiri yang berbeda dengan individu lain,
termasuk pada kembar indentik sekalipun. Green (1980) mengklasifikasikan beberapa
factor penyebab sebuah tindakan atau perilaku :
a. Faktor pendorong (predisposing factor), merupakan faktor yang menjadi dasar
motivasi atau niat seseorang melakukan sesuatu meliputi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai dan persepsi, tradisi dan unsur lain.
b. Faktor pemungkin (enabling factor), merupakan faktor-faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan meliputi sarana dan
prasarana atau fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan seperti mencari
informasi melalui pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan lainnya.
c. Faktor penguat (reinforcing factor), merupakan faktor-faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku seseorang yang dikarenakan adanya sikap suami,
orang tua, tokoh masyarakat atau petugas kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran, prosedur
penelitian ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima
tahapan yang meliputi analisis (analysis), desain (design), pengembangan
19
Faktor Predisposisi
(Pre disposting
Factors)
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keyakinan
4. Nilai-nilai
5. Tradisi
Faktor Pemungkin
(Enabling Factors)
Sarana dan
Prasarana atau
fasilitas
Faktor Penguat
(Reinforcing Factors)
Perilaku
Keterangan : Variabel yang diteliti dicetak tebal, garis putus-putus tidak diteliti
Sumber : Modifikasi Teori Kerucut Edgar Dale dan L.Green dalam Buku Promosi
Kesehatan (2014)
J. Hipotesis
Adanya pengaruh media LETING terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang
stunting di SMKN 5 Kota Bengkulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
Pre-Experimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group
Pretest-Posttest Design (Notoatmodjo, 2012).
B. Kerangka Konsep
21
22
C. Definisi Operasional
Jika pernyataan
negative (tidak
mendukung
berlaku hasil ukur
sebaliknya) 4 :
Sangat Tidak
Setuju (STS)
3 : Tidak Setuju
(TS)
23
2 : Setuju (S)
1 : Sangat Setuju
(S)
Skor tertinggi : 60
Skor terendah : 15
Promosi Ceramah tentang Media - 1. Pretest Nominal
Kesehatan stunting LETING 2. Posttest
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2018). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa/I di SMKN 5 Kota Bengkulu yang berjumlah 621
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2018). Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara
non probability dan sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling
dengan perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus besar sampel seperti dibawah ini :
Keterangan :
n = Besar sampel
= 31,62 32
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah siswa-siswi yang tidak hadir pada saat penelitian
atau sakit.
Penelitian dilakukan di SMKN 5 Kota Bengkulu pada bulan oktober sampai juni
2021.
G. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara terhadap responden
dengan menggunakan kuisioner yang telah tersedia untuk mendapatkan identitas
remaja serta mengukur tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting.
25
H. Pengolahan Data
Olah data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan computer
yang melalui proses dengan tahapan berikut :
1. Editing Data
Merupakan tahap pemilihan dan pemeriksaan kembali kelengkapan,
kesesuaian, dan kejelasan data yang diperoleh untuk pengelompokkan dan
penyusunan data. Pengelompokkan data bertujuan untuk memudahkan
pengelolahan data.
2. Coding Data
Merupakan tahap memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri dari beberapa kategori sehingga memudahkan melihat arti suatu kode dari
suatu variabel serta mempermudah melakukan analisis terhadap data yang
diperoleh.
3. Tabulating
Merupakan tahap memasukkan data hasil penelitian ke dalam table sesuai
kriteria data yang telah ditentukan. a. Processing
Data yang telah selesai dikelompokkan kemudian di uji statistic secara
komputerisasi. Proses pengolahan data agar data dapat dianalisa.
b. Cleaning
Mengecek kembali data yang telah di entry dalam sistem computer untuk
memastikan adanya kesalahan atau tidak. Tujuan pengolahan tahap ini adalah
agar data yang telah diolah tidak terdapat kekeliruan.
I. Analisis Data
1. Analisa Univariat
26
J. Alur Penelitian
K. Etika Penelitian
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan
Peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan penderitaan
baru atau masalah kesehatan baru setelah mengikuti penelitian ini yang
pernyataannya telah dimasukkan dalam informed consent.
b. Bebas dari eksploitasi
Informasi tentang responden pada penelitian ini akan dirahasiakan oleh peneliti
dan tidak dipublikasikan dalam bentuk apapun sesuai dengan yang tertulis
pada informed consent.
c. Risiko (Benefits ratio)
Peneliti menjelaskan keuntungan pada responden setelah pemberian media
LETING dan tidak ada kerugian bagi responden jika ikut berpartisipasi atau
tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect human dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (Right to Self Determination)
Responden berhak memutuskan untuk ikut berpartisipasi atau tidak dalam
penelitian ini, jika responden memutuskan ingin ikut berpartisipasi, maka
responden dipersilahkan menandatangani lembear persetujuan.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (Right to full
disclosure)
Setiap responden berhak mendapatkan jaminan jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan saat penelitian berlangsung dalam bentuk apapun, peneliti
meninggalkan nomor ponsel peneliti dan surat penelitian di tempat penelitian.
c. Informed consent
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menjelaskan tentang penelitian ini
terlebih dahulu baik secara lisan dan tertulis dalam bentuk lembaran informed
consent. Pada informed consent juga dicantumkan bahwa data yang diperoleh
hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
A. Hasil Penelitian
1. Alur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
PreExperimental Design dilakukan untuk mengetahui pengaruh media LETING
terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting di SMKN 5 Kota
Bengkulu tahun 2021. Data penelitian ini didapatkan dari Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan data dari Puskesmas Jalan Gedang.
Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yang meliputi tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan, yaitu sebagai berikut : a. Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian ini meliputi mengurus surat izin penelitian
dikampus, kemudian mengurus surat izin ke Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), setelah itu mengurus surat izin ke
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, selanjutnya mengurus surat izin ke
Dinas Kesehatan Kota dan yang terakhir mengurus surat izin ke SMKN 5 Kota
Bengkulu untuk melakukan penelitian.
Media yang digunakan adalah booklet yang berisi edukasi tentang stunting.
Booklet yang dibuat oleh peneliti sebanyak 20 halaman. Peneliti membuat
media yang berisi tentang pengertian stunting, ciri-ciri stunting, faktor
penyebab stunting, dampak stunting, pencegahan dan penanganan stunting,
pola asuh dan pola makan gizi. Sebelum menggunakan media, peneliti
melakukan uji validitas media kepada ahli media dengan saran perbaikan
penyesuaian gambar. Setelah dilakukan perbaikan didapatkan hasil layak untuk
diujicobakan dengan revisi sesuai saran, kemudian peneliti melakukan uji
validitas media kepada ahli materi tanpa ada masukkan atau saran dengan hasil
layak untuk diujicobakan.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimulai setelah sertifikat etik dikeluarkan oleh
komisi etik dengan nomor KEPK.M/089/06/2021, penelitian ini dimulai dari
proses pengambilan data yang diambil melalui pengisian kuisioner. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 28 Mei sampai 8 Juni 2021 di SMKN 5 Kota
Bengkulu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang.
29
30
item soal nomor 18 manfaat ASI esklusif untuk bayi adalah (53,1%) dan item
pertanyaan nomor 9 dan 20 (56,3%).
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan rerata skor sikap sebelum yaitu 43,72 dan
sesudah 55,75 yang diberikan promosi kesehatan dengan media LETING.
Tabel 4. 4 Distribusi Persentase Sikap Sebelum dan Sesudah Diberikan Media LETING
Sebelum% Sesudah%
No Sikap
SS STS SS STS
Keluarga mendukung masa kehamilan
34,4 3,1 78,1 0
1 dikonsultasikan kepada petugas kesehatan
1000 HPK penting karena memberi
2 dampak besar pada kemampuan anak untuk 12,5 3,1 59,4 0
tumbuh dan belajar
3 Tidak memantau pertumbuhan anak 6,3 56,3 0 90,6
ASI eksklusif diberikan pada usia 0-6
4 28,1 3,1 78,1 0 bulan
5 Stunting tidak dapat dicegah sejak dini 9,4 12,5 0 65,6
Remaja dianjurkan untuk minum zat besi
6 12,5 9,4 71,9 0
(fe)
Makanan tidak perlu beragam asalkan
3,1 18,8 0 68,8
7 banyak dan mengenyangkan
Remaja harus mengurangi porsi makan
9,4 3,1 0 75
8 untuk mencegah obesitas
Asupan gizi tidak mempengaruhi berat
0 3,1 0 71,9
9 badan
Sarana air bersih tidak mempengaruhi
0 9,4 0 65,6
10 penyebab stunting
Gizi seimbang harus bisa diterapkan dalam
37,5 3,1 71,9 0
11 kehidupan sehari-hari
Stunting merupakan masalah kesehatan
12 yang harus segera dilakukan tindakan 28,1 6,3 71,9 0
pencegahan
Anak dengan stunting akan mempunyai
3,1 18,8 0 71,9
13 masa depan yang cerah
Status gizi dan kondisi remaja putri tidak
3,1 3,1 0 62,5
14 berpengaruh terhadap kejadian stunting
Stunting merupakan salah satu bentuk
6,3 12,5 81,3 0
15 gagal tumbuh mulai dari kehamilan sampai
33
usia 2 tahun
Sebelum Sesudah P
Variabel Δ Mean
Mean SD Mean SD Value
Pengetahuan 11,06 2,805 13,88 2,981 2,82 0,000
Sikap 43,72 4,152 55,75 3,742 12,03 0,000
Berdasarkan tabel 4.5 didapat dengan nilai p value = 0,000 ≤ 0,05 dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95%, yang berarti ada pengaruh media
LETING terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting di SMKN 5
Kota Bengkulu.
B. Pembahasan
massa, lembaga pendidikan, agama, dan faktor emosional. Sikap merupakan respon
yang tertutup pada seseorang pada stimulus atau obyek, serta melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan (Azwar,2013).
Sikap juga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan menurut Walgito (2003)
beberapa faktor yang mempengaruhi sikap seseorang salah satunya adalah
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki responden menjadi dasar untuk
menentukan sikap. Jika pengetahuan responden baik maka sikap responden akan
menjadi positif, begitupun sebaliknya jika pengetahuan responden buruk maka
sikap responden juga dapat menjadi negative.
3. Pengaruh Media LETING Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Stunting
Pada Remaja SMKN 5 Kota Bengkulu
Hasil uji statistik didapatkan hasil selisih mean pengetahuan sebelum dan
sesudah adalah 2,82. Hal ini menunjukkan bahwa rerata peningkatan skor
pengetahuan terjadi peningkatan. Pada selisih mean sikap sebelum dan sesudah
yaitu 12,03, ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sikap sebelum ke sesudah.
Hal ini membuktikan bahwa pemberian media LETING dapat meningkatkan atau
merubah sikap remaja. Sejalan dengan penelitian Nurul (2016) terdapat perbedaan
rerata pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi gizi dengan booklet yaitu 4,93
dan perbedaan rerata sikap sebelum ke sesudah yaitu 5,79. Hasil penelitian
dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value =
0,000 ≤ 0,05 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, yang berarti ada
pengaruh media LETING terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting
di SMKN 5 Kota Bengkulu. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Minokta
dkk, 2018) mendapatkan nilai p value sebesar 0,000 ≤ 0,05 dengan menggunakan
media booklet tentang kecukupan energi kronik. Hasil uji Wilcoxon yang
dilakukan peneliti diperoleh nilai p value sebesar 0,000 ≤ 0,05 dengan media
booklet terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah. Sehingga dapat
disimpulkan pendidikan kesehatan dengan media booklet memberikan pengaruh
yang signifikan (Ulfiatun, 2020).
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap seseorang yaitu
media. Media berfungsi untuk memudahkan seseorang dalam memahami informasi
yang dianggap rumit. Peningkatan pengetahuan dan sikap ini menunjukkan
keberhasilan dalam memberikan promosi kesehatan dengan media booklet. Selain
itu, peningkatan sikap juga dikarenakan oleh peningkatan pengetahuan.
Peningkatan pengetahuan dan sikap ini diperoleh dari proses belajar dengan
37
memanfaatkan semua alat indera, dimana 13% dari pengetahuan diperoleh melalui
indera dengar dan 35-55% melalui indera pendengaran dan penglihatan. Hal ini
sesuai dengan tujuan pemberian edukasi gizi yaitu menghasilkan peningkatan
pengetahuan yang akan mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku (Nurul,
2016).
Remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju dewasa. Karakteristik
seseorang yang sudah memasuki usia remaja salah satunya adalah timbulnya rasa
ingin tahu terhadap informasi. Biasanya informasi tersebut diperoleh dari buku,
majalah, tabloid bahkan internet. Hal ini terlihat bahwa buku merupakan salah satu
media yang diminati remaja untuk memperoleh informasi.
Media promosi kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media
booklet. Media booklet dipilih karena dapat berpengaruh terhadap pengetahuan
seseorang karena memiliki keuntungan diantaranya yaitu informasi yang
disampaikan lebih terperinci dan jelas, klien dapat menyesuaikan diri dalam belajar
mandiri, mudah dibuat, diperbanyak, diperbaiki sesuai kebutuhan, bisa dibuat
sederhana dengan biaya relative murah dibandingkan media audiovisual, booklet
dapat disimpan lama, mudah dibawa dan dibaca kembali jika pembaca lupa dengan
isi booklet (Nimah L dkk, 2018).
C. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh dari
pengaruh media LETING terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting di
SMKN 5 Kota Bengkulu, maka dapat diambil simpulan :
1. Remaja di SMKN 5 Kota Bengkulu sebelum diberikan media LETING hampir
sebagian pengetahuan tentang stunting dalam kategori kurang dan sesudah
diberikan media LETING hampir sebagian pengetahuan tentang stunting dalam
kategori baik.
2. Remaja di SMKN 5 Kota Bengkulu sebelum diberikan media LETING sebagian
besar memiliki sikap yang cukup dan sesudah diberikan media LETING seluruh
sikap tentang stunting dalam kategori baik.
3. Ada perbedaan rerata peningkatan skor pengetahuan dan sikap remaja yang
diberikan media LETING tentang stunting.
B. Saran
Aridiyah, D. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di
Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (Vol. 3). Universitas Jember.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya (edisi ke-2). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Ucapan Terima Kasih.
Filayeti, A (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang Stunting Dengan Karakteristik Mahasiswa
Preklinik Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayahtullah. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
Global Nutrion Report. (2018). Shining a Light to Spur Action on Nutrition. Bristol: Development
Initiatives Poverty Research Ltd.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Kementrian Kesehatan
Repoblik Indonesia (Vol. 42, Issue 4).
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 1995/Menkes/SK/XII/2010. Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kholid, A. 2014. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media dan
Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo.
Lena Tampubolon. (2019). Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Komik Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Di
Sma Swasta Nusantara Lubuk Pakam. Politeknik Kesehatan Medan.
Livana, PH., Indrayati, N dan Pratiwi, OD. 2019. Peningkatan Pengetahuan Remaja Melalui
Pendidikan Kesehatan Tentang Dampak Penggunaan Gadget. Jurnal Gawat Darurat Volume
1 No 2 LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi
Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Nuryani (2019). Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Status Gizi Pada Remaja di
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Dunia Gizi Volume : 2, Nomor 2. Universitas Gorontalo.
Gorontalo
40
Puji W, Pranot HH, Afriani LD. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Dengan
Perilaku Pemenuhan Gizi Seimbang Pada Siswa Kelak XI SMA Negeri 1 Ungaran. Jurnal
Gizi dan Kesehatan. 2012
Puspitaningrum, W., F. Agushybana., A. Mawarni., dan D. Nugroho. 2017. Pengaruh Media
Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terkait Kebersihan Dalam
Menstruasi Di Pondok Pesantren AL-Ishlah Demak Triwulan II Tahun 2017. Jurnal
Kesehatan Masyarakat.
Rachim, A.N. Fathia dan Pratiwi R. 2017. Hubungan Konsumsi Ikan Terhadap Kejadian Stunting
pada Anak Usia 2-5 Tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro Volume: 6, Nomor: 1.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Reny Noviasty, dkk (2020). Eduwhap Remaja Siap Cegah Stunting Dalam Wadah Kumpul
Sharing Remaja. Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Volume : 4, Nomor 2. universitas
Mulawarman. Samarinda
Riset Kesehatan Dasar. 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Safitri, N. R. D. 2016. Booklet Terhadap Peningkatan Pengetahuan. Skripsi. Universitas
Diponegoro.
Setwapres. (2018). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Simanjuntak, R. A. (2019). Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Booklet Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Di
SMA Rk Serdang Murni Lubuk Pakam.
Simbolon, D. dan Batbual, B. 2019. Pencegahan Stunting Periode 1000 Hari Pertama
Kehidupan Melalui Intervensi Gizi Spesifik pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronis.
Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Suparno, P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta : Kanisius
TNP2K. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat
Wakil Presiden RI.
Ulfiatun. (2020). Pengaruh Media Booklet Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Mengenai
Stunting Di Kabupaten Probolinggo. Politeknik Negeri Jember
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha
Medika
43
L
A
M
P
I
R
A
N
44
ORGANISASI PENELITIAN
A. Pembimbing
Nama : Linda Sitompul, SST, M.Kes
NIP : 196909011989032001
Pekerjaan : Dosen Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Jabatan : Pembimbing I
B. Peneliti
Nama : Panji Asmoro Bangun
NIM : P05170017033
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Musium 2 Kel. Jembatan Kecil Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu
JADWAL PENELITIAN
Jadwal Penelitian
N Kegiatan Semester Pertama Semester Kedua
o
Pendahuluan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
I Mengidentifika
si
Masalah
Pengambilan
Judul
Pembuatan
Proposal
45
Ujian Proposal
Perbaikan
Proposal
Pengurusan
Surat Izin
II Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data
Penyusunan
Laporan
Seminar Hasil
Perbaikan
Seminar Hasil
(INFORMED CONSENT)
Persetujuan ini saya buat secara sukarela, tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun,
semoga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
46
Bengkulu,..............................2021
Responden
(........................................)
I. Karakteristik Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Nomor Responden :
PENGETAHUAN REMAJA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling tepat !
SIKAP REMAJA
JAWABAN
NO PERNYATAAN SIKAP Sangat
Tidak Sangat
Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju
Keluarga mendukung masa kehamilan
1. 1 2 3 4
dikonsultasikan kepada petugas kesehatan
1000 HPK penting karena memberi dampak besar
2. 1 2 3 4
pada kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar
3. Tidak memantau pertumbuhan anak 4 3 2 1
4. ASI eksklusif diberikan pada usia 0-6 bulan 1 2 3 4
5. Stunting tidak dapat dicegah sejak dini 4 3 2 1
6. Remaja dianjurkan untuk minum zat besi (fe) 1 2 3 4
Makanan tidak perlu beragam asalkan banyak dan
7. 4 3 2 1
mengenyangkan
Remaja harus mengurangi porsi makan untuk
8. 4 3 2 1
mencegah obesitas
9. Asupan gizi tidak mempengaruhi berat badan 4 3 2 1
Sarana air bersih tidak mempengaruhi penyebab
10. 4 3 2 1
stunting
Gizi seimbang harus bisa diterapkan dalam
11. 1 2 3 4
kehidupan sehari-hari
Stunting merupakan masalah kesehatan yang harus
12. 1 2 3 4
segera dilakukan tindakan pencegahan
Anak dengan stunting akan mempunyai masa depan
13. 4 3 2 1
yang cerah
Status gizi dan kondisi remaja putri tidak
14. 4 3 2 1
berpengaruh terhadap kejadian stunting
Stunting merupakan salah satu bentuk gagal tumbuh
15. 1 2 3 4
mulai dari kehamilan sampai usia 2 tahun
DOKUMENTASI
53
PRE-TEST
INTERVENSI KE-1
INTERVENSI KE-2
54
POSTTEST
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65