Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBERIAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN

KADAR HB PADA REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS MRANGGEN 2


KABUPATEN DEMAK

UJI ETIK

Oleh :
SITI NUR JANNAH
NIM. 1704100

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
KOMITE ETIK PENELITIAN KEBIDANAN/KESEHATAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
RINGKASAN PROTOKOL PENELITIAN
KEBIDANAN/ KESEHATAN

1. Peneliti Utama
SITI NUR JANNAH

2. Judul Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN TABLET FE TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI DI
PUSKESMAS MRANGGEN 2 KABUPATEN DEMAK

3. Subjek penelitian (masukan criteria inklusi dan ekslusinya)


Responden dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak. Adapun kriteria inklusi ini adalah :
Remaja putri diwilayah puskesmas mranggen 2 demak, Remaja putri
bersedia menjadi responden dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusi
penelitian ini adalah : Tidak ada ditempat saat dilakukan penelitian

4. Perkiraan waktu penelitian untuk setiap subjek


Perkiraan waktu setiap partisipan adalah 30 menit.
5. Ringkasan proposal penelitian yang mencakup tujuan penelitian,
manfaat penelitian dari hasil penelitian dan alasan/latar belakang
untuk melakukan penelitian
a. Latar Belakang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan
menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia ada
wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada
wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar
18,4%. Zat besi sang Penderita anemia di indonesia untuk kelompok
umur 15-24 tahun mencapai 18,4% (Riskesdas, 2013). Sedangkan
penderita anemia pada usia 11-14 tahun adalah 2,8% dan usia 15-
19 tahun adalah 7,2%.(1)
Anak perempuan dengan usia 10-19 tahun yang telah
memasuki masa pubertas dan mengalami menstruasi, akan
membutuhkan lebih banyak gizi bagi tubuhnya. Pada usia tersebut,
remaja mengalami pertumbuhan dan penambahan berat badan yang
sangat cepat. Selain itu, kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg atau
0,4-0,5 mg besi terjadi setiap harinya pada saat menstruasi sehingga,
anak remaja putri rentan terhadap anemia.(2)
Anemia merupakan masalah gizi utama yang terjadi di seluruh
dunia. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan
usia 15-49 tahun yang menderita anemia di enam Negara yaitu Afrika,
Amerika, Asia, Eropa, Mediteran Timur, dan wilayah Pasifik Barat
sebesar 409-595 juta orang di Asia prevalensi anemia pada wanita
usia 15-45 tahun mencapai 191 juta orang dan Indonesia menempati
urutan ke 8 dari 11 negara di Asia setelah Srilangka dengan prevalensi
anemia sebanyak 7,5 juta orang pada usia 10-19 tahun.(2)
Departemen Kesehatan dalam Kirana (2011), menunjukkan
penderita anemia pada remaja putri berjumlah 26,50% dan wanita
(WUS) 26,9%. Hal ini mengindikasikan anemia masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia. Dari data analisis RISKESDAS 2013
prevalensi anemia pada remaja di Indonesia mencapai 92,6% (Hasrul,
Hadju & Citrakusumasari, 2010). Di Jawa Tengah remaja dengan
anemia cukup tinggi mencapai angka 43,2% (Profil Kesehatan Prov.
Jateng, 2010). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Demak tahun 2014 prevalensi anemia pada remaja 13,23%. Banyaknya
kejadian kasus anemia pada siswi menunjukkan bahwa masih
kurangnya konsumsi zat gizi besi (Fe) pada remaja putri.(3)
Kebutuhan besi pada remaja putri meningkat karena mengalami
menstruasi/haid berkala yang mengeluarkan sejumlah zat besi setiap
bulan. Peningkatan kebutuhan jumlah total volume darah ini seringkali
tidak diikuti dengan konsumsi zat besi yang adekuat, apalagi saat
menginjak usia remaja putri cenderung ingin memiliki tubuh yang
lebih langsing, sehingga sering melakukan berbagai usaha, diantaranya
adalah melakukan diet ketat.(4)
Berdasarkan kelolaan wilayah kerja Puskesmas Mranggen 2
Kabupaten Demak terdapat 3 SMP negeri didapatkan hasil penjaringan
kesehatan dengan kejadian anemia pada bulan Agustus 2016 yaitu
siswi SMP Negeri 1 Demak 80 dari 460 siswi , SMP 2 Mranggen 47
dari 412 siswi, dan SMP Negeri 3 Mranggen 58 dari 428 siswi. Data
tersebut dengan prosentase kasus anemia menunjukkan bahwa kasus
terbanyak ada di SMP Negeri 1 Mranggen yaitu 80 kasus (60,6%) (5).
Hasil studi pendahuluan pada November 2017 di puskemas
Mranggen 2 Kabupaten Demak didapatkan jumlah remaja putri yang
menderita anemia sebesar 28,8% atau sebanyak 55 orang. Hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin yang dilakukan oleh peneliti di
wilayah Puskesmas Mranggen 2 Kabupaten Demak terhadap 10 remaja
putri 2 diantaranya menderita anemia dengan rata-rata usia 15-19
tahun. Upaya dalam nengatasai masalah pada remaja putri puskesmas
Mranggen 2 sudah melakukan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian tablet Fe
terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada
remaja putri di Puskesmas Mranggen 2 Kabupaten Demak?

c. Tujuan Penelitian
1) Tujuan umum
Mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan
kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas Mranggen 2 Kabupaten
Demak.
2) Tujuan khusus
a) Mendeskripsikan kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak sebelum dan sesudah
pemberian tablet Fe pada kelompok intervensi.
b) Mendeskripsikan kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak kelompok kontrol
c) Menganalisis pengaruh kadar Hb sebelum dan sesudah
pemberian tablet Fe pada remaja putri di Puskesmas Mranggen
2 Kabupaten Demak
d) Menganalisis perbedaan kadar Hb pada remaja putri kelompok
intervensi dan kelompok kontrol di Puskesmas Mranggen 2
Kabupaten Demak

d. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswi
Mampu memanfaatkan tablet Fe dalam menigkatkan kadar
hemoglobin dalam darah sehingga dampak anemia pada remaja
dapat diminimalisir.
2. Bagi institusi pelayanan
Memberikan konstribusi untuk mengevaluasi program pengobatan
anemia melalui upaya pencegahan dan penanggulangan
anemia pada remaja putri dengan pemberian suplemen tablet Fe.
3. Bagi penelitian lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya terkait dengan program penanggulangan
anemia serta manfaat pemberian tablet Fe bagi remaja putri.

6. Masalah etik (pendapat anda tentang masalah etik yang akan


dihadapi)
Menurut saya, untuk meminimalisir jika terjadi masalah etik
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mendapatkan fakta-fakta yang releven
c. Menetapkan tindakan yang tepat
7. Alasan penelitian ini bila subyeknya adalah manusia
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh pemberian
tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak
8. Prosedur penelitian (cara/metode, frekuensi, dan interval intervensi
yang akan dilakukan)

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan


menggunakan metode Quasi Experiment (eksperimen semu). Penelitian
semu (kuasi eksperimen) merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat/efek dari sesuatu yang dikenakan pada
subjek selidik.(25) Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk one group
pre test post test without control group.

9. Bahaya langsung maupun tidak langsung yang akan terjadi dan cara
untuk mengatasinya
Tidak ada bahaya langsung maupun tidak langsung dari penelitian ini.
10. Pengalaman yang terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan
yang hendak di terapkan
Pengalaman penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya mengenai. Efektifitas pemberian tablet tambah darah terhadap
kadar Hb siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan donorojo kabupaten
pacitan yaitu memiliki Hasil uji diketahui pemberian tablet tambah darah
efektif terhadap kadar Hb siswi, yang ditunjukkan dan penelitian yang
dilakukan pada saat ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet
Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri di Puskesmas
Mranggen 2 Kabupaten Demak
11. Bagaimana cara memilih subyek
Mendapatkan responden dengan cara datang ke Wilayah Kerja
Puskesmas Mranggen 2 Demak dan memilih responden yang sesuai
dengan kriterian inklusi, setelah itu meminta ijin dengan memberikan
lembar persetujuan menjadi responden.
12. Jelaskan cara pencatatan dan penyimpanan data setelah penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan peneliti yaitu memperoleh data primer, adapun prosedur-
prosedur pengumpulan data primer dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian
kepada responden dengan memberikan surat pengantar.
b. Peneliti menentukan responden yang akan dijadikan sampel peneliti.
c. Setelah responden setuju untuk dijadikan responden dalam penelitian,
maka responden disarankan untuk mrngisi lembar informen consent.
d. Peneliti memberikan pertanyaan kepada responden sesuai dengan
kuesioner penelitian.
e. Lembar kuesioner yang telah diisi dilanjutkan dengan pengolahan data.
13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, bagaimana cara
melakukan PSP (penjelasan sebelum penelitian)
Cara penjelasan pertama dilakukan penjelasan tujuan dari penelitian,
manfaat penelitian, kerugian yang didapatkan. Setelah itu meminta
responden untuk menandatangani inform consent atau lembar persetujuan,
lalu memberikan kuesioner pada setiap responden dan meminta responden
utnuk mengisi kuesioner.
14. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek
mendapat ganti rugi bila ada efek samping? Berapa besarnya
penggantian tersebut?
Efek samping yang mungkin terjadi tidak berbahaya, kemungkinan
responden hanya menyita waktu pada saat mengisi kuesioner, dan peneliti
memberikan kompensasi souvenir karena sudah menyita waktu responden

15. Nama dan Alamat Tim Peneliti


a. SITI NUR JANNAH
Mahasiswa Prodi D IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang
b.
Dosen STIKES Karya Husada Semarang
c.
Dosen STIKES Karya Husada Semarang
d.
Dosen STIKES Karya Husada Semarng

Anda mungkin juga menyukai