Disusun Oleh :
RANI ANANTI
P27224019098
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka anemia di Indonesia tahun 2017 sebanyak 72,3%. Kekurangan zat besi pada
remaja mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing, dan menurunnya konsentrsi belajar.
salahsatu Penyebab angka kejadian anemia remaja putri antara lain tingkat pengetahuan
remaja tentang table Fe. Berdasarkan studi pendahuluan dari 10 siswi, 6 siswi belum
mengetahui tentang fungsi konsumsi tablet besi, 4 siswi mengetahui fungsi konsumsi tablet
besi untuk pencegahan anemia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
E. KEASLIAN PENELITIAN
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu adalah pada
responden, tempat, waktu, teknik pengambilan sampel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORI
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan
(knowledge) adalah hasil tahu dari manusia terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Notoatmodjo,
2010).
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan
seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Tingkat pengetahuan
seseorang secara rinci dibagi menjadi enam tingkatan (Notoatmodjo, 2010) yaitu tahu,
memahami, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Tablet fe adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi adalah mineral yang
dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) (Soebroto,2014). Menurut
Almatsier (2014) Fungsi zat besi yaitu Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energy, sebagai enzim pembentuk
kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obatobatan.
Akibat kurangnya hemoglobin pada remaja Menurut Merryana (2016) yaitu
menurunnya kesehatan reproduksi terutama remaja putri, perkembangan motorik, mental,
kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun, tidak
tercapainya tinggi badan maksimal.
Remaja atau adolesence, berasal dari bahasa latin ”adolescere” yang berarti tumbuh
kearah kematangan.Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik
saja,tetapi juga kematangan sosial dan psikologis.Batasan usia remaja menurut WHO
adalah 12 tahun sampai 14 tahun.Menurut Depkes RI adalah antara 10 tahun sampai 19
tahun.Menurut BKKBN adalah 10 tahun sampai 19 tahun (Widyastuti,dkk 2014)
B. KERANGKA TEORI
Tingkat pengetahuan :
1) Tahu (know)
2) Memahami
(comprehension) Tablet Fe
3) Analisis (analysis)
4) Sintesis (synthesis) 1. Pengertian
5) Evaluasi 2. Fungsi
(evaluation)
3. Sumber zat
besi
4. Faktor
Absorpsi
5. Proses
Faktor-faktor yang penyerapan
mempengaruhi 6. Akibat
Pengetahuan : kekurangan zat
1) Umur
besi
2) Intelegensi
3) Lingkungan
4) Sosial Budaya
5) Pendidikan
6) Informasi
7) Pengalaman
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian
yang dilakukan membuat gambaran atau deskripsi secara objektif. Metode ini digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
(Notoadmodjo,2012). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
(Sugiyono,2007).
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Kalikotes, Klaten. Dilakukan pada bulan
November 2019. Populasi dari penelitian ini adalah siswi kelas 7 di SMP 1 Kalikotes, Klaten.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 99 siswi, sedangkan besar sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah 99 siswi. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu
tingkat pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet fe. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala ordinal dengan Instrumen kuesioner. Penelitian ini menggunakan
analisis Univariate yaitu distribusi frequensi pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet
Fe di SMP N 1 Kalikotes,Klaten.
Dari hasil penelitian ini yang menunjukkan sebagian besar pengetahuan responden
yang cukup tentang tablet Fe menunjukkan bahwa pengetahuan responden dapat diperoleh dari
berbagai sumber informasi. Notoatmodjo (2010) menjelaskan pengetahuan (knowledge)
adalah hasil tahu dari manusia terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan
seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Remaja yang belum pernah
mendengar tentang tablet Fe memiliki pengetahuan cukup serta kurang, sehingga dapat
dikatakan bahwa belum semua remaja memahami dengan benar informasi tentang manfaat
tablet Fe baik dari petugas kesehatan mealui penyuluhan ataupun program kesehatan remaja di
sekolah. Adanya hal tersebut juga mungkin karena daya serap ataupun pemahaman masing-
masing individu berbeda dalam menerima informasi.
BAB V
PENUTUP
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang
Tablet Fe pada siswi Kelas 7 di SMP N 1 Kalikotes. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
sebagian besar responden merupakan siswi dengan tingkat pengetahuan tentang tablet Fe
kategori cukup, yaitu sebanyak 44 responden (44, 4%). Dan hasil paling kecil responden
merupakan siswi dengan tingkat pengetahuan tentang tablet Fe kategori kurang, yaitu sebanyak
20 responden (20,2%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswi yang baik tentang tablet
Fe masih dibawah 50%. Pengetahuan yang baik bagi siswa sangat penting untuk menjadi bekal
dalam sikap dan perilaku hidup sehat seperti pencegahan terjadinya anemia pada remaja putri.
Peran bidan dalam sebagai edukator dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada siswi di
sekolah tentang pentingnya pengetahuan tentang tablet Fe dan upaya untuk menjaga kadar
hemoglobin dengan normal dan siswi tidak mengalami anemia. Salah satu dampak negatif
apabila siswi mengalami anemia adalah penurunan prestasi belajar.