Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama :
Semester : Ganjil (I)
Kompetensi Tindakan : Menilai Tumbuh Kembang Remaja
Stase : Asuhan Pada Remaja dan Perimenopause

A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa tumbuh kembang untuk mencapai kematangan fisik,
mental, sosial, dan emosional. Remaja dalam perkembangannya mengalami beberapa
fase, diantaranya fase mencari jati diri. Pada fase ini, remaja tidak termasuk golongan
anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima sepenuhnya sebagai golongan orang dewasa.
Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tidak semua berjalan sesuai dengan harapan
orang tua maupun masyarakat karena remaja mengalami ketidaksesuaian antara
perkembangan psikis dan sosialnya (Hurlock, 2014). Salah satu tugas perkembangan
masa remaja seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (2014) yaitu mencapai hubungan
baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita dan mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Pada awalnya
individu tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga, bahkan sangat tergantung
pada kedua orang tua. Ketika tumbuh menjadi remaja, individu semakin luas
pergaulannya dengan lingkungan di luar keluarganya.
Remaja adalah harapan suatu bangsa, karena masa depan bangsa ditentukan oleh
keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif
sesuai dengan tahap dan fase perkembanganya. Maka dari itu pemahaman terhadap
tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja
(Retnowati,2018). Karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada
diri remaja adalah ketidak stabilan emosi, adanya perasaan kosong akibat perombakan
pandangan dan petunjuk hidup, sikap menentang dan menantang orang tua, kegelisahan
karena banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya,
senang mencoba-coba, serta mempunyai banyak fantasi, khayalan dan bualan. Sebagian
remaja mampu mengatasi masalah transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa
jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial (Fagan, 2016).
B. Tujuan
Tujuan dilakukan penilaian tumbuh kembang pada remaja adalah untuk mengetahui
perlunya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk
mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa, Mengetahui perlunya
peningkatan asupan gizi pada remaja. (Kemenkes RI, 2019).
C. Manfaat
Manfaat dilakukan penilaian tumbuh kembang pada remaja adalah mengetahui
pertumbuhan anak baik itu mental, sikap, perbuatan yang merupan suatu tugas orang tua,
pendidik dan masyarakat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai dengan
kemampuan yang dibawa anak sejak lahir sehingga anak menjadi cerdas dan sehat
D. Indikasi
Usia Remaja
E. Persiapan Alat dan Bahan
Menurut Buku SOP Pelayanan Kebidanan persiapan alat pada tindakan penilaian
tumbuh kembang remaja diantaranya:
1. Buku dan pen
2. Pengukur Berat Badan
3. Pengukur Tinggi Badan
4. Pengukur LILA
(TIM PD IBI Jawa Barat)
F. Prosedur tindakan
Menurut Buku SOP Pelayanan Kebidanan prosedur pemasangan infus sebagai berikut:
1. Pra Interaksi
a. Memperkenalkan diri, menyebutkan nama dan menyapa klien
b. Memberitahukan klien mengenai tindakan yang akan dilakukan
c. Melakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan memastikan kondisi pasien dalam
keadaan sehat
2. Orientasi
a. Membantu posisi nyaman
b. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir
c. Mengatur peralatan dan membuka kemasan steril serta membuang kemasan di
tempat sampah kering
3. Kerja
a. Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi Keadaan umum, Keadaan
Emosional, TTV, Tinggi Badan, Berat Badan, LILA dan menghitung IMT
b. Petugas mengklasifikasikan status gizi remaja (LILA dan IMT)
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik head to toe
d. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika ada indikasi (pemeriksaan Lab)
e. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan
f. Petugas melakukan kolaborasi dengan merujuk remaja ke poli gizi jika
ditemukannya masalah pada gizi Remaja
g. Petugas memberiksan KIE sesuai dengan kebutuhan remaja atau merujuk ke
bagian promkes jika pada Puskesmas tersedia
4. Terminasi
a. Membereskan alat
b. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
c. Mendokumentasikan dilembar tindakan (tanggal, jam pemasangan, jenis cairan,
dan kesepatan tetesan)
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
(TIM PD IBI Jawa Barat)
G. Referensi
Anggraini, Y., Mertajaya, I. M., Batu, A. M. R. L., & Leniwita, H. (2019). Petunjuk
Praktikum Keperawatan Dasar. 2. Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
Darmadi. 2018. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta
Fagan, R. (2016). Counseling and Treating Adolescents with Alcohol and Other
Substance Use Problems and their Family. The Family Journal: Counseling
Hurlock, (2014), Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Edisi kelima, Yogyakarta: Erlangga
Irawati, Popy., Irma Halimatus Sadiah. (2014). Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia. Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah 1(1).
Istichomah, (2020). Modul Praktikum Keperawatan Dasar I. Bandung: Media Sains
Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Buku Saku Kespro dan Seksual Bagi
Calon Pengantin, 15.
Kesehatan, J., & Vol, R. (2016). Kementerian kesehatan republik indonesia, 7(April).
Potter, Perry, (2019). Fundamental of Nursing: 7th Edition. Mosby Elsevier, Singapura
Perry, Potter. (2014). Clinical Nursing Skills & Techniques 8th Edition. Elsevier Mosby.
Retnowati, Sofia. 2008. Remaja dan Permasalahannya.
Setyorini. (2016) Skill Labs. Medika Fakultas Kedokteran UGM. Yogyakarta
Zainuri, Akhmad, et al. (2019) "Monitoring Dan Identifikasi Gangguan Infus
Menggunakan Mikrokontroler AVR." EECCIS, vol. 6, no. 1

Menyetujui, Pati........................................
Pembimbing Lahan Mahasiswa

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai