OLEH :
Kelompok 8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
DAFTAR ISI
Syalom
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Kelompok mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kelompok mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Komprehensif dengan judul
“Anak Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)”.
Kelompok tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kelompok mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kelompok
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
2. Apa saja Tumbuh kembang anak usia pra sekolah (3-5 tahun)?
5. Berapa jumlah tidur atau pola tidur anak usia pra sekolah (3-5 tahun )?
6. Apa saja masalah-masalah pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun )?
7. Apa saja teknik komunikasi pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun ) ?
C. Tujuan
A. Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya
fungsi alat tuabuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan
Wong, 2000). Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang
dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan. Masa tersebut akan berlainan dalam satu
organ tubuh.
Percepatan dan perlambatan tersebut merupan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap
organ tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Peristiwa
pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran didalam
tingkat sel, organ maupun individu.Sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi
pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan
intelektual. Pertumbuhan dan perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari
kemampuan secara symbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, membaca dan lain-lain,
sedangkan perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari perilaku social dilingkungan
anak.
Anak usia 4-5 tahun merupakan bagian dari anak usia dini, usia ini secara umum merupakan
anak dalam rentang masa prasekolah.perkembangan kecerdasan anak usia dini ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat peningkatannya. Hal tersebut merupakan acuan yang
menunjukan betapa pentingnya untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki pada anak
usia prasekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di rentang usia 4-5 tahun, kemampuan Si Kecil sudah mulai berkembang pesat. Mulai dari tinggi
badan, berat badan, perubahan fisik, kemampuan berkomunikasi, hingga kemampuan sosial.
Sehingga tidak mengherankan jika di usia ini beberapa orangtua akan memasukkan anaknya ke
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Tujuannya adalah untuk memperkenalkan anak dengan dunia sekolah dan mengajarinya cara
bersosialisasi. Cari tahu yuk pertumbuhan anak sesuai usia 4-5 tahun di sini
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak berusia empat tahun adalah
94,1-111,3 sentimeter (perempuan) dan 94,9-111,7 sentimeter (laki-laki). Sedangkan
berat badan idealnya adalah 12,3-21,5 kilogram (perempuan) dan 12,7-21,2 kilogram
(laki-laki).
Perubahan fisik
Di usia ini, Si Kecil mungkin sudah bisa berjalan, berdiri, dan berlari dengan baik.
Bahkan mungkin saja, ia sudah bisa naik turun tangga tanpa dibantu, memindahkan kursi,
naik sepeda roda tiga, dan aktivitas lainnya. Namun, jangan lupa untuk selalu ada di
sampingnya untuk mengawasi segala aktivitasnya, ya.
Kemampuan berkomunikasi
Kebanyakan anak sudah bisa berbicara dengan jelas dan memahami percakapan orang
dewasa. Namun, beberapa anak mungkin masih kesulitan untuk mengeja huruf tertentu
seperti “th”, “r”, “ch”, “j”, dan “l”. Seiring perkembangan bahasa yang meningkat, di usia
ini ibu sudah bisa mengajari Si Kecil menulis dan mendongengkan cerita untuk
menambah kosakatanya.
Kemampuan Sosial
Anak-anak sudah bisa belajar tentang cara bersosialisasi dan konsep berteman yang baik
di usia ini. Jadi, ibu tidak perlu ragu untuk mengajarinya konsep berbagi, bersikap baik
terhadap teman, dan hal-hal lain yang diperlukannya dalam bersosialisasi.)
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak berusia lima tahun adalah
99,9-118,9 sentimeter (perempuan) dan 100,7-119,2 sentimeter (laki-laki). Sedangkan
berat badan idealnya adalah 13,7-24,9 kilogram (perempuan) dan 14,1-24,2 kilogram
(laki-laki).
Perubahan fisik
Kemampuan fisik Si Kecil sudah berkembang sangat baik. Mulai dari kekuatan otot,
keseimbangan, dan koordinasi otot-otot tubuhnya. Perkembangan ini memungkinkan Si
Kecil untuk berlari dengan cepat, berdiri dengan satu kaki, dan aktivitas fisik lainnya. Di
usia ini, beberapa anak juga sudah mulai kehilangan gigi susunya dan digantikan dengan
gigi tetap.
Kemampuan berkomunikasi
Kebanyakan anak sudah bisa membangun sebuah percakapan dengan teman sebaya atau
orang dewasa di sekitarnya. Bahkan, Si Kecil mungkin sudah bisa menyampaikan
pendapat, mendeskripsikan objek yang dilihat, hingga menceritakan aktivitas yang
dilakukannya. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi Si Kecil,
ibu bisa menanyakan pendapat, perasaan, atau kegiatan hariannya.
Kemampuan Sosial
Kebanyakan anak sudah bisa bersosialisasi dengan baik di usia ini. Jadi, jangan heran jika
Si Kecil akan senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya, meskipun tak
jarang ia akan menangis karena bertengkar atau berebut mainan. Ini adalah hal yang
wajar. Namun, ibu tetap perlu melerai dan memberitahukannya bahwa bertengkar
bukanlah hal yang baik sehingga ia perlu meminta maaf dan memaafkan temannya.
Kemampuan bersosialisasi anak 4-5 tahun sudah lebih matang dan ia mulai suka
bermain dengan anak sebayanya. Hal ini mungkin akan membuat anak lebih memilih
bermain daripada makan. Ia juga mulai suka menunda makan, mengikuti selera makan
teman: senang makan yang manis-manis, tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan
suka jajan. Padahal di sisi lain asupan nutrisinya harus lebih banyak untuk mendukung
pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya supaya tidak mudah terserang
penyakit.
Agar anak senantiasa sehat, penuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk
anak 4-5 tahun. Begini langkah menghitungnya, seperti dikutip dari klinikgizi.com:
Tentukan Desirable Body Weight (DBW) atau Berat Badan Ideal. Penentuan berat
badan ideal untuk anak balita (1-5 tahn) secara sederhana dapat menggunakan
rumus BBI = (usia dalam tahun x 2) + 8
Tentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro (karbohidrat, protein,
lemak) dan Mikro (vitamin dan mineral) Per Hari. Caranya:
Protein merupakan zat gizi makro sumber energi (4 kkal/gram). Protein tak dapat
berfungsi baik dalam tubuh tanpa kecukupan sumber energi lain (karbohidrat dan lemak)
dan zat-zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Sumber protein dari makanan hewani (telur,
ikan, daging, daging unggas, susu dan hasil olahnya) dan dari makanan nabati (kacang-
kacangan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo, kacang merah, kedelai dan
hasil iolahnya seperti tempe, tahu, oncom dan susu kedelai). Protein tersusun dari asam-
asam amino.
Lemak DHA berperan dalam pembentukan sel saraf otak, melindungi serabut sel
saraf dan pemeliharaan fungsi otak dan indera penglihatan, khususnya retina mata.
Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah tinggi. Kuning telur
mengandung kolin yang dapat membantu perkembangan memori.
Contoh perhitungan:
Balita kita berusia 4 tahun, maka BBI nya adalah: (4 thn x2)+8 = 16 kg
Kebutuhan kalori: 100 kal/kg BBI, yaitu 90×16 kg = 1440 kalori/hari
Kebutuhan zat gizi:
Protein 10% dari total kalori = (10% x 1440 kalori) : 4 = 36 gram
Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1440 kalori) : 9 = 32 gram
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak
=(70% x 1440 kalori) : 4 = 252 gram
Di usia ini anak juga butuh kalsium dan fosfor dalam kadar tinggi untuk memperkuat
tulang karena anak harus tumbuh semakin tinggi, termasuk untuk pertumbuhan gigi-
geliginya. Zat gizi mikro yang dibutuhkan antara lain:
kalsium 500 mg
zat besi 9 mg
yodium 120 µ
zinc/seng 10,3 mg
D. Jumlah cairan pada anak usia prasekolah (3-5 tahun)
Penelitian yang telah dilakukan di Indonesia menunjukkan rerata asupan air pada anak
laki-laki dan perempuan usia 4-9 tahun secara berurutan adalah 1387 mL/hari dan 1394
mL/hari, sedangkan asupan air pada anak laki-laki dan perempuan usia 10-17 tahun secara
berurutan adalah 1621 mL/hari dan 1589 mL/hari. Preverensi asupan air selain berasal dari
air putih adalah susu dan derivatnya, minuman ringan (regular soft bevarge), minuman
hangat, dan jus.7 Konsumsi minuman mengandung gula perlu dibatasi karena
mengonsumsinya secara teratur dalam jumlah yang berlebihan berhubungan dengan
terjadinya obesitas.
Kebutuhan air pada anak untuk setiap kilogram berat badannya pun lebih banyak
dibanding orang dewasa. Ada beberapa aspek yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya;
luas permukaan tubuh anak relatif lebih besar sehingga kehilangan air melalui kulit lebih
banyak, fungsi konsentrasi air kemih oleh ginjal yang belum sempurna, dan frekuensi nafas
yang lebih cepat.2,3 Air juga sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.Pertumbuhan
anak menyebabkan perbedaan berat dan tinggi badan, serta perubahan distribusi air dan zat
yang terlarut di dalam tubuh.Perubahan status hidrasi pada anak dapat dipengaruhi oleh
aktivitas fisik,lingkungan, dan pola makan setiap anak. Tubuh berupaya mempertahankan
volume plasma dan kondisi homeostasis untuk mencapai keadaan statushidrasi normal, yaitu
euhidrasi.
Sebagai negara yang terletak pada jalur khatulistiwa, Indonesia memiliki temperatur yang
tinggi sepanjang tahun. Ragam agama, budaya, mitos yang berkembang, dan adat istiadat
memengaruhi asupan air pada anak. Konsensus kebutuhan air pada anak sehat ini disusun
agar terdapat persamaan pengertian dan acuan yang dapat dipakai sebagai pedoman
kecukupan air pada anak sehat di Indonesia.
E. Jumlah tidur atau pola istirahat pada anak usia prasekolah (3-5 tahun)
Anak usia prasekolah, yakni usia 3-5 tahun biasanya sudah jarang memiliki kebiasaan tidur
siang. Mereka mendapatkan istirahat yang cukup pada malam hari sehingga tidak lagi
membutuhkan tidur siang. Jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 11-13 jam sehari.
Anak usia ini kadang mengalami mimpi buruk, ketakutan akan malam hari, dan sulit tidur dalam
beberapa malam. Masalah ini biasanya dialami anak usia 5 tahun.
Tanda-tanda anak yang mengalami kurang tidur antara lain anak sering mengantuk di mobil, sulit
dibangungkan di pagi hari, serta rewel dan gampang marah di siang hari. Untuk mencegahnya,
bangun pola tidur yang baik bagi anak.
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air, difteri,
dan campak.
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga
baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering
membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
4. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan
tertentu
5. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui
apakah itu berbahaya atau tidak.
6. Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah
dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu
kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol
7. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye
movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar
terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang
terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu
dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi
adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.
8. Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun,
sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun,
kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya
sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali
memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak
berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah
pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak.
c. Sosiogram
Menggambar tak perlu dibatasi bagi anak- anak, dan jenis gambar yang berguna
bagi anak- anak seusia 5 tahun adalah sosiogram (gambar ruang kehidupan) atau
lingkungan keluarga. Menggambar suatu lingkaran adalah untuk melambangkan
orang-orang yang hampir mirip dalam kehidupan anak, dan gambar bundaran-
bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakraban/ kedekatan.
d. Menggambar bersama dalam keluarga
Salah satu teknik yang berguna dan dapat diterapkan pada anak- anak adalah
menggambar bersama dalam keluarga. Menggambar bersama dalam keluarga
merupakan satu alat yang berguna untuk mengungkapkan dinamika dan hubungan
keluarga.
e. Bermain
Bermain merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk berhubungan
dengan anak. Dengan bermain dapat dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh
kembang fisik, intelektual dan sosial. Terapeutik play sering digunakan untuk
mengurangi trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk
mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur medis/ perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D (2013). Tumbuh kembang & terapi bermain anak.Jakarta : Salemba Medika
Aquarisnawati,P., Dewi,M., & Windah,R. (2011). Motorik Halus Pada Anak Usia
Prasekolah Ditinjau Dari Bender Gestalt. Jurnal INSAN, Vol. 13 No. 03, Desember 2011,
hal149-156.
Barasi ME. At A Glance : Ilmu gizi. Jakarta : Erlangga; 2007; 82-3.7.
Pudjiadi S. Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2001; 49
Tan, E., Healey, D., Gray, A.R., & Galland,B.C. (2012).Sleep hygiene interventionfor
youth aged 10 to 18 years withproblematic sleep: a before-after pilotstudy. BMC
Pediatrics. 12: 189
Wong, DL. (200 3). Pedo man Me disKeperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yuniartini, P.E., Widastra, M., & Utami, K.C.(2013).
Daryo.(2007). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu AnakMengembangkanDisiplin
Diri. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Edisaputra, Ngakan P. S., Natalia, L., &Budiastuti, Nanik. (2013). Pengaruh Terapi
Bermain dengan Tehnik Bercerita terhadap Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak
Prasekolah di Bangsal Menur RSUP Dr. Soeradji Titonegoro Klaten.
Handayani &Puspitasari. (2008). Pengaruh Terapi Bermain terhadap tingkat kooperatif
selama menjalani perawatan pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.
Aspek Fisik dan Motorik
Tahapan perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan berikutnya. Seiring dengan
meningkatnya tinggi dan berat badan serta tenaganya, anak akan semakin mudah untuk
mengasah keterampilan fisik dan melakukan eksplorasi tanpa bantuan orang dewasa di
sekitarnya. Fisik juga mempengaruhi motorik, atau keterampilan gerakan tangan dan kaki.
Kemampuan motorik dapat dilihat saat anak bermain. Anak-anak harus bisa melempar,
menendang bola, memanjat, dan berayun dengan mudah. Tahapan lainnya adalah sebagai
berikut:
source: http://cdn.newsapi.com.au/image/v1/78d8fbe84b9903facbdf0fb5fe339be8
Aspek Kognitif dan Bahasa
Anak-anak yang mulai sering bertanya, protes atau menjawab apa yang kita katakan pada mereka
merupakan tanpa bahwa kemampuan bahasa dan logika merepa mulai berkembang. Selain itu, si
kecil juga mulai menikmati lagu, bermain sandiwara, melucu dan terkadang juga terasa begitu
menjengkelkan karena ulahnya ini. Tahapan perkembangan kognitif dan bahasa yang seharusnya
mereka miliki sebagai berikut :
Mampu berbicara lebih jelas dengan menggunakan kalimat yang lebih kompleks
Menghitung sepuluh atau lebih benda
Menyebutkan nama, setidaknya empat warna dan tiga bentuk dengan tepat
Mengenali beberapa huruf dan mungkin bisa menulis namanya
Lebih baik dalam memahami konsep waktu dan urutan aktivitas sehari-hari, seperti
sarapan pagi, makan siang di sore hari, dan makan malam di malam hari
Memiliki rentang perhatian yang lebih besar
Dapat mengikuti perintah dua sampai tiga bagian. Misalnya, "Letakkan bukumu, sikat
gigimu, lalu tidur."
Mampu mengenali tanda kata yang familiar, seperti "STOP"
Mampu mengenali alamat dan nomor teleponnya, jika diajarkan
source: http://speechlink.ca/wp-content/uploads/2017/05/Preschoolers850x557.jpg
baca juga
Jika sebelumnya anak-anak cenderung egois dan belum bisa berbagi, maka pada usia ini anak-
anak mulai belajar memahami perasaan orang lain, Moms. Selain itu, anak-anak mulai senang
bermain dengan teman sebaya dan membentuk peer group. Berikut tahapan perkembangan aspek
sosial dan emosional:
Dapat bermain dengan teman sebaya dan menjadi kawan yang menyenangkan
Mulai mampu berbagi dan bergiliran, mesikpun belum selalu
Memahami dan mematuhi aturan. namun anak-anak usia ini cenderung suka menuntut
dan tidak mau berkompromi
Menjadi lebih mandiri
Mulai belajar mengungkapkan kemarahan secara verbal dan tidak lagi melalui ungkapan
fisik (memukul atau mendorong)
source: http://nedads.com/wp-content/uploads/2017/09/Motion-Skills-In-Child-Physical-
Development.jpg
Moms Harus Waspada Jika Anak Mengalami Hal Ini
Semua anak memang memiliki tahapan perkembangan dengan kecepatannya sendir-sendiri. Ada
anak yang sudah mampu melakukan suatu hal dengan baik, tapi belum bisa optimal dalam hal
lainnya. Jangan khawatir jika si kecil belum memiliki semua tahapan perkembangan di atas,
Moms. Tapi, harus memperhatikan perkembangan bertahap dalam tumbuh kembang anak seiring
bertambahnya usia anak. Jika si kecil memiliki tanda-tanda keterlambatan berikut, segera temui
dokter anak atau ahli tumbuh kembang untuk mengatasinya secepat mungkin :
source: https://www.understood.org/~/media/80ea79b6d6d34e4baacb567a72e34ca8.jpg