APLIKASI
“ANEMIA EDUCATION“ TERHADAP PENGETAHUAN ANEMIA
DAN KONSUMSI ZAT GIZI REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 01
MANDOR
Oleh :
Deta Berta
NIM 20172323012
Format proposal penelitian
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional
D. Alur Penelitian
BAB IV Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
D. Jenis Data
G. Penyajian Data
BAB I Pendahuluan
Latar belakang
Menurut Depkes RI Tahun 2017, Relevansi anemia di Indonesia pada balita sebesar 40,5%, ibu
hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1%, dan
pada Wanita Usia Subur (WUS) usia 19-45 tahun sebesar 39,5%. Berdasarkan kelompok umur
tersebut dapat dilihat bahwa persentase Anemia terbesar terdapat pada remaja putri usia 10-18 tahun
sebesar 57,1%. Sedangkan Kejadian anemia pada remaja putri di Kalbar pada tahun 2017 sebesar
18,30% dan pada tahun 2018 sebesar 23,8%.(Putri, Simanjuntak, & Kusdalinah, 2017)
Rumusan Masalah
Penelitian ini berbasis gizi masyarakat dengan permasalahan yang diangkat yaitu
masalah gizi anemia pada remaja dengan mengukur pengetahuan anemia pada remaja
dan asupan gizi pada remaja.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam
menyampaikan informasi pendidikan gizi yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan
siswa tentang anemia.
2. Penelitian mengenai Pengaruh Aplikasi Android Aneminfo terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri terkait Anemia
Defisiensi Besi oleh Rizki Septia Saraswati, Apoina Kartini dan Farid Agushybana (2020). Penelitian ini merupakan penelitian
quasi experimental dengan desain pre-post control group design. Hasil dalam penelitian adalah yang juga menunjukkan adanya
pengaruh pada penggunaan aplikasi android sebagai media edukasi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan responden serta
Aplikasi android dapat menjadi salah satu alternatif media yang dapat digunakan sebagai sarana edukasi kesehatan. Perbedaan
dengan penelitian yaitu, lokasi penelitian, dan desain penelitian .
3. Penelitian mengenai pengeruh intervensi penyuluhan gizi dengan media animasi terhadap perubahan pengetahuan dan sikap
tentang anemia pada remaja putri oleh Sutrio syakir (2018). Penelitian ini mengunakan metode pra-eksperimental dengan
rancangan tes awal-akhir kelompok tunggal (one- group pretest-posttest design). Hasil penelitian ini menyatakan intervensi
penyuluhan gizi dengan menggunakan media animasi memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap
tentang anemia pada remaja putri SMA di Kota Bandar Lampung. Perbedaan dengan penelitian yang akan digunakan yaitu,
lokasi penelitian dan metode penelitian yang akan digunakan.
4. Pengeruh Edukasi gizi melalui komik dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan terkait anemia pada remaja putri di
SMA Negeri 14 Jakarta oleh Herdara Hannanti, Ibnu Malkan Bakhrul IImi, dan Muh. Nur Hasan Syah (2021). Penelitian ini
menggunakan metode quasy experimental dengan rancangan desain penelitian pre-post test group desing. Hasil dari
penelitian ini ada perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah media diberikan secara signifikan kepada
kedua kelompok. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, lokasi, desain penelitian dan media yang
digunakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Proverawati 2013, Anemia adalah suatu penyakit yang sering ditemui pada masyarakat Indonesia
terutama pada remaja dan ibu hami. Penyakit anemia ini juga merupakan suatu kondisi dimana
tubuh kekurangan sel darah merah atau eritrosit atau hemoglobin. Hemoglobin sendiri adalah
protein kaya akan kandungan zat besi yang memberikan warna merah pada darah dan berfungsi
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari seluruh
bagian tubuh ke paru-paru agar dapat dikeluarkan dari tubuh. (Syakir, 2018)
Zat besi
Zat besi merupakan mineral makro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dan
hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Zat besi mempunyai beberapa
fungsi esensial di dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru kejaringan tubuh,
sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di
dalam jaringan tubuh. Defisiensi zat besi terutama menyerang golongn rentan, seperti anak-anak,
remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja yang berpenghasilan rendah.
Hemoglobin
Nuasyih 2015, Hemoglobin adalah (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hairy 1989, hemoglobin (Hb)
adalah rangkaian protein yang terdapat dalam sel darah merah, yang berperan penting dalam kebugaran
jasmani, karena hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi dalam melaksanakan fungsi
pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Remaja
Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai sejumlah perubahan biologis, kognitif,
dan emosional. Pertumbuhan dan perkembangan remaja yang sangat pesat menyebabkan semakin tinggi asupan makanan
yang bergizi seimbang, termasuk yang kaya akan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan remaja rentan terkena
anemia. Anemia dapat menurunkan konsentrasi dan produktivitas sehingga mengakibatkan sulit belajar bagi remaja. Tidak
hanya itu, anemia juga dapat berakibat buruk dikemudian hari
saat dewasa. (Syakir, 2018)
Media
Zat gizi digolongkan menjadi dua, yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro
(vitamin dan mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam pangan untuk memenuhi semua zat gizi
tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi dalam konsumsi pangan akan menyebabkan
kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, pentingnya penerpan kebiasaan makan yang bergizi seimbang sejak
usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing agar dapat memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usia. (Standardisasi et al., 2013)
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Pola makan
Faktor Penguat :
Faktor pemungkin :
1. Sosial ekonomi
2. Ketersediaan
bahan makanan
Media
Anemia
Education Asupan Zat Gizi pada remaja
putri :
1. energi
2. protein
3. lemak
4. karbohidrat
5. vitamin (A,B, dan C)
6. mineral (Kalsium,fosfor dan
besi)
Hipotesis
1. Ada perbedaan antara pengetahuan Anemia remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
2. Ada perbedaan antara asupan Energi remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
3. Ada perbedaan antara asupan Protein remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
4. Ada perbedaan antara asupan Lemak remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
5. Ada perbedaan antara asupan Karbohidrat remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
6. Ada perbedaan antara asupan vitamin (A,B, dan C) remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol.
7. Ada perbedaan antara asupan mineral ( kalsium, fosfor, dan besi ) remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Definisi Operasional
2. Pengetahuan Anemia ialah berisi tentang informasi Anemia terhadap remaja dan informasi ini memiliki beberapa
pertanyaan bagi remaja dengan cara mengunakan kuesioner google form yang berisikan 25 pertanyaan, pertanyaan
yang benar diberi skor 1 dan pertanyaan yang salah diberi skor 0.
Cara ukur : wawancara
Alat ukur : keuesioner google form
Skala : Rasio
Hasil ukur : Pengetahuan dalam bentuk skor
3. Asupan Energi
Asupan energi ialah berasal dari makanan dan minuman yang di konsumsi oleh remaja selama dua hari sesuai dengan kebiasaan
makan sehari-hari pada responden.
Cara ukur : Wawancara
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil Rata-Rata Asupan Energi Dalam Kalori
4. Asupan Protein
Asupan protein ialah berasal dari konsumsi remaja yang mengandung protein nabati maupun protein hewani, selama dua hari
sesuai dengan kebiasaan makan sehari-hari pada responden.
Cara ukur : Wawancara
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil Rata-Rata Asupan Protein Dalam Gram
5. Asupan Lemak
Asupan lemak ialah berasal dari konsumsi remaja yang mengandung lemak yang berasal dari hewani dan dari kacang-kacangan,
selama dua hari sesuai dengan kebiasaan makan sehari-hari pada responden.
Cara ukur : Wawancara
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil Rata-Rata Asupan Lemak Dalam Gram
6. Asupan Karbohidrat
Asupan karbohidrat ialah berasal dari konsumsi remaja yang mengandung karbohidrat yang berasal dari jenis makanan serealia,
umbi-umbian, dan jenis makanan maupun minuman lain nya yang mengandung karbohidrat, selama dua hari sesuai dengan
kebiasaan makan sehari-hari pada responden.
Cara ukur : Wawancar
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil Rata-Rata Asupan Karbohidrat Dalam Gram
7. Asupan vitamin
Asupan vitamin (A,B, dan C) ialah berasal dari asupan makanan dan minuman yang di konsumsi remaja selama dua hari sesuai
dengan kebiasaan makan.
Cara ukur : wawancara
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil rata-rata asupan vitamin dalam Mg
8. Asupan mineral
Asupan mineral ( kalsium, fosfor, dan besi ) ialah berasal dari asupan makanan dan minuman yang di konsumsi remaja selama
dua hari sesuai dengan kebiasaan makan.
Cara ukur : wawancara
Alat ukur : Food recall 2x24 Jam
Skala : Rasio
Hasil ukur : Hasil rata-rata asupan mineral dalam Mg
Alur Penelitian
Berikut ini adalah alur penelitian yang akan digunakan, sebagai berikut :
Pengolahan Data
Analisis
BAB IV Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan ialah Quasy-Experimental dengan desain one group pretest and postest with
control group. Sebelum diberikan perlakuan terhadap responden maka dilakukan pre-test terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden terhadap Anemia dan melakukan recall terhadap asupan zat gizi pada
remaja. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh media aplikasi Anemia
Education terhadap pengetahuan anemia dan asupan zat gizi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Perlakuan yang diberi sebanyak 1 kali dalam seminggu selama satu bulan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di salah satu sekolah yaitu di Di SMP Negeri 01 Mandor
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni sampai bulan juli 2021
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yaitu sebanyak 196 siswa yang berada di
SMP Negeri 01 Mandor.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagai kecil populasi, yang diambil menurut prosedur tertentu serta dapat
mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini ialah remaja putri yang berada di SMP Negeri
01 Mandor, yang ditentukan dengan mengunakan rumus Lemeshow (1990).
a
N .Z 2 1− .P.q
n= 2
a
d 2 .ሺ
N −1ሻ+Z 2 1− .p .q
2
Keterangan:
a
Z2 1 − = Derajat kemaknaan 95% ( a = 0,05) sehingga diperoleh nilai Z =
2
1,96
q = 1-p
Data primer
Data primer merupakan data yang didapatkan dari hasil
penelitian yaitu identitas responden, skor pengetahuan
anemia dan asupan zat gizi
Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini ialah data penunjang
penelitian yaitu berupa gambaran umum sekolah dengan
memperoleh profil sekolah.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Kuesioner google from digunakan untuk mengetahui data responden dan pengetahuan
anemia pada remaja.
Lembar food recall 2x24 jam digunakan untuk mengetahui asupan zat gizi pada remaja.
Media aplikasi Anemia Education untuk remaja digunakan untuk meningkatkan
pemahaman remaja tentang anemia.
Penggolahan dan Analisis Data
Pengolahan data
a. Dari hasil data pengetahuan anemia, dapat diolah dengan cara menjumlahkan skor jawaban
yang benar, setelah itu dicari rata-rata skor pengetahuan anemia untuk seluruh sampel pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
b. Data asupan zat gizi :
Asupan energi, diolah dengan cara menjumlahkan hasil recall 2x24 jam ke dalam satuan
kalori dan hitung rata-rata untuk seluruh sampel pada kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan.
Asupan karbohidrat, protein dan lemak diolah dengan cara menterjemahkan hasil recall 2x24
jam ke dalam satuan gram dan hitung rata-rata untuk seluruh sampel pada kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan.
Asupan vitamin (A,B dan C) diolah dengan cara menerjemahkan hasil recall 2x24 jam ke
dalam satuan (Mg) dan hitung rata-rata untuk seluruh sampel pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan.
Asupan mineral (kalsium,fosfor dan besi) diolah dengan cara menerjemahkan hasil recall
2x24 jam ke dalam satuan (Mg) dan hitung rata-rata untuk seluruh sampel pada kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan.
Analisis Data
Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui data bersdistribusi normal atau tidak, data pengetahuan anemia dan asupan zat gizi pada
remaja, untuk uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Analisis Univariat
Univariat adalah tabel yang menggambarkan penyajian data pengetahuan gizi dan asupan zat gizi pada remaja
dalam bentuk distribusi, frekuensi untuk satu variabel saja.
Analisis bivariat
Bivariat adalah tabel yang menyajikan data pengetahuan anemia dan asupan zat secara silang pada
remaja. Sebelum dilakukan uji beda maka terlebih dahulu dilihat normalitas data jika data berdistribusi
normal maka dilakukan independent t-test dan jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji
Mann Whitney. Untuk mengetahui perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
menggunakan T-test dependent jika data berdistribusi normal atau uji Wilcoxon jika data tidak
berdistribusi normal.
Penyajian Data
Data penelitian yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi yang meliputi
judul singkat, jelas, dan lengkap, serta diberi keterangan agar data yang diperoleh lebih mudah
dipahami dan dimengerti. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam tekstular atau narasi.
Terima kasih
ALTERNATIVE RESOURCES