php/JKebIn/index
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 148
ABSTRAK
Latar Belakang: Anemia pada remaja putri pertumbuhan terhambat, , mudah
terinfeksi, prestasi akademik menurun, menjadi calon ibu yang beresiko tinggi
untuk kehamilan dan persalinan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
terjadinya ane
Tujuan: Untuk melihat keterkaitan antara tingkat pengetahuan, motivasi dan
kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI SMK
Negeri Musuk Boyolali.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik crossecsionl.. Dalam
penelitian ini dasar yang digunakan adalah pendekatan waktu crossectional.
Dengan melakukan pengukuran pengetahuan, motivasi, dan kepatuhan minum
tablet Fe dengan alat ukur kuestioner. Sedangkan untuk pengambilan data anemia
dengan pemeriksaan kadar Hb pada siswi kelas XI di SMK Negeri Musuk
Boyolali. Subyek penelitian ini adalah 76 siswi, analisa data menggunakan chi
square
Hasil: Ada hubungan signifikan antara motivasi (PValue 0,010) dan kepatuhan
minum tablet Fe(PValue 0,000) dengan kejadian anemia, serta tidak ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia (PValue 0,094) dengan
kejadian anemia.
Simpulan: motivasi dan kepatuhan minum tablet Fe berkaitan dengan kejadian
anemia, sedangkan tingkat pengetahuan tidak berkaitan secara signifikan.
Kata kunci: Pengetahuan, Motivasi, Kepatuhan, Tablet Fe, Anemia
ABSTRACT
Background: Anemia in young women has stunted growth, is easily infected,
decreases academic performance, becomes a mother-to-be who is at high risk for
pregnancy and childbirth. There are many factors that influence the occurrence of
ane
Purpose: To see the relationship between the level of knowledge, motivation and
adherence to taking Fe tablets with the incidence of anemia in class XI students of
SMK Negeri Musuk Boyolali.
Methods: This research is a type of cross-sectional analytic research. In this
research, the basis used is a cross-sectional time approach. By measuring
knowledge, motivation, and adherence to taking Fe tablets with a questionnaire
measuring instrument. As for anemia data collection by examining Hb levels in
10.36419/jki.v14i1.771
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 149
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)
class XI students at Musuk Boyolali Vocational School. The subjects of this study
were 76 female students, data analysis using chi square
Results: There is a significant relationship between motivation (PValue 0.010)
and adherence to taking Fe tablets (PValue 0.000) and the incidence of anemia,
and there is no significant relationship between the level of knowledge about
anemia (PValue 0.094) and the incidence of anemia.
Conclusion: motivation and adherence to taking Fe tablets are related to the
incidence of anemia, while the level of knowledge is not significantly related.
Keywords: Knowledge, Motivation, Compliance, Fe tablets, Anemia
PENDAHULUAN
Remaja putri adalah individu wanita yang berada pada usia antara anak-anak
dan orang dewasa dalam rentang usia 10 – 19 tahun. Perubahan fiik karena
pertumbuhan pada usia remaja berpengaruh pada status kesehatan dan gizi remaja
putri. Perilaku makan remaja putri dalam masa mencari identitas diri agar dapat
diterima teman sebaya dan mulai tertarik pada lawan jenis sehingga sangat
menjaga penampilan. Hal ini berpengaruh pada pola makan, pemilihan bahan
makanan serta frekuensi makan. Remaja putri takut gemuk sehingga menyukai
makanan siap saji, suka ngemil dan mengindari sayuran dan buah (Sulistyoningsih
H, 2019).
Akibat dari pola makan remaja putri dapat menimbulkan berbagai masalah
antara lain kurus, obesitas, anoreksia nervosa dan anemia.Anemia yang sering
terjadi pada remaja putri adalah kekurangan zat gizi besi akibat kekurangan zat
gizi makro berupa karbohidrat, protein dan lemak dan zat gizi mikro berupa
vitamin dan mineral. Dampak anemia pada remaja putri pertumbuhan terhambat, ,
mudah terinfeksi, prestasi akademik menurun, menjadi calon ibu yang beresiko
tinggi untuk kehamilan dan persalinan
Anemia suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi
tubuh. Anemia pada wanita usia subur merupakan tantangan di bidang gizi
kesehatan reproduksi (KemenKes, 2016). Anemia masuk dalam program
Sustained Development Goals (SDG) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua
bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia
di tahun 2030 (Simanungkalit, S. F., & Simarmata, 2019). Anemia merupakan
penurunan kadar hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit sehingga jumlah
eritrosit dan/atau kadar hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Anemia ditandai
dengan penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa.
Penyebab terjadinya anemia antara lain asupan yang tidak adekuat,,hilangnya sel
darah merah yang di sebabkan oleh trauma, infeksi, perdarahan kronis,
menstruasi, dan penurunan atau kelainan pembentukan sel, seperti:
hemoglobinopati, talasemia, sferositosis herediter, dan defisiensi glukosa.Besi
(Fe) merupakan zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh (Lestari IP, Lipoteo
NI, 2018).
Anemia sering diderita pada wanita usia subur. Hal ini disebabkan karena
terjadinya siklus menstruasi pada wanita setiap bulannya. Kekurangan zat besi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik crossecsionl.. Dalam
penelitian ini dasar yang digunakan adalah pendekatan waktu crossectional.
Dengan melakukan pengukuran pengetahuan, motivasi, dan kepatuhan minum
tablet Fe dengan alat ukur kuestioner. Sedangkan untuk pengambilan data anemia
dengan pemeriksaan kadar Hb pada siswi kelas XI di SMK Negeri Musuk
Boyolali. Subyek penelitian ini adalah 76 siswi, analisa data menggunakan chi
square.
Hasil
Tabel 1 Tingkat pengetahuan tentang anemia, motivasi dan kepatuhan minum
tablet Fe serta kejadian anemia pada siswi kelas XI SMK Negeri Musuk
Boyolali
No Variabel bebas Frekuensi Persentase
Pengetahuan
1. Baik 27 35,52
2. Cukup 26 34,21
3. Kurang 23 30,27
Total 76 100,0
Motivasi Frekkuensi Persentase
1. Baik 36 47,36
2. Cukup 40 52,64
Total 76 100,0
Kepatuhan minum tablet Fe Frekkuensi Persentase
1. Patuh 34 44,73
2. Tidak patuh 42 55,27
Total 76 100,0
Variabel Terikat
Anemia RemajaPutri Frekkuensi Persentase
1. Tidak anemia 32 42,11
2. Anemia 44 57,89
Total 76 100,0
Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan tentang
nemia mayoritas cukup berjumlah 26 siswi (34,21%), berdasarkan motivasi
mengkonsumsi tablet fe myoritas cukup sebanyak 40 siswi (52,64%), berdasarkan
tingkat kepatuhan minum tablet fe mayoritas tidak patuh sejumlah 42 siswi
(55,27% ) sedangkan berdasarkan kejadian anemia mayoritas terjadi anemia
sejumlah 44 siswi (57,89%).
Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian pada variable pengetahuan tentang
anemia remaja putri menunjukkan responden dominan memiliki pengetahuan baik
sebanyak 27 responden ( 35,52% ). Pengetahuan cukup sebanyak 26 responden
( 34,21% ), pengetahuan kurang sebanyak 23 responden ( 30,27% ). Hal ini sesuai
dengan teori bahwa secara internal pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan,
umur, pengalaman pribadi (Wawan, 2015). Dimana pendidikan remaja putri
relative sama di klas XI, umur dikisaran 16 tahun atau lebih serta pengalaman
pribadi hampir sama. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan,
social budaya dan sumber informasi juga hamper sama pada semua remaja putri
yang berasal dari satu kecamatan yang kemudian dikembangkan menjadi 2
kecamatan Musuk dan Tamansari.
Untuk variable motivasi hasil penelitian menunjukkan mayoritas cukup
sebanyak 40 responden ( 52,64% ). Tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan katagori baik sebanyak 36 responden ( 47,36% ). Hal ini
disebabkan motivasi dipengaruhi oleh karakteristik biografikal yang terdiri dari
umu, jenis kelamim, status perkawinan, pekerjaan, kepribadian, pendidikan,
kemampuan, system nilai yang dianut (Hidayat, 2013). Hal ini sesuai dengan
teori dimana umur remaja tengah dalam fase mencari jati diri sehingga berpenaruh
pada motivasi khususnya minum tablet Fe dalam rangka pencegahan anemia yang
dampaknya baru muncul di kemudian hari saat kondisi sudah berat ( anemia
sedang-berat tanda dan gejala baru dirasakan (Aryani, 2010). Faktor selanjutnya
jenis kelamin remaja putri berpengaruh pada motivasi untuk minum tablet Fe
dimana remaja putri lebih mengedankan obat dan makanan yang menjaga
penampilan tetap baik (Arisman, 2010).
Variabel kepatuhan minum tablet Fe mayoritas tidak patuh sebanyak 42
responden ( 55,27% ) sedangkan katagori patuh sebanyak 34 responden ( 44,73%
). Faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan adalah pengetahuan responden.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposing (predisposisi) yang dapat
memengaruhi perilaku individu untuk mengonsumsi tablet tambah darah, karena
pengetahuan merupakan faktor dominan untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan merupakan segala informasi yang diterima seseorang dari luar
dirinya dan disertai dengan pemahaman terhadap informasi yang
didapatkan(Susanti Y, Briawan D, 2016).
Tabel 2 menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang
anemia dengan kejadian anemia dilihat dari Pvalue 0,094. Hasil ini bertentangan
dengan penelitian ada hubungan yang bermakna antarapengetahuan remaja putri
kelas IX tentang anemia dengan kejadian anemia di SMA Negeri 1 Talang Padang
tahun 2017 (Safira Laksmita, 2018). Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari
Simpulan
Sebagian besar tingkat pengetahuan tentang anemia pada siswi kelas XI di
SMK Negeri Musuk Boyolali baik, motivasi siswi untuk minum tablet Fe
myoritas cukup cukup dan kepatuhan minum tablet Fe diperoleh hasil banyak
yang tidak patuh. Ada hubungan antara motivasi, kepatuhan minum tablet Fe
terhadap kejadian anemia serta tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang anemia terhadap kejadian anemia.
Saran
Sebagai upaya dalam mengatasi anemia pada siswi, perlu upaya peningkatan
motivasi dan kepatuhan dalam minum tablet Fe dengan melibatkan anggota
keluarga untuk membantu memastikan siswi telah mengkonsumsinya setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, M. (2010) Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Aryani (2010) Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba
Medika.
Hayati, N. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan, Kebiasaan Sarapan Pagi Dan
Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putru Di MAN 1
Banjarmasin Tahun 2020’, Universitas Islam Kalimantan (MAB).