Anda di halaman 1dari 7

Available online at https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.

php/JKebIn/index
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 148

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA


SISWI KELAS XI DI SMK NEGERI MUSUK BOYOLALI

Ani Nur Fauziah1, Sri Suparti2, Siti Maesaroh3


STIKES Mamba’ul ‘Ulum Surakarta
(aninurfauziah@gmail.com)

ABSTRAK
Latar Belakang: Anemia pada remaja putri pertumbuhan terhambat, , mudah
terinfeksi, prestasi akademik menurun, menjadi calon ibu yang beresiko tinggi
untuk kehamilan dan persalinan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
terjadinya ane
Tujuan: Untuk melihat keterkaitan antara tingkat pengetahuan, motivasi dan
kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI SMK
Negeri Musuk Boyolali.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik crossecsionl.. Dalam
penelitian ini dasar yang digunakan adalah pendekatan waktu crossectional.
Dengan melakukan pengukuran pengetahuan, motivasi, dan kepatuhan minum
tablet Fe dengan alat ukur kuestioner. Sedangkan untuk pengambilan data anemia
dengan pemeriksaan kadar Hb pada siswi kelas XI di SMK Negeri Musuk
Boyolali. Subyek penelitian ini adalah 76 siswi, analisa data menggunakan chi
square
Hasil: Ada hubungan signifikan antara motivasi (PValue 0,010) dan kepatuhan
minum tablet Fe(PValue 0,000) dengan kejadian anemia, serta tidak ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia (PValue 0,094) dengan
kejadian anemia.
Simpulan: motivasi dan kepatuhan minum tablet Fe berkaitan dengan kejadian
anemia, sedangkan tingkat pengetahuan tidak berkaitan secara signifikan.
Kata kunci: Pengetahuan, Motivasi, Kepatuhan, Tablet Fe, Anemia

Factors Related To Anemia In Class Xi Students At Smk Negeri Musuk


Boyolali

ABSTRACT
Background: Anemia in young women has stunted growth, is easily infected,
decreases academic performance, becomes a mother-to-be who is at high risk for
pregnancy and childbirth. There are many factors that influence the occurrence of
ane
Purpose: To see the relationship between the level of knowledge, motivation and
adherence to taking Fe tablets with the incidence of anemia in class XI students of
SMK Negeri Musuk Boyolali.
Methods: This research is a type of cross-sectional analytic research. In this
research, the basis used is a cross-sectional time approach. By measuring
knowledge, motivation, and adherence to taking Fe tablets with a questionnaire
measuring instrument. As for anemia data collection by examining Hb levels in

10.36419/jki.v14i1.771
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 149
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

class XI students at Musuk Boyolali Vocational School. The subjects of this study
were 76 female students, data analysis using chi square
Results: There is a significant relationship between motivation (PValue 0.010)
and adherence to taking Fe tablets (PValue 0.000) and the incidence of anemia,
and there is no significant relationship between the level of knowledge about
anemia (PValue 0.094) and the incidence of anemia.
Conclusion: motivation and adherence to taking Fe tablets are related to the
incidence of anemia, while the level of knowledge is not significantly related.
Keywords: Knowledge, Motivation, Compliance, Fe tablets, Anemia

PENDAHULUAN
Remaja putri adalah individu wanita yang berada pada usia antara anak-anak
dan orang dewasa dalam rentang usia 10 – 19 tahun. Perubahan fiik karena
pertumbuhan pada usia remaja berpengaruh pada status kesehatan dan gizi remaja
putri. Perilaku makan remaja putri dalam masa mencari identitas diri agar dapat
diterima teman sebaya dan mulai tertarik pada lawan jenis sehingga sangat
menjaga penampilan. Hal ini berpengaruh pada pola makan, pemilihan bahan
makanan serta frekuensi makan. Remaja putri takut gemuk sehingga menyukai
makanan siap saji, suka ngemil dan mengindari sayuran dan buah (Sulistyoningsih
H, 2019).
Akibat dari pola makan remaja putri dapat menimbulkan berbagai masalah
antara lain kurus, obesitas, anoreksia nervosa dan anemia.Anemia yang sering
terjadi pada remaja putri adalah kekurangan zat gizi besi akibat kekurangan zat
gizi makro berupa karbohidrat, protein dan lemak dan zat gizi mikro berupa
vitamin dan mineral. Dampak anemia pada remaja putri pertumbuhan terhambat, ,
mudah terinfeksi, prestasi akademik menurun, menjadi calon ibu yang beresiko
tinggi untuk kehamilan dan persalinan
Anemia suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi
tubuh. Anemia pada wanita usia subur merupakan tantangan di bidang gizi
kesehatan reproduksi (KemenKes, 2016). Anemia masuk dalam program
Sustained Development Goals (SDG) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua
bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia
di tahun 2030 (Simanungkalit, S. F., & Simarmata, 2019). Anemia merupakan
penurunan kadar hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit sehingga jumlah
eritrosit dan/atau kadar hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Anemia ditandai
dengan penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa.
Penyebab terjadinya anemia antara lain asupan yang tidak adekuat,,hilangnya sel
darah merah yang di sebabkan oleh trauma, infeksi, perdarahan kronis,
menstruasi, dan penurunan atau kelainan pembentukan sel, seperti:
hemoglobinopati, talasemia, sferositosis herediter, dan defisiensi glukosa.Besi
(Fe) merupakan zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh (Lestari IP, Lipoteo
NI, 2018).
Anemia sering diderita pada wanita usia subur. Hal ini disebabkan karena
terjadinya siklus menstruasi pada wanita setiap bulannya. Kekurangan zat besi

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 150
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat menyebabkan produktivitas


menurun. Asupan zat besi dapat diperoleh melalui makanan bersumber protein
hewani seperti hati, ikan, dan daging. Namun tidak semua masyarakat dapat
mengonsumsi makanan tersebut, sehingga diperlukan asupan zat besi tambahan
yang diperoleh dari tablet tambah darah (TTD). Pemberian TTD pada remaja putri
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi para remaja putri yang akan
menjadi ibu di masa yang akan datang. Dengan kecukupan asupan zat besi sejak
dini, diharapkan angka kejadian anemia ibu hamil, pendarahan saat persalinan,
BBLR, dan balita pendek dapat menurun. Cakupan pemberian TTD pada remaja
putri di Indonesia pada tahun 2019 adalah 46,56% (KemenKes, 2020).
Faktor penyebab anemia remaja bisa bervariasi, dijelaskan dari hasil penelitian
Simanungkalit SF di SMA Muhammadiyah 4 Depok dan SMK Al- Hidayah
Cinere pada bulan September - Oktober 2018 didapatkan hasil sebanyak 63,4%
remaja putri mengalami anemia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia
remaja putri dalam penelitian ini adalah pengetahuan (p value = 0,004), status gizi
(p value = 0,034) dan pola konsumsi inhibitor Fe (p value = 0,009)
(Simanungkalit, S. F., & Simarmata, 2019). Hasil dari penelitian Nurhayati
anemia remaja putri disebabkan oleh pengetahuan tentang anemia (p-value =
0,000), kebiasaan sarapan pagi (p-value = 0,001), dan aktivitas fisik dari remaja
putri (p-value = 0,002) (Hayati, 2020).
Upaya pemerintah dalam penanggulangan anemia zat besi dengan
meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, fortifikasi bahan makanan dengan
zat besi dan pemberian suplemen zat besi (KemenKes, 2016)
Pelayanan kesehatan reproduksi khususnya remaja putri di Boyolali sebesar
86,6 %. Upaya promotif, preventif berupa penyuluhan, pemeriksaan kadar Hb
pada remaja putri di sekolah SLTP & SLTA sederajat dan pemberian tablet besi
pada remaja. Laporan hasil pemeriksaan kadar Hb pada remaja putri di 2 SLTP, 1
MTs, dan 1 SMK puskesmas Musuk tahun 2019 sebesar 62,13% remaja putri
menderita anemia. Berdasarkan penelusuran peneliti pada puskesmas Musuk
didapatkan hasil 64,15% dari siswi kela XI menderita anemia. Hasil wawancara
dengan 14 siswi kelas XI sebanyak 7 orang tidak paham tentang anemia remaja, 6
siswi menyatakan minum tablet darah darah tidak sesuai anjuran dan 1 oarang
siswi tidak pernah meminumnya.
Dengan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul” Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia Pada Siswi
Kelas XI Di SMK Negeri Musuk Boyolali.”

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik crossecsionl.. Dalam
penelitian ini dasar yang digunakan adalah pendekatan waktu crossectional.
Dengan melakukan pengukuran pengetahuan, motivasi, dan kepatuhan minum
tablet Fe dengan alat ukur kuestioner. Sedangkan untuk pengambilan data anemia
dengan pemeriksaan kadar Hb pada siswi kelas XI di SMK Negeri Musuk
Boyolali. Subyek penelitian ini adalah 76 siswi, analisa data menggunakan chi
square.

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 151
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1 Tingkat pengetahuan tentang anemia, motivasi dan kepatuhan minum
tablet Fe serta kejadian anemia pada siswi kelas XI SMK Negeri Musuk
Boyolali
No Variabel bebas Frekuensi Persentase
Pengetahuan
1. Baik 27 35,52
2. Cukup 26 34,21
3. Kurang 23 30,27
Total 76 100,0
Motivasi Frekkuensi Persentase
1. Baik 36 47,36
2. Cukup 40 52,64
Total 76 100,0
Kepatuhan minum tablet Fe Frekkuensi Persentase
1. Patuh 34 44,73
2. Tidak patuh 42 55,27
Total 76 100,0
Variabel Terikat
Anemia RemajaPutri Frekkuensi Persentase
1. Tidak anemia 32 42,11
2. Anemia 44 57,89
Total 76 100,0
Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan tentang
nemia mayoritas cukup berjumlah 26 siswi (34,21%), berdasarkan motivasi
mengkonsumsi tablet fe myoritas cukup sebanyak 40 siswi (52,64%), berdasarkan
tingkat kepatuhan minum tablet fe mayoritas tidak patuh sejumlah 42 siswi
(55,27% ) sedangkan berdasarkan kejadian anemia mayoritas terjadi anemia
sejumlah 44 siswi (57,89%).

Tabel 2. Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia


Pengetahuan Anemia Tidak Anemia Total P Value
Baik 15 12 27 0,094
Cukup 10 16 26
Kurang 7 16 23
Tabel 2 menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
tentang anemia dengan kejadian anemia dilihat dari P value 0,094.

Tabel 3. Hubungan motivasi dengan Kejadian Anemia


Pengetahuan Anemia Tidak Anemia Total P
Baik 21 15 36 0,010
Cukup 11 29 40
Tabel 3 memperlihatkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan
kejadian anemia berdasarkan P value 0,010.

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 152
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

Tabel 4. Hubungan kepatuhan minum tablet fe dengan Kejadian Anemia


Pengetahuan Anemia Tidak Anemia Total P
Patuh 25 9 34 0,000
Tidak patuh 7 35 42
Tabel 4 menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan minum tablet Fe
dengan kejadian anemia dengan P value 0,000.

Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian pada variable pengetahuan tentang
anemia remaja putri menunjukkan responden dominan memiliki pengetahuan baik
sebanyak 27 responden ( 35,52% ). Pengetahuan cukup sebanyak 26 responden
( 34,21% ), pengetahuan kurang sebanyak 23 responden ( 30,27% ). Hal ini sesuai
dengan teori bahwa secara internal pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan,
umur, pengalaman pribadi (Wawan, 2015). Dimana pendidikan remaja putri
relative sama di klas XI, umur dikisaran 16 tahun atau lebih serta pengalaman
pribadi hampir sama. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan,
social budaya dan sumber informasi juga hamper sama pada semua remaja putri
yang berasal dari satu kecamatan yang kemudian dikembangkan menjadi 2
kecamatan Musuk dan Tamansari.
Untuk variable motivasi hasil penelitian menunjukkan mayoritas cukup
sebanyak 40 responden ( 52,64% ). Tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan katagori baik sebanyak 36 responden ( 47,36% ). Hal ini
disebabkan motivasi dipengaruhi oleh karakteristik biografikal yang terdiri dari
umu, jenis kelamim, status perkawinan, pekerjaan, kepribadian, pendidikan,
kemampuan, system nilai yang dianut (Hidayat, 2013). Hal ini sesuai dengan
teori dimana umur remaja tengah dalam fase mencari jati diri sehingga berpenaruh
pada motivasi khususnya minum tablet Fe dalam rangka pencegahan anemia yang
dampaknya baru muncul di kemudian hari saat kondisi sudah berat ( anemia
sedang-berat tanda dan gejala baru dirasakan (Aryani, 2010). Faktor selanjutnya
jenis kelamin remaja putri berpengaruh pada motivasi untuk minum tablet Fe
dimana remaja putri lebih mengedankan obat dan makanan yang menjaga
penampilan tetap baik (Arisman, 2010).
Variabel kepatuhan minum tablet Fe mayoritas tidak patuh sebanyak 42
responden ( 55,27% ) sedangkan katagori patuh sebanyak 34 responden ( 44,73%
). Faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan adalah pengetahuan responden.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposing (predisposisi) yang dapat
memengaruhi perilaku individu untuk mengonsumsi tablet tambah darah, karena
pengetahuan merupakan faktor dominan untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan merupakan segala informasi yang diterima seseorang dari luar
dirinya dan disertai dengan pemahaman terhadap informasi yang
didapatkan(Susanti Y, Briawan D, 2016).
Tabel 2 menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang
anemia dengan kejadian anemia dilihat dari Pvalue 0,094. Hasil ini bertentangan
dengan penelitian ada hubungan yang bermakna antarapengetahuan remaja putri
kelas IX tentang anemia dengan kejadian anemia di SMA Negeri 1 Talang Padang
tahun 2017 (Safira Laksmita, 2018). Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 153
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh


pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3 memperlihatkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan
kejadian anemia berdasarkan P value 0,010. Penelitian ini didukung ada hubungan
antara faktor motivasi konsumsi tablet Fe terhadap kejadian anemia ringan pada
ibu hamil di Puskesmas Rembang II Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang
(Marfu’ah, S., Anjarani, 2019).
Tabel 4 menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan minum tablet Fe
dengan kejadian anemia dengan P value 0,000. Hasil ini sejalan dengan penelitian
(Putra, K. A., Munir, Z., & Siam, 2020) ada hubungan yang signifikan antara
kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia. Hasil yang sama juga
diperoleh ada hubungan secara signifikan antara kepatuhan minum tablet Fe
dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Darul Imad. Hasil Hasil
penelitian didapatkan bahwa responde yang mengalami anemia sebanyak 20
orang (40,8%) dan sebanyak 20 orang (40,8%) tidak patuh mengkonsumsi tablet
besi 1 kali sehari selama 6 minggu. Hasil uji chi square didapatkan ada hubungan
antara kepatuhan minum tablet besi dengan kejadian anemia di MA Darul Imad
Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Tahun 2013. Perlunya
meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia dan manfaat tablet Fe
yang dibagikan agar anemia pada remaja putri dapat diatasi dengan baik (Yuniarti,
Y., Rusmilawaty, R., & Tunggal, 2015).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Sebagian besar tingkat pengetahuan tentang anemia pada siswi kelas XI di
SMK Negeri Musuk Boyolali baik, motivasi siswi untuk minum tablet Fe
myoritas cukup cukup dan kepatuhan minum tablet Fe diperoleh hasil banyak
yang tidak patuh. Ada hubungan antara motivasi, kepatuhan minum tablet Fe
terhadap kejadian anemia serta tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang anemia terhadap kejadian anemia.

Saran
Sebagai upaya dalam mengatasi anemia pada siswi, perlu upaya peningkatan
motivasi dan kepatuhan dalam minum tablet Fe dengan melibatkan anggota
keluarga untuk membantu memastikan siswi telah mengkonsumsinya setiap hari.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman, M. (2010) Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Aryani (2010) Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba
Medika.
Hayati, N. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan, Kebiasaan Sarapan Pagi Dan
Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putru Di MAN 1
Banjarmasin Tahun 2020’, Universitas Islam Kalimantan (MAB).

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 14 No 1. Januari 2023 (148 - 154) 154
Ani Nur Fauziah et.al (Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Kelas XI
Di SMK Negeri Musuk Boyolali)

Hidayat (2013) Ilmu Perilaku Manusia Pengantar Psikologi Untuk Tenaga


Kesehatan. jakarta: CV Trans Info Media.
KemenKes, R. I. (2016) Jurnal Kesehatan Reproduksi. Jakarta.
KemenKes, R. I. (2020) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta.
Lestari IP, Lipoteo NI, A. (2018) ‘Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian
Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas,
6(3), pp. 507–511.
Marfu’ah, S., Anjarani, A. (2019) ‘Analisis Hubungan Motivasi Konsumsi Tablet
Fe Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rembang II
Kecamatan Kabupaten Rembang’, Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
(Journal of Midwifery Science and Health), 10(1).
Notoatmodjo, S. (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Putra, K. A., Munir, Z., & Siam, W. N. (2020) ‘Hubungan Kepatuhan Minum
Tablet Fe dengan Kejadian Anemia (Hb) pada Remaja Putri Di SMP
Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso’, Jurnal Keperawatan
Profesional, 8(1), pp. 49–61.
Safira Laksmita, Y. H. Y. (2018) ‘Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Anemia Dengan Kejadian Anemia Di Kabupaten Tanggamus’, Jurnal
Ilmiah Keperawatan, XIV(1), pp. 104–107. doi:
10.26630/jkep.v14i1.1016.
Simanungkalit, S. F., & Simarmata, O. S. (2019) ‘Pengetahuan dan perilaku
konsumsi remaja putri yang berhubungan dengan status anemia. Buletin
Penelitian Kesehatan’, Buletin Penelitian Kesehatan, 47(3), pp. 175–182.
Sulistyoningsih H (2019) Gizi Untuk Kesehatan Ibu-Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Susanti Y, Briawan D, M. D. (2016) ‘Suplementasi besi mingguan meningkatkan
hemoglobin sama efektif dengan kombinasi mingguan dan harian pada
remaja putri.’, J Gizi Pangan, 13(1), pp. 27–34.
Wawan (2015) Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yuniarti, Y., Rusmilawaty, R., & Tunggal, T. (2015) ‘No Titl’, Hubungan antara
kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia pada remaja putri di
MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, 2(1).

Copyright © 2023, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)

Anda mungkin juga menyukai