Anda di halaman 1dari 189

PORTOFOLIO MAHASISWA

PKPA RUMAH SAKIT

MATERI RUMAH SAKIT

MATERI PKPA RUMAH SAKIT


No. Kedalama
Materi Metode SKS
n Materi
1. Manajemen organisasi IFRS, konsep RS C2, P3, A3 Praktek 8
syari’ah, Sistem Manajemen Informasi lapangan di
Obat. Rumah Sakit
2. Pengelolaan sediaan farmasi, alat C2, P3, A4
kesehatan, dan bahan medis habis pakai
(pemilihan, perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, administrasi),
Produksi di IFRS, CSSD.
3. Pelayanan farmasi klinik (pengkajian dan C4, P3, A4
pelayanan resep, penelusuran riwayat
penggunaan obat, rekonsiliasi obat, PIO,
konseling, visite, pemantauan terapi obat,
MESO, evaluasi
penggunaan obat, dispensing sediaan
steril, pemantauan kadar obat dalam
darah), pengendalian infeksi nosocomial,
Laboratorium Internal
4. Interprofesional collaboraation, Studi C6, P4, A4
Manajemen Pengelolaan Obat, Studi
Penggunaan Obat pada Pasien beserta
Evaluasi.
5. Farmakokinetik pada populasi khusus: C6, P4, A4
pediatric, gangguan hati, gangguan ginjal,
ibu hamil dan menyusui.
6. Farmakoterapi penyakit terpilih I: C6, P4, A4
penyakit dalam, farmakoterapi penyakit
terpilih II: kasus anak, bedah, obsgyn
7. Identifikasi ESO berdasar naranjo, C6, P3, A3
medication error, DRP, identifikasi ADR
dari penggunaan obat tunggal dan
interaksi obat
8. Pemantauan Terapi Obat (PTO) dan C6, P4, A4
Pelayanan Informasi Obat (PIO), Teknik
advokasi penggunaan obat berbasis bukti,
Pembuatan TPN dan IV Admixture, serta
Pengemasan Kembali Sediaan Obat

MINGGU KE-1

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Manajemen organisasi 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur
IFRS organisasi IFRS dan tupoksi pada tiap bagian
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengelolaan
SDM di IFRS
3. Mahasiswa mampu melakukan tupoksi apoteker
pada IFRS
Konsep RS syari’ah 4. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep RS Syariah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan
mengidentiifikasi pelayanan yang menjadi indikator
pelayanan RS Syariah
6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan
mengidentiifikasi Maqasid Al Syariah
7. Mahasiswa mampu menjelaskan dan
mengidentiifikasi karakteristik pelayanan islami
Sistem Manajemen 8. Mahasiswa mampu menjelaskan dan
Informasi Obat mengidentiifikasi pelayanan yang menjadi indikator
pelayanan RS Syariah
9. Mahasiswa mampu menjelaskan dan
mengidentiifikasi Maqasid Al Syariah
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan identifikasi struktur organisasi IFRS dan tupoksi pada tiap bagian.
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Struktur organisasi instalasi farmasi Rumah Sakit

KOMITE FARMASI D
DIREKTUR
& TERAPI

KOMITE
PENGENDALIAN & KEPALA INSTALASI KEPALA BIDANG
PENCEGAHAN FARMASI PELAYANAN
RESISTENSI
ANTIMIKROBA (PPRA)
Kasie PELAYANAN
UNIT TERKAIT Administrasi IFRS
penunjang medik

Koordinator pengelolaan Koordinator manajemen


perbekalan farmasi mutu farmasi

Koord. Depo Koord. Depo Koord. Tim Koord. Depo


Koord. Tim
Farmasi Rawat Farmasi Rawat Depo Farmasi Farmasi Gedung
Depo IBS
jalan Inap IGD Eye center

A. Kepala Instalsi Farmasi


1.) Persyaratan Jabatan
a. Apoteker yang mempunyai Surat ljin Praktek Apoteker (SIPA)
b. Pegawai Negeri Sipil yang Berpengalaman di Instalasi Farmasi minimal 5
tahun
c. Pernah mengikuti Pelatihan Manajemen Farmasi Rumah Sakit serta
pelatihan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan farmasi,
d. Jujur, teliti, tekun dan mampu bekerja keras.
e. Memiliki prestasi yang baik, berdedikasi, loyal dan tidak tercela
2.) Uraian Tugas
a. Mengatur pelayanan kefarmasian yang meliputi kegiatan managerial berupa
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan
kegiatan pelayanan farmasi klinis
b. Menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
sesuai kebutuhan;
c. Menyusun Formularium Rumah Sakit bersama Tim Formularium Rumah
Sakit / Komite Farmasi dan Terapi:
d. Merencanakan kebutuhan dengan menentukan jumlah pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (Rencana Kebutuhan
Anggaran Farmasi)
3.) Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit atas terselenggaranya
tugas Instalasi Farmasi dan pengembangan sumber daya & pelayananan
kefarmasian
b. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja. serta kelancaran kerja di Instalasi
Farmasi
c. Kebenaran dan tepat dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan
penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian
d. Kebenaran dan keobjektifan penilaian kinerja karyawan
e. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala, usulan tenaga Instalasi Farmasi
4.) Wewenang
a. Meminta data informasi yang dibutuhkan
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas karyawan
c. Memberikan penilaian kinerja karyawan
d. Mengkoordinasi, memantau, mengawasi dan mengendalikan penggunaan
fasilitas dan kegiatan di instalasi farmasi.
B.) Administrasi Instalasi farmasi
1.) persyaratan jabatan
a. pendidikn minimal D3 farmasi
b. pendidikan non formal : pernah mengikuti pelatihan manajemen
penggunaan obat
c. berpengalaman minimal 5 tahun si intalasi farmasi rumah sakit
2.) Uraiam tugas
a. menyelenggarakan surat menyurat sehubungan dengan tugas, fungsi dan
janggung jawab IFRS
b. mengarsipkan surat-surat dan memelihara dokumen sebagai data
pendukung untuk kelancaran tugas dan fungsi IFRS
c. membuat laporan berkala kegiatan instalasi farmasi
d. menyiapkan laporan presentase peresepan generic/ non generic.
3.) Tanggng jawab
a. kelancaran tata kerja kegiatan administrasi di instalasi farmasi
b. kebenaran dan ketepatan laporan rutin dan laporan berkala instalasi farmasi

4.) wewenang
a. mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas
dan kegiatan administrasi instalasi farmasi
b. meminta data dan informasi yang dibutuhkan sebagai bahan penyusunan
laporan
c, mengkoreksi usulan bila terdapat kekeliruan
e. Memberi saya dan pertimbangan kepada atasan
C.) Koordinasi pengelolaan perbekalan farmasi
1.) Persyaratan jabatan
a. Pendidikan : profesi apoteker yang memiliki surat izin praktek
apoteker atau D3 farmasi yang memiliki surat izin praktek tenaga
teknis kefarmasian
b. Apoteker pengalaman minimal 3 tahun di instalsi farmasi rumah sakit
atau tenaga kefarmasian berpengalaman minimal 6 tahun di instalasi
farmasi rumah sakit
c. Memiliki kemampuan yang baik di bidang administrasi perbekalan
farmasi
2.) Uraian Tugas
a. Menyiapkan usulan atau perencanaan kebutuhan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai secara berkala
b. Melaksanaan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
a.) Menyimpan dan mengendalikan dan pengawasan mutu obat
dengan ketentuan
b.) Mengatur penyimpanan perbekalan farmasi disusun berdasarkan
abjad serta system FEFO (First Expired First Out )
c.) Menyimpan obat narkotika dalam almari tersendiri dan terkunci
d.) Menyimpan obat yang mudah menguap dan mudah terbakar pada
tempat tersendiri dan terhindar dari kemudahan menguap dan
terbakar.
e.) Melaksanakan pemantauan untuk obat yang mempunyai
kadaluarsa dengan mencatat pada kartu stok/kartu kadaluarsa.
f.) Menyelenggarakan pencatatan pelaporan dan evaluasi
3.) Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab atas persediaan perbekalan farmasi baik di segi
kualitas yaitu penyimpanan yang memenuhi syarat/standar, antara lain
stabilitas, waktu kadaluarsa maupun jenis obat dan di segi kuantitas
sesuai dengan jumlah pesanan.
b. Bertanggung jawab atas penyaluran perbekalan farmasi dengan sistem
FEFO dan waktu kadaluarsa, atas dasar permintaan dari seksi
distribusi dan persediaan yang ada.
c. Bertanggung jawab atas tertib administrasi perbekalan farmasi
Wewenang
1. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penggunaan
fasilitas dan kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi yang
efektif, aman, bermutu dan efisien.
2. Mengkoreksi usulan jika terjadi kekeliruan
3. Memberi saran dan pertimbangan pada atasan.
D.) Koordinator Manajemen Mutu Farmasi
1) Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan : Profesi Apoteker yang memiliki Surat Izin Praktek
Apoteker;
b. Berpengalaman minimal 3 tahun di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
c. Memiliki kemampuan yang baik di bidang manajemen mutu;
d. Berpenampilan yang baik, ramah, jujur, teliti, tekun dan bersahabat:
e. Memiliki prestasi yang baik, berdedikasi, loyal dan tidak tercela
2) Uraian Tugas
a. Menjadi anggota dari Komite Mutu Rumah Sakit;
b. Mencatat Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Tidak
Diinginkan (KTD) yang dibuat oleh petugas di pelayanan;
c. Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi di Instalasi
Farmasi kepada Komite Mutu Rumah Sakit;
d. Membuat laporan pencapaian Indikator Mutu pelayanan Instalasi
3) Tanggung jawab
4) Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang dibutuhkan.
b. Memberikan masukan kepada Kepala Instalasi tentang kualitas
pelayanan di Instalasi Farmasi.
E.) Koordinator Pelayanan Farmasi Rawat Jalan
1) Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan: Apoteker yang mempunyai Surat ljin Praktek Apoteker
(SIPA) atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang mempunyai Surat Ijin
Tenaga Teknis Kefarmasian Berpengalaman kerja di Instalasi farmasi
minimal 3 tahun.
b. Pendidikan non formal: pernah mendapat pelatihan Manajemen
Penggunaan Obat atau pelatihan lainnya yang berkaitan dengan
kefarmasian.
c. Memiliki kemampuan yang baik di bidang pelayanan.
d. Berpenampilan yang baik, ramah, jujur, teliti, tekun dan mampu
bekerja keras
2) Uraian tugas
a. Mengkoordinir dan melaksnakan pelayanan kefarmasian di depo
farmasi rawat jalan
b. Mengendalikan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dari depo rawat jalan sampai kepada pasien dengan
tetap menjamin mutu, stabilitas ,jenis ,jumlah,dan ketepatan waktu.
c. Mengendalikan jenis dan jumlah prsediaan dan penggunaaan obat,
dan bahan medis habis pakai di depo rawat jalan
d. Mengontrol kegiatan administrasi yang terdiri dari pencatatan dan
pelaporan pengelolaan sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai, kegiatan pelayan depo rawat jalan.
3). Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab atas kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan
farmasi,baik kepasien maupun ke petugas ruangan.
b. Bertanggung jawab atas kebenaran dan kebenaran dan ketelitian dalam
melaksanakan pelayanan.
4) . Wewenang
a. Mengkoordinasi, memantau dan mengendalikan penggunkan fasilitas
dan pelaksanaan kegiaan pelayanan farmasi di depo farmasi rawat jalan.
b. Memberi saran dan pertimbangan pada atasan
F. coordinator pelayanan Farmasi IBS
1). Persyaratan jawaban
a. pendidikan : Apoteker yang mempunyai surat ijin praktek Apoter
(SIPA) atau tenaga teknis kefarmasian yang mempunyai surat ijin
tenaga teknis kefarmasian yang mempunyai surat ijin tenaga teknis
kefarmasian Berpengalaman kerja di instalasin farmasi minimal 3
tahun.
b. pendididkan non formal : pernah mendapat pelatihan Menejemen
penggunaan obat atau pelatihan lainnya yang berkaitan dengan
kefarmasian .
c. Memiliki kemampuan yang baik di bidang pelayanan
d. Berpenampilan yang baik, ramah, jujur, teliti,tekun dan mampu bekerja
keras.
2). Uraian Tugas
a. Mengkoordinir dan melaksanakan pelayanan kefarmasian di depo
farmasi IBS
b. Mengendalikan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan baan
medis habis pakai dan depo farmasi IBS sampai kepada pasien dengan
tetao menjamin mutu, stabilitas,jenis,jumlah,dan ketepatan waktu:
c. Mengendalikan jenis dan jumlah persediaan dan penggunaandan
penggunaan obat, dan bahan medis habis pakai di depo farmasi
IBS.
d. mengontrol kegiatan administrasi yang terdiri dari pencatatan dan
pelaporan pengelolaan sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai, kegiatan pelayanan depo farmasi IBS.
3). Tanggung jawab
a. bertannggung jawab atas kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan
farmasi, baik kepasien maupun kepetugas ruangan.
b. bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dalam melaksanakan
pelayanan
4). Wewenang
a. Mengkoordinasi , memantau dan mengendalikan penggunakan
fasiloitas dan pelaksanaan kegiaan pelayanan farmasi di depo Farmasi
IBS.
b. memberikan saran dan pertimbangan pada atasan
H. Koordinasi pelayanan farmasi IGD
1) syarat jabatan
a. pendidikan: Apoteker ynag mempunyai surat ijin prakteka Apoteker
(SIPA) atau tenaga tehnis kefarmasian yang mempunyai surat ijin
Tenaga teknis kefarmasian berpengalaman kerja di instalasi farmasi
minimal 3 tahun.
b. pendidikan non formal : pernah mendapat pelatihan manajemen
npenggunaan obat atau pelatihan lainnya yang berkaiatan dengan
kefarmasian.
c. Memiliki kemampuan yang baik di bidang pelayanan
d. berpenampilan yang baik, ramah,jujur,teliti,tekun dan mampu bekerja
keras
e. Memiliki persentasi yang baik, berdedikasi, loyal,dan tidak tercela.
2). Uraian tugas
a. Mengkoordinir dan melakasanakan pelayanan kefaramsian di depo
farmasi IGD
b. Mengendalikan distribusi sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dari depo farmasi IGD sampai kepada pasien dengan
tetap menjamin mutu, stabiltas, jenis, jumlah , dan ketepatan waktu.
c. mengendalikan jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan obat dan
bahan medis habis pakai di depo farmasi IGD
d. mengontrol kegitatan administrasi yang terdiri dari pencatatan dan
pelaporan pengelolaan sediaan farmasi ,alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai , kegiatan pelayananan depo farmasi IGD.
e. melakukkan menejemen resiko pengelolaan sediaan faramsi , alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai di depo farmasi IGD
f. melakaukan menejemen resiko pelayanann farmais klinik pasien IGD .
3). Tanggung jawab
a. bertanggung jawab atas kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan
farmasi, baik kepasien maupun ke petugas ruangan .
b. bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dalam melaksanakan
pelayanan .

I. Koordinator pelayanan faramsi gedung eye centre


a. Mengkoordinir dan melaksanakan pelayanan kefarmasian di depo
farmasi gedung di eye center
b. Mengendalikan jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan obat , dan
bahan medis habis pakai di depo faramsi gedung eye centere
c. Melakukan menejemen resiko pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habais pakai di depo farmasi gedung eye
center
d. Melakukan menejemen resiko pelayanan farmasi klinik pasien gedung
eye center
e. Merencanakan kebutuhan tenaga dan saraana di depo farmasi gedung
eye center
Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab atas kelancaran tata kerja kegiatan pelayananan
faramasi, baik ke pasien maupun ke petugas ruangan.
b. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dalam melaksanakan
pelayanan .

Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah unit pelaksana fungsional yang


menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus menjamin
ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit dilaksanakan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit melalui sistem satu
pintu. Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Apoteker sebagai penanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dapat dibentuk
satelit farmasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan bagian dari Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (Permenkes RI, 2020).
1. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi di Rumah Sakit (IFRS)
a. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi di Rumah Sakit (IFRS) antara lain :
i) Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai
prosedur dan etik profesi
ii) Melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien
iii) Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai guna memaksimalkan efek
terapi dan keamanan serta meminimalkan risiko
iv) Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta
memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien
v) Berperan aktif dalam Komite/Tim Farmasi dan Terapi
vi) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Pelayanan
Kefarmasian
vii) Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan
formularium Rumah Sakit.
b. Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
i) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai
(1) Memilih Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit
(2) Merencanakan kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai secara efektif, efisien dan optimal
(3) Mengadakan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai
ketentuan yang berlaku
(4) Memproduksi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit
(5) Menerima Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
(6) Menyimpan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
(7) Mendistribusikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai ke unit-unit pelayanan di Rumah Sakit
(8) Melaksanakan pelayanan farmasi satu pintu
(9) Melaksanakan pelayanan Obat “unit dose”/dosis sehari
(10) Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah yang terkait
dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
(11) melakukan pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak dapat
digunakan; m)mengendalikan persediaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
(12) melakukan administrasi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
c. Pelayanan Farmasi Klinik
i) mengkaji dan melaksanakan pelayanan Resep atau permintaan Obat
ii) melaksanakan penelusuran riwayat penggunaan Obat
iii) melaksanakan rekonsiliasi Obat
iv) memberikan informasi dan edukasi penggunaan Obat baik berdasarkan
Resep maupun Obat non Resep kepada pasien/keluarga pasien
v) mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah yang terkait dengan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
vi) melaksanakan visite mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain
vii) memberikan konseling pada pasien dan/atau keluarganya dan
melaksanakan Pemantauan Terapi Obat (PTO) dan EPO ( Evaluasi
penggunaan Obat)

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 2.
Melakukan identifikasi pengelolaan SDM di IFRS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pengelolaan SDM Rsud Sunan Kalijaga Demak


• Depo gudang : sebanyak 7 orang
• Farmasi rawat inap : sebanyak 17 orang
• Rawaj jalan : 17 orang
• IGD : 6 orang
• Eye Center dan IBS : sebanyak 4 orang

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 3.
Melakukan tupoksi apoteker pada IFRS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Peran apoteker di IFRS


 Tanggung jawab terhadap keamanan ketepatan penggunaan obat
 Seleksi obat yang rasional
 Monitoring obat
 Pengendalian terapi obat
Artinya :
 Apoteker harus memberikan layanan yang baik
 Pofesional
 Beriorentasi pada penderita
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4.
Melakukan penjelasan konsep RS Syariah
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Pelayanan kesehatan Syariah bertujuan untuk memberikan manfaat yang besar
bagi umat, umat ini yang di maksud bukan hanya yang beragama islam, tetapi seluruh
penduduk. Karena umat dalam Bahasa arab sesungguhnya memiliki arti masyarakat
atau bangsa, begitupun dengan pelayanan Kesehatan Syariah yang inklusif untuk
semua orang, tidak terbatas pada kepercayaan agama tertentu saja, namun terbuka dan
dapat digunakan untuk semua kalangan dengan mengedepannkan nilai nilai kebaikan
dan kualitas yang lebih baik (Ningsih, 2020).
Dengan banyaknya permintaan publik terkait pengimplementasian nilai
Syariah pada jasa Kesehatan, pada tahun 2015, Majelis Upaya Kesehatan Islam
Seluruh Indonesia (MUKISI) bersama dengan DSN-MUI mulai berinisiatif untuk
merumuskan bagaimana Rumah Sakit dapat menjabarkan operasional Syariah dalam
aktivitasnya. Pertemuan antara MUKISI dengan DSN MUI secara intens
dilaksanakan di Bogor pada 8-10 Februari 2016 untuk memutuskan kebijakan seperti
apa yang bisa menopang misi yang baik tersebut. Kemudian terciptalah fatwa
107/DSN- MUI/X/2016 mengenai Pedoman Penyelenggaraan Manajemen Rumah
Sakit berdasarkan Prinsip Syariah. Dengan Standar yang dirumuskan bersama oleh
pengurus Rumah Sakit oleh MUKISI pada tahun 2019, Rumah Sakit mulai
bertransformasi menerapkan prinsip Syariah. Saat ini, di tahun 2021, terdapat 25
rumah sakit berstatus rumah sakit Syariah di Indonesia, dan 42 rumah sakit yang
masih dalam tahap persiapan untuk mendapatkan status rumah sakit Syariah.
Terdapat enam aspek secara global layanan berkompetensi syariah yaitu atau
disebut Islamic service quality dimensions (Windasari, dkk, 2021) antara lain :
a. General Islamic values (nilai islam secara umum)
b. Halal/haram
c. Attention to Islamic religious activities (perhatian terhadap aktivitas islam)
d. Honesty (kejujuran)
e. Modesty and humaneness (kesederhanaan dan kemanusiaan)
f. Trustworthiness (dapat dipercaya)
Dengan penekanan pada aspek-aspek nilai syariah, diharapkan rumah sakit
berkompetensi syariah memiliki unique value propositions dan keunggulan
kompetitif untuk dipertimbangkan oleh konsumen. Lebih jauh lagi, regulator dan
penyedia layanan harus memahami factor apa yang kritikal bagi pengambilan
keputusan pasien dalam memilih layanan Kesehatan.
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 5.
Melakukan penjelasan dan mengidentiifikasi pelayanan yang menjadi indikator
pelayanan RS Syariah
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Prinsip Rumah Sakit Syariah mengacu pada Maqashid al Syariah al Islamiyah


menurut Imam Syatibi. Diantarnya yaitu, memelihara Agama (hifdz ad-diin),
memelihara Jiwa (hifdz an-nafs), memelihara Keturunan (hifdz an-nasl), memelihara
Akal (hifdz al-aql), dan memelihara Harta (hifdz al-mal).
Pelaksanaan Rumah sakit syariah harus berdasarkan Fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) MUI no 107/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah. Rumah Sakit Syariah memiliki 3 indikator
mutu wajib syariah antara lain:
a. Mendampingi pasien yang sakaratul maut dengan talqin
b. Mengingatkan waktu shola kepada pasien dan keluarga
c. Pemasangan kateter sesuai gender.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh K.H. Ma’ruf Amin, “Rumah
sakit syariah juga memperhatikan kehalalan makanannya. Diharapkan pula dapat
menangani aspek fisik, mental, juga spritual, dari sebelum lahir hingga menjemput
kematian. Rumah Sakit Syariah juga memiliki 8 indikator standar pelayanan minimal
syariah yaitu antara lain:
a. Membaca Basmalah pada setiap kali melakukan tindakan dan meminum obat.
Dokter atau perawat membaca basmalah ketika akan menyuntik, dan begitu pula
pasien membaca basmalah sebelum disuntik dan meminum obat
b. Menyediakan hijab untuk pasien
c. Mandatory training untuk fikih pasien
d. Memiliki sarana edukasi islami seperti leaflet atau buku
e. Pemasangan electrocardiograms (EKG) sesuai gender
f. Menyediakan pakaian menutup aurat untuk Ibu menyusui
g. Menjaga aurat saat di kamar operasi
h. Jadwal operasi elektif yang tidak berbenturan dengan jadwal sholat.
Melalui edukasi keislaman yang dilakukan rumah sakit, diharapkan pasien bisa
menerima dan senantiasa sabar dalam menjalani pengobatan. Memandang sakit
sebagai ujian dan penggugur atas segala dosa-dosanya. Ketika pasien diizinkan
sembuh dari penyakitnya, maka akan menambah keimanan serta ketakwaannya.
Namun ketika berakhir dengan meninggal, semoga wafatnya dicatat sebagai seorang
yang khusnul khotimah.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 6.
Melakukan penjelasan dan mengidentiifikasi Maqasid Al Syariah
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Menurut Sodiq (2015) Maqashid Syariah merupakan susunan dari dua kata
yaitu maqashid dan syariah, kata maqashid merupakan bentuk jamak dari maqshud
yang artinya keinginan, tujuan, dan kehendak. Maqshud sendiri merupakan derivasi
dari kata qashada yang berarti bermaksud atau menghendaki. Sedangkan kata syariah
berarti jalan menuju sumber air atau jalan menuju sumber kehidupan. Secara
terminologis syariah adalah aturan yang berasal dari Allah SWT dan disampaikan
lewat Rasul-Nya untuk diterapkan pada manusia dalam keseluruhan kehidupan
(Natadipurba, 2015).
Tujuan syariah atau dikenal dengan maksud-maksud syariah (maqashid
syariah) adalah untuk manusia itu sendiri, bukan untuk Allah SWT sebagai pembuat
aturan (Natadipurba, 2015). Kita tahu bahwa Allah tidaklah membuat perundang-
undangan atau syariat dengan main-main atau senda gurau, tidak pula
menciptakannya dengan sembarangan (sungguh Mahasuci Allah dari semua hal
seperti ini), namun Allah mensyariatkan perundang-undangan islam untuk tujuan-
tujuan besar dengan kemashlahatan dunia dan akhirat yang kembali kepada para
hamba, sehingga kesejahteraan akan merata, dan rasa aman sentosa akan
mendominasi (Jauhar, 2009).
Maqasid Al Syariah dalam pelayanan rumah sakit, berdasarkan firman Allah
dalam surat Al-Baqarah atay 208, umat muslim harus berislam secara keseluruhan,
bukan hanya ibadah akan tetapi ketentuan lain seperti mengonsumsi barang atau jasa
yang halal dan hubungan dengan sesame manusia harus sesuia dengan syariat.
Perwujudan pelayanan kesehatan sesuai standar syariah diwujudkan dalam
sertifikasi rumah sakit syariah oleh DSN-MUI. Standar Sertifikasi Rumah Sakit
Syariah terdiri dari lima bab yang diturunkan dari Maqashid syariah. Masing- masing
bab dibagi menjadi dua kelompok standar yaitu Standar Manajemen dan Standar
Pelayanan (MUKISI, 2017). Standar sertifikasi rumah sakit syariah (edisi 2 1438 H)
pada kelompok standar pelayanan syariah adalah sebagai berikut:
1) Penjagaan Agama (Hifdz Ad-din
a) Rumah sakit menetapkan Standar Prosedur Operasional
b) Penerimaan, bimbingan, dan pemulangan pasien.
c) Rumah sakit melengkapi standar transportasi dengan media audio atau video
islami.
d) Rumah sakit menetapkan asesmen spiritual bagi pasien untuk mendapatkan
data keagamaan pasien.
e) Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur terhadap
f) Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan tahap terminal.
g) Rumah sakit manjamin kehalalan, higienitas, kemanana makanan dan terapi
nutrisi yang diberikan kepada pasien.
h) Rumah sakit menjamin adanya upaya untuk menjaga aurat pasien, pelayanan
sesuai jenis kelamin dan memelihara unsur ikhtilath.
i) Rumah sakit menjamin upaya pelayanan anestesi dan bedah sesuai syariah.
j) Rumah sakit menyediakan upaya pelayanan penatalaksanaan ruqyah
syar’iyah.
2) Penjagaan Jiwa (Hifdz al-nafs)
a) Rumah sakit memberikan pelayanan jenazah secara Syariah
b) Rumah sakit memberikan pelayanan penatalaksanakan nyeri secara Syariah
c) Pengadaan sumber air sesuai dengan kaidah Syariah
3) Penjagaan Akal (Hifdz al-aql)
a) Rumah sakit mlaksanakan mandatory training keagamaan bagi seluruh staf
b) Penyelesaian keluhan, konflik secara Syariah
c) Edukasi keislaman kepada pengunjung
4) Penjagaan Keturunan (Hifdz al-nasl)
a) Rumah sakit memberikan pelayanan Kesehatan ibu dan bayi secara Syariah
b) Rumah sakit memberikan pelayanan reproduksi islami
5) Penjagaan Harta (Hifdz al-mal)
a) Rumah sakit dalam pengelolaan kas, pembiayaan, dan investasi bekerja sama
dengan Lembaga keuangan Syariah
b) Rumah sakit memiliki kebijakan dan mekanisme pengelolaan pasien yang
tidak mampu membayar
c) Rumah sakit menetapkan standar operasional untuk mengetahui salah
perhitungan billing.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 7.
Melakukan penjelasan dan mengidentiifikasi karakteristik pelayanan islami
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 disebutkan bahwa penyelenggaraan


pelayanan harus memenuhi beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksankan
2. Kejelasan
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan public
b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan sengketa
dalam melakankan pelayanan public
c. Rincian biaya pelayanan public dan tatacara pembayaran
3. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan public dapat di selesaikan dalam kurun waktu yang sudah
di tentukan
4. Keamanan
Proses dan produk pelayanan public memberikan rasa aman dan kepastian
hukum
5. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang di tunjuk
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayan dan penyelesaian keluhan atau
persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
6. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya
yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika (telematika).
7. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.
8. Kedisplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ikhlas.

9. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan
fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 8.
Melakukan identifikasi sistem-sistem yang dapat digunkana untuk mengelola
informasi obat baik secara manual maupun otomatis (komputerisasi)
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pengelolaan informasi obat secara otomatis (komputerisasi) pada e mrs pada


RSUD Sunan Kalijaga Demak User untuk memudahkan login pada aplikasi e Mrs
merupakan sistem dapat melakukan secara lebih cepat, pengolahan data yang
mengetahui jumlah stok obat pada dpo gudang, farmasi rawat jalan , rawat inap ,
eyesenter, IGD dan IBS sehingga mengurangi kesalahan yang terjadi mudah dan
dihasilkan data yang akurat . karena sudah terintegrasi dengan baik di dalam sistem
ini, serta dapat melakukan pembuatan laporan secara otomatis. Semua sistem telah
sesuai di dalam aplikasi penjualan ini yang akan dikembangkan dan dapat berfungsi
secara baik setiap fungsinya.
Pengelolaan informasi obat secara manual.
Pengelolaan obat bertujuan terjaminnya ketersediaan obat yang bermutu baik,
secara tepat jenis, tepat jumlah, dan tepat waktu serta digunakan secara rasional dan
supaya dana yang tersedia dapat digunakan dengan sebaik baiknya dan
berkesinambungan guna memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke unit
pelayanan kesehatan dasar. Pengelolaan obat yang efisien sangat menentukan
keberhasilan manajemen secara keseluruhan, untuk menghindari perhitungan
kebutuhan obat yang tidak akurat dan tidak rasional sehingga perlu dilakukan
pengelolaan obat yang sesuai. Pengelolaan obat menggunakan secara manual
kurang akurat karena terjadi ketidak sesuaian dengan jumlah obat pada dpo lain ,
farmasi rawat jalan rawat inap , eyesenter , IGD dan IBS.
Sistem informasi e mrs pada RSUD Sunan Kalijaga Demak User untuk
memudahkan login pada aplikasi e Mrs merupakan sistem dapat melakukan secara
lebih cepat, pengolahan data yang mengetahui jumlah stok obat pada dpo gudang ,
farmasi rawat jalan , rawat inap , eyesenter, IGD dan IBS sehingga mengurangi
kesalahan yang terjadi mudah dan dihasilkan data yang akurat . karena sudah
terintegrasi dengan baik di dalam sistem ini, serta dapat melakukan pembuatan
laporan secara otomatis. Semua sistem telah sesuai di dalam aplikasi penjualan ini
yang akan dikembangkan dan dapat berfungsi secara baik setiap fungsinya.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 9.
Melakukan mengoperasikan salah satu sistem manajaman informasi obat di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Seluruh sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dikelola
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak. sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dikelola
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
mencakup obat, bahan obat, obat tradisional, alat kesehatan, reagensia, dan film
radiologi. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilakukan secara berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain. Pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai tersebut mencakup siklus
manajemen pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang meliputi:
1. Pemilihan atau Seleksi sediaan farmasi
a. Pelaksana seleksi obat Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak adalah Instalasi Farmasi bersama Komite Farmasi dan
Terapi
b. Proses pemilihan seleksi obat Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak diatur oleh Komite Farmasi dan Terapi, berdasarkan usulan
dari Dokter-Dokter.
c. Masing-masing dokter mengusulkan obat untuk masuk dalam formularium
melalui formulir yang telah diedarkan oleh Komite Farmasi dan Terapi
melalui sekretaris Komite Farmasi dan Terapi.
d. Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi merekapitulasi dan
mengelompokkan /mentabulasi semua yang diusulkan.
2. Perencanaan
..........................Perencanaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi dan epidemiologi. Metode
konsumsi didapatkan berdasarkan dari data rata-rata pemakaian/pembelian
konsumsi pembelian satu tahun yang lalu dengan memperhitungkan sisa stok
obat, dan kebutuhan obat. Metode epidemiologi berdasarkan data sepuluh besar
penyakit satu tahun lalu. Analisa yang digunakan untuk membantu metode
konsumsi di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak yaitu menggunakan analisa pareto ABC dan VEN (Vital
Esensial, Non Esensial). Untuk implementasi kegiatan pelaksanaan perencanaan
obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak, dibantu dengan sistem secara elektronik yaitu melalui SIMRS
3. Pengadaan
Pengadaan obat di melalui e-purchasing berdasarkan Katalog Elektronik
(E-catalogue) sesuai ketentuan peraturan perundang perundangan yang berlaku.
Dalam hal pengadaan obat melalui e purchasing berdasarkan katalog elektronik
(E-catalogue) apabila mengalami kendala operasional dalam aplikasi maka dapat
dilaksanakan secara manual. Pengadaan secara manual dilaksanakan secara
langsung kepada Industri Farmasi yang tercantum dalam katalog elektronik (E-
catalogue) kepada Pedagang Besar Farmasi yang ditunjuk. Pengadaan non e-
purchasing dapat dilakukan. Adapun tahapan pengadaan obat melalui e-
purchasing adalah sebagai berikut antara lain:
a. Pokja ULP/Pejabat Pengadaan membuat paket pembelian obat dalam
aplikasi e-purchasing
b. Pokja ULP/Pejabat Pengadaan selanjutnya mengirimkan permintaan
pembelian obat kepada penyedia obat/Industri Farmasi
c. Penyedia Obat/Industri Farmasi yang telah menerima permintaan
memberikan persetujuan atas permintaan pembelian obat tersebut dan
menunjuk distributor/PBF. Apabila menyetujui, penyedia obat/industri
Farmasi menyampaikan permintaan pembelian kepada distributor/PBF untuk
ditindaklanjuti. Apabila menolak, penyedia obat/industri Farmasi harus
menyampaikan alasan penolakan.
d. Persetujuan penyedia obat/industri Farmasi kemudian diteruskan pokja
ULP/Pejabat Pengadaan kepada PPK untuk ditindaklanjuti. Dalam hal
permintaan pembelian mengalami penolakan dari penyedia obat/ Industri
Farmasi, maka ULP melakukan metode pengadaan lainnya sesuai dengan
Peraturan Perundangan yang berlaku
e. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan Perjanjian/kontrak jual beli terhadap
paket obat diatas dua ratus juta rupiah yang telah disetujui dengan
distributor/PBF yang ditunjuk oleh penyedia obat/industri Farmasi
f. Distributor/PBF kemudian melaksanakan penyediaan obat sesuai dengan isi
Surat Pesanan/perjanjian/ kontrak jual beli.
Obat diluar e-catalogue yang ingin dipesan ditulis melalui surat pesanan
yang dibuat secara manual. Surat pesanan narkotika, surat pesanan psikotropika,
surat pesanan prekursor farmasi dibuat terpisah dari surat pesanan untuk obat
lain. Arsip Surat Pesanan harus disimpan sekurang kurangnya selama 5 (lima)
tahun berdasarkan tanggal dan nomor urut Surat Pesanan. Arsip Surat Pesanan
Narkotika, Surat Pesanan Psikotropika atau Surat Pesanan Prekursor Farmasi
harus dipisahkan dengan arsip Surat Pesanan produk lain. Faktur pembelian obat
disimpan bersatu dengan arsip. Surat pesanan narkotika, psikotropika, obat-obat
tertentu dan prekursor farmasi dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap, 2
rangkap diserahkan ke pemasok dan 1 rangkap sebagai arsip.

Kekosongan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang terjadi di Pedagang Besar Farmasi, akan diinformasikan ke pengguna / unit
yang bersangkutan dengan diusahakan disertai pemberitahuan resmi dari
distributor terkait, dan untuk obat life saving akan diberikan saran obat subtitusi
dari kepala instalasi farmasi. Monitoring dan evaluasi
pemasok/distributor/Pedagang Besar Farmasi tersebut dilakukan 47 secara
berkala dan hasil evaluasi menjadi acuan dalam proses pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Bagian pengadaan
melakukan evaluasi terhadap distributor, terkait dengan proses pengadaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang meliputi antara
lain : tingkat kesesuaian SPO pengadaan dengan kenyataan, Kesesuaian Lead
time yang ditargetkan, Persentase obat yang tidak dapat dilayani sesuai surat
pesanan, Persentase kesalahan surat pesanan.
4. Penerimaan
Penerimaan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai menggunakan sistem satu pintu melalui Gudang Instalasi Farmasi.
Penerimaan merupakan kegiatan verifikasi penerimaan/penolakan, dokumentasi,
dan penyerahan yang dilakukan dengan menggunakan "checklist" yang sudah
disiapkan untuk masing-masing jenis produk.
Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang termasuk obat, alat kesehatan, cairan infuse, reagensia, film radiologi dan
alat kesehatan tertentu yang digunakan di Instalasi Laboratorium, Radiologi,
Kamar Bedah dan seluruh unit keperawatan terpusat dilakukan oleh petugas
gudang instalasi farmasi dan didistribusikan ke bagian terkait. Penerimaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di Rumah Sakit
Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dilakukan dengan
mencocokkan kesesuaian nama produk, dosis obat, jumlah obat, bentuk sediaan
obat dengan yang dipesan. Selain itu pula dilakukan pengecekan kondisi obat
dari segi fisik dan kadaluwarsa obat.
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang diterima
harus dipastikan dalam kondisi bersih sebelum disimpan. Apabila Barang yang
diterima sudah sesuai, petugas gudang melakukan dokumentasi penerimaan.
Setelah itu melakukan entry barang ke sistem komputer rumah sakit yaitu SIMRS
pada menu PO dan DO, sehingga datanya bertambah dan terbaca juga didepo
depo farmasi rumah sakit. Faktur yang diterima dijadikan 1 dengan surat
pesanan, disusun berdasarkan nama PBF, untuk narkotika, psikotropika obat-obat
tertentu dan obat prekursor di kumpulkan berdasarkan golongan dibedakan dari
obat lain. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
ditolak dan dikembalikan ke distributor diberi label yang jelas dan ditangani
sesuai Standar Prosedur Operasiona
5. Penyimpanan
Penyimpanan yang dilakukan oleh Instalasi farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terdiri dari :
a. Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
terdiri dari penyimpanan obat-obat, cairan infus, alat kesehatan, reagensia,
film radiologi dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah tumpahan,
kerusakan, kontaminasi dan campur baur. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai tidak boleh langsung diletakkan di lantai. Diletakkan
diatas pallet, rak dan atau lemari.
b. Penyimpanan nutrisi parenteral di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten disimpan pada tempat terpisah dengan
suhu dibawah 25oCelcius.
c. Penyimpanan bahan-bahan terkontrol (controlled substances) meliputi obat-
obat Narkotika, Psikotropika, obat Prekusor dan Obat Obat Tertentu.
Penyimpanan obat terkontrol ini disimpan di lemari khusus. Untuk lemari
khusus penyimpanan Narkotika terbuat dari kayu yang ditempel di dinding 51
tembok, memiliki 2 (dua) buah kunci yang berbeda. Lemari khusus
penyimpanan Psikotropika memiliki 2 (dua) buah kunci yang berbeda. Untuk
obat yang mengandung Perkusor dan Obat-obat Tertentu disimpan di rak biasa
hanya dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada pihak yang terkait. d.
Sediaan farmasi. alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan dengan
baik, aman dan sesuai stabilitas suhu penyimpanan obat. Tempat / Area yang
berhak menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai meliputi : 1) Gudang Perbekalan farmasi 2) Depo Farmasi rawat jalan 3)
Depo Farmasi Rawat Inap 4) Depo Farmasi IGD 5) Depo Farmasi IBS 6)
Kamar Operasi 7) Ruang Rawat Inap 8) Poliklinik 9) ICU 10) IGD 11)
Radiologi 12) Laboratorium.

.......................Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di
Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak diatur
berdasarkan :
1) Bentuk Sediaan dan Jenisnya
2) Suhu dan Kestabilannya
a. Suhu kamar (15-25o Celsius) di simpan di lemari obat dan ruang ruangan
penyimpanan lengkapi oleh thermohigrometer
b. Suhu dingin (2-8 o Celsius) disimpan di almari es dilengkapi dengan pengatur
suhu / thermometer digital.
c. Sifat Bahan (Bahan Berbahava dan Beracun, mudah tidaknya meledak
/terbakar). Penyimpanan bahan berbahaya mengikuti standar dalam MSDS
masing-masing bahan dan terpisah dari obat dan alat kesehatan lainnya.
d. Stabilitas Obat Terhadap Cahaya.
e. Penyimpanan obat yang tidak tahan cahaya dilakukan di dalam kemasan
tertutup dan gelap.
f. Obat kewaspadaan tinggi (obat-obat High Alert Medicine) Penyimpanan obat-
obat HAM di beri garis merah pada sisi-sisi rak/lemari obat tersebut. Sedangkan
pada obat/kemasan obat diberi label kecil berbentuk lingkaran merah memuat
tulisan high alert.
g. Obat LASA (look-alike sound-alike)
obat yang hampir sama bentuk dan namanya diletakkan tidak berdekatan satu
sama lain, diberi jarak 2 tempat obat dan diberi label tulisan LASA pada tempat
obat/kemasan obat untuk mencegah terjadinya potensi kesalahan pada waktu
pengambilan obat. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
disimpan dan disusun dengan menggunakan metode: 1) FIFO (First In First Out)
yaitu metode penyimpanan dengan penataan berdasarkan waktu datangnya. Obat
dengan tanggal datangnya yang lebih dulu ditata di baris depan.
2) FEFO (First Expired First Out) yaitu metode penyimpanan dengan penataan
berdasarkan waktu kadaluwarsa. Obat dengan tanggal kadaluwarsa yang dekat
ditata di baris depan.
3) Berdasarkan Alfabetis, yaitu obat disusun / ditata berdasarkan huruf alfabetis
6. Pendistribusian
..............................Distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
RSUD Sunan Kalijaga Demak ke ruang rawat inap menggunakan sistem ODDD
(One Day Dose Dispensing) atau sistem pemberian obat untuk pemberian sehari
untuk peresepan obat injeksi atau infus , dan untuk peresepan oral (tablet, kapsul,
sirup). Sistem pemberian obat kepada pasien didelegasikan kepada perawat
dengan metode UDD (Unit Dose Dispensing atau pemberian per kali minum atau
per kali pakai) untuk peresepan obat oral (tablet, kapsul dan puyer kemasan
pabrik). Sedangkan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai kepada pasien rawat jalan menggunakan sistem individual
prescription yaitu resep perseorangan yang di tulis dokter kepada pasien untuk
penggunaan obat selama tiga sampai lima hari.
Gudang Instalasi Farmasi melakukan pendistribusian sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai ke seluruh unit kerja di Rumah Sakit
Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak meliputi depo farmasi rawat inap, depo
farmasi rawat jalan, depo farmasi IGD, depo farmasi IBS, poliklinik, ruang rawat
inap, IGD, ICU dan unit penunjang lain (radiologi, laboratorium dan lain-lain).
Distribusi Narkotika dan Psikotropika Rumah Sakit Umum Daerah Sunan
Kalijaga Demak dilakukan sesuai dengan kebijakan obat-obat perdamaian.
Distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
berupa reagensia, film, obat radiologi (lopamiro) dan beberapa alat kesehatan
yang digunakan untuk kebutuhan kamar bedah dan CSSD dilakukan di unit
terkait.
7. Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan peraturan harus dilaksanakan
dengan cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan
perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan inisiasi
sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan tetap memberikan
laporan kepada Kepala BPOM. Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
Syarat dilakukan pemusnahan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai.
Prosedur Pemusnahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang akan dimusnahkan harus memperhatikan dampak terhadap
kesehatan, pencegahan pencemaran lingkungan dan penyimpangan atau
penyimpangan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
kepada pihak yang tidak berwenang.
8. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis, jumlah persediaan dan penggunaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan
oleh Instalasi Farmasi harus bersama dengan Panitia Farmasi dan Terapi. Tujuan
pengendalian obat Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk:
a. Penggunaan Obat sesuai dengan Formularium Rumah Sakit
b. Penggunaan Obat sesuai dengan diagnosis dan terapi
c. Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan atau kerugian, kerusakan, kadaluwarsa, dan kehilangan serta
pengembalian pesanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai.
Cara untuk menangani persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai antara lain:
a. Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving)
b. Melakukan evaluasi persiapan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan
berturut-turut (death stock)
c. Stok opname yang dilakukan secara periodik dan berkala setiap 6 bulan
sekali

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
MINGGU KE-2

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Pengelolaan sediaan 1. Mahasiswa mampu melakukan proses pemilihan
farmasi, alat kesehatan, sediaan berdasarkan Formularium RS, DOEN,
dan bahan medis habis FORNAS dan referensi lain sesuai kebutuhan
pakai (pemilihan, 2. Mahasiswa mampu melakukan proses perencanaan
perencanaan kebutuhan, menggunakan beberapa metode, baik konsumsi,
pengadaan, penerimaan, epidemiologi, campuran, dll
penyimpanan, 3. Mahasiswa mampu melakukan proses pengadaan
pendistribusian, terkait pembuatan surat pesanan sesuai jenis obat
pemusnahan dan serta pemilihan pemasok/sumber obat (hibah,
penarikan, pengendalian, pemerintah, dll)
administrasi) 4. Mahasiswa mampu melakukan proses penerimaan
dengan melakukan pengecekkan kesesuaian faktur
dan surat pesanan
5. Mahasiswa mampu melakukan proses penyimpanan
dari berbagai parameter pertimbangan
6. Mahasiswa mampu melakukan proses
pendistribusian dengan berbagai metode (UDD,
ODD, IP, Floor Stock)
7. Mahasiswa mampu melakukan proses pemusnahan
terkait dengan syarat sediaan yang dimusnahkan dan
pembuatan BA
8. Mahasiswa mampu melakukan proses penarikan,
baik jenis-kenis penarikan dan langkah-langkah yang
dilakukan di RS
9. Mahasiswa mampu melakukan proses pengendalian
melalui berbagai metode (kartu stok, stock opname
dll)
10. Mahasiswa mampu melakukan proses administrasi
termasuk pelaporan
Produksi di IFRS 11. Mahasiswa mampu melakukan proses produksi di
IFRS yang tidak tersedia di pasaran
CSSD 12. Mahasiswa mampu mengidentifiaksi jenis-jenis
bahan yang disterilisasi pada CSSD
13. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis
sterilisasi
14. Mahasiswa mampu menjelaskan indikator sterilisasi
15. Mahasiswa mampu melakukan proses sterilisasi
BUKTI SASBEL 1. Melakukan proses pemilihan sediaan berdasarkan Formularium
RS, DOEN, FORNAS dan referensi lain sesuai kebutuhan
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Formularium RSUD Sunan Kalijaga Demak adalah himpunan obat yang


direkomendasi oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) untuk digunakan di RSUD
Sunan Kalijaga Demak dan telah disetujui oleh Direksi. Penyusunan formularium ini
disusun setiap satu tahun sekali yang tersedia di farmasi, ruang rawat inap, dan poli
rawat jalan dalam bentuk buku dan dalam bentuk elektronik khusus di depo-depo.
Klasifikasi kriteria seleksi obat untuk masuk dalam formularium Rumah Sakit
meliputi :
a. Keamanan obat, dan Kualitas Mutu Obat terjamin

b. Kemanjuran obat dan efektivitas obat

c. Memiliki rasio benefit-cost yang tinggi dihitung dari total biaya perawatan
d. Komitmen penulisan resep dari Dokter
e. Harga obat dan diskon obat yang ditawarkan.
Obat yang masuk dalam Formularium RSUD Sunan Kalijaga Demak
mengacu pada Formularium Nasional yang berlaku dan obat diluar Formularium
Nasional yang dibutuhkan pasien yang diusulkan dokter dan disetujui oleh direktur.
Bentuk formularium ini berupa buku yang dicetak dan diberikan ke dokter dokter dan
poliklinik, ruang rawat inap. Formularium RSUD Sunan Kalijaga Demak di
perbaharui setiap satu tahun sekali, dan bila ada penambahan saran obat baru maka
Dokter mengisi formulir saran obat baru dan akan dikoordinasikan dalam rapat
Panitia Farmasi dan Terapi. Dalam resep penulisan resep oleh Dokter atau staf medis
wajib mengikuti formularium RSUD Sunan Kalijaga Demak.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2. Melakukan proses perencanaan menggunakan beberapa metode,


baik konsumsi, epidemiologi, campuran, dll
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Perencanaan adalah kegiatan untuk menetapkan sediaan farmasi dan alat


kesehatan sesuai jumlah, jenis dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan agar
tercapai penggunaan obat yang rasional. Tujuan dari perencanaan adalah untuk
mendapatkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan untuk menghindari kekosongan maupun kelebihan obat serta
menjaga perputaran keuangan agar tetap lancar (Dirjen Binfar, 201).
Perencanaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi dan epidemiologi. Metode
konsumsi didapatkan berdasarkan dari data rata-rata pemakaian/pembelian konsumsi
pembelian satu tahun yang lalu dengan memperhitungkan sisa stok obat, dan
kebutuhan obat. Metode epidemiologi berdasarkan data sepuluh besar penyakit satu
tahun lalu. Analisa yang digunakan untuk membantu metode konsumsi di Rumah
Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak yaitu
menggunakan analisa pareto ABC dan VEN (Vital Esensial, Non Esensial). Untuk
implementasi kegiatan pelaksanaan perencanaan obat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak, dibantu dengan sistem
secara elektronik yaitu melalui SIMRS.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3. Melakukan proses pengadaan terkait pembuatan surat pesanan


sesuai jenis obat serta pemilihan pemasok/sumber obat (hibah, pemerintah, dll)
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dilakukan
oleh Unit Layanan Pengadaan dengan menggunakan sistem satu pintu. Pengadaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan dan atau Pejabat Pembuat Komitmen.
Pengadaan obat di melalui e-purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E-
catalogue) sesuai ketentuan peraturan perundang perundangan yang berlaku. Dalam
hal pengadaan obat melalui e purchasing berdasarkan katalog elektronik (E-
catalogue) apabila mengalami kendala operasional dalam aplikasi maka dapat
dilaksanakan secara manual. Pengadaan secara manual dilaksanakan secara langsung
kepada Industri Farmasi yang tercantum dalam katalog elektronik (E-catalogue)
kepada Pedagang Besar Farmasi yang ditunjuk. Pengadaan non e-purchasing dapat
dilakukan dengan metode pengadaan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku
jika :
a. Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai belum tercantum dalam
katalog elektronik
b. Spesifikasi sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang
tercantum dalam katalog eletronik tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dibutuhkan rumah sakit;
c. Penyedia tidak menanggapi pesanan sedangkan kebutuhan terhadap sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai tersebut mendesak dan tidak dapat
ditunda lagi;
d. Penyedia tidak mampu menyediakan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis
habis pakai dalam waktu yang ditentukan dalam rencana pelaksanaan pengadaan;

e. Penyedia tidak mampu melayani pemesanan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan
medis habis pakai karena keterbatasan jangkauan layanan Penyedia;

f. Penyedia tidak mampu menyediakan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis
habis pakai yang telah ditetapkan setelah Pejabat Pembuat Komitmen menyetujui
pesanan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai;

g. Penyedia dikenakan sanksi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah;

h. Harga sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang tercantum
dalam Katalog Elektronik dalam online shop dan hasil negosiasi harga sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dimaksud pada periode penjualan,
jumlah, merek, tempat, spesifikasi teknis, dan persyaratan yang sama, lebih mahal
dari harga sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang diadakan
selain melalui mekanisme e-purcashing.
Obat diluar e-catalogue yang ingin dipesan ditulis melalui surat pesanan yang
dibuat secara manual. Surat pesanan narkotika, surat pesanan psikotropika, surat
pesanan prekursor farmasi dibuat terpisah dari surat pesanan untuk obat lain. Arsip
Surat Pesanan harus disimpan sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun berdasarkan
tanggal dan nomor urut Surat Pesanan. Arsip Surat Pesanan Narkotika, Surat Pesanan
Psikotropika atau Surat Pesanan Prekursor Farmasi harus dipisahkan dengan arsip
Surat Pesanan produk lain. Faktur pembelian obat disimpan bersatu dengan arsip
surat pesanan obat tersebut, untuk memudahkan telusur jika terjadi kesalahan dan
sebagai bukti melakukan pembelian.
Surat pesanan narkotika, psikotropika, obat-obat tertentu dan prekursor
farmasi dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap, 2 rangkap diserahkan ke
pemasok dan 1 rangkap sebagai arsip. Surat pesanan narkotika, psikotropika dan
prekursor farmasi minimal harus memuat poin-poin seperti dibawah ini :
a. Nomor surat pesanan
b. Nama dan jabatan yang bertanda tangan membuat surat pesanan (apoteker
penanggung jawab)
c. Nama, alamat dan telp distributor yang dituju
d. Jenis barang yang dipesan menyebutkan nama obat, bentuk sediaan,
kekuatan/potensi, jumlah dalam bentuk angka dan huruf)
e. Nama dan alamat sarana yang memesan
f. Nama kota, tanggal, bulan dan tahun pemesanan
g. Tanda tangan dan stempel dilengkapi nama apoteker penanggung dan no. SIPA

Pengadaan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
berdasarkan hasil seleksi dan perencanaan. Pengadaan obat dilakukan sesuai dengan
formularium Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dan
diatur dalam kebijakan formularium. Pengadaan obat diluar Formularium dapat
dilaksanakan dengan ketentuan: life saving, tidak ada obat pengganti, mendapat
persetujuan Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Kekosongan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang terjadi di Pedagang Besar Farmasi, akan diinformasikan ke pengguna / unit yang
bersangkutan dengan diusahakan disertai pemberitahuan resmi dari distributor terkait,
dan untuk obat life saving akan diberikan saran obat subtitusi dari kepala instalasi
farmasi. Monitoring dan evaluasi pemasok/distributor/Pedagang Besar Farmasi
tersebut dilakukan secara berkala dan hasil evaluasi menjadi acuan dalam proses
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
untuk menjamain produk ASLI dan TIDAK PALSU adalah:
a. Obat dan BMHP yang diadakan memiliki izin edar atau nomor registrasi.
b. Mutu, keamanan dan kemanfaatan obat dan BMHP dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Pengadaan obat dan BMHP berasal dari jalur resmi.
d. Dilengkapi dengan persyaratan administrasi.

Pengadaan yang berasal dari sumbangan/hibah membuat surat permintaan


obat berdasarkan kebutuhan atau sesuai usulan Kelompok Staf Medik (KSM), sesuai
permintaan dokter, usulan unit lain atau sesuai program yang ada di RSUD Sunan
Kalijaga kabupaten Demak. Permintaan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi
atau Kementrian Kesehatan Jakarta atau Institusi lain sebagai pemilik obat dan
BMHP yang diminta. Surat permintaan seijin/disetujui Kepala Instalasi Farmasi dan
atau Direktur. Kemudian melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait pada saat
pengambilan obat ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten atau ke tempat
dimana obat berada. Pengadaan melalui donasi pemerintah diantaranya obat-obat
Anti Retroviral, Obat OAT (obat Tuberculosis), Reagen Laboratorium, Vaksin
Program Pemerintah dan Obat Malaria.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4. Melakukan proses penerimaan dengan melakukan pengecekkan


kesesuaian faktur dan surat pesanan
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Penerimaan obat merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis


spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat
pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Proses penerimaan dilakukan oleh
apoteker dan asisten apoteker. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai yang termasuk obat, alat kesehatan, cairan infuse, reagensia, film
radiologi dan alat kesehatan tertentu yang digunakan di Instalasi Laboratorium,
Radiologi, Kamar Bedah dan seluruh unit keperawatan terpusat dilakukan oleh
petugas gudang instalasi farmasi dan didistribusikan ke bagian terkait. Penerimaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di Rumah Sakit Umum
Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dilakukan dengan mencocokkan
kesesuaian nama produk, dosis obat, jumlah obat, bentuk sediaan obat dengan yang
dipesan. Selain itu pula dilakukan pengecekan kondisi obat dari segi fisik dan
kadaluwarsa obat. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
diterima harus dipastikan dalam kondisi bersih sebelum disimpan.
Apabila Barang yang diterima sudah sesuai, petugas gudang melakukan
dokumentasi penerimaan. Setelah itu melakukan entry barang ke sistem komputer
rumah sakit yaitu SIMRS pada menu PO dan DO, sehingga datanya bertambah dan
terbaca juga didepo depo farmasi rumah sakit. Faktur yang diterima dijadikan 1
dengan surat pesanan, disusun berdasarkan nama PBF, untuk narkotika, psikotropika
obat-obat tertentu dan obat prekursor di kumpulkan berdasarkan golongan dibedakan
dari obat lain. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
ditolak dan dikembalikan ke distributor diberi label yang jelas dan ditangani sesuai
Standar Prosedur Operasional.
Proses penerimaan barang pesanan
Proses penerimaan barang yang pertama dicek antara faktur dan surat pesanan
meliputi : nama barang, dosis, jumlah, no batch, expired date dan layak tidaknya
kemasan. Kemudian barang yang sudah sesuai ditata di rak sesuai dengan bentuk
sediaan dilanjutkan demham memasukkan ke kartu stelling. Dilanjutkan mengentry
ke system computer rumah sakit (SIMRS)

Tampilan SIMRS

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 5. Melakukan proses penyimpanan dari berbagai parameter
pertimbangan
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Penyimpanan yang dilakukan oleh Instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terdiri dari :
a. Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai terdiri
dari penyimpanan obat-obat, cairan infus, alat kesehatan, reagensia, film
radiologi dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah tumpahan, kerusakan,
kontaminasi dan campur baur. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai tidak boleh langsung diletakkan di lantai. Diletakkan diatas pallet,
rak dan atau lemari.
b. Penyimpanan nutrisi parenteral di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Sunan Kalijaga Kabupaten disimpan pada tempat terpisah dengan suhu dibawah
25o Celcius.
c. Penyimpanan bahan-bahan terkontrol (controlled substances) meliputi obat-obat
Narkotika, Psikotropika, obat Prekusor dan Obat Obat Tertentu. Penyimpanan
obat terkontrol ini disimpan di lemari khusus. Untuk lemari khusus penyimpanan
Narkotika terbuat dari kayu yang ditempel di dinding tembok, memiliki 2 (dua)
buah kunci yang berbeda. Lemari khusus penyimpanan Psikotropika memiliki 2
(dua) buah kunci yang berbeda. Untuk obat yang mengandung Perkusor dan
Obat-obat Tertentu disimpan di rak biasa hanya dilakukan pencatatan dan
pelaporan kepada pihak yang terkait.
d. Sediaan farmasi. alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan dengan
baik, aman dan sesuai stabilitas suhu penyimpanan obat. Tempat / Area yang
berhak menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
meliputi :
 Gudang Perbekalan farmasi
 Depo Farmasi rawat jalan
 Depo Farmasi Rawat Inap
 Depo Farmasi IGD
 Depo Farmasi IBS
 Kamar Operasi
 Ruang Rawat Inap
 Poliklinik
 ICU
 IGD
 Radiologi
 Laboratorium

Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di
Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak diatur
berdasarkan :
1. Bentuk Sediaan dan Jenisnya
2. Suhu dan Kestabilannya
a. Suhu kamar (15-25o Celsius) di simpan di lemari obat dan ruang ruangan
penyimpanan lengkapi oleh thermohigrometer
b. Suhu dingin (2-8o Celsius) disimpan di almari es dilengkapi dengan
pengatur suhu / thermometer digital.
c. Sifat Bahan (Bahan Berbahava dan Beracun, mudah tidaknya meledak
/terbakar). Penyimpanan bahan berbahaya mengikuti standar dalam
MSDS masing-masing bahan dan terpisah dari obat dan alat kesehatan
lainnya.
3. Stabilitas Obat Terhadap Cahaya.
4. Penyimpanan obat yang tidak tahan cahaya dilakukan di dalam kemasan
tertutup dan gelap.
5. Obat kewaspadaan tinggi (obat-obat High Alert Medicine) Penyimpanan obat-
obat HAM di beri garis merah pada sisi-sisi rak/lemari obat tersebut.
Sedangkan pada obat/kemasan obat diberi label kecil berbentuk lingkaran
merah memuat tulisan high alert.
6. Obat LASA (look-alike sound-alike) obat yang hampir sama bentuk dan
namanya diletakkan tidak berdekatan satu sama lain, diberi jarak 2 tempat
obat dan diberi label tulisan LASA pada tempat obat/kemasan obat untuk
mencegah terjadinya potensi kesalahan pada waktu pengambilan obat.
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai disimpan dan
disusun dengan menggunakan metode:
a. FIFO (First In First Out) yaitu metode penyimpanan dengan penataan
berdasarkan waktu datangnya. Obat dengan tanggal datangnya yang lebih
dulu ditata di baris depan.
b. FEFO (First Expired First Out) yaitu metode penyimpanan dengan penataan
berdasarkan waktu kadaluwarsa. Obat dengan tanggal kadaluwarsa yang dekat
ditata di baris depan.

c. Berdasarkan Alfabetis, yaitu obat disusun / ditata berdasarkan huruf alfabetis.


Lemari narkotika
Lemari narkotika digunakan untuk penyimpan obat obat narkotika, lemari
tidak boleh digunakan untuk menyimpan obat selain narkotika, lemari menggunakan
double kunci dan kunci dibawa oleh apoteker dan yang satu disimpan pada tempat
tersembuyi yang diketahui tempatnya oleh semua pegawai yang ada di gudang.
Lemari psikotropika
Lemari psikotropika digunakan untuk penyimpanan obat obat psikotropika,
lemari tidak boleh digunakan untuk menyimpan obat selain psikotropik, lemari
menggunakan double kunci dibawa oleh apoteker dan yang satu disimpan pada
tempat tersembuyi yang diketahui tempatnya oleh semua pegawai yang ada di
gudang.

Lemari penyimpanan HAM (High Alert Medicine)


Di beri garis merah pada sisi-sisi rak/lemari obat tersebut. Sedangkan
pada obat/kemasan obat diberi label kecil berbentuk lingkaran merah memuat
tulisan high alert.
Obat LASA (look-alike sound-alike) obat yang hampir sama bentuk
dan namanya diletakkan tidak berdekatan satu sama lain, diberi jarak 2 tempat
obat dan diberi label tulisan LASA pada tempat obat/kemasan obat untuk
mencegah terjadinya potensi kesalahan pada waktu pengambilan obat.
Penyimpanan suhu dingin digunakan untuk menyimpan obat
yang memiliki cara penyimpanan khusus (2-8o Celsius) disimpan di
almari es dilengkapi dengan pengatur suhu / thermometer digital.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 6. Melakukan proses pendistribusian dengan berbagai metode


(UDD, ODD, IP, Floor Stock)
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai RSUD
Sunan Kalijaga Demak ke ruang rawat inap menggunakan sistem ODDD (One Day
Dose Dispensing) atau sistem pemberian obat untuk pemberian sehari untuk
peresepan obat injeksi atau infus , dan untuk peresepan oral (tablet, kapsul, sirup).
Sistem pemberian obat kepada pasien didelegasikan kepada perawat dengan metode
UDD (Unit Dose Dispensing atau pemberian per kali minum atau per kali pakai)
untuk peresepan obat oral (tablet, kapsul dan puyer kemasan pabrik). Sedangkan
distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kepada pasien
rawat jalan menggunakan sistem individual prescription yaitu resep perseorangan
yang di tulis dokter kepada pasien untuk penggunaan obat selama tiga sampai lima
hari.
Sistem Distribusi Obat Persediaan Lengkap di Ruang (Floor Stock)
Dalam sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang, semua obat yang
dibutuhkan penderita tersedia dalam ruang tersebut, kecuali obat yang jarang
digunakan otau obat yang sangat mahal. Persediaan obat di ruang dipasok oleh IFRS.
Biasanya sekali seminggu personil IFRS memeriksa persediaan obat di ruang, lalu
menambah menambah persediaan obat yang persediaannya sudah sampai tanda batas
pengisian kembali Obat yang di-dispensing dibawah sistem ini terdiri atas obat
penggunaan umum yang biayanya dibebankan pada biaya paket perawatan
menyeluruh dan order obat yang harus dibayar sebagai biaya obat. Obat penggunaan
umum ini terdiri atas obat yang tertera dalam daftar yang telah ditetapkan oleh
PFTdan IFRS yang tersedia di unit perawat, misalnya kapas pembersih luka, larutan
antiseptik, dan obat tidur. Biasanya obat ini dibayar sebagai bagian dari biaya
pelayanan perawatan. Obat yang harus dibayar tersedia pada tiap unit perawat dan
penderita yang menggunakannya akan membayarnya sebagai biaya obat.

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 7. Melakukan proses pemusnahan terkait dengan syarat sediaan


yang dimusnahkan dan pembuatan BA

Prosedur Pemusnahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis


Habis Pakai yang akan dimusnahkan harus memperhatikan dampak terhadap
kesehatan, pencegahan pencemaran lingkungan dan penyimpangan atau
penyimpangan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
kepada pihak yang tidak berwenang.
Tahapan pemusnahan terdiri dari:
a. Membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang akan dimusnahkan

b. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan

c. Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak


terkait

d. Menyiapkan tempat pemusnahan

e. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta


peraturan yang berlaku.

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 8. Melakukan proses penarikan, baik jenis-kenis penarikan dan


langkah-langkah yang dilakukan di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Penarikan perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penarikan perbekalan farmasi
yang tidak memenuhi standar/ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan
oleh pemilik izin edar berdasarkan perintah penarikan oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar
(voluntary recall) dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.
Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap produk
yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
bila:
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluwarsa;
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanankesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan; dan/atau
d. Dicabut izin edarnya.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 9. Melakukan proses pengendalian melalui berbagai metode (kartu


stok, stock opname dll)
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Pengendalian dilakukan terhadap jenis, jumlah persediaan dan penggunaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh
Instalasi Farmasi harus bersama dengan Panitia Farmasi dan Terapi. Tujuan
pengendalian obat Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
untuk:
a. Penggunaan Obat sesuai dengan Formularium Rumah Sakit
b. Penggunaan Obat sesuai dengan diagnosis dan terapi
c. Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan atau kerugian, kerusakan, kadaluwarsa, dan kehilangan serta
pengembalian pesanan
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
Cara untuk menangani persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai adalah
a. Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving)
b. Melakukan evaluasi persiapan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan
berturut-turut (death stock)
c. Stok opname yang dilakukan secara periodik dan berkala setiap 6 bulan sekali

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 10. Melakukan proses administrasi termasuk pelaporan


(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk


memudahkan penelusuran kegiatan yang sudah berlalu. Kegiatan administrasi terdiri
dari pencatatan dan pelaporan. Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan
pengelolaan perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian,
pengendalian persediaan, pengembalian, pemusnahan dan penarikan perbekalan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan instalasi farmasi dalam
periode waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau pertahun). Jenis-jenis
pelaporan yang dibuat menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Secara garis
besar, jenis pelaporan rumah sakit dibedakan menjadi 2, yaitu pelaporan internal dan
eksternal rumah sakit (Menkes RI, 2016). Pelaporan internal rumah sakit disesuaikan
dengan kebutuhan rumah sakit, meliputi semua catatan hasil kegiatan yang dilakukan
oleh rumah sakit. Sedangkan yang dimaksud dengan pelaporan eksternal rumah sakit
adalah laporan yang ditujukan kepada instansi yang berwenang di atas rumah sakit.
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 11. Melakukan proses produksi di IFRS yang tidak tersedia di
pasaran
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Produksi merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan


kembali sediaan farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Seksi produksi adalah seluruh rangkaian kegiatan dalam
menghasilkan suatu obat yang meliputi pembuatan obat mulai dari pengadaan bahan
awal, proses pengolahan, pengemasan sampai obat jadi siap didistribusikan.
Produksi sendiri dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), bila
produk obat/sediaan farmasi tersebut tidak diperdagangkan secara komersial atau jika
diproduksi sendiri akan lebih menguntungkan. Produksi obat sediaan farmasi yang
dilakukan merupakan produksi lokal untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Dalam
proses produksi tersebut dilakukan berbagai tahap mencakup desain dan
pengembangan produk, pengadaan, perencanan dan pengembangan proses, produksi,
pengujian akhir, pengemasan, penyimpanan, sampai dengan penghantaran produk
tersebut pada penderita/profesional kesehatan. Oleh karena itu, IFRS perlu
menerapkan standar sistem mutu ISO 9001 dan dilengkapi Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB).
Dalam rangka memutuskan tepat tidaknya produksi lokal di rumah sakit,
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah rancangan kapasitas dan sumber
produksi, seleksi produksi, persediaan produksi serta pengontrolan kualitas dan harga
produk.
Kriteria obat yang diproduksi:
1. sediaan farmasi dengan formula khusus
2. sediaan farmasi dengan harga murah
3. sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
4. sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
5. sediaan farmasi untuk penelitian
6. sediaan nutrisi parenteral
7. rekonstruksi sediaan obat kanker

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 12. Mengidentifiaksi jenis-jenis bahan yang disterilisasi pada


CSSD
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Alat-alat yang setelah digunkan diruangan IBS diletakan pada lemari
penghubungi kemudian alat di ambil oleh petugas cssd dan dimasukan keruangan
dekomentasi sebelum memasuki ruang petugas ccsd menggunakan APD lengkap
kemudian alat yang telah digunakan alat tersebut direndam terlebih dahulu
menggunakan enzim matik dengan takaran 5 ml dan air. Setelah itu alat dikirimkan
ke CCSD melalui pintu penghubung kemudiaan diterima oleh petugas dan di cuci
Kembali menggunakan cairan enzim matik yang di cuci dengan air

Keterangan : alat pengering


..............................Alat yang sudah di cuci menggunakan enzim matik kemudian dimasukan
kelemari pengering kemudian dipacking dan di berikan indicator etilen
oxcid dan dimasukan ke alat sterilisasi suhu tinggi kemudian setalah 1 jam
berubah warna kuning menjadi hitam setelah itu dikeluarkan dari lemari
sterilisasi.
Keterangan Alat packing

Keterangan : penyimpanan alat sterilisasi

Seterilisasi suhu renda digunakan untuk alat-alat yang berlumen dan alat-alat yang
berlubang contohnya selang oksigen dll dengan cara perlakukannya sama denggan
sterilisasi suhu tinggi
Keterangan : alat suhu rendah
Sterilisasi menggunakan oven alat-alatnya yang disterilisasikan yaitu basokom
dengan metode yang sama pada seterilisasi sebelumnya

Keterangan : oven untuk suhu tinggi


Sterilisasi suhu tinggi digunakan untuk mesterilkan alkes dan bahan stenlis
menggunakan oven dengan suhu 160-1800 oc sebelum masuk kedalam oven di
bungkus menggunakan kain

Keterangan : Alat suhu tinggi

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 12. Mengidentifikasi jenis-jenis sterilisasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok umum yaitu fisik dan kimia
meskipun sterilisasi dapat dicapai dengan bahan kimia tertentu, umumnya metode
fisik lebih handal. Salah satu metode paling efektif untuk mematikan mikroorganisme
menggunakan suhu tinggi. Salah satu alat sterilisator yang menggunakan metode
panas uap bertekanan adalah autoclave

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 13. Mengidentifikasi jenis-jenis sterilisasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok umum yaitu fisik dan kimia
meskipun sterilisasi dapat dicapai dengan bahan kimia tertentu, umumnya metode
fisik lebih handal. Salah satu metode paling efektif untuk mematikan mikroorganisme
menggunakan suhu tinggi. Salah satu alat sterilisator yang menggunakan metode
panas uap bertekanan adalah autoclave.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 14. Menjelaskan indikator sterilisasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

jenis-jenis indikator sterilisasi yang antara lain


1. lndikator Mekanik
2. lndikator Kimia
3. lndikator Biologi
A. lndikator Mekanik
lndikator mekanik adalah bagian dari instrumen mesin sterilisasi seperti gauge, tabel
dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja
dengan baik.
B. lndikator Kimia
lndikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi
(misalnya : uap panas atau gas etilen oksida) pada obyek yang disterilkan, dengan
adanya perubahan wama. lndikator kimia diproduksi dalam berbagai bentuk (strip,
tape, kartu, vial}, serta sensitif terhadap satu atau lebih parameter sterilisasi. lndikator
kimia memberikan informasi tercapainya kondisi steril pada tiap kemasan (pack by
pack basis), sehingga selain digunakan di luar,ada juga yang diletakkan di dalam
kemasan.
C.Indikator Eksternal
Contoh: Autoclave tape (3M)
lndikator eksternal berbentuk tape dan digunakan di bagian luar kemasan. Dengan
terjadinya perubahan warna , indikator ini memberikan informasi bahwa bagian luar
kemasan benda yang disterilkan telah melewati proses sterilisasi. lndikator ini tidak
memberikan respons terhadap semua paramater, sterilisasi, namun demikian dalam
prakteknya sangat bermanfaat
D.Indikator Internal
Contoh: Comply (3M)
Indikator internal berbentuk strip dan pemakaiannya diletakkan dalam setiap
kemasan. lndikator internal memberikan informasi bahwa benda di dalam kemasan
telah melewati proses sterilisasi. lnformasi diketahui dengan adanya perubahan warna
indikator. lndikator internal memberikan respons terhadap beberapa parameter
sterilisasi, sehingga dengan terjadinya perubahan warna dapat diketahui sterilan telah
berpenetrasi ke dalam kemasan.
F. lndikator Biologi
Indikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme spesifik dalam
bentuk spora yang bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan
terukur dalam suatu proses sterilisasi tertentu.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 15. Melakukan proses sterilisasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

1. Perendaman Alat : alat direndam dengan desinfeksi


2. Pencucian Alat : terdapat 2 metode pencucian yaitu secara manual atau
konvensional dan automatic atau menggunakan mesin. Setelah dicuci, alat
dibilas dan dikeringkan.
3. Packing Alat : Alat dipacking dan dikemas di dalam kemasan sesuai proses
sterilisasi.
4. Sterilisasi Alat : Alat disterilkan dengan metodi sesuai kebutuhan, baik
dengan metode suhu rendah, suhu tinggi maupun dry heat.
5. Penyimpanan Alat : Alat yang sudah steril disimpan di dalam ruangan steril
agar kesterilannya tetap terjaga

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 14. Menjelaskan indikator sterilisasi


(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
jenis-jenis indikator sterilisasi yang antara lain
1. lndikator Mekanik

2. lndikator Kimia

3. lndikator Biologi
A. lndikator Mekanik
lndikator mekanik adalah bagian dari instrumen mesin sterilisasi seperti gauge, tabel
dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja
dengan baik.
B. lndikator Kimia
lndikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi
(misalnya : uap panas atau gas etilen oksida) pada obyek yang disterilkan, dengan
adanya perubahan wama. lndikator kimia diproduksi dalam berbagai bentuk (strip,
tape, kartu, vial}, serta sensitif terhadap satu atau lebih parameter sterilisasi. lndikator
kimia memberikan informasi tercapainya kondisi steril pada tiap kemasan (pack by
pack basis), sehingga selain digunakan di luar,ada juga yang diletakkan di dalam
kemasan.
C.Indikator Eksternal
Contoh: Autoclave tape (3M)
lndikator eksternal berbentuk tape dan digunakan di bagian luar kemasan. Dengan
terjadinya perubahan warna , indikator ini memberikan informasi bahwa bagian luar
kemasan benda yang disterilkan telah melewati proses sterilisasi. lndikator ini tidak
memberikan respons terhadap semua paramater, sterilisasi, namun demikian dalam
prakteknya sangat bermanfaat
D.Indikator Internal
Contoh: Comply (3M)
Indikator internal berbentuk strip dan pemakaiannya diletakkan dalam setiap
kemasan. lndikator internal memberikan informasi bahwa benda di dalam kemasan
telah melewati proses sterilisasi. lnformasi diketahui dengan adanya perubahan warna
indikator. lndikator internal memberikan respons terhadap beberapa parameter
sterilisasi, sehingga dengan terjadinya perubahan warna dapat diketahui sterilan telah
berpenetrasi ke dalam kemasan.
F. lndikator Biologi
Indikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme spesifik dalam
bentuk spora yang bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan
terukur dalam suatu proses sterilisasi tertentu.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 15. Melakukan proses sterilisasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
6. Perendaman Alat : alat direndam dengan desinfeksi
7. Pencucian Alat : terdapat 2 metode pencucian yaitu secara manual atau
konvensional dan automatic atau menggunakan mesin. Setelah dicuci, alat
dibilas dan dikeringkan.
8. Packing Alat : Alat dipacking dan dikemas di dalam kemasan sesuai proses
sterilisasi.
9. Sterilisasi Alat : Alat disterilkan dengan metodi sesuai kebutuhan, baik
dengan metode suhu rendah, suhu tinggi maupun dry heat.
10. Penyimpanan Alat : Alat yang sudah steril disimpan di dalam ruangan steril
agar kesterilannya tetap terjaga.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

MINGGU KE-3

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Pelayanan farmasi klinik 1. Mahasiswa mampu melakukan proses pengkajian
(pengkajian dan resep yang terdiri dari 3 aspek utama (administrasi,
pelayanan resep, farmasetik, klinis)
penelusuran riwayat 2. Mahasiswa mampu melakukan proses penelusuran
penggunaan obat, riwayat obat bagi pasien-pasien yang sedang
rekonsiliasi obat, PIO, menjalani terapi
konseling, visite, 3. Mahasiswa mampu melakukan proses rekonsilitasi
pemantauan terapi obat, obat dengan mempertimbangkan obat yang telah
MESO, evaluasi pasien konsumsi dengan berbagai parameter
penggunaan obat, 4. Mahasiswa mampu melakukan PIO, jenis-jenis PIO,
dispensing sediaan steril, serra media
pemantauan kadar obat 5. Mahasiswa mampu melakukan konseling obat
dalam darah). dengan kondisi pasien-pasien tertentu
6. Mahasiswa mampu melakukan visite bersama
dengan tenaga kesehatan lain
7. Mahasiswa mampu melakukan PTO untuk pasien
yang telah terpilih
8. Mahasiswa mampu melakukan MESO untuk obat-
obat dengan resiko efek samping menggunakan
algoritma naranjo
9. Mahasiswa mampu melakukan EPO
10. Mahasiswa mampu melakukan dispensing sediaan
steril pada fasilitas ruang kelas tertentu dengan
standar operasional prosedur yang sesuai pada proses
dispensing sediaan steril
11. Mahasiswa mampu mengidentifikasi terapi-terapi
yang memerlukan pemantauan kadar obat dalam
darah serta parameter pemantauannya
Pengendalian infeksi 12. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penggunaan
nosocomia regimen terapi sesuai pedoman panitia
penanggulangan infeksi di RS
13. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan terapi
sesuai pedoman panitia penanggulangan infeksi di
RS
Laboratorium Internal 14. Mahasiswa mampu mengidentifikasi indikator nilai
laboratorium untuk kondisi-kondisi spesifik
15. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data
laboratorium klinik sesuai dengan parameter
penyakit da obat

BUKTI SASBEL 1. Melakukan proses pengkajian resep yang terdiri dari 3 aspek
utama (administrasi, farmasetik, klinis)
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Pengkajian dan pelayanan resep
Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,
pengkajian resep, penyiapan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian
informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan
terjadinya kesalahan pemberian obat (Medication Error). Pengkajian resep dilakukan
untuk menganalisa adanya masalah terkait obat, bila ditemukan masalah terkait obat
harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep. Apoteker harus melakukan
pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan
persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan (Menkes RI,
2016).
a. Persyaratan administrasi meliputi (nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan
tinggi badan pasien, nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter, tanggal resep dan
ruangan/unit asal resep).
b. Persyaratan farmasetik meliputi (nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan, dosis,
jumlah obat; stabilitas, aturan dan cara penggunaan).
c. Persyaratan klinis meliputi (ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan
obat; duplikasi pengobatan, alergi dan ROTD (Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki), kontraindikasi, interaksi obat).
Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,
penyiapan sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian
informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya
pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat (medication error)
(PerMenkes RI, 2016).

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2. Melakukan proses penelusuran riwayat obat bagi pasien-pasien


yang sedang menjalani terapi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat Kegiatan penelusuran riwayat penggunaan


obat merupakan proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh obat/sediaan
farmasi lain yang pernah dan sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh
dari wawancara atau data rekam medik/pencatatan penggunaan obat pasien.
Tahap penelusuran riwayat penggunaan obat yaitu:
a. Membandingkan riwayat penggunaan obat dengan data rekam
medik/pencatatan penggunaan obat untuk mengetahui perbedaan informasi
penggunaan obat.
b. Melakukan verifikasi riwayat penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lain dan memberikan informasi tambahan jika diperlukan.
c. Mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD).
d. Mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat; melakukan penilaian
terhadap kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.
e. Melakukan penilaian rasionalitas obat yang diresepkan.
f. Melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien terhadap obat yang
digunakan; melakukan penilaian adanya bukti
g. penyalahgunaan obat; melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan obat.
h. Memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap obat dan alat bantu kepatuhan
minum obat (Concordance Aids).
i. hmendokumentasikan obat yang digunakan pasien sendiri tanpa
sepengetahuan dokter dan mengidentifikasi terapi lain (misalnya suplemen
dan pengobatan alternatif yang mungkin digunakan oleh pasien) (PerMenkes
RI, 2016).

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3. Melakukan proses rekonsilitasi obat dengan mempertimbangkan


obat yang telah pasien konsumsi dengan berbagai paramete
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Kegiatan rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi


pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti obat tidak diberikan,
duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. Kesalahan obat rentan terjadi pada
pemindahan pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar ruang
perawatan, serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan kesehatan
primer dan sebaliknya.
Tahap proses rekonsiliasi obat yaitu: pengumpulan data, komparasi, melakukan
konfirmasi kepada dokter jika menemukan ketidaksesuaian dokumentasi dan yang
terakhir komunikasi dengan pasien/ keluarga pasien atau perawat mengenai
perubahan terapi yang terjadi.
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan
dengan Obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan Obat (medication error) seperti Obat tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan dosis (obat atau interaksi Obat. Kesalahan Obat (medication error) rentan
terjadi pada pemindahan pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar
ruang perawatan, serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan
kesehatan primer dan sebaliknya.
Tujuan dilakukannya rekonsiliasi Obat adalah
a. Memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan pasien
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi
dokter
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi kepatuhan
terhadap rejimen penggunaan Obat (jumlah Obat yang tersisa)
Tahapan proses rekonsiliasi Obat yaitu
a. Pengumpulan data Mencatat data dan memverifikasi Obat yang sedang dan
akan digunakan pasien, meliputi nama Obat, dosis frekuensi, rute, Obat mulai
diberikan, diganti, dilanjutkan dan dihentikan, riwayat alergi pasien serta efek
samping Obat yang pernah terjadi. Khusus untuk data alergi dan efek samping
Obat , mencatat tanggal kejadian, Obat yang menyebabkan reaksi alergi dan
efek samping, efek yang terjadi, dan tingkat keparahan. Data riwayat
penggunaan Obat diperoleh dari pasien, keluarga pasien, daftar Obat pasien,
Obat yang ada pada pasien, dan rekam medik atau medical chart. Data Obat
yang dapat digunakan tidak lebih dari 3 (tiga) bulan sebelumnya. Semua Obat
yang digunakan oleh pasien baik Resep maupun Obat bebas termasuk herbal
harus dilakukan proses rekonsiliasi.
b. Komparasi Petugas Kesehatan membandingkan data Obat yang pernah, sedang
dan akan digunakan. Discrepancy atau ketidakcocokan adalah bilamana
ditemukan tersebut. Ketidakcocokan atau perbedaan diantara data–data.
Ketidakcocokan dapat pula terjadi bila ada Obat yang hilang, berbeda, ditambah
atau diganti tanpa ada penjelasan yang disimpan pada rekam medik pasien.
Ketidakcocokan ini dapat bersifat muatan hukum (intentional) oleh dokter pada
saat penulisan Resep maupun tidak muatan (unintentional) dimana dokter tidak
mengetahui adanya perbedaan pada saat menuliskan Resep
c. Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan ketidaksesuaian
dokumentasi. Bila ada ketidaksesuaian , maka dokter harus dihubungi kurang
dari 24 jam
d. Hal lain yang harus dilakukan oleh Apoteker adalah
1. Menentukan bahwa adanya perbedaan penyelesaian tersebut disengaja atau
tidak disengaja
2. Mendokumentasikan alasan penghentian, penundaan, atau penggantian
3. Memberikan tanda tangan, tanggal, dan waktu dilakukannya rekonsiliasi
obat
4. Melakukan komunikasi dengan pasien dan / atau keluarga pasien atau
perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4. Melakukan PIO, jenis-jenis PIO, serra media


(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian


informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan
komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat,
profesi kesehatan
lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit.
PIO bertujuan untuk:
a. Menyediakan informasi mengenai Obat kepada pasien dan tenaga kesehatan
di lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah Sakit
b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan
Obat atau Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai,
terutama bagi Panitia Farmasi dan Terapi
c. Mendukung penggunaan obat yang rasional.
Kegiatan PIO meliputi :
a. Menjawab pertanyaan
b. Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk
memberi informasi obat secara akurat, tidak bias dan terkini kepada pasien, dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya.
a) Tugas dan Fungsi PIO
Pelayanan informasi obat (PIO) di RSUD Sunan Kalijaga demak
dilakukan oleh Apoteker yang menginformasikan obat dan cara penggunaan
obat. PIO dilaksanakan di poli rawat jalan saat obat di berikan kepada pasien.
PIO di rawat inap dilaksanakan dengan memberikan informasi obat kepada
perawat yang di edukasi saat penyerahan buku serah terima ke bangsal.PIO
terbagi menjadi dua macam yaitu PIO aktif dan PIO pasif.
- PIO Aktif
RSUD Sunan Kalijaga demak telah menerapkan PIO kepada pasien
terutama pada pasien yang membutuhkan penjelasan penggunaan obat yang baik
dan benar seperti pasien lansia yang pelupa. Di RSUD Sunan kalijaga demak
mahasiswa PKPA Unissula melakukan kegiatan promkes (promosi kesehatan)
tentang Asma pada anak pada saat serangan pasien dapat dapan menanganinnya
promosi Kesehatan dilakukan instalasi farmasi rawat jalan pada hari
- PIO Pasif
Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayanan informasi obat
memberikan informasi obat sebagai jawaban atas pertanyaan yang diterima.
Menjawab pertanyaan pasien terkait informasi obat yang masih belum
dimengerti terkait cara penggunaan dan lain-lain.Menjawab pertanyaan dari
dokter, tenaga kesehatan lain.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 5. Melakukan konseling obat dengan kondisi pasien-pasien
tertentu
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Kegiatan konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi obat dari apoteker kepada pasien dan/atau keluarganya. Pemberian
konseling yang efektif memerlukan kepercayaan pasien dan/atau keluarga terhadap
apoteker. Pemberian konseling obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi,
meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan
Cost-Effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan obat
bagi pasien. Kegiatan dalam konseling obat meliputi: membuka komunikasi antara
apoteker dengan pasien; mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang
penggunaan obat melalui Three Prime Questions; menggali informasi lebih lanjut
dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi masalah
penggunaan obat; memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan
masalah pengunaan obat; melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek
pemahaman pasien; dan dokumentasi.
Kriteria pasien yang mendapatkan konseling :
1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal, ibu hamil
dan menyusui.
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (TB, DM, epilepsi, dan
lain-lain).
3. Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus (penggunaan
kortiksteroid dengan tappering down/off)
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin,
phenytoin)
5. Pasien yang menggunakan banyak Obat (polifarmasi)
6. Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 6. Melakukan visite bersama dengan tenaga kesehatan lain


(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Visit mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi
klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait Obat, memantau terapi
Obat dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki, meningkatkan terapi Obat yang
rasional, dan menyajikan informasi Obat kepada dokter, pasien serta profesional
kesehatan lainnya.
Visite juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah keluar Rumah Sakit baik
atas permintaan pasien maupun sesuai dengan program Rumah Sakit yang biasa
disebut dengan Pelayanan Kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care). Sebelum
melakukan kegiatan visite Apoteker harus mempersiapkan diri dengan
mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien dan memeriksa terapi Obat dari
rekam medik atau sumber lain.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 7. Melakukan PTO untuk pasien yang telah terpilih
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan
untuk memastikan terapi Obat yang aman,efektif dan rasional bagi pasien. Tujuan
PTO adalah meningkatkan efektivitas
terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD).
1. Kegiatan dalam PTO meliputi :
a. Pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi, reaksi
obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
b. Pemberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat
c. Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
2. Tahapan PTO yaitu:
a. Pengumpulan data pasien
b. Menginformasikan masalah terkait Obat
c. Rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat
d. Pemantauan
e. Tindak lanjut.
3. Faktor yang harus diperhatikan antara lain:
a. Kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis terhadap bukti terkini
dan Kedokteran terpercaya) (Evidence Best Medicine
b. Kerahasiaan informasi
c. Kerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter dan perawat) .
3. Setiap petugas kesehatan (dokter, perawat, apoteker, dan lain-lain) berkolaborasi
untuk mempertemukan efek obat yang digunakan oleh pasien yaitu
a. Efektifitas obat
b. Keluhan pasien terkait dengan penggunaan obat
c. Perubahan hasil laboratorium setelah obat digunakan
d. Reaksi yang tidak diharapkan (obat alergi, efek samping obat, interaksi obat)
e. Potensi obat yang dapat meningkatkan resiko pasien jatuh
f. Toksisitas obat
Pasien dan keluarganya diedukasi untuk dapat memantau efek obat sesuai
dengan jenis obat yang digunakan setiap jenis obat untuk yang pertama kali pada
pasien harus dilakukan pemantauan efeknya. Respon pasien terhadap obat - obat baik
respon yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan harus dicatat dalam rekam
medis. Hasil pemantauan efek obat digunakan sebagai pertimbangan untuk
melakukan modifikasi terapi obat.
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 8. Melakukan MESO untuk obat-obat dengan resiko efek samping
menggunakan algoritma naranjo
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 9. Melakukan EPO
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) selain pada Fornas juga dilakukan pada
obat yang paling banyak digunakan di rumah sakit, dalam hal ini adalah antibiotik.
Evaluasi mengenai pola penggunaan antibiotik di rumah sakit juga dilakukan dalam
upaya pencegahan terhadap resistensi antibiotik, dimana salah satu faktor yang dapat
menyebabkan resistensi antibiotik adalah penggunaan antibiotik yang tidak bijak
seperti penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak rasional (Ventola, 2015)
Penggunaan antibiotik di berbagai fačilitas keschatan sendiri tidak dapat dihindari,
mengingat infeksi merupakan penyakit nomor 3 paling mematikan di dunia (yang
diduduki olch infeksi saluran pernafasan bagian bawah) dengan persentase kematian
mencapai 6,1% dari penduduk dunia (WHO,2012)
Kesesuaian penggunaan obat dengan formularıum rumah sakit dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

Jumlah Obat Sesuai Formularium Rumah Sakit dalam Laporan EPO


Jumlah Total Obat yang digunakan dalam Laporan EPO x 100%
Rumus kesesuaian penggunaan obat dengan Formularium Nasional (Fornas) sebagai
berikut (Kemenkes RI, 2015):
Jumlah Obat Sesuai Fornas dalam Laporan EPO x 100%
Jumlah Total Obat yang digunakan dalam Laporan EPO
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
Jumlah gram antibiotic dalam laporan EPO x 100
Standar DDD WHO antibiotic dalam gram populasi x
jumlah hari

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 10. Melakukan dispensing sediaan steril pada fasilitas ruang kelas
tertentu dengan standar operasional prosedur yang sesuai pada proses dispensing
sediaan steril
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Dispensing Sediaan Steril
Dispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi Farmasi dengan teknik aseptik
untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan
zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian Obat. Kegiatan
dispensing
sediaan steril meliputi :
1. Pencampuran Obat Suntik Melakukan pencampuran Obat steril sesuai
kebutuhan pasien yang menjamin kompatibilitas dan stabilitas Obat maupun
wadah sesuai dengan dosis yang ditetapkan. Kegiatan berupa mencampur
sediaan intravena ke dalam cairan infus, melarutkan sediaan intravena dalam
bentuk serbuk dengan pelarut yang sesuai danmmengemas menjadi sediaan
siap pakai. Faktor yang perlu diperhatikan yaitu ruangan khusus, lemari
pencampuran Biological Safety Cabinet dan HEPA Filter.
2. Penyiapan Nutrisi Parentral Merupakan kegiatan pencampuran nutrisi
parenteral yang dilakukan oleh tenaga yang terlatih secara aseptis sesuai
kebutuhan pasien dengan menjaga stabilitas sediaan, formula standar dan
kepatuhan terhadap prosedur yang menyertai. Kegiatan dalam dispensing
sediaan khusus yaitu mencampur sediaan karbohidrat, protein, lipid, vitamin,
mineral untuk kebutuhan perorangan dan mengemas ke dalam kantong khusus
untuk nutrisi.
3. Penanganan Sediaan sitostatik Penanganan sediaan sitostatik merupakan
penanganan Obat kanker secara aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai
kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada
keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek
toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri,
mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun proses pemberian
kepada pasien sampai pembuangan limbahnya. Kegiatan dalam penanganan
sediaan sitostatik meliputi melakukan perhitungan dosis secara akurat,
melarutkan sediaan Obat kanker dengan pelarut yang sesuai, mencampur
sediaan Obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan, mengemas dalam
kemasan tertentu dan membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku.

BUKTI SASBEL 11. Mengidentifikasi terapi-terapi yang memerlukan pemantauan


kadar obat dalam darah serta paramter pemantauannya
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) merupakan interpretasi hasil
pemeriksaan kadar Obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat karena
indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter. PKOD
bertujuan mengetahui Kadar Obat dalam Darah dan memberikan rekomendasi kepada
dokter yang merawat.
Kegiatan PKOD meliputi:
1. Melakukan penilaian kebutuhan pasien yang membutuhkan Pemeriksaan
Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
2. Mendiskusikan kepada dokter untuk persetujuan melakukan Pemeriksaan
Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
3. Menganalisis hasil Pemeriksaan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) dan
memberikan rekomendasi.

BUKTI SASBEL 12. Mengidentifikasi penggunaan regimn terapi sesuai pedoman


panitia penanggulangan infeksi di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
BUKTI SASBEL 13. Melakukan pemilihan terapi sesuai pedoman panitia
penanggulangan infeksi di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Infeksi nosocomial adalah adanya infeksi yang tampak pada pasien ketika
berada didalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, dimana infeksi tersebut
tidak tampak pada saat pasien diterima dirumah sakit. Setiap rumah sakit harus
mempunyai tim pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan permenkes 27 no
34 tahun 2017 yakni terdapat kewaspadaan standar harus diterapkan disemua fasilitas
pelayanan kesehatan diantaranya menjaga kebersihan tangan
Berikut ini merupakan cara penanggulangan infeksi di RSUD Sunan Kalijaga
1. Kebersihan tangan
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku
palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun
biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada saat:
a. Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah,
cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband,
walaupun telah memakai sarung tangan.
b. Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya
yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
Indikasi kebersihan tangan:
- Sebelum kontak pasien
- Sebelum tindakan aseptik
- Setelah kontak darah dan cairan tubuh
- Setelah kontak pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien Kriteria memilih
antiseptik:
- Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme
secara luas (gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan
tuberkulosis,fungiserta endospore)
- Efektifitas
- Kecepatan efektifitas awal
- Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam
pertumbuhan
- Tidak menyebabkan iritasi kulit
- Tidak menyebabkan alergi Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan
tangan adalah mencegah agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada
pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk
lingkungan kerja petugas
Gambar Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air

Gambar cara cuci tangan menggunakan Alkohol

2. Alat pelindung diri (apd)


a. UMUM Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut:
 Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan
infeksius.
 APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung
mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
 Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa
dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
 Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah
atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
 Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
 Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan
sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.

Gambar Alat Pelindung Diri (APD)


b. JENIS-JENIS APD
 Sarung tangan Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu:
o Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan
tindakan invasif atau pembedahan.
o Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk
melindungi petugas pemberi pelayanan kesehatan sewaktu
melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin
o Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses
peralatan, menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan
sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
Gambar Pemasangan sarung tangan
 Masker
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa
mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau
permukaan lingkungan udara yang kotor dan melindungi pasien atau
permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat batuk atau
bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut
serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
Terdapat tiga jenis masker, yaitu:
o Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah
penularan melalui droplet.
o Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui
airborne.
o Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur.

Gambar Memakai Masker

Cara memakai masker:


o Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika
menggunakan kaitan tali karet atau simpulkan tali di belakang
kepala jika menggunakan tali lepas).
o Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.
o Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang
hidung dengan kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
o Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di
bawah dagu dengan baik.
o Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat
dengan benar

Gambar Menekan klip pada tulang hidung

Gambar Masker respirator/partikulat


Pemakaian Respirator Partikulat Respirator partikulat untuk pelayanan kesehatan N95
atau FFP2 (health care particular respirator), merupakan masker khusus dengan
efisiensi tinggi untuk melindungi seseorang dari partikel berukuran <5 mikron yang
dibawa melalui udara. Pelindung ini terdiri dari beberapa lapisan penyaring dan harus
dipakai menempel erat pada wajah tanpa ada kebocoran.Masker ini membuat
pernapasan pemakai menjadi lebih berat. Sebelum memakai masker ini, petugas
kesehatan perlu melakukan fit test.
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan fit test :
o Ukuran respirator perlu disesuaikan dengan ukuran
wajah.
o Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah
untuk melihat adanya cacat atau lapisan yang tidak utuh. Jika cacat atau terdapat
lapisan yang tidak utuh, maka tidak dapat digunakan dan perlu diganti.
o Memastikan tali masker tersambung dan menempel
dengan baik di semua titik sambungan.
o Memastikan klip hidung yang terbuat dari logam dapat
disesuaikan bentuk hidung petugas.
BUKTI SASBEL 14. Mengidentifikasi indikator nilai laboratorium untuk kondisi-
kondisi spesifik
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

BUKTI SASBEL 15. Melakukan interpretasi data laboratorium klinik sesuai dengan
parameter penyakit da obat
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Dari Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk


membedakan diagnosis, mengkonfirmasi diagnosis, menilai status klinik pasien,
mengevaluasi efektivitas terapi dan munculnya reaksi obat yang tidak diinginkan.
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium oleh apoteker bertujuan untuk:
• Menilai kesesuaian terapi (contoh: indikasi obat, ketepatan pemilihan obat,
kontraindikasi obat, penyesuaian dosis obat, risiko interaksi obat),
• Menilai efektivitas terapi (contoh: efektivitas pemberian kalium diketahui melalui
kadar kalium dalam darah, efektivitas warfarin diketahui melalui pemeriksaan INR,
• Efektifitas allopurinol di ketahui dari menurunnya kadar asam urat
• Mendeteksi dan mencegah reaksi obat yang tidak dikehendaki (contoh: penurunan
dosis siprofl oksasin hingga 50% pada kondisi klirens kreatinin <30mL/menit)
• Menilai kepatuhan penggunaan obat (contoh: kepatuhan pasien dalam
menggunakan obat antidiabetik oral diketahui dari nilai HbA1c, kepatuhan
penggunaan statin diketahui dari kadar kolesterol darah), dan
• Mencegah interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan. Dalam melakukan
uji laboratorium diperlukan bahan (spesimen) yang didapatkan melalui tindakan
invasif (menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh) atau non invasif.
Contoh spesimen antara lain: darah lengkap (darah vena, darah arteri), plasma, serum,
urin, feses, sputum, keringat, saliva, sekresi saluran cerna, cairan vagina, cairan
serebrospinal dan jaringan.Hasil pemeriksaan laboratorium dapat dinyatakan sebagai
angka kuantitatif, kualitatif atau semikuantitatif.
Nilai kritis suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan
kelainan/gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau tindakan. Nilai
abnormal suatu hasil pemeriksaan tidak selalu bermakna secara klinik. Sebaliknya,
nilai dalam rentang normal dapat dianggap tidak normal pada kondisi klinik tertentu.
Hasil pemeriksaan laboratorium dapat dipengaruhi oleh banyak faktor terdiri atas
faktor terkait pasien atau laboratorium. Faktor yang terkait pasien antara lain: umur,
jenis kelamin, ras, genetik, tinggi badan, berat badan, kondisi klinik, status nutrisi dan
penggunaan obat. Sedangkan yang terkait laboratorium antara lain: cara pengambilan
spesimen, penanganan spesimen, waktu pengambilan, metode analisis, kualitas
spesimen, jenis alat dan teknik pengukuran. Nilai klinik pemeriksaan laboratorium
tergantung pada sensitifitas, spesifisitas dan akurasi. Sensitifi tas menggambarkan
kepekaan tes, spesifisitas menggambarkan kemampuan membedakan
penyakit/gangguan fungsi organ, sedangkan akurasi adalah ukuran ketepatan
pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium dapat dikelompokkan sebagai pemeriksaan
penapisan (screening) dan pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan penapisan
dimaksudkan untuk mendeteksi adanya suatu penyakit sedini mungkin agar intervensi
dapat dilakukan lebih efektif. Umumnya pemeriksaan penapisan relatif sederhana
dan mempunyai kepekaan tinggi. Pemeriksaan diagnostik dilakukan pada pasien yang
memiliki gejala, tanda klinik, riwayat penyakit atau nilai pemeriksaan penapisan yang
abnormal. Pemeriksaan diagnostik ini cenderung lebih rumit dan spesifi k untuk
pasien secara individual. Beberapa pemeriksaan dapat dikelompokkan menjadi satu
paket yang disebut profil atau panel, contohnya: pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan fungsi ginjal.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 11. Mengidentifikasi terapi-terapi yang memerlukan pemantauan
kadar obat dalam darah serta paramter pemantauannya
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 12. Mengidentifikasi penggunaan regimn terapi sesuai pedoman
panitia penanggulangan infeksi di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 13. Melakukan pemilihan terapi sesuai pedoman panitia
penanggulangan infeksi di RS
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 14. Mengidentifikasi indikator nilai laboratorium untuk kondisi-


kondisi spesifik
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 15. Melakukan interpretasi data laboratorium klinik sesuai dengan
parameter penyakit da obat
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

MINGGU KE-4

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Mampu melakukan 1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dengan
interprofesional sejawat tenaga kesehatan lain dalam memecahkan
collaboraation kasus secara bersama
2. Mahasiswa mampu melakukan penelusuran EBM
sebagai bentuk pendukung dalam proses kolaborasi
3. Mahasiswa mampu meengidentifikasi/memilih kasus
yang akan dianalisis
Studi Manajemen 4. Mahasiswa mampu menganalisis kasus studi
Pengelolaan Obat, pengelolaan obat dengan berbagai aspek
5. Mahasiwa mampu memberikan feedback/solusi
terkait permasalahan yang telah dianalisis
6. Mahasiswa mampu meengidentifikasi/memilih kasus
yang akan dianalisis
Studi Penggunaan Obat 7. Mahasiswa mampu menganalisis kasus studi
pada Pasien beserta Penggunaan Obat dan Evaluasi Obat dengan
Evaluasi berbagai aspek pelayanan farmasi klinik
8. Mahasiwa mampu memberikan feedback/solusi
terkait permasalahan yang telah dianalisis
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan komunikasi dengan sejawat tenaga kesehatan lain dalam memecahkan
kasus secara bersama
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2.
Melakukan penelusuran EBM sebagai bentuk pendukung dalam proses kolaborasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3.
Melakukan identifikasi/memilih kasus yang akan dianalisis
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4.
Melakukan analisis kasus studi pengelolaan obat dengan berbagai aspek
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 5.
Melakukan pemberian feedback/solusi terkait permasalahan yang telah dianalisis
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 6.
Melakukan identifikasi/memilih kasus yang akan dianalisis
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 7.
Melakukan analisis kasus studi Penggunaan Obat dan Evaluasi Obat dengan berbagai
aspek pelayanan farmasi klinik
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 8.
Melakukan pemberian feedback/solusi terkait permasalahan yang telah dianalisis
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

MINGGU KE-5

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Mampu melakukan 1. Mahasiswa mampu melakukan penunjauan
Tinjauan farmakokinetik farmakokinetik kondisi pediatri
pada populasi khusus: 2. Mahasiswa mampu melakukan penunjauan
pediatric, gangguan hati, farmakokinetik kondisi gangguan hati
gangguan ginjal, ibu hamil 3. Mahasiswa mampu melakukan penunjauan
dan menyusui farmakokinetik kondisi gangguan ginjal
4. Mahasiswa mampu melakukan penunjauan
farmakokinetik kondisi ibu hamil dan menyusui
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan penunjauan farmakokinetik kondisi pediatri
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Dibuat Oleh Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2.
Melakukan penunjauan farmakokinetik kondisi gangguan hati
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3.
Melakukan penunjauan farmakokinetik kondisi gangguan ginjal
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Farmakoterapi adalah peresepan obat yang rasional, obat-obatan yang di


resepkan dalam pengelolaan pasien penyakit ginjal kronis dan akut. Penyakit ginjal
menyebabkan berbagai perubahan farmakokinetik. Seperti halnya untuk
mempertimbangkan Ketika merancang rejimen dosis yang tepat. Prinsip umum pada
farmakokinetika gagal ginjal yang perlu di perhatikan meliputi target terapi , dosis
awal , dosis pemeliharaan , frekuensi dosis harus dilakukan.
Target terapi penyakit ginjal dosis yang memaksimalkan manfaat dan
meminimalkan resiko dengan tujuan pemberiaan dosis obat yang rasional, target
konsentrasi obat serum berasal dari hubungan konsentrasi, kemanjuran dan atau
konsentrasu toksisitas dan mencapai target terapeutik atau akumulasi obat. Target
terapeutik spesifik (kisaran konsentrasi plasma optimal) bergantung obat yang di
resepkan , indikasi obat dan durasi terap. Beberapa obat , seperti antiinfeksi ,
imunosupresan dan kemoterapi. Obat yang diresepkan untuk memaksimalkan efek
dosis awal,manfaat terapeutik.
Dosis muatan mengurangi waktu untuk mencapai konsentrasi target Ketika t
½ plasma diperpanjang (misalnya karena penyakit ginjal), waktu untuk mencapai
keadaan stabil atau konsetrasi target meningkat secara proporsional. Pemberiaan
dosis muatan mengurangi waktu mencapai konsentrasi plasma terapeutik dan dalam
simulasi ini dosis muatannya dua kali lipat dosis pemeliharaan, Peningkatan t ½ obat
memperpanjang waktu untuk mencapai konsentrasi plasma stabil dengan dosis
pemeliharaan. Peningkatan eliminasi t 1/ 2 disebabkan oleh penurunan pembersihan
endogen , yang ditandai dengan meningkatnya keparahan CKD. Meningkatkan t 1/2
menunda waktu untuk mencapai konsentrasi plasma yang stabil dan menghasilkan
konsentrasi plasma yang lebih tinggi. Kegagalan untuk mengurangi dosis atau
frekuensi pada pasien dengan t 1/2 yang lebih lama dapat menyebabkan reaksi obat
yang merugikan.
Regimen Dosis pada Pasien Penyakit Ginjal mencakup berbagai kondisi dengan
tingkat keparahan yang berbeda-beda, namun juga mempunyai efek berbeda pada
pembuluh darah ginjal, glomeruli, dan tubulointerstitium. Setiap kondisi dan
pengobatan yang sesuai berpotensi memberikan efek berbeda pada farmakokinetik
obat.
penyakit ginjal kronik CKD adalah penurunan GFR yang progresif sehingga
fungsi ginjal cukup stabil selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Penyerapan obat dari saluran cerna mungkin sangat bervariasi pada pasien CKD.
Meskipun secara umum diperkirakan bahwa penyerapan menurun pada keadaan
edema karena edema dinding usus, penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan
bahwa penyerapan obat sebenarnya dapat meningkat karena gangguan fungsi
penghalang dinding usus atau penurunan fungsi dan/atau ekspresi transporter
penghabisan. seperti P-glikoprotein. Penyesuaian dosis pada pasien CKD didasarkan
pada perubahan profil konsentrasi-waktu untuk obat yang diinginkan. Dibandingkan
dengan pasien tanpa penyakit ginjal, pasien dengan CKD lanjut yang menerima
dihidrokodein oral (panel atas; substrat CYP2D6 dan CYP3A4) menunjukkan
penurunan pembersihan dan peningkatan area rata-rata di bawah kurva konsentrasi-
waktu dan C max 70% dan masing-masing 29%. Untuk mencapai konsentrasi yang
sama dengan pasien tanpa penyakit ginjal, interval pemberian dosis harus
diperpanjang namun dosis tidak perlu diubah. Sebaliknya, untuk repaglinida oral
(panel bawah; substrat CYP3A4, CYP2C8, dan anion organik yang mengangkut
polipeptida OATP1B1, pada pasien dengan CKD lanjut, area rata-rata di bawah kurva
konsentrasi-waktu dan C max masing-masing meningkat 232% dan 82%
dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit ginjal. Di sini, untuk mencapai
konsentrasi plasma yang sama dengan pasien tanpa penyakit ginjal, interval
pemberian dosis harus diperpanjang dan dosis yang lebih rendah harus ditentukan.
Hemodialisis Intermiten merupakan pembersihan obat melalui terapi
penggantian ginjal bersifat tambahan terhadap pembersihan endogen, efek
hemodialisis intermiten pada rejimen obat dapat dikelola dengan memberikan obat
sesuai dengan waktu hemodialisis. Meskipun klirens yang tinggi dilaporkan (bahkan
melebihi 200 ml/menit, yang jauh melebihi klirens endogen dari banyak obat yang
dieliminasi oleh ginjal), hemodialisis memiliki durasi yang relatif singkat. Oleh
karena itu, pendekatan praktisnya adalah dengan memberikan obat yang dibersihkan
selama dialisis setelah perawatan dialisis dan mentoleransi konsentrasi rendah selama
dialisis.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4.
Melakukan penunjauan farmakokinetik kondisi ibu hamil dan menyusui
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
MINGGU KE-6

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Farmakoterapi penyakit 1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada
terpilih I: penyakit dalam, pasien penyakit dalam
farmakoterapi penyakit 2. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan terapi pada
pasien penyakit dalam
3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada
pasien anak, bedah dan obgyn
Farmakoterapi penyakit 4. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan terapi pada
terpilih II: kasus anak, pasien bedah, anak, dan obgyn
bedah, obsgyn 5. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan dosesi
khusus untuk anak
6. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan terapi-
terapi yang bersifat tidak teratogenik pada kasus
obgyn
7. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan terapi pada
pasien pra dan post operatif (antibiotik, antinyeri,
dsb)
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan pengkajian pada pasien penyakit dalam
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2.
Melakukan pemilihan terapi pada pasien penyakit dalam
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3.
Melakukan pengkajian pada pasien anak, bedah dan obgyn
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Kasus pengkajian anak dengan diagnosis DADRS Lekositosis gizi buruk


S O A P
Panas satu hari Suhu: 36,8 KAEN 3B, inj pct, Terapi dilanjutkan.
BAB cair 7x hari Nadi : 110 inj ondan, L bio, Pada hari ke 5
ini, muntah 6x, RR: 26 metronodazol syp, semua inj
batuk kadang zink syr. dihentikan
kadang Miconazole cream, ( pelepasan infus)
inj cefotaxime, Monitoring
asam folat metronidazole dan
L bio dgn cara jeda
waktu minum
Kepatuhan minum
obat, ESO, Efek
sampig terapi obat
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 4.
Melakukan pemilihan terapi pada pasien bedah, anak, dan obgyn
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 5.
Melakukan perhitungan dosesi khusus untuk anak
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Perhitungan dosis pada anak berdasarkan umur ada beberapa antara lan:
a. Rumus young ( untuk anak < 8 tahun)
n
DM anak < 8 th= x DM dewasa
n+12
b. Rumus dilling ( untuk anak besar-sama dengan 8 tahun)
n
DM anak = > 8 th= x DM dewasa
20
c. Rumus Fried ( untuk bayi)
n
DM bayi ( bulan) ¿ x DM dewasa
50

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 6.
Melakukan pemilihan terapi-terapi yang bersifat tidak teratogenik pada kasus obgyn
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 7.
Melakukan pemilihan terapi pada pasien pra dan post operatif (antibiotik, antinyeri,
dsb) (Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Pasien sebeleum operasi diberika terapi antibotik digunakan sebagai membantu
mencegah infeksi, melawan bakteri, umumnya diberikan dalam bentuk pila tau IV.
Antibiotik yang diberikan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan, antibiotic pra
operasi yang umum biasanya diberikan terapi sefalosporin secara IV.
Pasien pasca operasi diberikan antibiotik profilaksis ( sefazolin), mengurangi
resiko komplikasi, mencegah infeksi, pada terapi sefazolin bisa dilakukan
perpanjangan apabila operasi dalam jangka yang lama atau operasi mengeluarkan
darah banyak dan membantu pemulihan. Antibiotik proflilaksis (sefazolin) diberikan
sebelum operai dalam waktu 30 menit sampai 1 jam hal ini bertujuan pembedahan
efektif. Analgesik merupakan obat antinyeri setelah operasi, banyak analgesik pasca
operasi mdngandung opioid seperti morfin
Klasifikasi antibiotik dibagi menjadi tiga antara lain: Access, Watch,
Reserve, dengan mempertimbangkan dampak dari antibiotik dan kelas antibiotik yang
berbeda pada resistensi antimikroba, untuk menekankan pentingnya penggunaan
antibiotik yang tepat. ntibiotik 'Access' adalah pengobatan lini pertama atau kedua
untuk infeksi umum. Antibiotik dalam kategori 'Watch' harus diterapkan hanya pada
kelompok terbatas dari sindrom yang terdefinisi dengan baik. Penggunaannya harus
dipantau secara ketat. kelompok ‘Reverse’ diperlakukan sebagai "pilihan terakhir",
untuk terapi infeksi bakteri yang terkonfirmasi atau dicurigai karena organisme yang
resistan terhadap banyak antibiotik (multi-drug resistant bacteria atau extensively-
drug resistant bacteria) atau ketika semua alternatif gagal atau tidak sesuai.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

MINGGU KE-7

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Identifikasi ESO berdasar 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kejadian ESO
naranjo 2. Mahasiwa mampu melakukan pengisian algoritma
naranjo
3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari
penulisan alogritma naranjo
Medication error, DRP 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kejadian
Medication error dan DRP
5. Mahasiwa mampu membedakan dan menganalisis 8
jenis DRP
6. Mahasiswa mampu membedakan dan
mengidentifikasi kejadian-kejadian potensi
medication eror (KNC, KTC, dsb)
Identifikasi ADR dari 7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ADR dan
penggunaan obat tunggal Interaksi Obat
dan interaksi obat 8. Mahasiswa mampu menganalisis jenis interaksi
obat (farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik)
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan identifikasi kejadian ESO
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

MESO atau Monitoring Efek Samping Obat merupakan kegiatan pemantauan setiap
respon terhadap Obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi pada dosis lazim yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek Samping
Obat adalah reaksi Obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja
farmakologi.
MESO bertujuan:
a. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal, frekuensinya jarang.
b. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan yang baru saja
ditemukan
c. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan atau mempengaruhi
angka kejadian dan hebatnya ESO
d. Meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang idak dikehendaki
e. Mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki
Kegiatan pemantauan dan pelaporan ESO antara lain:
a. Mendeteksi adanya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ESO)
b. Mengidentifikasi obat-obat dan pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami
ESO
c. Mengevaluasi laporan ESO dengan algoritme Naranjo
d. Mencatat pada formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan atau Lembar
Catatan Terintegrasi
e. Musyawarahkan dan dokumentasi ESO di Panitia MESO dan atau Panitia Farmasi
dan Terapi
f. Melaporkan insiden efek samping obat sesuai dengan kebijakan pelaporan insiden
keselamatan pasien
g. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
Faktor yang perlu diperhatikan yaitu
a. Faktor kerjasama dengan Panitia MESO atau Panitia Farmasi dan Terapi Farmasi
dan Terapi dan ruang rawat
b. Ketersediaan formulir Pemantauan Efek Samping Obat .

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2.
Melakukan pengisian algoritma naranjo
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Skala naranjo digunakan untuk membantu membakukan penilaian kausalitas


untuk semua reaksi obat yang merugikan dan tidak dirancang secara khusus untuk
kerusakan hati akibat obat. Skala Naranjo merupakan salah satu metode untuk
menghitung kemungkinan- kemungkinan terjadinya ADR. Skala Probabilitas ADR
terdiri dari 10 pertanyaan yang dijawab Ya, Tidak, atau “Tidak tahu”. Nilai poin yang
berbeda (-1, 0, +1 atau +2) diberikan untuk setiap jawaban. Sepuluh pertanyaan
disediakan di bawah ini:
a. Apakah ada laporan konklusif sebelumnya mengenai reaksi ini?
b. Apakah efek samping tersebut muncul setelah obat diberikan?
c. Apakah reaksi merugikan membaik ketika obat dihentikan atau diberikan
antagonis spesifik?
d. Apakah reaksi merugikan muncul kembali setelah pemberian kembali obat?
e. Apakah ada kemungkinan penyebab lain dari reaksi ini?
f. Apakah reaksi merugikan muncul kembali setelah pemberian plasebo?
g. Apakah obat terdeteksi dalam darah atau cairan lain dalam konsentrasi toksik?
h. Apakah reaksinya memburuk ketika dosis ditingkatkan? Atau, apakah reaksinya
berkurang setelah dosisnya diturunkan?
i. Apakah pasien mempunyai reaksi serupa terhadap obat atau agen terkait di masa
lalu?
j. Apakah kejadian buruk tersebut dikonfirmasi oleh bukti obyektif lainnya?
Formulir Skala Probabilitas ADR yang sebenarnya dan petunjuk pengisiannya
disediakan di bawah ini. Skor total berkisar dari -4 hingga +13; Reaksi dianggap pasti
jika skornya 9 atau lebih, kemungkinan jika 5 sampai 8, mungkin jika 1 sampai 4, dan
diragukan jika 0 atau kurang.
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3.
Melakukan interpretasi hasil dari penulisan alogritma naranjo
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Ya Tidak Tidak Skor


Tahu
Apakah ada laporan konklusif sebelumnya +1 0 0 +1
mengenai reaksi ini?
Apakah efek samping tersebut muncul setelah +2 -1 0 +2
obat diberikan?
Apakah reaksi merugikan membaik ketika +1 0 0 0
obat dihentikan atau diberikan antagonis
spesifik?
Apakah reaksi merugikan muncul kembali +2 -1 0 -1
setelah pemberian kembali obat?
Apakah ada kemungkinan penyebab lain dari -1 +2 0 0
reaksi ini?
Apakah reaksi merugikan muncul kembali -1 +1 0 +1
setelah pemberian plasebo?
Apakah obat terdeteksi dalam darah atau +1 0 0 +1
cairan lain dalam konsentrasi toksik?
Apakah reaksinya memburuk ketika dosis +1 0 0 +1
ditingkatkan? Atau, apakah reaksinya
berkurang setelah dosisnya diturunkan?
Apakah pasien mempunyai reaksi serupa +1 0 0 0
terhadap obat atau agen terkait di masa lalu?
Apakah kejadian buruk tersebut dikonfirmasi +1 0 0 0
oleh bukti obyektif lainnya?
Total 5
Skor
Jika total nilai diatas adalah :
Skor 9 atau ke atas : sangat mungkin ESO ( Highly Probable)
Skor 5-8 : mungkin ESO ( Probable)
Skor -4 : dicurigai ESO ( Possible)
Skor 0 atau kurang : diragukan ESO ( Doubtfull)
Dari contoh di atas skor yang diperoleh dari hasil menggunakan skala Naranjo
didapatkan hasil 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mungkin terjadi ESO
( Efek Samping Obat)
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 4.
Melakukan identifikasi kejadian Medication error dan DRP
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Medication Error adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang dapat
menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau
membahayakan pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI (2014), Kesalahan
pengobatan dapat terjadi dalam tiap proses pengobatan, baik dalam proses peresepan
(prescribing), pembacaan resep (transcribing), penyiapan hingga penyerahan obat
(dispensing), maupun dalam proses penggunaan obat (administration). Kesalahan
yang sering terjadi salah satunya adalah kesalahan dalam penyerahan obat kepada
pasien (dispensing).
Berikut ini apabila obat diserahkan kepada identitas yang berbeda bagaimana solusi
yang dapat dilakukan oleh apoteker ?
a. Sebagai seorang apoteker hendaknya terus mengingatkan diri sendiri sebagai
apoteker atau asisten apoteker yang melakukan penyerahan obat kepada pasien
untuk mengecek kebenaran obat diresep pasien kemudian menyerahkan obat
dengan mengidentifikasi identitas pasien dengan benar seperti mengkonfirmasi
nama, tanggal lahir, alamat pasien, meminta nomor HP dan lainnya untuk
dicocokkan dengan resep dan identitas pasien di etiket obat agar menghindari
medication error itu terjadi.
b. Jika hal itu terjadi, maka apoteker atau asisten apoteker yang bertugas segera
menghubungi pasien melewati nomor HP ataupun menuju ke alamat pasien
tersebut untuk melakukan konfirmasi ulang mengenai obat yang diterima pasien
tersebut.
DRP (Drug Related Promblems) merupakan kejadian yang tidak diharapkan
dari pengalaman pasien akibat atau di duga akibat terapi obat sehingga kenyataanya
atau potensial menggangu keberhasilan penyembuhan yang di harapkan. DRP dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien, peningkatan lama rawat inap di
rumah sakit, peningkatan biaya perawatan dan bahkan meningkatan resiko morbiditas
dan mortilitas.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 5.
Melakukan pembedaan dan analisis 8 jenis DRP
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Adaa indikasi tidak ada terapi Permasalahan dapat terjadi jika pasien
memiliki masalah medis yang memerlukan
terapi obat (indikasi untuk penggunaan obat)
tetapi tidak menerima obat untuk indikasi
tersebut.
Ada terapi tidak ada indikasi Permasalahan dapat terjadi jika pasien dengan
indikasi tetapi menggunakan obat yang salah.
Tidak tepat dosis Permasalahan dapat terjadi jika pasien
memiliki masalah medis dengan terlalu sedikit
obat yang benar.
Gagal menerima obat Permasalahan dapat terjadi jika pasien
memiliki masalah medis yang merupakan
akibat dari tidak menerima obat-obatan
Overdosis Permasalahan terjadi jika pasien memiliki
masalah medis yaitu mendapatkan perawatan
dengan terlalu banyak menerima dosis obat
(toksisitas).
Reaksi obat yang merugikan Permasalahan terjadi jika pasien memiliki
masalah medis yang merupakan hasil dari
reaksi obat yang merugikan.
Interaksi obat Permasalahan terjadi jika pasien memiliki
masalah medis yang merupakan hasil dari
interaksi dari obat-obat, obat-makanan, atau
obat -interaksi uji laboratorium.
Penggunaan obat tanpa indikasi Permasalahan terjadi jika pasien minum obat
tanpa indikasi medis yang sah

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 6.
Melakukan pembedaan dan identifikasi kejadian-kejadian potensi medication error (KNC,
KTC, dsb) (Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

a. KCN (Kejadian Nyaris Cedera) merupakan terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien. Berdasarkan tipe insiden adalah sebagai berikut administrasi
klinis, dokumentasi, infeksi terkait pelayanan Kesehatan, cairan intravena, darah
atau produk darah, nutrsi, alat medis, perilaku, kecelakaan pasien,
b. KTC ( Kejadian Tidak Cedera) merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera
c. KTD ( Kejadian yang Tidak Diharapkan) merupakan insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien
d. Kejadian Sentinel merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan dan
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit pasien atau penyakit yang mendasari yang terjadi pada pasien.
e. KPCS ( Kondisi Potensial Cedera Signifikan) merupakan suatau kondisi ( selain
dari proses penyakit atau kondisi pasien itu sendiri ) yang berpotensi menyebabkan
kejadian sentinel
f. KPC ( Kondisi Potensial Cedera) merupakan kondisi yang snagat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Diperiksa & Disetujui


Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 7.
Melakukan pemilihan terapi-terapi yang bersifat tidak teratogenik pada kasus obgyn
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 8.
Melakukan pemilihan terapi pada pasien pra dan post operatif (antibiotik, antinyeri,
dsb) (Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pasien sebeleum operasi diberika terapi antibotik digunakan sebagai


membantu mencegah infeksi, melawan bakteri, umumnya diberikan dalam bentuk
pila tau IV. Antibiotik yang diberikan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan,
antibiotic pra operasi yang umum biasanya diberikan terapi sefalosporin secara IV.
Pasien pasca operasi diberikan antibiotik profilaksis ( sefazolin), mengurangi
resiko komplikasi, mencegah infeksi, pada terapi sefazolin bisa dilakukan
perpanjangan apabila operasi dalam jangka yang lama atau operasi mengeluarkan
darah banyak dan membantu pemulihan. Antibiotik proflilaksis (sefazolin) diberikan
sebelum operai dalam waktu 30 menit sampai 1 jam hal ini bertujuan pembedahan
efektif. Analgesik merupakan obat antinyeri setelah operasi, banyak analgesik pasca
operasi mdngandung opioid seperti morfin
Klasifikasi antibiotik dibagi menjadi tiga antara lain: Access, Watch,
Reserve, dengan mempertimbangkan dampak dari antibiotik dan kelas antibiotik yang
berbeda pada resistensi antimikroba, untuk menekankan pentingnya penggunaan
antibiotik yang tepat. ntibiotik 'Access' adalah pengobatan lini pertama atau kedua
untuk infeksi umum. Antibiotik dalam kategori 'Watch' harus diterapkan hanya pada
kelompok terbatas dari sindrom yang terdefinisi dengan baik. Penggunaannya harus
dipantau secara ketat. kelompok ‘Reverse’ diperlakukan sebagai "pilihan terakhir",
untuk terapi infeksi bakteri yang terkonfirmasi atau dicurigai karena organisme yang
resistan terhadap banyak antibiotik (multi-drug resistant bacteria atau extensively-
drug resistant bacteria) atau ketika semua alternatif gagal atau tidak sesuai.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
MINGGU KE-8

MATERI SASARAN BELAJAR HARI/TANGGAL


PELAKSANAAN
Pelayanan Informasi Obat 1. Mahasiswa mampu membuat media dalam
(PIO) melakukan PIO
2. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis PIO
3. Mahasiswa dapat melakukan PIO baik aktif maupun
pasif
Teknik advokasi 4. Mahasiswa mampu mencari sumber rujukan yang
penggunaan obat berbasis sahih
bukti (EBM), 5. Mahasiswa mampu melakukan telaah kritis (critical
appraisal) terhadap referensi
6. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dengan
tenaga kesehatan lain dalam upaya advokasi
TPN/IV. Admixtures 7. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan TPN, IV
Admixture pada pasien
8. Mahasiswa mampu melakukan teknik pencampuran
sediaan TPN, IV, Admixture
Pengemasan kembali 9. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi
sediaan kebutuhan wadah yang akan digunakan dalam
obat pengemasan kembali sediaan
10. Mahasiswa mampu membuat label yang mencakup
informasi minimal pada sediaan obat ketika telah
dipindahkan
11. Mahasiswa mampu melakukan pengecekan mutu dan
identitas dari sediaan obat yang dikemas kembali
BUKTI SASBEL 1.
Melakukan pembuatan media dalam melakukan PIO
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 2.
Melakukan pembedaan jenis-jenis PIO
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Jenis-jenis PIO :
Lingkup jenis pelayanan informasi obat rumah sakit, antara lain :
a. Pelayanan informasi obat untuk menjawab pertanyaan
Penyedia informasi obat berdasarkan permintaan, biasannya merupakan
salah satu pelayanan pertama yang harus dipertimbangkan. Pelayanan seperti
ini memugkinkan penanya dapat memperoleh informasi khusus yang
dibutuhkan, sumber informasi dapat dipusatkan dalam suatu sentra informasi
obat di instalasi rumah sakit.
b. Pelayanan informasi obat untuk evaluasi penggunaan obat
Evaluasi penggunaan obat adalah jaminan mutu pengguna obat di rumah
sakit. Suatu program evaluasi penggunaan obat memerlukan standar atau
kriteria penggunaan obat yang digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi
ketepatan atau ketidaktepatan penggunaan obat.
c. Pelayanan informasi obat dalam studi 0bat investigasi
Obat investigasi adalah obat yang dipertimbangkan untuk dipasarkan secara
komersial, tetapi belum disetujui oleh BPOM untuk digunakan pada manusia.
Berbagai pendekatan untuk mengadakan pelayanan ini bergantung pada
berbagai sumber rumah sakit. Tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
penambahan, pengembangan dan penyebaran informasi yang tepat untuk obat
investigasi terletak pada suatu pelayanan informasi obat.
d. Pelayanan informasi obat untuk mendukung kegiatan panitia farmasi dan
terapi
Partisipasi aktif dalam panitia ini merupakan peranan instalasi rumah sakit
yang vital dan berpengaruh dalam proses penggunaan obat dalam rumah sakit.
e. Pelayanan informasi obat dalam bentuk publikasi
Upaya mengkomunikasikan informasi tentang kebijakan penggunaan obat
dan perkembangan mutakhir dalam pengobatan yang mempengaruhi seleksi
obat adalah suatu komponen penting dari pelayanan informasi obat. Untuk
mencapai sasaran itu, dapat dipublikasikan dan disebarkan kepada
professional kesehatan.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 3.
Melakukan PIO baik aktif maupun pasif
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Kegiatan Pio aktif di RSUD Sunan Kalijaga Demak :


 Penerbitan bulletin, leaflet, promkes
 Memberikan informasi obat melalui etiket dan penjelasan langsung kepada
pasien/keluarga pasien (aturan pakai, nama obat, jumlah, jenis, lama
penggunaan, indikasi dan efek samping, cara penggunaan obat khusus)
 Kegiatan Pio aktif di RSUD Sunan Kalijaga Demak
Kegiatan Pio pasif di RSUD Sunan Kalijaga Demak
 Menjawab pertanyaan pasien terkait obat yang masih belum dimengerti terkait
informasi obat yang masih belum dimengerti terkait cara penggunaan dan
lain-lain
 Menjawab pertanyaan dari dokter, tenaga kesehatan dan rekan sesame
apoteker terkait obat-obatan berdasarkn sumber informasi yang jelas.

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 4.
Melakukan pencarian sumber rujukan yang sahih
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
...... ..................................................................................................................................
.............
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......
.........................................................................................................................................
......

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 5.
Melakukan telaah kritis (critical appraisal) terhadap referensi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 6.
Melakukan komunikasi dengan tenaga kesehatan lain dalam upaya advokasi
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Kolaborasi antar tenaga kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada


pasien bertujuan untuk meningkatkan iuran terapi terkait pengobatan pasien serta
berdampak juga dalam menurunkan kejadian kesalahan pengobatan dan menurunkan
biaya perawatan yang harus dikeluarkan pasien. Apoteker sebagai profesi kesehatan
yang memiliki pengetahuan terkait pengobatan harus turut terlibat aktif bekerja sama
dengan tenaga kesehatan.
Dalam bidang kesehatan, praktik kolaborasi sangat penting. Praktik kolaborasi
diperlukan untuk:
a. Keselanatan pasien
b. Meningkatkan kepuasan pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan
Kolaborasi sebagai hubungan kerja yang memiliki tanggung jawab
berama dalam pemberian asuhan pasien

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh
Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 7.
Melakukan perhitungan kebutuhan TPN, IV Admixture pada pasien
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Perhitungan TPN :
 Kebutuhan cairan normal perhari
 3-10 kg 100 ml/kg/hari
 10-20 kg 1000 ml + 50 ml/kg/hari
 20 kg dan lebih untuk tiap kg > 20 kg 1500 ml + 20 ml/kg/hari
 Tahapan pemberian TPN :
 Status nutrisi
 Kebutuhan nutrisi
 Kebutuhan cairan kondisi khusus
 Gagal ginjal x 0,2 sampai 0,3 + urin output
 Kelembapan tinggi x 0,7
 Pernapasan x 0,7
 Demam + 12 % per derajat c diatas 37
 Hipotermia – 12% per derajat c dibawah 37
 Kecepatan metabolic baal x 0,7
 Luka bakar + 4% per 1% luka bakar pada hari pertama, selanjutnya +2% per
1% luka bakar
 Hiperventilasi x 1,2
 Temperature kamar diatas 31 derajat + 30% per derajat
 Kebutuhan cairan neonatus
 Preterm x 1,2
 Phototerapi x 1,5
 2 ml/kg/jam hari pertama
 3 ml / kg jam hari kedua
 4 ml/ kg/ jam hari ketiga
 Osmolaritas
 Jumlah total mmol elektrolit dalam kandungan infus
 Untuk perifer tidak lebih dari 900 mOsm/L untuk mencegah flebitis

 IV Admixture :
Suatu larutan steril yang dimaksudkan untuk penggunaan parenteral
( diberikan melalui intravena ) yang dibuat dengan cara mencampurkan satu
atau lebih produk parental kedalam satu wadah. Pada saat ini program IV
semakin banyak digunakan.
 Rumus :

Volume yang dicari (ml) = dosis yang diminta (mg) x pelarut (ml)
Sediaan (mg)
 Menghitung jumlah tetesan
Rumus dasar dalam satuan menit

Jumlah tetesan per menit = jumlah kebutuhan cairan x factor tetes


Waktu ( menit )

Rumus dasar dalam satuan jam

Jumlah tetesan per menit = jumlah kebutuhan cairan x factor tetes


Waktu ( jam ) x 60 menit

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :
BUKTI SASBEL 8.
Melakukan teknik pencampuran sediaan TPN, IV, Admixture
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

 Penyiapan
 Pemeriksaan kelengkapan formulir permintaan pencampuran obat atau
nutrisi
 Memeriksa kondisi obat yang diterima
 Konfirmasi ulang jika resep yang tidak jelas
 Menghitung kesesuaian dosis
 Memilih jenis pelarut yang sesuai
 Menghitung volume yang digunakan
 Membuat label obat
 Menulis buku expedisi untuk serah terima
 Teknik pencampuran
 Memindahkan cairan dari ampul ke syringe
 Memindahkan cairan dari vial ke syringe
 Proses pembuatan larutan nutrisi parenteral
 Ruangan steril dibersihkan dan disiapkan
 Semua permukaan kerja disterilkan dengan alcohol 70 %
 Semua bahan dan alat yang sudah disteril dimasukkan lewat pass box dana
tur dalam laminar air flow
 Ketercampuran nutrisi parental
 Memahami sifat bahan yang digunakan
 Ph larutan obat
 Konsentrasi
 Suhu
 Wadah obat

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 9.
Melakukan identifikasi kebutuhan wadah yang akan digunakan dalam pengemasan
kembali sediaan
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

 Pengemasan
 Plastik EVA (Ethyl Vinyl Acetate )
 Botol kaca
 Label
 Luar
 Dalam
Diperiksa & Disetujui
Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 10.


Melakukan membuat label yang mencakup informasi minimal pada sediaan obat
ketika telah dipindahkan (Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

 Label TPN
 Nama pasien
 Ruang perawatan pasien
 Komposisi produk
 No batch
 Tanggal pembuatan
 Tanggal kadaluarsa
 Cara penyimpanan
 Perhatian khusus

Diperiksa & Disetujui


Dibuat Oleh
Oleh

Tgl : Tgl :

BUKTI SASBEL 11.


Melakukan melakukan pengecekan mutu dan identitas dari sediaan obat yang
dikemas kembali
(Dapat berupa Foto maupun pengerjaan tugas)

Pengemasan kembali ( repackaging) merupakan kegiatan mengemas kembali produk


jadi ke dalam kemasan yang sesuai dengan kebutuhan.. tujuan dari pengemasan
kembali dalam instalasi farmasi yaitu untuk memudahkan pengguna, meminimilkan
terjadinya dan kontaminasi. Pengecekan mutu dan identitas sangat penting untuk
suatun keamanan obat. Contoh penyiapan obat puyer dalam pengemasan ulang di
rumah sakit yaitu
 Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus)
 Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat
salut, dll. Tidak boleh digerus,dilakukan konfirmasi pada dokter
penulis resep.
 Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang
diterima.
 Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien dan
aturan penggunaan obatEtiket langsung ditempatkan di wadah
pengemas (plastik klip) agar tidak tertukar dengan resep lain.
 Sebelum dipakai, mortir dan stamper harus dicuci terlebih dahulu
dan dikeringkan.
 Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasannya, setelah
semua obat terbuka dari kemasannya digerus sesuai dengan
prosedur yang baik sampai halus dan homogen.
 Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai
dengan jumlah puyer yang akan dibuat.
 Mengemas puyer dengan menggunakan kertas puyer kemudian
dipress dengan menggunakan sealing machine
 Menghitung kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan resep
 Masukkan pada plastik klip
 Rasa haus
 Perubahan denyut jantung

Tgl : Tgl :

Anda mungkin juga menyukai