Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN :

Subjektif (S) :
Pasien : Tn AD
Keluhan: Tn AD mengujungi poli klinik bedah pada 11juni 2021 karena Tn AD mengalami
pembengkakan yang terus membesar dan nyeri ditangan dan kakinya
Riwayat penyakit : rheumatoid arthritis 10 tahun yang lalu
Riwayat pengobatan : metotreksat, sulfasalazine, dan hydroxychloroquine selama 5
tahun untuk mengatasi Ra
Objektif (O)
Hasil pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD) dengan alat pengukuran pemindaian
dual-energy x-ray absorptiometry (DEXA). Hasilnya didapatkan T-score -2,5 (skor-T
antara -1,0 dan -2,5 diklasifikasikan sebagai massa tulang rendah (osteopenia), dan
skor-T -1,0 atau lebih tinggi dikategori normal).

Diagnosis: Osteopenia dengan resiko tinggi mengalami osteoporosis


Assessment (A)

Problem medis Analsisi terapi dan Jurnal Pendukung /


Osteopenia dengan resiko tinggi
Evidence Based Medicine
mengalami osteoporosis

Terapi sebelumnya : metotreksat,


TANDA: sulfasalazine, dan hydroxychloroquine
1. Pemeriksaan fisik: mengujungi poli prednisone
klinik bedah pada 11juni 2021 karena
DRP : ada obat akan tetapi efeknya dapat
Tn AD mengalami pembengkakan yang
terus membesar dan nyeri ditangan dan
memperburuk kondisi pasien
kakinya Pengobatan: “menurut jurnal Pencegahan
2.Pemeriksaan laboratorium : Hasil
osteoporosis dengan suplmentasi kalsium dan
pemeriksaan Bone Mineral Density
(BMD) dengan alat pengukuran vitamin D pada penggunaan kortioksteroid
pemindaian dual-energy x-ray jangka panjang ayu setyorini dkk ” yaitu untuk
absorptiometry (DEXA). Hasilnya penggunaan obat prednisone tidak boleh
didapatkan T-score -2,5 (skor-T antara digunakan karena termasuk golongan
-1,0 dan -2,5 diklasifikasikan sebagai kortiosteroid yang menyebabkan osteoporosis
massa tulang rendah (osteopenia), dan sehingga merekomendasikan obat untuk terapi
skor-T -1,0 atau lebih tinggi dikategori osteoporosis “menurut jurnal farmakoterapi
normal).
Osteoporosis “ yaitu golongannya bisfosfonat
merupakan terapi pertama untuk pengobatan
Osteoporosis
Planning Rekomendasi / Terapi (P):

Farmakologi :

1. Alendronate 10 mg 1x1 sehari


2. Vitamin D 3X1 sehari

Non Farmakologi :

1. Pasien dianjurkan berolahraga seperti berjalan , bersepeda,maupun berenang


2. Hindari meroko dan minum alcohol
3. Hindari mengangkat benda atau barang yang berat
4. Konsumsi makan dan buah buahan yang mengandung kalsium
5. Batasi konsumsi garam
6. Istirahat yang cukup dan hindari stress

Monitoring :
1. Monitoring keberhasilan terapi
2. Monitoring nyeri pada tangan dan kaki
3. Monitoring kualitas hidup
4. Monitoring kepadatan tulang

KIE :
1. Edukasikan kepada pasien untuk selalu konsumsi obat secara rutin dan tepat
waktu
2. Edukasikan kepada obat obatan yang dapat menyebabkan osteoporosis
3. Edukasikan kepada pasien untuk mengontrol kepadatan tulang
KESIMPULAN

Berdasarkan studi kasus dengan diagnosis Osteopenia dengan resiko tinggi mengalami
osteoporosis dapat diberikan terapi Alendronate 10 mg 1x1 sehari dan Vitamin D 3X1
sehari terapi non farmakologinya berolahraga seperti berjalan , bersepeda,maupun
berenang,hindari meroko dan minum alcohol dan indari mengangkat benda atau barang yang
berat,konsumsi makan dan buah buahan yang mengandung kalsium dan Batasi konsumsi
garam Istirahat yang cukup dan hindari stress agar mempercepat kesembuhan penyakit
osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai