Anda di halaman 1dari 21

Osteoporosis pada Postmenopause dan

Penanganannya
OLEH: KELOMPOK C3

TERRY RENIBAN 10.2010.352


MELISA 10.2012.226
JOCELINE VALENCIA 10.2013.072
INDRA NUR ANGGI 10.2014.016
POLIKARPUS ARIFIN 10.2014.074
JANE LAURA 10.2014.122
KARTIKA DEWI 10.2014.220
GABRIEL HEZEKIAH 10.2014.221
Skenario 12

Seorang perempuan usia 57 tahun datang ke RS UKRIDA dengan


keluhan nyeri pada panggul kanan sejak 2 hari yang lalu setelah
jatuh terduduk di kamar mandi karena terpleset.
HIPOTEISIS
Perempuan usia 57 tahun mengalami
osteoporosis primer tipe I post menopause

Rumusan Masalah

Seorang perempuan berusia 57 tahun


dengan keluhan nyeri panggul kanan setelah
jatuh terpeleset
Mind Map Anamnesi
s
Edukasi Etiologi

PF DD

WD

PP
RM Prognosi
s

Komplikas
i Epidemiolo
gi

Manifestas
i Klinik Patofisiologi
Penatalaksana
an
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
Palpasi
Ada/tdknya
deformitas
Cara berjalan

Tinngi badan 158 cm


TB sblm menopause 165 cm
Berat badan 45 kg
Punggung membungkuk
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Radiologi
Foto X-ray regio lumbal sacral dextra Ap/Lat

2. Pemeriksaan Biokimia Tulang:


Kalsium total dlm serum, ion kalsium, kadar fosfor dlm serum,
kalsium urine, hormon paratiroid, dan vit D
Pemeriksaan Penunjang
3. Pemeriksaan Densitas Masa Tulang (Densitometri)
Klasifikasi Diagnostik Osteoporosis (WHO 2014)

Nilai Bone Mineral Density


(BMD)
Normal > -1 SD
Osteopenia -1 SD hingga -2,5 SD
Osteoporosis < - 2,5 SD
Osteoporosis berat < -2,5 SD dan fraktur
fragilitas
Working Diagnosis
Osteporosis primer tipe I (post menopause)
Meningkatnya aktivitas remodeling tulang
Hilangnya kepadatan tulang trabekular
Estrogen menurun
Perbedaan osteoporosis Primer tipe
1 dan 2 (Differential diagnosis)
Osteoporosis Primer Tipe 1 Osteoporosis Primer Tipe 2
Penyebab Defisiensi esterogen setelah Penuaan dan defisiensi
menopause esterogen
Usia Penderita 50-70 tahun >70 Tahun
Penderita 6 Wanita : 1 Laki-laki 2 Wanita : 1 Laki-laki
Kerusakan Tulang Utama Trabecular Trabecular dan kortikal
Lokasi Fraktur Vertebra dan radius distal Vertebra dan radius distal
PTH Menurun Meningkat
Differential diagnosis

Osteoporosis sekunder
Usia Penderita biasa dewasa dan anak-anak
Osteoporosis sekunder terjadi karena adanya penyakit tertentu yang
dapat mempengaruhi kepadatan massa tulang dan gaya hidup yang
tidak sehat. Contohnya yaitu:
Penyakit endokrin: tiroid, hiperparatiroid, hipogonadisme
Penyakit keganasan (kanker)
Konsumsi obat obatan (kortikosteroid)
Gaya hidup tidak sehat (kurang olahraga, minum minuman
beralkohol, dll)
Epidemiologi dan faktor risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan:
Jenis kelamin
Umur
Riwayat keluarga
Tipe tubuh
Menopause
Epidemiologi dan faktor risiko

Faktor risiko yang dapat dikendalikan:


Kurang aktivitas
Diet yang buruk
Merokok
Asap rokok dapat menghambat kerja ovarium dalam memproduksi estrogen.
Nikotin juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap dan
menggunakan kalsium.
Minum minuman beralkohol
Alkohol dapat menyebabkan luka luka kecil pada dinding lambung yang
terjadi beberapa saat setelah minum minuman beralkohol. Banyaknya luka kecil
itu dapat menyebabkan pendarahan.
Patofisiologi
Menopause

Penurunan kadar estrogen

Resorpsi tulang oleh osteoclast meningkat

Kepadatan tulang semakin berkurang

osteoporosis
Etiologi

Hormonal: hormon estrogen & testoteron


Kurang Kalsium
Kurang Vit D
Kurang aktivitas
Merokok
Obat-obatan
Miniman beralkohol
Penatalaksanaan
Bifosfonat
Pemberian: AC
Kalsitonin
Penghambat osteoklas
Menghambat osteosit & merangsang osteoblast
Inranasal 200 u/hr
Kadar plasma 20-30 mnt
Metabolisme cepat di ginjal
Terapi Kombinasi
Antiresorptif dan stimulator tulang
Efek maksimal
Kombinasi: etidronat dan estrogen
Preparat biofosfonat
Etidronat Untuk terapi osteoporosis, dapat diberikan
dosis 400 mg/hari Selama 2 minggu,
dilanjutkan dengan suplementasi kalsium
500 mg/hari selama 76 hari. Siklus diulang
setiap 3 bulan.
Klodronat Untuk osteoporosis, klodronat dapat
diberikan dengan dosis 400 mg/hari selama
sebulan dilanjutkan dengan suplementasi
kalsium selama 2 bulan. Siklus dapat diulang
setiap 3 bulan.
Pamidronat Pamidronat biasanya diberikan melalui infus
intravena.
Alendronat Merupakan aminobifosfat yang sangat poten.
Untuk terapi osteoporosis, dapat diberikan
dosis 10mg/hari setiap hari secara kontinyu,
kerana tidak menggangu mineralisasi tulang.

Risedronat Untuk terapi osteoporosis, diperlukan dosis


5mg/hari secara kontinyu.efektif bagi
mengatasi osteoporosis dan mengurangi
risiko fraktur pada wanita dengan
osteoporosis pasca menopause.
Asam Zoledronat Merupakan bifosfat terkuat saat ini. Untuk
pengobatan osteoporosis, cukup diberikan
dosis 4 mg per tahun.
Komplikasi

Fraktur pangkal paha


Pergelangan tangan
Columna vertebralis
panggul
Prognosis

Densitas tulang dapat dijadikan tolak ukur terapi berhasil atau tidak.
Prognosis pada osteoporosis sebenarnya baik jika ditangani dengan
baik dan diketahui sejak dini.
Penurunan densitas tulang yang terjadi sebelum terapi harus
diperbaiki juga dengan pemberian kalsium serta vitamin D.
Edukasi & Pencegahan
Aktivitas fisik teratur
Asupan kalsium 1000-1500/hr
Hindari alkohol dan merokok
Diagnosis dini dan terapi yg tepat
Kenali berbagai peny. Dan obat-obatan
Hindari mengangkat berat
Hindari def. Vit D
Hindari peningkatan eksresi kalsium
Kesimpulan

Pasien mengalami osteoporosis primer type 1 post menopouse,


membuat pasien diduga mengalami kekeroposan tulang saat
terjatuh di kamar mandi.

Anda mungkin juga menyukai