Osteoporosis
Melalui Aktivitas Fisik dan
Nutrisi Untuk Tulang Sehat
Silent thief
pencuri secara diam-diam dari massa
tulang
Silent disease
Std awal tdk gejala, baru jelas BMD turun > 30%
Hilangnya arsitektur trabekulasi vertebra
dalam Micro CT-3 Dimensi Wanita Osteoporosis
Wanita normal
(dg. fraktur vertebra)
Osteoid
Resorption Osteoblast
3 weeks 3 months
Komponen kekuatan tulang
Kwantitas tulang Kualitas tulang
Massa Makroarsitektur
Material Properties:
-Mineralisasi
-Microdamage
-Collagen cross
Chesnut et al. JBMR 2001; 16:
2163-72. linking
Klasifikasi Osteoporosis
(Riggs and Melton, 1983)
Osteoporosis Primer
Tipe 1 Osteoporosis pd
wanita pasca menopause
Tipe 2 Osteoporosis
senil /penuaan
Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis oleh penyakit,
efek samping obat, kondisi yg
mengakibatkan kelainan tlg
Puncak Massa Tulang yang
Tinggi Dipengaruhi :
Latihan fisik yang baik, benar, terukur dan
teratur ( BBTT )
Radiologi
Tl Blk Tl Blk
sehat Kifosis
T-Score
WHO, Guidelines for Preclinical Evaluation and Clinical Trials in Osteoporosis, 1998.
Densitas mineral tulang adalah indikator
yang baik untuk menentukan kenaikan
resiko fraktur
35
30
25
% vertebral fractures
20
15
10 2x
5
–1SD
0
-5 -4 -3 -2 -1 0
T–score
Watts, ASBMR 2001
Faktor resiko dari segi Nutrisi
Kurang estrogen: gangguan haid,
menopause. Estrogen meningkatkan
penyerapan kalsium
Merokok
Alkohol, kafein berlebihan
Serat berlebihan
Kalsium rendah
Vitamin D rendah
Protein tinggi, diet tdk seimbang
Kebutuhan kalsium berdasarkan usia
Kebutuhan kalsium
Usia perhari (mg)
0 to 6 bulan 210
7 to 12 bulan 270
1 to 3 tahun 500
4 to 8 tahun 800
Tumbuh
9 to 18 tahun 1,300 cepat
19 to 50 tahun 1,000
> 50 tahun 1,200
Sumber: FAO/WHO: Human Vitamin and Mineral Requirements, 2002
Pencegahan Osteoporosis
1. Upaya promotif
2. Upaya pencegahan :
Pencegahan primer : tetap sehat,