OSTEOPOROSIS

Mata ku l i ah : Pato f i s i o l o g i
Penyakit Degeneratif
Dosen
pengampuh:Nurpatwa
Wilda Ningsih, SKM., M.kes

Fitriani [B0421031]
Filia melisa[B0421037]
Nela[B0421340]
Nurul fujianti[B0421334]
Yunita[B0421029]
 Pe n ge r t i a n d a n
k l a s i f i ka s i o ste o p o ros i s
Osteoporosis merupakan penyakit tulang
metabolic yang di tandai dengan penurunan
desintas (kepadatan) dan kualitas tulang
sehingga mmenyebabka tulang menjadi
rapuh dan mudah terjadinya faktur.
Osteoporosis dapat terjadi pada siapa saja,
tetapi lebih sering terjadi pada wanita
setelah menopause.

Klasifikasi osteoporosis terdiri dari tiga yaitu

 primer
 Sekunder
Et i o l o g i p e n ya k i t
o ste o p o ros i s

• Osteoporosis dapat disebakan dari pembentukan massa puncak

tulang yang kurang maksimal selama masa pertumbuhan dan
meningkatkannya pengurangan massa tulang setelah
menapouse.
• Massa tulang akan meningkat secara kostan dan mencapai
puncak pada saat usia 30-35 tahun. Pada usia diatas 40 tahun,
maka pertumbuhan tulang akan berehenti dan hal ini akan
menyebabkan tulang berkurang secara progresif
• Pada usia decade keempat dan kelima, resorpsi tulang mulai
melebihi pembentukan tulang, dan pada Wanita hal ini sering
terjadi selama dan setelah menopause
• Estogen menstimulasi aktivitas osteoblast dan membatasi efek
stimulasi osteoklas pada hormon paratiroid.dengan demikian,
penurunan estrogen secara tidak langsung penyenbabkan
peningkatan aktivitas osteoklas.
• Osteoporosis kurang rentan di alami pria karena pria memiliki
tulang yang padat dari pada Wanita, aktivitas yang berbeda, dan
kadar hormon reproduktivitas masih tetap tinggi sampai pria
mencapai usia 80 tahun.
 F a k t o r
r e s i k o

1. U s i a
2. G e n e t i k : E t n i s /
ras, jenis
kelamin,keturuna
n.
3. L i n g k u n g a n : n u t r i
si ,pola hidup
Menifestasi klinis

 Osteoporosis juga sering disebut

silent killer karena penyakit ini tidak
menunnujukan tanda dan gejala
yang jelas. Umumnya, para penderita
tidak merasakan sakit. Kecuali nyeri
pada tulang. Gejala osteoporosis
lainnya yang harus di waspadai
adalah:
 Tinggi badan memendek
 Sakit pinggang atau punggung
 Tubuh bungkuk (kifosis)

5
PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS

Walt Disney

6
 komplikasi

fraktur Penurunan fungsi kifosis Nyeri atau tanpa fraktur

yang nyata
 penatalaksanaan

Terapi hormonal: Estrogen, kombinasi estrogen dan

progesterone dan testosterone, Vitamin D dan metabolitnya

01 02 03 04

Steroid anabolik
Terapi non hormonal: Kaltisinonin,
bifosfonat, dan kalsium04
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan densitomari DXA (Duel-
Energy X –Ray Absorbptiometry)
terhadap tulang memperlihatkan
penurunan ketebalan tulang.
2. Pemeriksaan CT scan densitas tulang
dapat memberikan gambaran akurat
mengenai tingkat massa tulang dan
menentukan kecepatan penipisan
tulang.
3. Pemeriksan rediologik, caranya adalah
dengan menganalisis komponen
komponen yang berkorelasi cukup
tepat dengan adanya
osteoporosis .namun pengukuran ini
masih di anggap sangat lemah.
4. Pemeriksaan Radiostop, pemeriksaan ini
mengunakan sinar foton radionuklida yang
dapat mendeteksi densitas tulang dan
ketebalan korteks tulang.pemeriksaan ini
digunakan untuk mengukur vartebrata dan
kolum femoris
5. Pemeriksaan quantitative computerized
tomography (QCT), QCT digunakan untuk
mengukur mineral tulang dapat menilai
secara volumentrik trabekulasi tulang
radius, tabia, dan vartebrata.
Keuntungannya adalah QCT tidak perlu
memeperlihatkan bb dan tb, kerugiannaya
adalah paparan radiasi jauh lebih tinggi dari
pemeriksaan lainnya
pencegahan

 Makan makanan yang mengandung tinggi

kalsium
 Olahraga teratur
 Hindari merokok dan minum minuman
beralkohol
 Mencukupi vitamin D
 Mengomsumsi makanan yang bergizi
 Periksa kepada tulang

10
kesimpulan

1.Osteoporosis adalah kondisi kehilangan massa tulang yang

kerap terjadi pada orang tua, terutama pada wanita setelah
menopause.
2.Faktor risiko utama adalah usia dan jenis kelamin.
3.Pengobatan dan pencegahan osteoporosis memerlukan
perubahan gaya hidup dan obat
THANK
YOU