05 Patofisiologi
02 Tanda dan Gejala
06 Pencegahan
03 Faktor Resiko
Pengertian
Osteoporosis adalah kondisi ketika tulang menjadi lemah dan rapuh.
Tubuh terus-menerus menyerap dan menggantikan jaringan tulang. Pada
osteoporosis, kecepatan pembentukan tulang baru lebih lambat daripada
pembuangan jaringan tulang lama. Osteoporosis jarang menimbulkan
gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau
mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Gender perempuan: Pada umumnya perempuan mempunyai tulang yang lebih ringan dan
lebih kecil dibandingkan laki-laki, Usia lanjut,
Riwayat osteoporosis dalam keluarga: Umumnya tipe perawakan tubuh dalam anggota
keluarga saling mirip satu dengan lainnya.
Ras: Perempuan Asia dan Kaukasia lebih mudah terkena osteoporosis dibandingkan
perempuan Afrika.
Bentuk badan: Semakin kecil dan kurus tubuh seseorang, semakin beresiko mengalami
osteoporosis. Beberapa penyakit seperti anoreksia, diabetes, diare kronis, penyakit ginjal
dan hati.
FAKTOR RESIKO
Sedangkan untuk faktor resiko osteoporosis yang dapat diubah diantaranya adalah :
Berhenti merokok
Kurangi konsumsi alkohol
Segera atasi kekurangan asupan kalsium
Lakukan program latihan fisik
Menambah berat badan bagi yang kekurangan berat badan (kurus)
Hindari penggunaan obat-obatan steroid, fenobarbital, fenitoin
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada kasus osteoporosis terdiri atas:
1) Pemeriksaan biokimia tulang meliputi ion kalsium, kadar kalsium total dalam
serum dan urin, kadar fosfor dalam serum, fosfat urin, osteokalsin serum,
piridinolin urin, dan apabila diperlukan maka dapat disertai dengan hormon
paratiroid dan vitamin D
●
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/14011000
66/7_BAB_II.pdf
● http://eprints.undip.ac.id/69456/3/Bab_II_Tinjauan_Pustaka.pdf
● http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/78
TERIMAKASIH