Istilah Osteoporosis berasal dari bahasa Yunani dan diambil dari dua kata, yakni “Osteo” dan “Porosis”. “Osteo” berarti tulang dan
“Porous” artinya berlubang-lubang atau keropos. Osteoporosis merupakan suatu kondisi dimana tulang menjadi rapuh dan keropos.
Ada tiga jenis tulang penting yang ternyata mudah patah akibat osteoporosis, yakni :
Tulang belakang
Tulang paha, dan
Tulang pergelangan tangan
Nah, untuk menjaga kepadatan tulang agar tidak mudah patah (akibat osteoporosis), maka anda harus mencukupi kebutuhan tubuh
akan kalsium dan mineral. Disamping itu, hal lain yang menunjang kepadatan tulang adalah produksi beberapa hormon tertentu,
seperti estrogen (pada wanita) dan testosteron (pada laki-laki).
Penyebab Osteoporosis
Tulang kita yang sepertinya terlihat diam ternyata selalu aktif setiap saat dan melakukan proses pembentukan sel tulang baru. Lalu,
bagaimana nasib sel tulang yang sudah tua? sel tulang yang sudah tua akan dibuang dari tubuh.
Perbedaan pertumbuhan tulang antara anak-anak dan dewasa adalah bahwa :
Pada anak-anak pembentukan tulang jauh lebih cepat daripada pembuangan sel-sel tulang yang sudah tua. Itulah sebabnya
mengapa tulang pada anak-anak masih terus bertambah panjang dan besar.
Pada dewasa muda, pembentukan sel tulang baru dan pembuangan sel tulang tua memiliki kecepatan yang hampir sama.
Pada usia 30 hingga 40 tahun, akan terjadi penurunan kecepatan pembentukan tulang.
Jika kecepatan pembentukan tulang mengalami penurunan, maka akibatnya adalah menurunnya jumlah sel tulang. Pada masa
inilah seseorang disebut rawan terhadap osteoporosis.
1. Menopause
Menopause adalah kondisi dimana seorang perempuan berhenti siklus haidnya yang disebabkan karena faktor usia. Seorang
wanita yang sudah memasuki masa menopause, maka resiko terkena osteoporosis semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena kadar
hormon estrogen (setelah masa menopause) yang diproduksi oleh ovarium mengalami penurunan secara drastis.
Fungsi hormon estrogen pada tubuh seorang wanita adalah memelihara kekuatan tulang. Semakin cepat seorang wanita
mengalami menopause, maka semakin besar pula resiko terjadinya osteoporosis. Secara umum, masa menopause datang disaat
seorang wanita berusia 45 hingga 55 tahun.
2. Pengangkatan Kandungan/Rahim
Kondisi pengangkatan kandungan yang beresiko terhadap osteoporosis adalah pengangkatan kandungan yang dibarengi dengan
pengangkatan kedua ovarium. Tapi jika ovarium yang diangkat hanya satu, maka resiko tersebut tidak akan muncul. Tindakan
pengangkatan rahim dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya kelainan pada rahim, kanker dan yang lainnya.
3. Orang Berusia 30 Hingga 40 Tahun
Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa pada usia ini pembentukan tulang lambat dari pembuangan sel tulang yang sudah tua.
4. Seorang Perokok
Rokok sangat merugikan bagi siapapun yang menggunakannya, bahkan yang menghisapnya secara tidak sengaja. Selain memiliki
resiko terhadap berbagai jenis penyakit kanker berbahaya, seorang perokok juga memiliki resiko terkena osteoporosis dua kali lebih
besar dibandingkan mereka yang bukan perokok. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena rokok dapat menurunkan kadar hormon
estrogen di dalam darah. Jadi, masih berfikir untuk terus merokok?
5. Faktor Keturunan
Sebagai contoh kasus, seorang wanita yang memiliki ibu dengan riwayat osteoporosis, maka dia memiliki resiko yang lebih tinggi
terhadap osteoporosis dibandingkan wanita lain dengan riwayat keturunan yang aman.
6. Terlalu Kurus
Terlalu gemuk itu tidak baik. Sama halnya dengan terlalu kurus. Seorang wanita yang memiliki berat badan kurang memiliki resiko
terkena osteoporosis lebih tinggi dibandingkan mereka yang berat badannya ideal atau gemuk. Hal ini dikarenakan, seorang wanita
gemuk dapat memprodukdi hormon estrogen lebih banyak.
7. Kurang Olahraga
Olahraga saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan disiplin. Maksudnya adalah untuk mengurangi resiko osteoporosis, anda
harus melakukan olahraga secara teratur. Orang yang jarang berolahraga maka akan lebih mudah terkena osteoporosis.
Olahraga mampu memicu sel tulang agar lebih aktif sehingga menyebabkan tulang menjadi kuat. Karenanya, untuk menjaga
kekokohan tulang anda, tidak perlu berfikir akan olahraga yang berat-berat, cukup lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki serta
lari dan yang pasti harus teratur.
9. Penyakit Tertentu
Berikut adalah sejumlah penyakit yang dapat memicu osteoporosis :
Arthritis reumatoid (peradangan sendi kronis)
Bronkhitis kronis
Emfisema (penyakit kronik di paru)
Hipertiroidisme (kelainan pada kelenjar tiroid)
Malnutrisi (gizi buruk)
Penyakit hati kronis
Penyakit-penyakit usus
Upaya Pencegahan
Untuk mencegah osteoporosis, maka salah satu kuncinya adalah pengetahuan. Anda harus tahu mengenai makanan-makanan
yang baik untuk tulang, pola hidup yang sehat serta olahraga yang rutin dan mendukung kesehatan tulang.
Upaya pencegahan dini dapat mengurangi resiko osteoporosis bahkan menghentikan sama sekali resiko kehilangan sel tulang. Jika
anda termasuk kategori orang dengan resiko osteoporosis yang tinggi, maka sebaiknya anda melakukan pecegahan mulai dari
sekarang, sebelum resiko patah tulang benar-benar terjadi pada diri anda.
2. Asupan Vitamin D
Vitamin D dapat membantu mempermudah proses penyerapan kalsium dari usus. Sebagian pasien osteoporosis memiliki kadar
vitamin D yang rendah yang berakibat pada rendahnya penyerapan kalsium dari usus.
Selain dari paparan sinar matahari, asupan vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan. Dosis vitamin D yang tepat per harinya
adalah sebanyak 400 IU. Tapi jika anda merasa minim dalam mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin D dan
atau kurang terpapar sinar matahari, maka dosis tersebut dapat ditingkatkan menjadi sebanyak 800 IU. Hitungan dosis tersebut
berguna jika anda suka mengkonsumsi suplemen vitamin D. Tapi tetap saja, yang terbaik adalah vitamin D dari alam berupa
makanan dan paparan sinar matahari.
Tidak hanya menyerang usia lanjut, ternyata osteoporosis juga dapat diderita oleh anak dan
remaja. Osteoporosis adalah kondisi ketika tulang memiliki lubang. Saat itu, tulang sedang
kehilangan mineral, seperti kalsium, yang seharusnya berfungsi mengisi kekosongan pada
lubang tersebut.
Dengan adanya lubang pada tulang, Kamu jadi mudah lelah, kekuatan tulang akan
berkurang, dan tulang menjadi kurang padat. Kondisi patah tulang umumnya terjadi pada
tulang belakang, panggul, atau pergelangan. Biasanya, kondisi ini dialami oleh orang yang
sudah lanjut usia. Keadaan ini terjadi karena keadaan tulang sudah tidak lagi sebaik waktu
masih muda. Apalagi pada wanita yang telah mengalami menopause .
Namun, saat ini osteoporosis juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja. Hal ini
disebabkan oleh gaya hidup remaja atau anak-anak zaman yang kurang sehat. Menurut data
dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meski osteoporosis prevelensinya lebih sering
dialami oleh wanita, tidak sedikit pula pria yang mengalaminya. Menurut Organisasi
Osteoporosis Dunia, penyakit ini adalah salah satu penyakit tulang yang dapat dikategorikan
sebagai silent killer atau penyakit mematikan yang patut diantisipasi.
Tanda-tanda atau gejala osteoporosis yang terjadi pada anak dan remaja antara lain:
Struktur tulang belakang tidak tegak, seperti bagian punggung atas membungkuk (kyphosis).
Nyeri pada punggung bawah, pinggul, atau kaki.
Mengalami pincang kronis.
Baca juga: Hindari Kebiasaan dan Penyebab Tulang Bungkuk Ini!
Dalam beberapa kasus, osteoporosis dialami karena kondisi medis tertentu, mengonsumsi
obat-obatan tertentu terlalu sering, serta faktor gaya hidup yang kurang sehat.
Cara Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis dapat dicegah sebelum terlambat. Pencegahan dini yang harus dilakukan jika
tidak ingin mengalami gejala osteoporosis antara lain:
1. Perbanyak asupan kalsium
Sejak dini, perbanyaklah konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium
tinggi, seperti kacang-kacangan, gandum, ikan salmon, dan lainnya. Makanan tersebut baik
untuk kesehatan tulang.
2. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk menstimulasi penyerapan kalsium. Jika Kamu berjemur di pagi
hari selama 15 menit, ini akan baik untuk kesehatan tulangmu. Pasalnya, sinar
matahari merupakan sumber dari vitamin D.
3. Hindari minuman bersoda
Asam yang terkandung dalam soda bisa menghilangkan lapisan enamel gigi dan
menghabiskan simpanan kalsium dalam tulang.
4. Hindari rokok dan alkohol
Zat yang terkandung dalam rokok dan alkohol dapat menimbulkan pengeroposan dini pada
tulang, yang memicu osteoporosis.
5. Olahraga
Rajin berolahraga dengan rutin dapat memperkuat tulang dan gigi.
Baca juga: 5 Jenis Olahraga Untuk Memulai Hidup Sehat
Hal-hal di atas dapat membantu Kamu terhindar dari osteoporosis di usia muda. Jika Kamu
merasa sudah mengalami gejala-gejalanya, ada baiknya untuk segera berkonsultasi kepada
dokter dan mulai mengganti pola hidupmu dengan pola hidup sehat.