OSTEOPOROSIS
KELOMPOK 7
(1302305006)
(1302305008)
(1302305010)
(1302305022)
(1302305027)
(1302305038)
(1302305046)
OSTEOPOROSIS
1. DEFINISI
Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang, kepadatan
tulang dan kemunduran struktur jaringan tulang, yang menyebabkan kerapuhan tulang.
Penyakit ini Apabila tidak dicegah atau ditangani, maka akan menyebabkan
pengeroposan yang selanjutnya bisa menyebabkan patah tulang atau nyeri saat
melakukan aktivitas. Patah tulang ini bisa terjadi pada tulang punggung, pinggul,
pergelangan tangan, pergelangan kaki, tulang pangkal paha dan tulang rusuk. Patah
tulang di usia lanjut akan menimbulkan permasalahan serta menelan biaya pengobatan
atau pemulihan yang besar, bahkan ada kemungkinan akan menderita cacat permanen.
2. EPIDEMIOLOGI
Osteoporosis banyak menyerang wanita yang sudah memasuki masa menopause,
karena pada masa tersebut jumlah hormon estrogen berkurang dan mengakibatkan
tahun
Resiko patah tulang di bagian panggul pada wanita lanjut usia lebih besar
daripada resiko dari penyakit kanker lainnya yang menyerang kaum wanita.
3. ETIOLOGI
a. Jenis kelamin nilai masa tulang wanita sekitar 800gram sedangkan laki-laki
1200gram
b. Umur proses densitas (kepadatan) tulang sampai umur 25th,
kondisi
selanjutnya
menurun.
c. Ras kulit putih lebih beresiko. Orang yang berkulit hitam memiliki hormone
d.
e.
f.
g.
estrogen yang tinggi sehingga ras afrika-amerika cenderung lebih lambat menua
riwayat keluarga
tipe tubuh
menopause menurunnya hormone estrogen dan progesterone
Kurang olah raga. Berolah raga dapat meningkatkan kepadatan tulang
4. PATOFISIOLOGI
perlu kita ketahui secara histologis tulang terbagi atas dua komponen, yaitu :
Sel sel pada tulang merupakan tempat terjadinya proses pembentukan tulang itu
sendiri. sel pada tulang di bagi menjadi 2, yaitu :
Matrik matrik merupakan matrik ekstraseluler yang nantinya akan di jadikan sebagai
pembentuk massa tulang , matrik terbagi menjadi 2 yaitu :
o
pada pasien yang mengalami penyait osteoporosis, secara garis besar disebabkan
karena meningkatnya sel osteoclas pada tulang yang biasanya pada usia lanjut terjadi
penurunan kadar hormon. sehingga proses reabsorbsi tulang akan lebih besar dari pada
proses pembentukan tulang itu sendiri, dalam proses ini lama - kelamaan akan
mengakibatkan adanya penipisan masa tulang dan mudah terjadi fraktur yang di sebabkan
trauma ringan.
5. KLASIFIKASI
Menurut pembagiannya, osteoporosis dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Osteoporosis primer
Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya. Pada tahun
1983, Riggs dan Melton membagi osteoporosis primer menjadi 2 tipe, yaitu :
o
Osteoporosis
tipe
I yang
disebut
juga
osteoporosis
pasca
menopause.
Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang diketahui nyebabnya, yaitu terjadi
karena adanya penyakit lain yang mendasari, fisiensi atau konsumsi obat yang dapat
menyebabkan osteoporosis.
o
Ehlers Danlos
6. Gejala Osteoporosis
Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun
tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps
atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi, seseorang dengan
osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut:
1. Tinggi badan berkurang
2. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
3. Patah tulang
4. Nyeri bila ada patah tulang (Tandra, 2009).
9. Latihan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita osteoporosis adalah sebagai
berikut:
Latihan atau aktivitas fisik yang berisiko terjadi benturan dan pembebanan pada
tulang punggung. Hal ini akan menambah risiko patah tulang punggung karena ruas
tulang punggung yang lemah tidak mampu menahan beban tersebut.
Latihan atau aktivitas fisik yang mengharuskan membungkuk kedepn dengan
punggung melengkung. Hal ini berbahaya karena dapat mengakibatkan cedera ruas
tulang belakang. Juga tidak boleh melakukan sit up, meraih jari kaki, dan lain-lain.
Latihan atau aktivitas fisik yang mengharuskan menggerakkan kaki kesamping atau
menyilangkan dengan badan, juga meningkatkan risiko patah tulang, karena tulang
panggul dalam kondisi lemah.
Tangga
Tutup anak tangga dengan alas yang tidak licin dan pasang pegangan tangan
sepanjang tangga.
Kamar mandi
Pasang pegangan tangan di dekat toilet, kamar mandi dengan pancuran (shower),
atau dekat bak mandi (bathub). Gunakan keset kamar mandi yang terbuat dari
karet dan tidak mudah tergelincir (slip)
Dapur
Letakkan peralatan dapur pada tempat yang mudah dijangkau. Gunakan dingklik
(bangku kecil) untuk mengambil peralatan yang tinggi letaknya dan pastikan
bahwa kaki dingklik tersebut diberi bantalan karet agar tidak mudah slip.
11. EDUKASI
-
Perhatikan posisi lutut, Ketika tidur, sebaiknya atur posisi lutut, agar tetap terasa
nyaman saat tidur.
Kompres pada bagian tertentu, Ada kalanya untuk memberikan kompres dengan air
hangat pada beberapa bagian yang terasa nyeri. Ini akan memberikan relaksasi pada
pagian punggung, beberapa otot punggung akan melemas dan tidak akan terasa
kaku, begitupun dengan tulang punggung.
Menggunakan korset, Ini adalah salah satu terapi untuk penyakit osteoporosis yang
cukup nyaman, terutama bagi para wanita. Dimana tulang punggung akan disangga
dengan aman dan nyaman, dengan menggunakan korset ini. Korset akan menekan
punggung agar tetap lurus, dan ini akan membuat bentuk tulang punggung menjadi
rata.