Anda di halaman 1dari 17

PENCEGAHA

N
OSTEOPORO
Detya Febrina 1913201015

SIS
Apa itu
Osteoporosis ??
Osteoporosis adalah penyakit sistemik, ditandai dengan rendahnya masa
tulang dan perubahan arsitektur mikro jaringan tulang atau berkurangnya
kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan
mudah patah. Osteoporosis. Dikenal dengan kondisi dimana terjadi
pengkroposan tulang manusia.
Risiko pada wanita yang lebih besar di
bandingkan pada pria berhubungan
dengan bentuk badan yang lebih kecil,

Resiko :
ukuran tulang yang lebih kecil, massa
tulang yang lebih rendah, dan
pengeroposan tulang yang lebih besar
pada usia paruh baya yang disebabkan
menopause akibat penurunan mendadak
kadarestrogen pelindung
setelah menopause.
Gejala Osteoporosis
Gejala osteoporosis tidak akan terlihat oleh kasat mata. Kecuali dengan pemeriksaan
rontgen, orang-orang baru mengetahui mereka menderita osteoporosis ketika tulang
mereka patah. Tulang yangpaling berisiko patah pada osteoporosis :
1. Tulang Pergelangan Tangan
2. Tulang Panggul
3. Tulang Punggung (Tulang Belakang).
1. Sakit punggung (semakin parah jika telah
terjadi patah tulang)
2. Nyeri tulang (atau biasa orang awamkenal
Gejala dengan sensasi ngilu)
3. Fraktur (Tulang mudah patah)
steoporosis dapat
o
4. Tinggi berkurang (akibat pembungkukan
tulang), Postur bungkuk (kifosis)

meliputi: 5. Sakit leher (semakin parah jika terjadi


patah tulang belakang)
DIAGNOSIS :

•Diagnosis untuk penyakit ini dapat dilakukan dengan:


a) Densitometri DEXA
b) Densitometri Ultrasound
c)serta Pemeriksaan CT.
1.Pada seseorang yang mengalami patah tulang,
diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan OSTEOPOROSIS
gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang.
2.Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan
untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa
diatasi,
yang bisa menyebabkan osteoporosis.
3.Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum
terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan
yang menilai kepadatan tulang.
4.Pemeriksaan yang paling akurat adalah DEXA
(dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan
ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa
dilakukan dalam waktu 5-15
menit.
• DEXA sangat berguna untuk:
- Wanita yang memiliki resiko tinggi
menderita osteoporosis
- Penderita yang diagnosisnya belum pasti
- Penderita yang hasil pengobatannya harus
dinilai secara
akurat.
1. Usia
2. Menopause(berhenti haid)
3. Kadar testosteron rendah
4. Genetik. Riwayat keluarga

Penyebab .
dan kelompok etnik
5. Obat-obatan
6. Berat badan rendah.
Osteoporosis. 7. Pola makan buruk
8. Merokok/mengonsumsi alkohol ,
kafein
vFaktor risiko terjadi osteoporosis dapat dibagi

FAKTOR RISIKO
menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi
dan yang tidak dapat dimodifikasi.

1.Yang tidak dapat dimodifikasi :


usia tua, jenis kelamin wanita, riwayat keluarga dengan
osteoporosis.

2.Yang dapat dimodifikasi :


konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok,
kekurangan vitamin D, kekurangan kalsium, berat badan
yang kurang, dan konsumsi minuman bersoda yang
berlebihan atau konsumsi obat-obatan tertentu
(kadang-kadang obat-obat ini tidak dapat dihentikan karena
dibutuhkan untuk penyakit yang lain).
Berikut ini merupakan beberapa Dampak
buruk dari osteoporosis

1. Fraktur Kompresi
2. Nyeri tulang
3. Patah Tulang
4. Hilang Keseimbangan
5. Tinggi Badan yang berkurang
Pencegahan
Ada tiga faktor penting untuk menjaga kesehatan tulang, antara
lain:

1.Cukupi asupan kalsium yang dapat ditemukan pada susu, kacang


almond, brokoli, bayam, kubis, ikan salmon kalengan dengan
tulangnya, ikan sarden dan kacang-kacangan dan tahu.
2.Cukupi asupan vitamin D yang dapat ditemukan pada minyak ikan
tuna
dan sarden serta kuning telur. Akan tetapi, sebaiknya menggunakan
suplemenvitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
3.Berolahraga secara teratur
Pengobatan
1.Obat -obatan antiresorbsi antara lain Bisphosphonate (Alendronat , Risedronate Ibandronate , Zoledronic ) ,
selektif reseptor estrogen seperti Raloxifene , calcitonin , Denosumab , dan obat anabolik Teriparatide.
1.Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang
menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D
2.Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan
penyakitnya.
3. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Upaya Penanganan Pemerintah
1.Dengan cara peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan osteoporosis. Membangun kerjasama dan kemitraan antara
pemerintah, LSM, ormas dan berbagai kelompok organisasi dalam mengurangi
masalah penyakit osteoporosis.Menerapankan peraturan perundangan, misalnya
Perda tentang Pengendalian Masalah Merokok (perokok aktif dan pasif).

2.Sosialisasi gaya hidup sehat seperti : mengkonsumsi nutrisi dengan kalsium dan vitamin
D yang cukup, terkena sinar matahari pagi dan sore hari, aktivitas fisik yang teratur (olah
raga dan
kegiatan lainnya), serta tidak merokok dan minum alkohol. Melaksanakan
penyuluhan atau KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) tentang osteoporosis
melalui berbagai media penyuluhan. Penyuluhan perorangan atau penyuluhan kelompok
yang dilaksanakan oleh kader, petugas puskesmas, dan lain-lain. Penyuluhan bagi Pasien
osteoporosis dan keluarganya di puskesmas dan rumah sakit.
THANK YOU...

Anda mungkin juga menyukai